HEI!! OM DUDA (End)

By ananda110607

115K 2.1K 19

"Heii , kau serius akan meninggalkan ku?!" Pria bertubuh kekar nan tampan tersebut langsung saja menoleh ke s... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41 ❗
42
43 ❗
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Announcement!!!

19

1.7K 28 0
By ananda110607

Kita beralih ke sisi Alvaro yang sedang berada di perusahaan nya. Alvaro saat ini sedang melihat semua proposal yang di bawakan oleh sekertaris nya terkait proposal kerja sama Thibault Group dengan perusahaan besar lain nya.

Namun siapa yang menyangka jika Alvaro tentu saja diri nya tidak merasa fokus karna diri nya masih terpikirkan hal hal yang telah terjadi pada nya. Alvaro sedang terombang ambing di atas dilema antara diri nya harus menyelesaikan nya dengan cara menyerah atau mempertahankan hubungan tersebut akan tetapi Jasmine yang akan menjadi korban nya.

"Tuan... Kita akan ada meetiydakam beberapa menit lagi," ujar sekertaris Alvaro yang memberitahu jadwal Alvaro selanjut nya.

"Baiklah."

"Oh iya , tolong cek jadwal ku untuk meeting selanjut nya dengan Ezequiel Group," sambung nya.

"Baik tuan."

Sekertaris Alvaro langsung saja pergi untuk melaksanakan apa yang Alvaro pinta tadi. Diri nya langsung saja mengecek jadwal Alvaro terkait meeting selanjut nya dengan Ezequiel Group.

Setelah melakukan apa yang di minta oleh Alvaro tadi , sekertaris Alvaro langsung saja kembali ke ruangan Alvaro untuk memberitahukan kepada Alvaro terkait jadwal tersebut.

"Maaf tuan, saya ingin memberitahukan kepada anda jika jadwal meeting dengen Ezequiel Group selanjut nya akan di laksanakan di 2 minggu kemudian, meeting penting tersebut akan terlaksana di Thibault Group dan akan menjadi meeting penting terakhir dengan Ezequiel Group untuk perampungan kerja sama yang anda jalani," jelas sekertaris Alvaro kepada Alvaro.

"Lihat jadwal mu untuk sekarang sekarang hingga 2 minggu kemudian ada apa saja," pinta Alvaro lagi.

Dengan cepat sekertaris Alvaro langsung membuka ipad yang ia bawa itu untuk melihat jadwal Alvaro.

"Kebetulan jadwal anda di mulai dari sekarang akan sangat padat tuan," beritahu sekertaris Alvaro.

Alvaro yang mendengar hal tersebut langsung saja menghela nafas nya kasar karna diri nya tidak bisa menyelesaikan semua nya secara cepat karna jadwal diri nya semakin padat.

"Baiklah, kembalilah."

Sekertaris Alvaro langsung saja pergi dari ruangan Alvaro setelah mendengar apa yang Alvaro perintahkan.

Dengan pikiran yang bisa di bilang sedang mumet, Alvaro mengambil jas nya yang bertengger di kursi kebesaran nya untuk ia pakai karna waktu nya sudah tiba jika diri nya harus segera pergi ke ruangan meeting.

Alvaro dengan kewibawaan nya dan juga raut wajah datar , dan paras tampan nya memasuki ruangan meeting tersebut dengan begitu kepercayaan diri walaupun saat ini pikiran nya sedang merasa mumet.

Semua para petinggi yang menghadiri meeting tersebut sontak langsung berdiri dan menyambut kedatangan Alvaro yang bisa di bilang Presdir paling muda di antara para petinggi petinggi yang ada di ruangan meeting tersebut.

Dengan raut wajah yang seperti ciri khas Alvaro yaitu dingin , Alvaro langsung saja menyuruh jika meeting harus segera di mulai.

Alvaro yang mencoba untuk fokus pada pekerjaan nya justru malah di buat tidak fokus lantaran semua yang saat ini ia tengah rasakan langsung menghantui pikiran nya.

Meeting tersebut akhir nya selesai , Alvaro langsung saja pergi lebih dulu setelah meeting selesai. Dengan langkah jenjang nya Alvaro melangkah menuju ruangan nya .

Saat di ruangan nya Alvaro langsung saja memanggil sekertaris nya untuk membuatkan nya jadwal baru untuk mengadakan meeting penting selanjut nya.

"Iya tuan," ujar sekertaris Alvaro yang sudah ada di ruangan nya.

"Tolong revisi semua jadwal saya , dan untuk meeting penting dengan Ezequiel buat jafi 5 hari kemudian yang akan datang," pinta Alvaro.

Sekertaris Alvaro yang mendengar permintaan Alvaro tentu saja sangat sangat terkejut karna diri nya akan mendapatkan tugas yang lumayan ribet untuk di lakukan. Namun apalah daya , jika Alvaro meminta hal tersebut mereka harus menyanggupi nya.

"Baik tuan," ujar sekertaris Alvaro yang menyanggupi nya.

.

Sedangkan di Ezequiel Group.....

Tok... Tok....

"Masuk," ujar nya dari dalam.

"Pa.. sibuk gak??" Tanya Leonard yang saat ini sedang menghampiri sang papa di ruangan nya.

"Gak kok , ada apa tiba tiba kau menghampiri papa?"

"Leo mau ngomong sesuatu sama papa," jawab Leonard.

Leonard langsung saja duduk di sofa yang ada di ruangan sang papa itu. Leonard memutuskan untuk menemui sang  papa lagi dengan tujuan berbeda , dan bukan untuk mengobrol santai seperti tadi. Sang papa yang seperti nya menyadari bahwa ada sesuatu yang penting langsung saja ikut duduk di sofa bersama putra sulung nya itu.

"Pa... Sebenar nya ada yang Leonard sembunyikan dari papa," ujar Leonard berterus terang kepada sang papa.

"Apa itu Leon?" Tanya sang papa.

"Ini tentang Jasmine , dan Leon gak yakin kalo papa akan membela Jasmine. Jadi Leon memberanikan diri untuk memberitahukan kepada papa karna mau tidak mau pasti suatu saat semua nya akan terbongkar," jawab Leonard.

Sang papa yang mendengar kata 'Jasmine' yang selaku anak kesayangan nya langsung saja membenarkan posisi duduk nya menjadi posisi yang bagi nya nyaman.

Leonard yang sudah siap langsung saja memberitahukan kepada sang papa mulai dari A-Z  tanpa ada yang tertinggal. Dengan raut wajah yang tampak nya begitu terkejut, sang papa langsung saja memasang raut wajah nya kesal saat mendengar semua nya.

"Please... Leonard minta sama papa jangan terlalu keras kalo papa mau tegur Jasmine, karna cukup dengan Leonard saja Jasmine menjadi sakit hati," ujar Leonard yang memohon kepada sang papa.

"Papa gak sangka bakalan dapat info kaya gini dari kamu."

"Leon juga gak nyangka kalo Jasmine akan memiliki hubungan dengan Alvaro."

~£~

Saat ini Jasmine sedang berada di balkon kamar nya menatap pemandangan dari atas kamar nya. Jasmine terlihat menatap pepohonan yang sedang tertiup angin , dengan pikiran yang kalut membuat Jasmine banyak sekali diam.

"Dek... Nanti masuk angin , ayo masuk," ajak Elio tiba tiba yang sudah ada di belakang Jasmine.

"Jasmine rindu Alvaro kak , bahkan Jasmine juga takut kalo Alvaro akan menyerah gitu aja," ujar Jasmine yang mulai memikirkan yang tidak tidak.

"Ayo lah dek , kamu jangan kaya gini terus... Perasaan baru tadi mood kamu kembali, sekarang udah kaya gini. Kakak gak mau lihat kamu kaya gini."

"Semua nya berantakan cuman gara gara Jasmine kak , Alvaro juga kaya nya udah merasa bersalah padahal kan yang memulai semua nya Jasmine."

Elio yang melihat keadaan Jasmine yang mulai bersedih lagi langsung saja memeluk nya , Jasmine tampak menenggelamkan wajah nya di dada bidang Elio.

Cinta Jasmine dan Alvaro saat ini memang sedang di uji, entah apa yang akan terjadi ke depan nya.. Jasmine pun masih belum tahu dan begitu pula dengab Alvaro.

"Waktu udah mulai sore , kita masuk ya," bujuk Elio kepada Jasmine.

Jasmine langsung saja melepaskan diri nya dari pelukan Elio dan menyetujui perkataan Elio untuk masuk ke dalam , Jasmine masuk ke dalam dan langsung duduk di pinggir tempat tidur nya. Setelah Elio menutup pintu balkon , Elio langsung saja duduk di sisi Jasmine.

"Kakak akan bantu kamu , kakak akan kembali bicara sama Leon... Kamu jangan khawatir, oke?"

Jasmine yang mendengar hal tersebut langsung saja menganggukkan kepala nya.

Elio menatap jam tangan nya , diri nya langsung saja beranjak dari duduk nya dan keluar kamar Jasmine karna diri nya harus menemui Leonard yang seperti nya sudah di perjalanan pulang.

Kriiingg....

Tiba tiba saja handphone Jasmine berdering menandakan ada nya sebuah panggilan telepon masuk. Jasmine melihat handphone nya dan dengan jelas tertera nama 'Shaka' .

"Halo...." Ujar Jasmine yang mengangkat telepon dari Shaka.

"Jasmine... Ada apa dengan mu?? Kenapa kau tidak masuk hari ini??" Tanya Shaka dari sebrang telepon.

"Aku sakit Ka... Kau tadi bilang apa kepada dosen yang mengajar???"

"Sudah mu sangka jika kau sakit  , tadi aku sempat memberitahu dosen jika mau sakit walaupun aku belum mendapatkan info dari mu."

"Thank you ya Ka... Aku akan kembali berkuliah jika sudah merasa enakan."

"Baiklah, jaga diri mu.. aku akan tutup telepon nya , titip salam untuk mommy mu ya."

"Oke."

Tut... Tut....

Sambungan telepon pun terputus, Jasmine yang tahu jika handphone nya sedang di sadap oleh Leonard langsung saja kembali menyimpan handphone nya di atas nakas.

.

Sedangkan di sisi lain... Saat ini Elio sedang bersama dengan Arnanda di ruangan , mereka berdua sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing yang mereka pantau melalui iPad mereka.

"Apa kau tidak ada niatan untuk kembali menetap di sini?" Tanya Elio kepada Arnanda.

"Aku begitu sibuk , dan jika Jasmine menjadi milik ku.. aku akan mempertimbangkan nya untuk kembali menetap di sini," jawab Arnanda.

Elio yang mendengar perkataan Arnanda itu hanya bisa tersenyum tak habis pikir kepada teman nya itu yang begitu berambisi mendapatkan Jasmine.

Tak lama kemudian, Leonard dan sang papa sampai di rumah , Arnanda yang melihat papa Jasmine sudah sampai langsung saja beranjak dari duduk nya.

"Heii Nanda, how are you??" Tanya papa Jasmine dengan sangat bersemangat melihat kehadiran Arnanda.

"I'm fine om," jawab Arnanda.

"Kak , Elio mau bicara." Elio yang memang sejak tadi menanti kedatangan Leonard langsung saja mengajak Leonard untuk bicara dengan nya.

Leonard yang tahu apa yang akan Elio bicarakan langsung saja pergi bersama adik nya mengarah ke ruangan kerja Elio.

"Masih tentang Jasmine?" Tanya Leonard dingin saat mereka sudah sampai di ruangan kerja Elio.

Elio yang mendengar pertanyaan sang kakak hanya menganggukkan kepala nya karna tidak ada lagi yang akan ia bahas selain tentang Jasmine.

Leonard yang sudah tahu apa yang Elio ingin bicarakan langsung saja menghela nafas nya karna sebenar nya diri nya sudah mulai lelah dengan semua itu , bukan hanya Elio saja yang merasa kasihan tapi Leonard pun sama.

"Kak , apa kau tidak bisa bicara dengan Jasmine secara baik baik setelah kemarin kau memarahi nya???" Tanya Elio.

Leonard yang mendengar perkataan Elio tampak nya langsung merasa risih. "Kalo kau ingin kakak mengizinkan mereka bersama.. itu tidak akan terjadi."

"Kak... Ada apa dengan mu?? Kenapa kau berubah?? Kenapa kau menjadi keras kepala dan membuat adik kita tersakiti???" Tanya Elio.

"Cukup!!! Asal kau tahu Elio.. kakak melakukan ini untuk mengajar Jasmine agar diri nya tidak salah pilih. Dan papa pun sudah tahu apa yang terjadi," jawab Leonard.

Setelah memberikan jawaban nya , Leonard langsung saja pergi untuk segera ke kamar nya.

^•^

TBC....

Continue Reading

You'll Also Like

79.2K 3K 20
prolog VELIKA ALETTA QUEENZA siswi baru di SMA Pelita Bangsa yg berhasil mencuri perhatian dari ketua geng Zervanos sekaligus kapten basket SMA Pelit...
849K 50.3K 45
Hanya tentang hubungan romantis Jungkook dengan pria dinginnya, Taehyung. ON GOING | SLOW UPDATE ⚠️ still often revision and lots of typos © kwoooy
408K 28.9K 55
Dua bulan hidup di bumi Ireland, cukup membuatkan Marissa merasai bahagia yang pernah hilang dahulu. Demi anak-anaknya, Marissa bangkit untuk melupak...