POLAROID (END)

By kayoumanis

38.2K 3K 187

Perjalanan kisah cinta dua manusia seperti polaroid, yang selalu diabadikan dan di kenang oleh semua orang ya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 25.1 (special part)
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Bonus Part

Part 10

1.1K 78 5
By kayoumanis

Kedatangan Abel dirumah orang tuanya disambut meriah oleh keluarga dari Semarang. Ada tante, om, hingga sepupunya datang berkunjung dan beberapa dari mereka memberikan Abel kado sebagai ucapan selamat atas kehamilannya.

"Mba Abel, mana mas Teddy?" Tanya Dimas yang merupakan sepupunya dari pihak keluarga Ayah.

"Masih dinas, malem baru mampir" jawabnya

"Hati-hati mba duduknya" ucap Bunda sembari membantu Abel untuk duduk di sofa.

"Ini tante masak sup, dimakan dulu ya mba" tawar tantenya bernama Lisa

"Wah enak banget, makasih tante"

Malam hari pun tiba. Suara mobil terdengar dari halaman depan menampilkan sang suami dengan beberapa bingkisan di kedua tangannya.

"Mandi dulu ya mas" Abel menyambut sang suami yang masih lengkap dengan seragamnya

"Mas Teddy baru sampe ya?" tanya bunda menghampiri anak dan menantunya.

"Iya bun, ini ada oleh-oleh. Kebetulan sama Bapak mampir ke toko oleh-oleh" Teddy meletakkan bingkisan itu di meja ruang tengah

"Terima kasih ya. Mas Teddy makan dulu gih, mba Abel tadi udah masak. Di dalem ada keluarga juga, nanti ketemuan ya" ucap bunda lalu meninggalkan Abel dan Teddy

Abel segera mengajak Teddy untuk menuju kamarnya agar sang suami bisa bersiap-siap. Setelah sang suami berganti baju, Abel mengajaknya ke ruang keluarga yang sudah ramai oleh keluarga dari Semarang

"Aduh aduh mesranya " goda tante Lisa saat melihat Teddy menggandeng sang istri tercinta

"Amalan apa tu ayah sama bunda dapet mantu kaya bang Teddy" tak mau kalah, Dimas ikut menggoda.

"Pake jampi jampi aku tu" jawab Abel dengan nada bercanda

"Ayo, ini makan dulu mas Teddy" tawar bunda kepada menantunya

"Iya bunda" jawabnya

"Mas, aku ambilin ya" tawar Abel sembari mengambil piring dan mengisinya dengan berbagai macam lauk.

"Aduh aduh romantisnya, suaminya di suapin" goda bunda pada sang anak

"Iya deh, yang disini mah cuma ngontrak" ledek Dimas

"Sepiring berdua ga tu" sang tante tak mau kalah untuk menggoda Abel

Abel tidak malu untuk menunjukKan sisi romantisnya. Begitu juga dengan Teddy, ia nyaman dengan berbagai perlakuan romantis sang istri sekali pun itu dihadapan keluarganya.

Mengingat usia kandungan Abel semakin besar, Teddy dan Abel memutuskan untuk mengambil kelas khusus. Teddy dan Abel juga secara rutin melakukan konsultasi dengan dokter anak dan mengikuti kelas online parenting.

"Mas, ini kamar adek mau diberesin kapan lagi ya?" Tanya Abel sembari melihat situasi di dalam kamar yang sudah penuh dekorasi merah muda, lengkap dengan semua fasilitas untuk bayi.

"Harusnya hari ini, sekalian nanti ditambahin lemari kecil buat minyak bayi, lotion, gitu-gitu, sama tempat sterilizer." Teddy turut melihat situasi dalam kamar sembari mengira-ngira dimana akan ia letakan lemari dan sterilizer.

"mas mesen lemari lagi?" Abel benar-benar tak habis pikir dengan sang suami seketika sering berbelanja perlengkapan bayi.

"Iya, perlu buat adek"

"Nanti dikamar kita perlu pembatas ranjang ya mas, kalo kita tidur bertiga adeknya ga jatoh. Takut dedek tidurnya lasak"

"Mas udah pesen juga, nanti dianter"

Abel benar-benar terkejut dengan persiapan matang sang suami menyambut putrinya. Lebih tepatnya Teddy tidak ingin putri kecilnya kekurangan apapun

"Oh iya, kamu udah buka kado dari Bapak?" Tanya Teddy mengingatkan sang istri bahwa mereka pernah diberikan kado oleh sang Menteri

"Belum mas, bentar aku ambil" Abel berjalan ke arah lemari putih tempat ia menyimpan kado dari sang Menteri

Abel dan Teddy membuka kado tersebut dan ternyata berisikan buku bacaan anak-anak dan boneka kelinci berukuran kecil

"Wah, dedek dapet boneka dari kakek" Abel mengusap perutnya untuk mengobrol dengan sang anak

"Koleksi boneka adek udah banyak itu, papa ga perlu lagi ya" Teddy meletakkan boneka kelinci itu di dalam box tidur sang anak



_______🤍🧸🤍_______


07.00 WIB
Kertanegara

"Wah ada mba Abel" tunjuk Lino pada Rajif yang melihat Abel dan Teddy datang berkunjung

"Pagi bang, pagi mba Abel" sapa Lino

"Pagi bang Lino, bapak dimana?" Tanya Abel

"Ada di ruang kerja" jawabnya

"Kalo gitu, mas tinggal dulu ya mau ketemu bapak. Titip jagain istri saya, ya"

"Siap laksanakan bang." Lino memberikan hormat pada Teddy

Setelah ditinggal sang suami bekerja, Abel diajak oleh Rajif dan Lino untuk melihat kamar yang telah disiapkan sang Menteri untuk cucunya.

"Ini mba Abel, udah disiapin sama Bapak. Kalo cape atau butuh istirahat, bisa pakai kamar ini. Ada mainan juga."

"Wah ini gede banget sih mas"

"Buat cucu saya harus yang terbaik" suara sang Menteri terdengar oleh ketiga orang yang sedang berada di dalam kamar

"Pagi, Pak. Terima kasih untuk fasilitasnya" jawab Abel

"Apapun untuk cucu saya" jawab sang Menteri

Continue Reading

You'll Also Like

22.1K 970 28
Ella's entire life revolved around books. As a consistent scholar in MNL High, she always makes sure to work her way up to the top. She was an attent...
111K 3.8K 36
"Your not a bad person, you've just done some bad things." ***************************************************** The wizarding war is over, the dark...
358K 20.9K 70
[ FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH ] Note : Karakter di cerita ini beragama Nasrani ya 🙏 Salam Toleransi 🙏 CERITA INI BELUM DIREVIS...