Kiana menatap tajam pada Khanza yang kini sudah berdiri di hadapan nya,adik kakak itu saling menayangkan tatapan menusuk namun terlihat kiana tak gentar,ia akan melawan jika ada orang lain yang akan menjadi pelampiasan emosi Khanza yang tak bermutu...
"Minggir kiana!!"
"Gak,, aku gak akan minggir" tolak kiana berani.
Khanza melipat tangan ke dada sembari menatap datar.
"Jadi mulai berani sekarang??" Ucap Khanza dingin.
Gadis itu tertegun sejenak ia melirik orang di belakang nya lalu kembali menatap Khanza.
"Iya, kenapa gak suka??" Tantang kiana lagi.
"Jadi kamu berani sama kakak cuma buat bela dia??" Tanya Khanza sedikit tak percaya.
"Iya,,, apa pun buat dia aku akan membela nya!!" Jawab kiana menaikan satu okta suara nya.
"Kiana!!" Hardik Khanza tertahan,ia menarik nafas pelan guna menetralkan emosinya.
"Kamu tau kan kakak gak suka kalo kamu gak nurut gini!!! Jadi kakak mohon kamu minggir sebentar" lanjut Khanza sedikit lembut,ia tidak suka kalau suara tinggi nya membuat kiana takut,kiana menggeleng ribut tangan nya tetap merentang sebagai pencegahan agar Khanza tak mendekat.
"Kamu tau gak? Dia yang udah nyelakain kamu,dia yang udah buat kamu masuk rumah sakit" tuding Khanza menunjuk orang di belakang kiana.
"Eh maksud Lo apa hah?" Ujar orang itu gak terima.
"Kakak gak boleh nuduh orang sembarangan!!" Bela kiana protes.
"Bukti nya udah ada kiana,di video tadi itu tubuh Raisa dan selama ini dia emang gak suka sama kamu" jelas kiana.
"Gue emang gak suka sama kiana,tapi itu dulu sekarang gue temenan sama dia,mana mungkin gue mau ngebahayain temen gue sendiri!" Bantah raisa kesal.
"Alah cewek kek Lo mana mungkin murni temenan sama kiana,ngaku aja deh orang bukti nya udah ada kok" ujar Khanza sinis.
"Kakak!!" Bentak kiana sebal "kakak gak boleh nuduh Raisa cuma karna video itu"
"Tapi ini jelas-jelas dia kiana"
"Bukan nya kakak sendiri yang bilang,cewek di video itu gak nampakin muka nya terus gimana bisa kakak bilang kalo itu Raisa?? Kak iky aja gak yakin kalo itu Raisa,kenapa kakak seyakin itu??" Tegas kiana panjang lebar.
Khanza terdiam,ia diam bukan bearti membenarkan ucapan kiana,ia diam karna tidak menyangka jika kiana akan melawan nya demi orang lain.
"Tapi kakak yakin itu emang Raisa!" Ucap nya mantap.
"Gak bisa gitu dong!!" Kesal Raisa,ia datang untuk menjenguk kiana tapi malah di tuduh dengan hal yang tidak dia lakukan.
"Kakak gak bisa nuduh Raisa cuma modal video yang gak jelas itu,lagian aku yakin bukan Raisa,aku percaya sama dia" ungkapnya berusaha menyadarkan khsnza.
"Gak jelas gimana kiana?? Tubuh cewek yang dorong kamu itu jelas-jelas Raisa,dan itu sudah di akui oleh Verrel juga" keukeuh Khanza tak mau kalah.
"Body seperti itu di sekolahan kita banyak kak,cewek juga bukan Raisa sendiri" bantah kiana lagi.
Raisa mendengar obrolan kedua nya nampak tak nyaman,karna pembahasan mereka tentang tubuh atau body,bukan nya itu nama nya melecehkan ya??
"Tunggu!! Kalian ngebahas apa sih sebenarnya? Kenapa bawa-bawa tubuh gue?" Tanya Raisa penasaran.
"Itu loh sa,,, tadi pagi kak iky bawa video cctv pas aku jatuh,di video itu ada cewek yang dorong aku dengan tubuh sama persis dengan kamu,maka dari itu kak Khanza nuduh kamu yang dorong" jelas kiana.
"Hah!! Lo gila ya?" Tuding Raisa menunjuk wajah Khanza yang segera di tepis cowok itu.
"Lo tinggal ngaku aja,biar gak ngerepotin untuk ngeprosesnya di kantor polisi" ujarnya sinis.
"Gak habis pikir gue sama jalan otak Lo,,, kalo mau penjarain gue harus nya dengan bukti yang akurat dong,sejak kapan video tubuh tanpa muka di jadikan bukti??" Raisa menatap Khanza sinis begitu juga dengan cowok itu.
"Kalo cewek itu adalah elo, siap-siap aja Lo di penjara!!" Tunjuk Khanza geram,Raisa hanya menatap datar karna ia memang tak bersalah jadi buat apa dia takut.
"Kiana,mulai hari ini kamu jauh-jauh dari dia!"
"Kenapa? Raisa gak salah"
"Salah atau gak,tetap aja kakak gak suka kamu dekat dia" peringat Khanza tajam.
Kiana hanya diam tak mengiyakan atau pun menolak,lagian Khanza tak akan bisa apa-apa jika dia mau ngapa-ngapain...
"Kiana, tadi Lo bilang kalo Lo di dorong kan??" Tanya Raisa yang mendapat anggukan dari kiana.
"Lo liat gak muka nya tuh cewek?? Lo pasti liat kan?" Desak Raisa lagi.
Gadis itu terpaku sejenak,ia memang sempat melihat wajah cewek yang ngedorong dia, selain itu di sana bukan cuma dia dan si pendorong saja tapi ada satu cewek lain nya,ia hanya melihat sekilas namun juga ragu apa benar yang dia lihat.
"Ayo jawab kiana?" Giliran Khanza yang mendesak ia terlihat tak sabar.
"D-dia....
💞💞💞💞💞
Ditempat lagi tepat nya di sebuah ruangan yang gelap dan pengap,hanya lampu kecil dengan cahaya minim terdapat seorang gadis terikat di kaki dan tangan nya,ia meringis saat luka di sekujur tubuh nya di siram dengan air es,ia menahan semua rasa perih juga dingin yang menyengat.
"M-maafin a-aku-,a-aku- salah hiks" ucap nya menangis pilu.
"Sekarang udah mulai sadar kalo perbuatan Lo itu salah?" Nada tajam membuat jantung sang gadis sakit.
"A-aku- gak tau kenapa kalian seperti ini ke aku!! Hiks hiks" tangisan nya tak meluluh kan orang di hadapan nya.
"Oh belum sadar rupanya!" Sahut suara lain.
Gadis itu mendongak tak percaya dengan kedua orang itu.
"Kenapa kamu tega sama aku Vin,,, aku yang tulus cinta sama kamu" jerit nya menangis.
"Cinta??? Lo cuma mau morotin gue doang,,, okey gue akui dulu gue emang suka sama lo,cinta sama lo sampai gue nutup mata atas kelakuan Lo di belakang gue,selingkuh sana sini,, karna gue yakin Lo bakal berubah" ucapnya bergetar..
"Tapi Lo malah ngelunjak bahkan Lo ngegoda sahabat gue sendiri?? Lo terlalu murahan buat gue" sambungnya.
Cewek itu menggeleng pelan air mata nya mengalir deras,menyesal saat ini sudah terlambat...
"A-aku-
"Gak usah di jelasin, gue gak butuh penjelasan lagi" potong cowok itu datar.
"Sekarang kita bahas hal yang lebih penting dari kisah cinta Lo" ucap cowok satu nya.
Cowok itu mencengkram dagu gadis disana tanpa belaskasihan.
"Sekarang Lo jawab apa motif Lo ngedorong kiana dari atas tangga??" Tanya cowok itu tajam,dapat ia lihat ada kilatan obsesi di mata tajam si cowok.
"Haah hahahahah!!" Tawa cewek itu menggelegar.
"Jadi kalian nyulik aku cuma karna cewek jalang itu?? Hahaha" ucap nya tertawa meski air mata nya turun dengan deras,hati nya sakit mendengar orang yang dia suka menyebut cewek lain.
"Tutup mulut Lo, kiana gak kayak Lo murahan" geram cowok itu.
"Aku kasih tau ya sama kalian,kiana pernah ngejar cowok bernama renza setelah di tolak dia malah pura-pura polos,biar apa? Biar cowok-cowok kek kalian itu tertarik sama dia,picik kan?? Aaa si Khanza udah di peralat sama kiana,bukti nya cowok itu menggila pas dia punya gosip pacaran,,, kepolosan dia itu cuma topeng dan kalian rela ngelakuin kejahatan kayak gini buat dia?? Hhaha" jelasnya di akhiri tertawa dalam tangis.
"Gue lebih suka dia yang apa ada nya dari pada Lo cewek penggoda,tak cukup dengan satu cowok" ujar pemuda itu tajam.
Gadis itu menatap lekat kearah nya,jauh di lubuk hati ia merasa sakit bagaikan di tusuk,orang yang dulu mencintainya kini berbalik membenci dan itu semua karna keserakahan nya.
"Kalian mau tau kenapa gue dorong dia??" Ucap nya pelan, "KARNA DIA PANTES DAPATIN ITU,GUE MAU DIA MATI ATAU MENGHILANG DARI SEKOLAHAN,GUE GAK SUKA SAMA CEWEK MURAHAN YANG SOK POLOS ITU,,, dan karna dia juga kalian membenciku!!" Teriak nya di akhiri tangisan
"Gue kasih Lo pilihan" ucap cowok berkacamata. "Lo mau keluar dari sekolah,atau Lo berakhir disini??" Tanya cowok itu sekian lama terdiam
Mata gadis itu bergetar maksud dari berakhir disini ia tak bisa mengartikan,saking terkejut nya menerima pilihan itu.
"Ka-kamu gak serius kan Vin??" Tanyanya ketakutan.
"Waktu Lo cuma 1 menit buat berpikir" mutlak cowok itu datar.
"V-vin ma-maafin aku,a-aku- gak bermaksud buat nyelakain kiana aku gak sengaja,aku mohon biarin aku sekolah di sana" pinta nya memelas,ia tidak ingin menjauh dari orang di hadapan nya ini.
"Aku janji gak akan ganggu kiana lagi" mohon nya sekali lagi.
"Bearti Lo udah siap menerima hujatan dari murid lain,kalo gue sebar ini video?"
Sekali lagi cewek itu kaget melihat video berputar disana,dengan sangat nyata jika dia mendorong kiana,bukan nya video cctv itu sudah di hapus?? Pikirnya.
"Kenapa?? Kaget ya karna video ini ada di tangan gue?" Ucapnya sinis.
"Hahaha Nadia Nadia,Lo pikir Lo udah pinter? Lo tetap aja bego" sambung nya,ia duduk berjongkok dihadapan Nadia yang menatap nya bengis.
"Sekarang bilang sama gue,siapa komplotan Lo?"
"Gak akan!!" Tolak Nadia.
Cowok itu kembali bangkit ia melangkah menuju kursi kayu di sana,sedangkan cowok satu nya cuma diam menyimak saja.
"Percuma NAD Lo nutupin orang itu, toh Lo bakal tetap jadi penjahat di mata yang lain,jangan bego,,, buat apa Lo ngelindungin dia?? bisa jadi orang itu yang bakal ngasih tau,kalo Lo lah dalang dari jatuh nya kiana!! Emang Lo yakin dia gak bakal ngehianatin Lo" jelasnya memancing.
Ada keraguan di mata Nadia dia gak mau berakhir sendiri,dia juga gak ingin menjadi kambing hitam sendirian meski pun sengsara harus ia seret orang yang menghasut nya.
"Aku akan kasih tau,dan akan keluar dari sekolah" gumam nya pelan,cowok itu tersenyum puas dengan keputusan Nadia.
"Pilihan bagus"