Hantu Tampan Penghuni Rumah K...

By Secret_ZR

776K 12.9K 2.6K

Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa... More

2. Mimpi nyata yang nikmat
3. Hal aneh yang tidak disadari
4. Sentuhan penuh nikmat
5. Sebuah kejanggalan yang tidak disadari
6. Sentuhan di dada
7. Kond*m
8. Ena-ena yang terganggu
9. Mimpi nikmat yang terasa nyata
10. Kematian
11. hilang keperawanan ketika tidur
12. Alasan yang sebenarnya
13. sentuhan dalam keadaan sadar
14. Tiba-tiba berada di hutan
15. Maen di balkon
16. 'Karena sedari awal aku sudah tertarik kepadamu.'
17. iseng dan m3sum
18. menampakkan wujud
19. memohon untuk dimasuki
20. malam panas
21. ketagihan

1. Kesialan bertubi-tubi

80.2K 1.1K 6
By Secret_ZR

Megan Mallory, seorang wanita berparas cantik dengan tubuh ramping dan tinggi 160 cm, berdiri di samping mobilnya dengan rambut hitam panjangnya yang basah kuyup.

Rambutnya yang biasanya terurai indah sepanjang pinggang, kini tampak lepek dan berantakan. Dia berdiri di bawah guyuran hujan, menatap mobil barunya yang baru saja dia beli setelah menginjakkan kaki di Belgia, negara yang baru saja dia tempati.

Wajahnya tampak kesal dan frustasi.

Dia seorang mahasiswa asal Korea Selatan yang baru saja pindah ke Belgia untuk melanjutkan studinya, kini terjebak di tengah hujan deras dengan mobilnya yang tiba-tiba mogok ketika dalam perjalan hendak menuju rumah barunya yang baru dia beli.

Dia menghela napas panjang, menatap kap mobilnya yang terbuka lebar. Namun merasa sangat sia-sia melakukan hal konyol itu karena dia tidak mengerti dengan permasalahan mesin.

Dengan geram, dia berlari kecil kembali ke dalam mobil, berharap bisa menemukan solusi di dalam sana.

Merogoh tasnya, mencari ponselnya dengan harapan bisa menghubungi pamannya yang juga tinggal di Belgia. Namun, nasib tampaknya tidak berpihak padanya. Layar ponselnya hitam pekat, menandakan bahwa baterainya sudah habis. Padahal dia merasa daya batrainya masih penuh.

"Aaarrgghh! Kenapa semuanya harus terjadi hari ini?" Megan menggeram, rasa frustrasinya memuncak.

Matanya menatap jalan di depannya, berharap ada kendaraan yang lewat dan mungkin bisa menolongnya. Namun, harapannya sia-sia. Jalanan itu sepi, tidak ada tanda-tanda ada kendaraan lain yang lewat.

Dia kembali ke dalam mobilnya, memasukkan kunci dan mencoba menyalakan mesin mobilnya. "Ayolah, kamu bisa," gumamnya.

Akan tetapi, setelah dia memutar kunci, hasilnya tetap sama. Mobilnya tetap tidak bisa menyala.

"Ini benar-benar hari yang buruk! Aku benci ini!" teriaknya, frustrasi.

Dengan berat hati, dia memutuskan untuk bermalam di mobil. Berharap ketika matahari terbit, dia akan mendapatkan bantuan dan bisa melanjutkan perjalanannya.

Dengan bibir yang gemetar menahan dingin karena dia nekat keluar dari mobil menghadang hujan deras tadi, dia meraih kopernya yang ada di kursi belakang dan mengambil baju ganti.

Namun, sebelum dia sempat mengganti pakaiannya, dia mencoba sekali lagi untuk menyalakan mesin mobil. Dan kali ini, ajaib, mesin mobilnya menyala. Dia berteriak senang, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Seharusnya sedari tadi seperti ini, Bodoh!” serunya.

Dengan hati yang lega, dia kembali mengendarai mobil tersebut menuju rumah yang baru dia beli.

*

Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya dia sampai di rumah barunya. Dia dengan cepat menurunkan koper, lalu berlari menghindari hujan deras yang mengguyur kota tersebut.

Rumah yang dia beli awalnya adalah sebuah rumah kosong yang sudah tidak dihuni, dan dia meminta orang untuk merenovasi terlebih dahulu, serta mengganti perabotan yang tidak penting. Sehingga, sekarang rumah sudah tampak nyaman untuk ditempati.

Tangannya membuka pintu rumah itu dan menemukan rumah itu dalam keadaan gelap. Hawa rumah tersebut terasa sangat dingin membuatnya sedikit merinding, tetapi detik berikutnya dia menggelengkan kepala dan memasuki rumah itu sembari mencari saklar lampu.

Seketika ruangan itu menjadi terang, tetapi anehnya dia masih merinding dan merasakan hawa dingin yang mencengkam. Serta, dia merasa ada tatapan yang tertuju kepadanya dari, sehingga dia langsung membawa pandangan ke arah tangga, tetapi dia tidak menemukan siapa-siapa di sana.

“Ini hanya efek aku kedinginan dan baru pertama aku tinggal sendirian. Tidak ada apa-apa dan tidak hantu! Itu hanyalah sebuah cerita klasik yang tidak pernah terbukti adanya,” gumamnya. Menghalau pikiran kotor yang berkelana di otaknya.

Dia kembali mengunci pintu, memastikan tidak akan dimasuki oleh maling. Kemudian dia membawa langkahnya menelusuri lantai utama, yang saat ini sudah jauh lebih baik dibanding pertama kali dia memasuki rumah itu ketika melihat-lihat untuk.

“Aku beruntung mendapatkan rumah ini dengan harga yang sangat murah,” gumamnya.

Dia kembali mengambil kopernya, membawa ke lantai atas yang terdapat kamar yang akan dia tempati.

Kamar tersebut terlihat sangat nyaman karena sebelumnya dia sudah meminta orang untuk mengganti tempat tidur ataupun barang-barang yang ada di dalam kamar itu, tetapi dia cukup heran melihat sebuah lukisan yang terdapat di atas tempat tidur. Setahunya dia tidak meminta orang untuk membeli interior ataupun menambah barang lain di kamar itu.

Tidak ingin pusing, dia pun mengedikkan bahunya. Meletakkan kopernya begitu saja, kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan menyalakan water heater mandi.

Kemudian, dia kembali keluar dari kamar mandi dan memindahkan pakaiannya ke dalam lemari yang ada di kamar itu. Setelah selesai, dia pun menelusuri kamar tersebut dan membuka pintu balkon, sehingga pemandangan yang ada di luar langsung terpampang di depan matanya. Namun, hujan deras masih mengguyur kota itu.

Merasa air yang dia panaskan tadi sudah hangat. Dia kembali menutup dan mengunci pintu balkon, lalu mengambil handuk, dan memasuki kamar mandi.

Dia melepaskan baju dan celananya yang basah karena berhujan-hujanan tadi. Dia juga membuka bra yang dia kenakan, sehingga mengekspos p4yudaranya yang tampah indah. Terakhir, dia membuka celana dalamnya. Alhasil, seluruh tubuhnya benar-benar terekspos begitu saja.

Kemudian, dia membawa tubuhnya berdiri di bawah shower dan menyalakan shower tersebut.

Butiran air hangat yang jatuh di tubuhnya dan membasahi tubuhnya membuatnya merasa lebih baik dan rileks, serta menghalau rasa dingin yang sempat melanda.

Dia pun mengambil shampoo dan sabun yang dia bawa. Menggosokkan ke seluruh tubuhnya. Namun, entah kenapa, dia merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya, tetapi setelah melihat sekeliling, dia tidak menemukan siapa-siapa.

Ketika tubuh dan kepalanya dipenuhi oleh busa sabun dan shampoo, dia kembali menyalawakan shower untuk membilas busa tersebut, tetapi tiba-tiba shower itu tidak lagi mengeluarkan air.

“Ya Tuhan, ini kesialan apa lagi?!” tanyanya. Berusaha menarik tuas shower, tetapi tetap saja tidak ada air yang keluar.

Dia benar-benar merasa frustasi dan emosi dengan segala kesialan yang terjadi secara bertubi-tubi kepadanya seharian ini.

Dengan rasa kesal yang masih membuncah, dia meraih handuk yang seharusnya sudah dia gantung di belakang pintu. Dia merogoh-rogoh, mencoba merasakan handuk itu, tetapi tangannya tidak merasakan apa-apa. Sehingga dia membawa pandangan ke arah belakang dan tidak menemukan handuknya di sana.

”Bukankah tadi aku membawanya?” gumamnya.

Karena matanya sedikit terasa perih, dia pun langsung keluar dari kamar mandi dengan tubuh naked yang masih terdapat sisa busa sabun dan shampoo.

Ketika sudah di kamar, barulah dia menemukan keberadaan handuknya di atas ranjang, padahal dia merasa membawa handuk itu ke dalam kamar mandi sebelum dia mandi.

Mengira dia lupa, dia pun mengabaikan hal tersebut. Meraih handuk itu, lalu melilitkan ke tubuhnya. Kemudian dia keluar dari kamar dan menuju lantai bawah untuk mengambil air mineral yang ada di dalam kulkas.

Sebelum dia menempati rumah itu, dia sudah meminta orang terlebih dahulu untuk mengisi kulkasnya dan membeli bahan-bahan makanan.

Setelah mengambil tiga botol air mineral yang cukup besar, dia pun kembali ke kamarnya dan menuju ke kamar mandi. Meletakkan botol tersebut dan kembali membuka handuknya.

Dia langsung membuka penutup botol dan menyiramkan ke tubuhnya, tetapi dia langsung menghentikan aksinya karena air itu sangatlah dingin, sebab itu adalah air yang disimpan di dalam kulkas.

Ketika dia mengumpulkan niat untuk mengguyur tubuhnya lagi menggunakan air dingin itu, tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh shower yang kembali menyala dengan sendirinya.

“Akhhhh! What the fuck!” teriaknya melengking, jantungnya berdetak kencang. Dia merasa seolah-olah hari ini adalah puncak dari segala kesialan yang dia alami.

(Ikuti Author di, ig : secrett_zr, fb : secrett_zr, TikTok : secrett_zr, dan join grup fb : Readers SecretZR)

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 68.4K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
9.3K 305 8
"S-sensei a-apa y-yang k-kau lakukan?" "Aku mencintaimu saku."
79.7K 2.1K 22
Uchiha Sarada, dokter muda yang untuk pertama kalinya menjadi teman seks dari pasiennya sendiri tanpa bisa melakukan penolakan. Seorang dokter cantik...
260 63 20
Marsel Januari Nahesa, laki-laki malang yang diwajibkan menyamai segala proses hidup keluarganya menjatuhkan hatinya pertama kali pada seorang gadis...