Adopted Child

De khaiangkasaa

240K 36K 8.9K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... Mais

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

29

2.9K 542 170
De khaiangkasaa

Jennie melenguh pelan ketika alarm ponselnya berbunyi, kedua mata yang masih menempel rapat itu berusaha untuk dibuka secara perlahan

"Sshhh" Jennie dengan cepat meraih ponselnya lalu mematikan alarm yang terdengar menyebalkan di telinga nya itu

"Aw ashhh" Jennie meringis, payudara nya nyeri. Sejak Lisa mengetahui berita itu bocah kecil itu benar benar tidak keluar kamar sama sekali dan tak mau menyusu

"Hiks mommy dada Jennie sakit" Rengek Jennie karena rasa sakit di dada nya akibat asi nya penuh

Mau tak mau Jennie beranjak dari bed nya dan membuka laci lalu mengambil wearable breast pump nya. Mendesah lega adalah yang Jennie lakukan pertama kali ketika alat itu bekerja menyedot asi nya keluar

Jennie sendiri sebenarnya bingung, ia jarang meminum booster asi tapi asi nya selalu melimpah sejak Lisa bayi. Biasanya setahu Jennie asi akan berkurang jika menyusui sudah masuk dua atau tiga tahun, tapi nyatanya sampai sekarang asi Jennie terlalu subur

Kedua mata kucing Jennie menatap payudara nya yang kini tertempel dua wearable breast pump, asi nya keluar dengan deras

Selama pumping nya bekerja, Jennie pergi ke bathroom ia akan cuci muka dan menggosok gigi nya. Namun ketika di depan vanity bathroom nya Jennie menatap sendu pantulan wajahnya

"Sshhh" Jennie ingin berteriak saja, gara gara media play sialan itu Lisa menjadi marah kepada Jennie

"Fuck fuck, i hate this"

"I miss my babyyy" Rengek Jennie

Jennie dengan cepat membasuh wajahnya lalu menggosok gigi nya, setelah itu Jennie bergegas pergi dari bathroom menuju kamar Lisa

Ketika handle pintu Jennie gerakan ternyata pintu tersebut tidak di kunci, Jennie masuk begitu saja dan mendapati si bayi itu tengah menonton sembari mengunyah makanan

"Hai" Sapa Jennie hangat, namun Lisa tak menoleh sedikit pun

"Miss Jennie selamat pagi" Sapa Youra, Jennie hanya tersenyum tipis. Tak mau mengganggu Youra pun dengan mandiri keluar dari kamar Lisa

"Baby" Jennie mendekati Lisa, ia mencium pipi gembil Lisa yang tengah mengunyah chips sehat itu

"Mommy disini sayang" Jennie berusaha mendapatkan atensi Lisa tapi nihil anak itu terlalu dingin

"Mommy minta maaf, oke mommy jelasin sekarang apa yang terjadi sebenarnya. Baby mau mendengarnya ?" Tanya Jennie, Lisa melirik sebentar

Bocah itu menghela nafas berat sudah seperti adult yang ditimpa problem besar, tatapan Lisa beralih menatap Jennie sepenuhnya

"May i ?"

"Tell me kalau mommy dan uncle Kai tidak benar benar pacaran" Ucap Lisa to the point

"Ya, mommy tidak benar benar berpacaran. Mommy hanya menjalankan media play yang di perintah oleh orang orang penting sayang. Maaf hem ?"

"Tsk, apaan tidak bermutu" Sengit Lisa, Jennie tersenyum tipis

"I know tapi mommy tidak bisa menolak permintaan mereka, mereka punya kekuasaan yang kuat honey baby"

"Seharusnya mommy bilang sama Lili"

"Then ? Baby mau melakukan apa ? Melawan orang dewasa yang memiliki kekuasaan ?" Tanya Jennie

"Of course" Jawab Lisa tanpa ada tersirat sedikit ketakutan

"Oh wow"

"Mereka tidak tau kalau Lili bisa membuat mereka mendekhita"

"Eh maksudnya menderita"

Jennie jadi ingin tertawa terbahak bahak ketika mendengar ucapan Lisa namun ia urungkan karena takut mood Lisa berantakan

"Haaahh orang dewasa itu terkadang memang semena mena, apalagi jika punya kekuasaan" Lisa melipat kedua tangan nya di depan dada

"Tapi terkadang orang yang memiliki kekuasaan juga tidak selalu memiliki otak pintar, beberapa dari mereka otaknya kosong alias mereka hanya omong kosong demi kepentingan sendiri"

Jennie menganga mendengar kalimat yang keluar dari mulut Lisa

"Lebih baik menjadi bayi, minum uyyu banyak banyak yeayyy" Ucap Lisa girang

Jennie mengedip ngedipkan kedua matanya, dalam sepersekian detik Lisa bisa berubah ubah seperti itu. Sebenarnya si bocah poni itu bunglon atau apa bisa menjadi bijak seperti adult dalam sekejap dan berubah seperti bayi juga dalam sekejap

"Baby"

"What ? Mommy keluar, issss Lalisaaaaa" Lisa merengek pada dirinya sendiri karena ia malah mengobrol bersama Jennie

"Baby mengusir mommy ?"

"Yes and ?" Jawab Lisa sassy, Jennie seketika memasang wajah sedihnya dan bibirnya di lengkungkan ke bawah untuk mendapatkan perhatian dari Lisa

"Baby tega ?"

"I don't care, syuh syuhh" Lisa kembali mengusir Jennie

"Fine, mommy mau pergi ke rumah gigi aja. Mommy mau melapor kalau Lili not nice"

"Whatever i don't care" Lisa memutar bola matanya, Jennie mencebik sembari menghentakan kaki nya keluar dari kamar Lisa

"Tsk apa lah Jennie khuby jane itu, seperti anak anak" Gumam Lisa tak sadar diri bahwa dirinya bisa lebih tantrum daripada Jennie

Jennie benar benar akan pergi ke kediaman Ji-sub dan Hee ae, ia akan meluapkan segala nya perihal Lisa yang marah pada nya

"Hiks bayi itu" Jennie mengusap air mata nya, melepas pumping nya Jennie lalu pergi dengan keadaan yang belum mandi bahkan belum sarapan juga

Sampai di kediaman Ji-sub dan Hee ae, Jennie masuk ke dalam rumah mewah namun elegan itu dengan tergesa. Ji-sub dan Hee ae yang tengah breakfast dengan tenang itu di kejutkan oleh kehadiran Jennie yang menangis

"What happen ? Kamu kenapa sayang" Lembut Hee ae 

"Lili hiks"

"Lili ? Lili kenapa ?" Tanya Hee ae panik, otaknya sudah berpikiran kemana mana

"Hiks"

"Jawab Jennie, cucu mommy kenapa ?"

"The hell mom, Jennie kesini mau mengadu"

"Hei hei bahasa nya" Ji-sub menyentil dahi Jennie

"Hiks Lili, she's mad at me mom" Jawab Jennie, Hee ae dan Ji-sub serentak menganga ketika mendengar itu

"What mommy kira kenapa, tsk alay sekali" Cibir Hee ae

"Yaaahh mommy" Jennie menarik baju Hee ae

"Marah karena apa ?"

"Karena media play sialan itu dad hiks, huuuu i miss my baby. But dia jutekkk sekaliiiii"

"Hahahahaha" Ji-sub malah tertawa

"What's wrong with you, why are you laughing at me ?" Kesal Jennie terhadap daddy nya

"Ekhem sorry, then kamu mau meminta bantuan kita ?"

"Of course, tolong bujuk bayi itu dad. Jennie udah jelasin semua nya tapi hiks tapi my baby still mad at me"

"Bujuk dengan uyyu mu saja"

"Udaaaahhhhh tapi hasilnya nihil" Teriak Jennie frustasi

"Yahhh anak ini datang datang tantrum" Hee ae menepuk butt Jennie karena telinga nya terasa pengang ketika mendengar teriakan Jennie

"Hikss heempphh" Jennie mengusap air mata nya

"Oke nanti kita kesana, sehabis makan siang. Daddy ada urusan di kantor sekarang, mommy juga" Ucap Hee ae

"Promise mom ?"

"Iyaaa, udah pulang sana"

"Gak mau, Jennie mau ketemu kuma dulu"

"Mommy kira kamu lupa sama anak pertama kamu" Sindir Hee ae, Jennie hanya mendelik sensi saja lalu pergi untuk menemui kuma

"Haahh dasar Jennie Kim"

Sampai di kamar kuma, Jennie tersenyum melihat anabul nya itu. Kuma langsung menggonggong semangat ketika melihat mommy nya

"Hai kuku sayang" Jennie menggendong kuma dan kuma langsung mendusel juga menjilati Jennie

"Uuuu my baby boy" Jennie mengelus bulu kuma yang seperti kemoceng

"Kau merindukan mommy hem ? I'm sorry mommy sibuk dengan bayi kedua mommy hehe" Kuma tidak peduli ucapan Jennie ia terus mendusel dengan senang

"Kau mau bertemu dengan adikmu tidak ? Kau memiliki adik, kau menjadi hyung sekarang" Ucap Jennie

"Tapi nama nya tidak aesthetic, dia namanya mammoth dan tubuhnya besar"

"But it's okay, mommy rasa kau akan akrab dengan nya. Ayo ikut mommy pulang"

Jennie membawa kuma keluar dari kamar milik si anjing pomeranian itu

"Mom dad, Jennie bawa kuku pulang ya"

"Bawa aja, kasian dia rindu kamu"

"Iya, mau Jennie kenalin sama mammoth"

"Hati hati, mammoth badan nya besar"

"Iya mom"

"Mommy sama daddy awas ya kalau nanti siang gak datang ke rumah, Jennie cubit" Ancam Jennie sembari berlalu

"Anak kamu" Ucap Hee ae kepada Ji-sub

"Anak berdua lah, bikin nya aja berdua" Jawab Ji-sub tak terima, Hee ae hanya mendelik saja

Kembali ke rumah Jennie membawa kuma ke kamar mammoth, ketika pintu dibuka anjing chow chow itu langsung menatap lekat ke arah kuma

"Be nice mammoth, dia hyung mu" Ucap Jennie kepada mammoth yang tubuhnya sudah mulai besar itu

"Kuku, ini adikmu"

Mammoth menghampiri kuma dan terdiam di depan kuma membuat Jennie tertawa

"Ayo kenalan"

Mammoth memiringkan kepala nya menatap kuma membuat Jennie gemas sekali melihatnya

Guk guk

Kuma menepuk wajah mammoth ketika mammoth menggonggong

"Yah yah jangan bertengkar, kuma itu adikmu. Jangan kasar begitu"

Mammoth memutar mutar tubuhnya berusaha mendapatkan atensi kuma tapi kuma sepertinya malas meladeni nya

"Cmonnn, kalian harus akrab" Ucap Jennie

"Kuma look, adikmu berusaha get your attention"

Meski mammoth berukuran jauh jauh lebih besar dari kuma tapi anjing chow chow itu kelakuan nya seperti bayi persis seperti pemiliknya

"Kuma yaaaa"

Kuma tak menghiraukan panggilan Jennie ia malah merebahkan dirinya di lantai

"Hah terserahlah, awas ya kalian jangan bertengkar. Kalau bertengkar mommy hukum"

Jennie meninggalkan kuma bersama mammoth, membiarkan mereka berinteraksi untuk mengenal satu sama lain lebih jauh

"Bibiiii"

"Ndee non"

"Bi, Jennie mau sarapan. Bibi buat apa ?"

"Bibi membuat toast, non Jennie tadi kemana ?"

"Ke rumah mom and dad, jemput kuma"

"Ohh bibi kira kemana"

"Bi, si bayi sudah sarapan ?"

"Sudah tadi bersama bibi bersama susternya"

"Hufff bayi itu masih marah kepada Jennie bi"

"Perihal non Jennie dan itu"

"Hem" Jennie mengangguk

"Ahahaha ahahaha" Lisa muncul anak itu asik tertawa sembari berlarian di kejar oleh Youra

"Tangkap Lili ayo tangkap Lili" Lisa berlarian mengitari meja makan

"Baby" Jennie memanggil

"Kejar Liliiiii suster" Lisa malah berlari pergi

Jennie menghela nafas jengah ia akan membiarkan si bocah poni itu bertingkah semau nya tapi nanti ketika Jennie selesai sarapan Jennie akan mengunci bocah itu di kamar

"Sabar non" Ucap bibi Dae dengan senyuman nya

"Um itu harus" Jawab Jennie dan mulai melahap toast nya

Di living room Lisa yang tengah tertawa renyah itu pun di kejutkan dengan kuma yang muncul bersama mammoth

"Heh anak Jennie kenapa kamu disini ?" Bingung Lisa

Guk guk

"Kamu berteman dengan mammoth hem ?" Lisa menghampiri kuma lalu mengelus anjing itu, mammoth menghampiri ia mendusel meminta di elus

"Ya ya calm down big boyyy" Lisa mengelus mammoth juga

Lisa terkikik ketika dua anjing itu manja sekali kepada nya, Lisa dengan sabar mengelus penuh sayang kedua nya

"Muah muah" Lisa mencium kuma dan mammoth bergantian

Lisa yang kini tengah asik main dengan dua anabul itu di kejutkan oleh tubuhnya yang tiba tiba melayang, Lisa melirik ternyata Jennie menggendong nya

"Ish apasih, lepasin Lili" Lisa menatap tajam Jennie

"No"

Jennie tetap membawa Lisa ke kamar, sampai di kamar wanita bermata kucing itu menutup pintu nya lalu mengunci nya

"Yaahhh" Lisa berkecak pinggang

"Sut, diam kamu bayi" Jennie mengangkat Lisa lalu menidurkan nya di kasur

Melihat Lisa yang sudah rebahan Jennie lantas memeluk dan membanjiri Lisa dengan ciuman membuat Lisa langsung tertawa karena geli

"I miss you, hem i miss you" Jennie terus menciumi Lisa

"Ahahaha mommy emm mommy stop stop" Lisa berusaha menjauhkan Jennie

"Nope" Ucap Jennie yang terus tak berhenti mencium Lisa

"Aaaaa Jennie khuby jane" Lisa yang lama kelamaan kesal itu pun mendorong wajah Jennie

"Yah baby nakal"

"Suruh siapa terus cium cium Lili"

"Mommy miss youuuu, baby jutek banget"

"Buka pintu nya, Lili mau main sama mammoth dan kuku"

"No, baby with mommy. Look mau mimi gak ?" Jennie memamerkan dada kanan nya, Lisa yang melihat dada padat mommy nya itu langsung menelan saliva nya dan berseru dalam hati bahwa ia rindu new zealand nya

"Mau gak ? Kalau engga mommy mau tutup permanen mimi nya"

"Lili mau tapi Lili masih marah ya sama mommy"

"Cepetan jangan sosoan marah marah sama mommy"

"Ish suka suka Lili lah" Lisa memagut begitu saja dada Jennie

"Dasar anak Jennie" Jennie menepuk nepuk pelan butt Lisa

14:25

Kediaman Jennie kedatangan Hee ae dan Ji-sub, dua duanya akan membantu Jennie membujuk Lisa

"Mana si bayi nya ?"

"Apa tanya tanya Lili" Lisa muncul dengan wajah baru bangun tidurnya juga rambutnya yang berantakan sekali

"Hahahaha lucu banget"

"Ngapain gigi sama g-pops kesini ? Hemm Lili tebak pasti gigi sama g-pops disuruh sama mommy kan. Ngaku aja lah"

Ji-sub dan Hee ae pun saling melirik satu sama lain, tujuan nya sudah di tebak oleh Lisa

"Lili udah tau semua nya lah, tapi Lili masih kesel. Lili juga kesel karena mommy malah berbohong padahal kalau jujur mungkin Lili engga akan marah"

"Lili tunggu mommy pulang lama banget, mommy janji pulang jam empat sore tapi mommy malah ingkar janji. Itu yang bikin Lili kecewa, Lili juga ngerti kok mommy lakuin itu karena paksaan tapi apa susahnya jujur sama Lili"

"Atau mungkin lebih baik mommy seharusnya cerita aja semua nya sebelum itu terjadi"

Skak mat, itu adalah yang Jennie dapatkan bahkan Ji-sub dan Hee ae juga hanya bisa bergeming. Ucapan bocah berumur enam tahun itu sukses membuat mereka tidak bisa menjawab

Lisa mendudukan dirinya di sofa lalu menyalakan tv dan memutar animasi coco melon

"Kamu gak cerita sama sekali ?" Tanya Hee ae dengan suara yang pelan sekali kepada Jennie, Jennie hanya menggeleng lemah

"Huhhh" Ji-sub membuang nafas kasar

Lisa kini malah asik bernyanyi wash your hands, tanpa mempedulikan kakek nenek dan sang mommy

"Baby"

"Yes" Lisa menjawab Jennie

Jennie berlutut di depan Lisa yang duduk di sofa itu, ia menarik lembut Lisa untuk di peluk dan di cium penuh sayang

"Maaf" Lirih Jennie

"Mommy tidak akan mengulangi hal yang sama"

"I'm sorry honey" Lisa mengangguk, ia tak tega melihat mata Jennie yang berkaca kaca siap untuk menangis

"Jangan berjanji kalau sekira nya mommy tidak bisa menepati nya okay ?" Ucap Lisa ia mengelus pipi Jennie, Jennie mengangguk

"Cucu kita pintar"

"Iya mom" Sahut Ji-sub

"Baikan ?"

"Um kita baikannnn" Pekik Lisa memeluk Jennie erat

"All done, g-pops rindu cucu g-pops ini" Ji-sub hendak menggendong Lisa namun Lisa menggeleng tak mau sambil terus memeluk Jennie

"Come to g-pops" Ji-sub menarik tubuh Lisa dan menggendong nya

"Enh noooo, Lili mau mimi dulu Lili mau mimi duluuuu"

"Dasar maniak uyyu" Ji-sub mencium pipi Lisa sebentar lalu menurunkan Lisa dari gendongan nya

"Baby mimi botol aja ya, tadi pagi mommy pumping"

"Tapi banyak banyak mommy, Lili mau banyak banyak uyyu nya"

"Iya banyak banyak" Jennie beranjak pergi

"Gigi, kuma ada disini loh"

"Iya kan dibawa sama mommy Jen"

"Ohh di bawa sama mommy, tadi pagi ya"

"Iya tadi pagi, mommy Jen nangis loh tadi pas ambil kuma"

"Huuu pasti mommy aduin Lili ke gigi kan kan" Hee ae dan Ji-sub serentak tertawa

"Apa lah khuby jane itu" Hee ae dan Ji-sub semakin terbahak bahak mendengar Lisa

Jennie kembali membawa satu botol susu di tangan nya, ia menyerahkan nya kepada Lisa

"Tencu mommy" Ucap Lisa, Jennie mengangguk sembari menyisir rambut Lisa memakai jari tangan nya

"Sini g-pops minta uyyu nya"

"No way, ini khusus anak anak. G-pops udah kakek kakek harusnya minum uyyu nutrisi otot dan sendi biar jalan nya engga gini" Lisa memperagakan cara berjalan kakek kakek yang memakai tongkat

"Yaaaahhh" Ji-sub terkekeh

"Kan Lili bener tuh"

"Itu uyyu khusus bayi bukan anak anak, Lili kan udah sixnager"

"Lili masih bayi kok"

"Masa masih bayi ngomong nya pinter banget"

"Kan kan bayi ajaib"

"Udahlah g-pops kalah" Ucap Ji-sub, Lisa menaik turunkan alisnya sembari meminum uyyu nya

Lisa beralih ke pangkuan Jennie, tangan kiri Lisa memeluk leher Jennie. Lisa mengeluarkan ujung dot nya dari dalam mulut

"Muah muah" Lisa mencium cium hidung Jennie

"Mulai mulai, baby suka gregetan nanti malah di hisap hidung mommy" Lisa terkikik dan langsung menghisap hidung atas Jennie

"Hueekkk"

"Kan, kebiasaan heh" Jennie tertawa lalu menepuk butt Lisa, Lisa tertawa dengan kedua mata yang berkaca kaca karena mual

Tapi Lisa tidak kapok anak itu kembali mengulangi hal yang sama dan Lisa malah lebih semangat menghisap hidung atas Jennie

"Huekk"

"Babyyyy, nanti muntah beneran loh sayang"

"Hahaha ada ada aja heh" Ji-sub mencubit pelan pipi Lisa

"Em em" Lisa malah beralih menghisap pipi Jennie

"Ya ampunnnn" Hee ae tertawa

Jennie hanya bisa pasrah saja dengan wajah datar nya sembari menatap kedua orang tuanya bergantian

"Udah udah, minum uyyu lagi" Jennie menyodorkan botol dot Lisa

"Mommy i wop you"

"Love you too" Jennie menyambar tissue di meja lalu mengelap pipi nya yang basah oleh air liur Lisa

"Ih pipi mommy jadi bau asi"

"Kekekek bialin bialin" Ucap Lisa

"Ayo abisin dulu uyyu nya, jangan banyak main main"

"Um ummm"

Lisa duduk membelakangi Jennie sembari ia anteng kembali meminum susu nya dengan tangan yang sibuk menjelajahi wajah cantik Jennie. Mata Lisa juga fokus menonton coco melon yang masih di putar

Jennie mengulas senyumnya dengan tangan yang menepuk nepuk pelan perut Lisa

Ting tong

"Siapa tuh"

"Biar daddy aja yang buka"

Tak lama Ji-sub kembali dengan Kai di sisi nya, Hee ae menyambut Kai hangat tapi Jennie biasa saja

"Ada apa ?" Tanya Jennie

"Ehm" Kai berdehem

"Suruh duduk dulu Kai nya, Kai silahkan duduk" Ucap Hee ae, Kai menggangguk lalu duduk

"Lili tebak deh, uncle kesini pasti ada urusan bohong bohongan sama mommy itu kan" Celetuk Lisa

"Emm yah, maaf Jen sebelumnya jika kedatangan ku secara tiba tiba. Aku barusan sempat mampir ke agency mu tapi dirimu tak ada disana"

"Ada apa"

"Mereka menyuruh kita melakukan lebih, kita di perintahkan pergi ke paris"

"Tsk, apalagi ya tuhannnnn"

"Publik sudah percaya bahwa kita berpacaran dan mereka ingin menambah rumor kita, yaitu liburan bersama di paris" Jelas Kai

"Bahkan tadi saja Alison mengatakan padaku bahwa ada dua orang yang datang ke perusahaanmu, mereka menitipkan pesan yang sama"

"Kapan ?"

"Besok kita terbang ke paris, mereka sudah membelikan tiket untuk kita"

"Hanya berdua ?" Tanya Jennie

"Iya"

"Mereka kenapa selalu seenaknya sih" Jennie benar benar muak sekali, jika saja ia bisa melawan lebih lagi mungkin Jennie sudah tidak menggubris keinginan konyol itu

"No, aku akan membawa Lili. Kau telfon orang orang sialan itu sekarang, ubah penerbangan nya menjadi tiga orang dan memakai private jet jika tidak bisa mereka sanggupi dalam waktu setengah jam aku tak mau menuruti mereka" Ucap Jennie dengan wajah ketusnya, Kai menelan saliva nya ia mengangguk lalu melipir untuk berkomunikasi

Setengah jam lama nya Kai baru kembali, ia menunjukan bahwa keinginan Jennie di setujui oleh mereka

"Ok"

"Mommy ayo kita ke kamar mom" Lisa mengajak Jennie

"Oh satu lagi Jen"

"Apalagi ?" Tanya Jennie

"Ini" Kai hendak menunjukan sesuatu dari ponselnya

"Ayo mommyyyy" Rengek Lisa

"Iya iya sayang sebentar" Jennie beranjak menggendong Lisa

"Engga boleh, engga boleh" Lisa melarang Jennie ketika Jennie penasaran dengan apa yang akan Kai tunjukan

"Ah nanti saja Jen tak apa" Ucap Kai

"Nanti aja, itu gak penting" Ucap Lisa dengan nada kesal nya

"Uncle pulang sana"

"Baby"

Jennie sedikit kaget karena selama ini dirinya tak pernah mengajarkan Lisa mengusir orang lain apalagi tamu. Kalau dirinya sih sudah biasa apalagi ketika bocil itu marah

"Ishhhh" Lisa merengut kesal

"Pulang atau Lili tonjok" Lisa mengepalkan tangan padat nya, Ji-sub yang melihat itu langsung menahan tawa

"Iya uncle pulang sekarang" Ucap Kai tak enak

"Mommyyyy ayo, mommy denger Lili engga sih" Lisa mencubit pipi mandu Jennie

"Yak astaga bayi ini"

Jennie mencium bibir Lisa lalu dengan langkah tergesa Jennie pergi menuju kamar. Lisa sendiri anak itu malah terkikik ketika tubuhnya terguncang karena Jennie mengambil langkah seribu penuh tenaga

"I wop youuuuuuu mommyyyy. Hihi"

•••

👶

Continue lendo

Você também vai gostar

POWER OF LOVE De waiting..

Ficção Adolescente

1K 78 32
walaupun jauh dari keluarga tapi kekuatan cinta dalam keluarga tidak ada yang menandinginya
48.7K 7K 34
"Aku muak dengan ini semua! Aku muak dengan semua larangan mu! Aku muak menjadi penurut! Aku muak menjadi seorang Lalisa! Aku benci Appa!" Teriak Lis...
38.4K 3.9K 39
" kita itu ibarat takdir, ya meskipun bisa berpisah kalo udah ditakdirkan bisa apa" -lim "Basi banget tau gak!" Rosie END
131K 18.4K 59
Lisa sangat senang saat dirinya mengetahui jika irene tengah mengandung adiknya. Dia telah memiliki tiga orang kakak perempuan dan dia akan memiliki...