Your's To Claim

By Cebongkun

36.3K 2.3K 849

PASSION FANFICTION! By : Cebong-chan Title : Your's to Claim Pair : Ilay RieGrow x Jeong Taeui Rate : M (Mat... More

[[Cebong-chan's Note]]
[[CHAPTER 1]]
[[CHAPTER 2]]
[[CHAPTER 3]] : "Ilay RieGrow..."
[[CHAPTER 4]] : Antara Takdir dan Kebetulan
[[CHAPTER 5]] : Perjanjian Dengan 4 Faksi
[[CHAPTER 6]] : Kesalahan Kedua
[[INFORMASI TENTANG UNHRDO]]
[[CHAPTER 8]] : Hold Me Tight, Cry Baby
[[CHAPTER 9 : Wet Dream]]
[[CHAPTER 10]] : Kunjungan Tak Terduga
🔞[[CHAPTER 11]] : "IMBALAN"🔞
🔞[[CHAPTER 12]] : Apa Karena Gil Sang Cheon?🔞
[[CHAPTER 13]] : Patung Porcelain Indah yang Suram
[[CHAPTER 14]] : Kesepakatan Rahasia
[[CHAPTER 15]] : "Teman Masa Kecil Ilay"
[[CHAPTER 16]] : TROUBLE MAKER
[[CHAPTER 17]] : CRAZY RIEGROW
[[CHAPTER 18]] : Mutiara Hitam Tarten
[[CHAPTER 19]] : Analgesia
[[CHAPTER 20]] : Greed, Lust, and Anger
[[CHAPTER 21]] : END SEASON 1

[[CHAPTER 7]] : Gairah

1.8K 95 29
By Cebongkun


"Apa kau tahu, di tempat sialan ini tak ada wanita, dan sangat sulit mencari pria cantik yang sesuai dengan seleraku. Tapi karena kau, anak itu pergi. "

Jeong Taeui berjengit. Ludah diteguk dengan kasar. Ketika tangan besar itu bergerak meremas bongkahan pantatnya yang kencang dan seperti menusukkan ibu jarinya ke tengah pantatnya yang masih terbalut celana. Pria Jerman di hadapannya menarik sudut bibir dan tersenyum penuh misteri.

"Jadi kau harus bertanggung jawab menggantikan tugasnya, Taeil. "

Jeong Taeui mengumpat dalam hati.

KENAPA IA HARUS MELAKUKAN KESALAHAN KEDUA?!

>>>>>><<<<<<

CHAPTER 7

GAIRAH

>>>>>>>><<<<<<<


"Hey-- hey! Tunggu dulu! Ilay! ILAY--! "

Jeong Taeui panik. Tubuhnya meronta ke sana kemari. Tangan secara refleks menahan kedua tangan besar yang meremas-remas pantatnya. Mencoba menjauhkan sepasang tangan nakal itu dan mendorong pria gila di hadapannya menjauh sebisa mungkin. Namun kekuatan yang ditunjukkan oleh pria itu jauh dari perkiraan seorang Jeong Taeui. Bagaikan tembok baja atau sebatang pohon yang kukuh, Pria itu sama sekali tak bergeming atau bahkan menurunkan intensitas remasannya. Membuat Jeong Taeui semakin panik dan makin meronta sekuat tenaga.

"Minggir! Menyingkir dariku! Kau mendengarku kan?!" Teriak Taeui. Mencoba mendorong bahu lebar Ilay dan perutnya yang keras. Namun seluruh usaha itu tetap berakhir sia-sia. Malahan tubuh besar itu bergerak makin meringsek dan menghimpitnya kuat di antara pintu bilik kamar mandi dan tubuh padat berotot yang penuh dengan vitalitas. Membuat Jeong Taeui merasa terintimidasi ketika merasakan lekukan otot perut dan dadanya yang kokoh dan terbentuk sempurna. Menunjukkan sosoknya yang dominan dan penuh dengan kekuatan.

"Berhenti bergerak. "

"Kau gila?! Kau pikir apa yang coba kau lakukan hah?! Eh--heuk! Apa--ugh--! HE-HEY! KAU MAU MENGHANCURKAN PANTATKU?! ITU SAKIT SIALAN!" Jeong Taeui semakin marah karena Ilay kini meremas-remas bongkahan pantatnya dengan kuat. Membuat gerakan mencengkeram gemas dan menusukkan beberapa jarinya yang besar ke tengah-tengah jahitan celananya. Menggosokkan jari-jarinya ke tengah dengan gerakan mesum yang meresahkan. Ketika protes selanjutnya menyembur dengan penuh kemarahan, sesuatu yang keras kembali menggesek serat celananya.

Zruk--

Jeong Taeui merinding lagi begitu melihat penampakan daging raksasa memerah sebesar pergelangan tangan itu menggesek serat celananya dan bahkan naik menyenggol kemeja putihnya yang basah oleh keringat. Kepala ereksi yang berbentuk seperti kubah itu masuk ke balik kemejanya dan menyinggung kulitnya secara langsung

"Hieekk--!! "

Jeong Taeui mendadak horor seketika. Rasa panas akibat gesekan benda lunak tapi mengeras itu membuat tubuhnya bergidik penuh kengerian. Matanya membelalak dan menatap sosok Ilay di hadapannya yang justru tersenyum santai sembari menatap dirinya dengan mata yang penuh kesan bernafsu.

"Berhenti menggeliat seperti ulat. Kau membuat milikku terus menggesek di bawah sana."

"Persetan denganmu! Jika ingin melepas hasrat, lakukan sendiri brengsek! Jangan melibatkanku! "

Ilay Terkekeh. Tubuhnya merapat, membuat wajah Jeong Taeui menabarak dada kerasnya. Sedangkan sebelah kaki yang mendorong ke tengah naik dan menyenggol pangkal paha nya yang gelisah.

"Tenang saja, aku bahkan tak mengajakmu untuk bercinta. Lagi pula aku tak berminat padamu. Kau bukan tipeku. "

"KAU PIKIR AKU SUDI BERCINTA DENGANMU?! CARI SAJA ORANG LAIN JIKA AKU BUKAN TIPEMU, SIALAN! "

Jeong Taeui semakin kesal dan menggerakkan kakinya untuk menjejak pria bejad ini. Namun Ilay telah memperhitungkan itu dan menginjak kaki Jeong Taeui.

"Hiyakhh--!! Aw! Aw! Aw! Sakit! Dasar bajingan sialan--! " Karena tak memiliki pilihan, Jeong Taeui mengepalkan tangannya dan berniat meninju wajah Ilay. Namun Ilay dapat dengan mudah menangkap kepalan tangan itu. Jeong Taeui kesal dan melancarkan pukulan kedua. Namun serangan keduanya juga berakhir sama.

TEP!

Kedua kepalan tangannya dicengkeram oleh tangan pucat dan besar itu. Jeong Taeui menatap sengit Ilay RieGrow yang tersenyum dingin.

"Usaha yang bagus. "

Brak--!

"Ugh--! "

Bersamaan dengan suara rendah itu, tubuh Jeong Taeui dibalik dan berakhir ditekan kuat menghadap ke pintu bilik. Pipinya menempel di pintu yang dingin sedangkan kedua tangannya di tahan di atas kepalanya. Ilay bahkan hanya menggunakan sebelah tangannya untuk menahan tangan Taeui. Jeong Taeui menggerakkan kedua tangannya untuk mencoba melepaskan diri, namun berakhir sia-sia.

"Kau benar-benar memiliki banyak energi seperti kucing kampung. " Kata Ilay. Menatap Jeong Taeui yang masih mencoba meronta dari belakang. Entah sadar atau tidak, ketika Jeong Taeui bergerak seperti itu, pantatnya secara tak sengaja menyenggol batang ereksi Ilay yang masih menggantung dengan mengerikan.

"Ugh--! Lepas!!! "

Ilay menatap pinggul yang bergoyang dengan gelisah. Tangannya yang bebas bergerak menyentuh punggung yang terbalut oleh kemeja putih tipis. Telapak tangannya terbuka. Ia menggerakkan tangan besarnya untuk menyapu punggung Jeong Taeui dan bergerak turun ke arah pinggangnya. Tangan besarnya dapat menangkup pinggang Jeong Taeui dengan begitu pas. Seakan tengah menilai seberapa baik guratan otot dan komposisi tubuh pria di hadapannya ini dari luar serat pakaiannya. Merasakan dengan jelas lekukan-lekukan ototnya yang cukup keras dan mulai terbentuk karena olahraga rutin untuk meningkatkan vitalitas.

"Bajingan-- jangan meraba tubuhku! Itu menjijikkan! " Teriak Jeong Taeui lagi. Bahkan jika ia menyalak marah seperti ini, di dalam sana, sejujurnya Jeong Taeui merasa sangat takut. Tubuhnya tak bisa berhenti gemetar karena merasa tertekan!

Apa yang akan pria gila ini lakukan padanya?!

Mata keabuan melihat gerakan pinggul yang kini terlihat begitu menggoda. Mata itu tampak mengamati dengan sangat jeli setiap lekuk tubuh Jeong Taeui yang basah oleh keringat sehingga membuat kemeja putih melekat di tubuhnya dengan baik. Kulit kecoklatannya juga tampak sangat kontras jika dipadukan dengan ototnya yang seperti ini.

Ilay RieGrow menjilat bibirnya. Matanya melengkung penuh kesenangan.

Ilay jadi ingin menanggalkan seluruh pakaian yang MENGGANGGU ini agar bisa melihat dengan jelas detil dari tubuh pria asia di hadapannya ini.

"... Sepertinya tak buruk... "

Jeong Taeui sempat bertanya-tanya apa maksud perkataan itu. Dia menoleh untuk mencoba melihat apa yang dilakukan Ilay. Sedangkan Ilay di belakang sana menarik dasi putih yang masih menggantung di kerah kemeja dan melepasnya.

"Hey, Ilay... Ku peringatkan-- A-apa ini--?!!! "
Jeong Taeui terkejut karena pandangannya tiba-tiba terhalangi oleh sesuatu. Dasi putih Ilay kini melingkari kepalanya dan menutupi pandangannya.

"Kau tak perlu melihatnya. Cukup diam, rasakan dan nikmati saja. "

"Apa maksud-- akh--?! "

Jeong Taeui melotot di balik dasi yang menutupi matanya.

Tangan itu... Tangan besar itu baru saja mencengkeram pangkal paha nya....

"ILAY--!!!"

"Sudah kubilang, diam dan nikmati saja. "

Jeong Taeui semakin gelisah. Karena pandangannya tertutup ia jadi tak tahu apa yang sebenarnya pria ini lakukan. Namun gerakan tangan yang mulai dengan nakal menguleni pangkal paha nya telah dengan jelas menunjukkan kemauannya!

Namun, bahkan walaupun kedua tangannya ditahan hanya dengan sebelah tangan, Jeong Taeui sama sekali tak bisa melepaskan dirinya. Ia bahkan tak bisa meronta karena punggungnya di tekan oleh dada keras Ilay dan dihimpit paksa ke arah pintu bilik. Sedangkan satu tangan Ilay yang bebas bergerilya menggoda pangkal paha nya dan meremas-remas benda lunak yang terkurung di balik celana kainnya. Tangan besar itu terasa panas bahkan dari balik serat kain.

"Eugh... Hey-- ngh... Hentikan--akh! "

Grep--!

Tangan besar itu mencengkeram benda miliknya yang mulai mengeras dan menyembul di balik celananya.

"Lihat ini. Bukankah kau cukup menikmatinya? "

Tangan Ilay mencengkeram batang kejantanan yang menyembul dengan jelas dari balik celana hitam. Menjepitnya dengan ibu jadi dan jari telunjuk, kemudian menekan-nekannya dengan kuat. Jeong Taeui mengerang. Tubuhnya ngemetar gelisah ketika tangan itu bergerak lebih leluasa. Membuat serat celananya menjadi basah perlahan karena precum yang terus keluar tanpa disengaja.

"Ngh... Berhenti-- eugh... Berhenti menekan-- ukh! "

Jeong Taeui semakin gelisah. Gerakan tangan itu menekan dengan lebih intens dan menelusuri batang kejantanan yang menyembul sesak di pangkal paha nya. Menggeseknya dengan serat kain sehingga menimbulkan efek gatal dan geli di saat bersamaan. Wajah Ilay mendekat ke telinganya. Berbisik mesum di sana,

"Sepertinya kau ingin aku menyentuhnya langsung sampai cum. "

"A-apa--ugh! Kau gila--mhh... Jangan-- Hey... Nhh-- jangan sentuh-- eugh! " Jeong Taeui terkejut ketika Ilay secara tiba-tiba menggigit cuping telinganya. Tubuhnya sontak berjengit. Deretan gigi putih yang membentuk seringai menggigiti benda lunak yang sensitif. Tak hanya itu Ilay bahkan mulai dengan berani menjilati cuping telinganya dan menghisap daging lunak itu beberapa kali dengan suara hisapan basah yang meresahkan. Gigi putih yang menyembul kembali menggigiti daun telinga lunak dan memilinnya dengan bibir.

Clap~ clap~ clap~

"Ngh... Jangan... Heukh--... Jangan dijilati... mhh... Sialan...hnghhh~ geli~...."

Telinga yang dijilati dengan penuh nikmat memerah dengan lucu. Warna itu merembet ke arah wajah dan lehernya hingga ke tengkuk. Mata keabuan memandangi perubahan warna pada kulit Jeong Taeui yang kecoklatan. Wajah Jeong Taeui yang gelisah dan memerah terpampang jelas di matanya.

Itu warna yang indah.

Warna kemerahan yang merembet di kulit kecoklatan itu entah kenapa terlihat begitu cantik dan juga menggugah selera--

Dan suaranya ketika mengerang ternyata juga tidak seburuk bayangannya.

Napas panas merebak di leher. Jeong Taeui merinding ketika merasakan suara desah napas Ilay yang membuat kulitnya meremang. Suara yang seperti tengah membaui aroma tubuhnya. Dari telinga, ke kepala, kemudian ke lehernya. Hidung yang terbentuk dengan sempurna menyinggung daun telinga Jeong Taeui dan menyisakan kesan geli.

"Jeong Taeui... "

Pria itu kembali memanggil namanya. Namun kali ini lebih pelan, lebih dalam, lebih intens. Suara yang merebak terdengar dengan kesan yang membuat tengkuk Jeong Taeui merindingi.

Telinga Jeong Taeui semakin memerah. Desah napas berat Ilay seakan mencoba menghipnotis Jeong Taeui sehingga tak menyadari bahwa gesper celananya telah dibuka bersama dengan kancing dan zipper celananya.

Celana Jeong Taeui turun setengah paha.

Saat sadar, Jeong Taeui berjengit ketika merasakan tangan besar dan panas tengah menekan sesuatu yang mengeras di balik celana dalamnya.

"Bukankah ini terlalu basah, hm? "

"Akh! "

Jeong Taeui berjengit ketika merasakan tangan besar dan panas kembali menggoda pangkal paha nya. Meremasnya dan memilin bagian yang tampak paling basah. Membuat Jeong Taeui secara refleks menggigit bibir karena tak ingin mengeluarkan suara erangan yang memalukan.

"Kau terus menolak, tapi bukankah tubuhmu berkata lain? "

Jeong Taeui kembali menyalak dengan penuh amarah, "Bajingan--!! Itu karena kau terus menyentuh--angh?! "

Jeong Taeui bergidik. Terkejut. Tangan panas itu langsung masuk ke dalam celana dalamnya tanpa aba-aba dan menggenggam miliknya yang mengeras dan basah oleh precum.

"Sialan-- kau pikir apa yang kau pega--ah! He-hey! Berhenti menyentuh-- ungh! Ahk! Ja-jangan--mhh--mhh~"

Ilay RieGrow menarik sudut bibirnya. Tangan besar yang menggenggam batang kejantanan keras itu mulai bergerak maju mundur dengan gerakan yang konstan. Menelusuri benda berukuran sedang itu dan sesekali menggesekkan ibu jarinya di bagian ujung yang basah. Sepasang iris keabuan memandang penuh kesenangan pada perubahan ekspresi yang terjadi di wajah Jeong Taeui.

Jeong Taeui-- yang kebingungan dengan rasa sesak dan tak nyaman yang muncul oleh gerakan tangan Ilay bergerak-gerak gelisah. Menggigit bibir dan sesekali menahan geraman. Merapatkan pahanya yang gemetar dan mengepalkan kedua tangan yang masih di tahan kuat ke pintu bilik. Sedangkan tubuhnya bergetar oleh bermacam rasa aneh yang membuatnya gelisah dan tak nyaman.

Ilay di belakang membaui aroma tubuh Jeong Taeui. Dari leher ke kepala. Hidungnya tampak bergerak menyinggung setiap helaian rambut gelapnya yang basah oleh keringat. Tampak menikmati aroma tubuh yang entah bagaimana terasa segar dan manis di saat bersamaan. Sedangkan sebelah tangannya terus bergerak maju mundur memanjakan kejantanan keras yang mulai mengembung karena hasrat yang hampir mencapai ujung. Menelusuri bentuknya dan memberikan hentakan yang lebih kuat ketika bergerak mundur mencapai pangkal paha. Menimbulkan efek sengatan yang membawa kenikmat sehingga tanpa dapat di tahan sebuah desahan manis pun keluar dari bibirnya.

FWOP--!

"Ng--ahh~" Jeong Taeui mengejan. Tubuhnya seperti tersengat aliran listrik statis yang membuat gelanyar nikmat datang mendera tubuh dengan mengejutkan.

"Kau menyukainya hm? "

Sekali lagi, suaranya yang dalam dan rendah berbisik di telinga Jeong Taeui sembari menggigit cuping telinganya. Membuat Jeong Taeui-- yang masih mencoba mempertahankan kewarasannya-- menyalakkan amarah lagi dan masih mencoba meronta sekuat tenaga,

"Diam kau bajingan! Heukh... Ba-bagaimana--ATATATTA--ATATATTA!!!

GREP--!!!

Ilay tiba tiba meremas batang kejantanannya. Jeong Taeui melolong keras karena rasa sakit luar biasa yang menderanya.

"Apa masalahnya? Bukankah tubuhmu sudah menunjukkan segalanya? "

"Ukh-- orang waras mana--eugh.. Yang mau dipaksa--akh! He-hey, tu-tunggu... Aduhh! Tu-tunggu dulu Ilay-- HYAKKHH!! HEY! HEY! SAKIIIT! SAKIT! SAKIT! ITU SAKIIITTT!! " Jeong Taeui yang tadinya berteriak marah lantas menjadi begitu kesakitan ketika tangan besar itu memberikan tekanan lebih pada genggaman tangannya. Seakan tangan itu berniat menghancurkan kejantanan Jeong Taeui dan membuatnya mengalami cacat permanen. Genggamannya begitu kuat! Bahkan itu benar-benar terlihat seperti pria ini sedang mencoba meremukkan mainan atau meremas kertas sampah!

Jeong Taeui gemetar hebat dan terus mengeluh kesakitan. Tubuhnya meronta hebat dan mencoba menjauhkan pria gila itu darinya. Namun gerakan provokatif itu justru menimbulkan siksaan yang jauh lebih berat.

GYUTT--

"HYAKKHH--Ma.... Ma....!! " Jeong Teeui menjerit keras. Tubuhnya seketika melemas. Ereksi yang mengembung dicengkeram lebih kuat hingga terasa seperti akan meledak.

"Ah, mungkinkah benda di antara pahamu ini mengalami disfungsi? Karana itu kau terus menolak? "

"Apa-- heukh-- yang kau bicara--!! "

"Bagaimana kalau dihancurkan saja?"

GREP--!!

"HYAAKHH!!!! "

Jeong Taeui berteriak dengan lebih keras hingga suaranya terdengar seperti lolongan. Sesaat kesadarannya seperti hilang dan kembali karena rasa menyakitkan yang luar biasa. Jeong Taeui gemetar hebat dan lututnya menjadi begitu lemas. Sedangkan rasa sakit yang luar biasa sama sekali tak berkurang di bawah tubuhnya.

"Lepas... Heukh.. Lepaskan itu... Hiks... Ku mohon... Ku mohon lepas... Heugh... Itu sakit... " Jeong Taeui memohon dengan lemah. Tanpa sadar air mata fisiologis pun mengalir karena tak kuasa lagi menahan rasa nyeri yang teramat sangat di sana. Dasi putih yang telah mengendur turun dan jatuh ke bahu. Jeong Taeui, yang tengah menoleh menatap Ilay yang terpaku dengan mata kecoklatannya yang bergetar dan basah oleh air mata.

"Lepas.... Ilay... Hiks-- Ku mohon... Sakit... "

Mata keabuan itu bergetar sesaat.

".... Bagus sekali... " Gumam Ilay lirih. Mata kelabunya berkilat.

Ini akan menyenangkan.

Jeong Taeui yang setengah menangis sesaat merasa lega ketika Ilay melepaskan genggaman tangannya. Namun ada perasaan yang hilang ketika tangan itu tak lagi menyentuhnya. Itu karena sebelumnya Jeong Taeui sempat merasa nikmat dan seperti akan ejakulasi, namun pria ini (dengan gilanya) malah meremasmya. Dan sekarang setelah rasa sakitnya berkurang, yang tersisa hanya rasa nyeri dan hasrat tertahan yang benar-benar membuat Jeong Taeui frustasi.

Ilay menarik dasi putihnya dan tiba-tiba mengikatnya di pergelangan tangan Jeong Taeui. Jeong Taeui tentu saja terkejut dengan tindakan itu dan segera menyalak lagi,

"Kau-- MAU APA--Ugh!! "

Tunggu. Tunggu. TUNGGU DULU! BENDA YANG TERGESEK DI PANTATNYA INI--

"He-hey! Hey! Hey! K-kau tidak bermasud untuk--"

"Tenang saja, aku tak suka mengambil resiko seperti itu apa lagi di tempat yang tak nyaman. Selain merepotkan karena harus melonggarkanmu, itu juga akan sangat lama. Aku hanya akan bermain dengan pahamu. "

Jeong Taeui sungguh ingin memaki-maki pria gila di belakangnya ini atau menghantam wajahnya. Namun selain tangannya kini terikat, pria itu secara tiba-tiba membuka paha nya dan menyelipkan daging besar dan panas yang mengeras itu di antara sepasang paha nya.

"HEY--EUMPH!! " Tangan besar Ilay membekap mulut Jeong Taeui. Ia melotot dan menatap Ilay dari sudut matanya, mencoba menunjukkan protes keras.

"Diam. Mereka akan mendengarmu. "

Jeong Taeui awalnya tak memahami maksud perkataan Ilay, namun ketika mendengar suara langkah kaki beberapa orang yang memasuki kamar mandi, tubuh Jeong Taeui seketika menegang.

Ada... Ada orang yang datang...

"Hey, kau sempat mendengar ada yang berteriak di dalam sini kan?"

"Serius! Tadi seperti ada suara jeritan dan lolongan! Seperti ada yang dianiaya! "

"Tapi tak ada sesuatu pun disini. "

Tubuh Jeong Taeui menegang. Jantungnya berdebar keras dengan gelisah. Matanya memandang pintu bilik seakan dapat melihat orang-orang di luar yang tengah berbicara dalam bahasa internasional. Mereka sepertinya anak-anak dari kelas Amerika. Mendengar logat mereka, ia dapat memastikan bahwa tebakannya benar. Dan orang-orang ini datang kemari tampaknya karena mendengar suara jeritan Jeong Taeui sebelumnya.

Tubuh Jeong Taeui menegang hingga tanpa sadar ia sempat menahan napas.

"Lagi pula orang gila mana yang ke WC sekolah di jam segini? Sudah gila, kurang kerjaan. "

Jeong Taeui benar-benar takut! Jika mereka berdua menyadari bahwa ada salah satu pintu bilik yang tertutup karena ada orang di dalamnya, semuanya bakalan berakhir!

Mereka akan melihat dirinya bersama Pria Eropa Gila yang tengah mencoba melepas hasrat menggunakan tubuhnya!

Jeong Taeui melirik melalui sudut matanya. Sedikit mendongak agar dapat melihat wajah seperti apa yang kini di pasang oleh bajingan gila itu.

Di belakangnya, Ilay tampaknya juga mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan dia orang di luar bilik dan tengah menilai situasi. Wajahnya tampak tenang tapi cukup serius. Tak ada senyum ataupun emosi yang dapat ia lihat di wajah Eropa itu.

Sial! Jeong Taeui tahu ini gila, tapi ia sempat berpikir untuk berteriak agar orang-orang di luar sana bisa mendengarnya dan menolongnya dari orang gila ini! Tapi jika menilik kembali apa yang terjadi sebelumnya-- apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana bajingan gila ini menghabisi orang-orang Afrika waktu itu-- membuat Jeong Taeui mengurungkan niatan itu segera.

Mereka takkan membantu. Bahkan mungkin akan segera kabur jika tahu akan berurusan dengan seorang Bajingan Gila bernama Ilay RieGrow!

Jeong Taeui masih diam. Memilih untuk menahan napas dan suara agar tak ketahuan. Namun orang gila di belakangnya tampaknya bahkan sama sekali tak peduli. Mata keabuannya melirik ke bawah, ke arah Jeong Taeui yang masih ia bekap dan tampak tegang karena takut ketahuan.

Bibirnya menyunggingkan senyuman dingin yang menakutkan.

"Mph--!!" Jeong Taeui terkejut ketika sebuah tangan menyusup masuk ke balik pakaiannya. Meraba otot-otot perutnya dan naik ke atas. Tangan besar dan panas itu tampak meraba dada Jeong Taeui dan mulai bergerak meremas dengan meresahkan.

"Mhh!!" Jeong Taeui melotot dan melirik dengan penuh amarah dan ketakutan. Namun mata Ilay semakin melengkung senang. Pria itu justru menarik wajah Jeong Taeui yang tengah dibekap, menghadapkan wajahnya agar menoleh kesamping.

SMOCH--

"EUMH--?!"

Dan meraup bibir Jeong Taeui secara langsung tanpa mengatakan apapun.

Jeong Taeui terkejut bukan main. Untuk pertama kalinya dicium secara tiba-tiba oleh pria Eropa gila! Merasakan secara langsung tekstur dari bibir pria dewasa yang baru pertama kali ia rasakan. Bibirnya yang kenyal, namun terasa sedikit kasar itu meraup bibirnya dan mulai bergerak menghisap bibir atas dan bawahnya dengan tak sabaran.

"Mhh~ nghh~" Bunyi desahan manis mengalun lembut dengan begitu indah di dalam bilik kamar mandi. Jeong Taeui semakin panik ketika mendengar suara langkah kaki dari orang-orang diluar bilik kamar mandi. Ia ingin mengumpat dan memaki semua tenaga, namun bajingan Ilay ini meraup bibirnya dengan begitu rakus dan bahkan mulai menjilati belah bibirnya seperti harimau kelaparan! Sedangkan di bawah sana, pinggul Ilay mulai kembali bergerak menghentak untuk mengirimkan daging kejantanan besarnya agar terus dihimpit oleh sepasang paha keras Jeong Taeui.

Ilay bergerak maju mundur dengan ereksinya yang memegang digesek kuat di antara pangkal paha nya.

Fwop! Fwop! Fwop!

"Mh! Hng! Mhh~!"

Smooch... Smoochhh... Clap~ clap~

"Mh--ahh~ Taeil.... Taeil... Buka mulutmu..."

Jeong Taeui yang dibuat gila oleh suasana mendebarkan ini mencoba melepaskan wajahnya dari tangan Ilay. Namun Ilay dengan mudah mencengkeram dagunya kembali.

"Kau-- hentikan! Kita bisa ketahua--eumph-!"

Protesnya sama sekali tak berguna karena bajingan itu justru meraup bibirnya kembali dan melesakkan lidah ke dalam mulutnya.

FWOP--!

"EUMH~~!!"

"Suara apa itu? "

Jeong Taeui panik bukan main!!

Suara langkah kaki kembali terdengar. Tampaknya kedua orang di luar tengah mengecek ke masing-masing bilik. Sedangkan Jeong Taeui semakin panik dan melirik ke arah ilay dengan wajah pucat penuh ketakutan. Namun Ilay hanya membuka celah matanya dan masih sibuk mencumbui seluruh rongga mulutnya. Lidah kenyal dan nakal mengeksploitasi ke dalam mulut. Mengabsen gigi dan gusi, kemudian merangkul lidahnya yang kamu dan mencoba menolak. Namun pria ini tak menerima penolakan dan justru memagut dalam lidahnya yang terjulur dengan lugu.

Smoochhh~

"Nghhh~~" Jeong Taeui melenguh keras.

BAJINGAN MESUM GILA INI--!!!

Jeong Taeui menahan diri sekuat tenaga untuk tak mengeluarkan suara. Namun usahanya berakhir sia-sia belaka ketika Ilay dengan gila mulai menggerakkan pinggulnya dalam tempo cepat dan menggosokkan ereksinya yang besar itu di antara paha nya. Bergerak untuk memuaskan hasrat pribadinya dan menjadikan Jeong Taeui sebagai alat pemuas nafsu dadakan! Jeong Taeui hampir menangis. Ia sungguh ketakutan tapi pria bajingan ini bahkan sama sekali tak peduli jika mereka ketahuan! Dia justru sibuk mencumbui mulut Jeong Taeui dan meraba tubuhnya sembari terus menggerakkan pinggul mencari kepuasan sendiri.

"...gila-- siapa yang berbuat mesum di sini?! "

Suara di luar terdengar lebih dekat. Sedangkan gerakan pinggang yang menusukkan kejantanan besar di celah paha nya semakin kencang dan tak sabaran. Kejantanan keras itu bergerak menggesek kejantanannya yang juga turut ikut mengeras. Merasa gila karena gesekan merangsang di bagian bawah yang membuat kepalanya seperti berputar.

Jeong Taeui menggigit bibir yang gemetaran ketika Ilay melepas ciumannya. Menahan lenguhan selanjutnya ketika Ilay menggeram nikmat sembari menjilati sisi wajahnya dengan kesan penuh kelaparan. Dia terkekeh kecil ketika melihat wajah memerah Jeong Taeui yang begitu lucu adanya. Menggigiti pipinya dan makin merapatkan tubuhnya. Membuat ereksi mereka yang saling tergesek di bawah semakin keras dan mulai membengkak.

"Mhh... Hmhh.. Nghh..."

Fwop! Fwop! Fwop!

Gerakan pinggul yang menghentak ke pangkal paha semakin kencang. Beruntung engsel pintu sangat dan pintu di hadapannya yang masih tertutup bahkan tak bergerak oleh dorongan dua tubuh yang saling bertumpu dan menghimpit mesum.

"... Hey! Yang di dalam cepat keluar! "

"--?!!!" Jeong Taeui melotot. Ia kembali melirik ke arah Ilay untuk memohon agar berhenti,

Namun pria itu malah terkekeh kecil sembari berkata,

"Biarkan saja mereka mereka mendengarnya. "

Bersamaan dengan gerakan pinggul yang menghantam ke celah paha nya dengan kuat, Jeong Taeui melenguh keras. Menimbulkan getaran aneh yang merangsang rasa nikmat yang begitu luar biasa.

FWOPP--!!

"Krgh--! "

"EUNGH--!"

Sprutt~!

Sprutt~! Sprutt~!!

Jeong Taeui akhirnya Cum bersamaan dengan Ilay yang menggeram nikmat setelah menyemprotkan carian kenikmatannya di antara pahanya.

Dia terkekeh di belakang kepala Jeong Taeui yang lemas.

DOK! DOK! DOK!

"KELUAR KALIAN DASAR ORANG GILA MESUM! "

Jeong Taeui mengumpat sejadi-jadinya di dalam hati.

Sialan... Tamat sudah riwayatnya kini...

>>>>>>>>bersambung<<<<<<

Cebong-chan's note :

WKWKWKW BULE JERMAN SINTING WOI KELEWATAN EMANG SENGAJA BIAR SUARANYA TAE KEDENGERAN SAMA ORANG WKWKWK 😭🙏 Tae pasti langsung kena mental sih gara-gara ini emang udah gila si Ilay kalau sange berat 😭🙏

Ini nanti gimana ya mereka kan ketahuan nih 👀 Ilay bakal tetep santai diem, ninggalin Tae, atau gimana ya 👀👀

Tunggu aja kelanjutannya yak hewhew 😘

Btw bulan puasa tidak ada update an ygy 😭🙏 jadi sampai jumpa bulan April 😂🙏// digantung moment

Kaboorrr

Continue Reading

You'll Also Like

511K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
156K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
505K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
250K 36.9K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...