"kita jadi kan ke rumah sakit??" Tanya gadis berambut pendek.
"Jadi lah, gue udah kangen sama adik bontot kita!!" Sahut temen nya.
"Enak nya bawa apa ya??"
"Cemilan aja, kiana kan suka nyemil" saran temen nya.
Yang lain sibuk dengan rencana mereka sedang kan cewek satu nya hanya merenung dalam diam,seakan memikirkan sesuatu.
"Raisa nanti kita ke RS jam berapa??" Tanya temen nya namun tak di hiraukan raisa.
"Gue masih penasaran deh"
"Apa??" Sahut kedua nya.
"Kok bisa ya kiana jatuh dari tangga??mau dipikirin gimana pun gak mungkin dia jatuh sendiri??" Jelas nya,membuat kedua cewek itu ikutan berpikir...
"Kepeleset mungkin??"
"Atau kesandung??" Sambung yang satunya.
"CK,ya gak mungkin lah,,, seceroboh nya Kiana gak bakal sejauh itu,kiana emang polos tapi dia cukup berhati-hati kalo udah nyangkut nyawa" tegasnya lagi,ia gak percaya jika kiana jatuh dari tangga karna terpeleset atau apapun itu,ia yakin ada seseorang di balik jatuh nya kiana.
"Emang Lo tau banget soal kiana?? Kan Lo baru temenan sama dia??" Tanya cewek berambut pendek.
"Iya tuh,,,, Raisa seingat gue Lo gak akan ikut campur masalah siapa pun,tapi kok bisa seyakin itu kalo kiana di ganggu orang"
Raisa terdiam selama ini ia dan kiana tak pernah bertegur sapa,walaupun pernah itu juga saat kiana di UKS itu pertama kali mereka berbicara,tapi sejauh yang dia nilai kiana yang sekarang memang ceroboh tapi dia tetap berhati-hati kalo urusan nya nyawa,tangga di sekolahan mereka juga tak terlalu tinggi atau pun curam,dan itu meyakinkan nya jika kiana bukan jatuh sendiri.
"Lo berdua inget gak, beberapa Minggu ini,Nadia Ervina anak kelas sebelah sering buat masalah sama kiana??"
"Terus kiana juga sering nyegah Lily buat ganggu gue, dan besar kemungkinan nya mereka berdua pelaku nya" lanjut Raisa yakin.
"Sa bukan gue mau bela mereka ya, cumaaa,,, apa lu gak terburu-buru ngambil kesimpulan nya?" Ujar Revi ragu.
"Tapi kalo di pikir-pikir ada bener juga sih, secara kiana saat ini kan di deketin sama cowok-cowok tercakep di sekolahan kita, 6 cowok malahan" sahut lira membenarkan ucapan Raisa, "mungkin karna iri jadi kiana di celakain tuh sama nenek lampir dua"
Raisa mengangguk mantap sedang kan Revi hanya menggeleng.
"Belum ada bukti nya,ucapan kalian itu kalo salah bisa jadi fitnah tau" peringat Revi.
"Iya sih" jawab lira menggaruk kepala yang tak gatal.
"Udah lah jangan bilang yang macem-macem dulu, gue yakin ke enam cowok yang deketin kiana,salah satu nya pasti udah nyari tau,terutama si Khanza!!! Dia kan posesif banget sama kiana" ucap Revi lagi.
"Hubungan mereka tuh apa sih sebenarnya?? Heran gue si Khanza kek reog kalo kiana di deketin cowok" sungut lira merinding,ngebayangin muka Khanza yang murka pas gosip kiana pacaran..
"Terus apa bener ketua OSIS kita pacaran sama kiana??" Timpal Revi.
"Lalu kenapa kiana malah gencar deketin si Faldo,wakil OSIS?" Sambung lira penuh tanda tanya.
"Soal OSIS dan kiana gue gak tau, juga soal dia dan Faldo,,, tapi gue bisa jawab soal Khanza" ucap Raisa nimbrung.
"Coba ceritain!"
"Ini juga gue baru tau sih dari Rizky" Raisa melirik kiri kanan takut ada murid yang dengar.
"Udah cepetan gak ada yang denger juga" ucap lira tidak sabaran.
"Tapi jangan bilang siapa-siapa ya??" Peringat Raisa lagi,kedua gadis itu mengangguk cepat.
"Khanza kakak tiri kiana,ortu Khanza ngadopsi kiana umur 8 tahun karna ada masalah,makanya nama kiana gak ada marga Dominic nya" ungkap Raisa masih dengan berbisik.
"HAH!! SERIUS LO?"
"Sssttt,kecilin suara kalian"
"Oh iyaya, sorry" ringis Revi karna mendapat cubitan dari Raisa di lengan nya.
"Jadi gitu,,, tapi kalo perlakuan Khanza ke kiana hanya sebatas adik kakak, kek nya itu berlebihan deh" mau gimana pun menurut lira sikap Khanza itu kelewatan.
"Lebih bener nya pacar cemburuan" timpal Revi yang mendapat anggukan lira.
"Apa jangan-jangan Khanza siscom??"
💞💞💞💞💞
Sedangkan dirumah sakit kiana harus menahan nafas acap kali sesendok nasi masuk kemulutnya,ia takut sekaligus merinding didalam situasi sekarang,ia sakit tak berharap mendapat perhatian yang berlebihan seperti sekarang,ia juga yakin masih bisa makan menggunakan tangan sendiri,tapi kenapa orang di depan nya ini keukeuh ingin menyuapi nya?,kiana juga harus menahan ketakutan setiap sendok masuk kemulut tatapan tajam selalu menyertai gerakan sendok itu...
"Verrel aku bisa makan sendiri kok" ucap kiana sembari memungut nasi di bibir nya.
"Biar gue bantu,dengan gitu Lo gak kecapekan" ujar Verrel tersenyum.
Bukan ia tak suka di suapin tapi tatapan Khanza membuat nya takut,ia melirik Khanza yang melipat tangan di dada sambil menatap mereka tajam.
"Makan sendiri itu gak capek loh ver!!" Keukeuh nya ingin lepas dari tatapan khanza.
Belum sempat Verrel menjawab tubuh nya sudah tergeser dari kursi.
"Minggir"
Verrel bangkit dengan terpaksa akibat dorongan kuat dari Khanza,cowok itu merebut piring dari tangan Verrel karna merasa Verrel tidak cocok dengan kiana.
"Biar gue yang suapin"
Kiana menelan nasi yang ia kunyah seperti duri,nada dingin yang tajam membuat nyali gadis itu ciut apa lagi kedua cowok disana saling melemparkan tatapan tajam.
Braaakk
Pintu ruang inap kiana terbuka saat kiana ingin membuka mulut menerima makanan dari Khanza.
"Gue udah tau siapa yang dorong kiana!!" Ucap cowok yang baru saja masuk.
"Siapa?" Tanya Khanza tajam.
"Ini cctv yang gue dapat" ia menunjukkan hp yang memperlihatkan sebuah video "cuma muka nya gak terlihat di camera cctv nya"
"Lo serius gak sih nyari nya?" Tuding Khanza.
"Ya gue serius lah, ini kan soal kiana mana mungkin gak serius" ucap nya ngegas,dia juga peduli sama kiana mana mungkin dia main-main.
Verrel cuma melihat perdebatan mereka tak ingin ikut campur,ia juga mau nyari tau orang yang sudah mendorong kiana,tapi melihat Khanza dan sahabat nya bertindak jadi ia tak perlu lagi...
"Terus cuma itu yang Lo dapat??" Ujar Khanza bernada sinis.
"Jangan remehin usaha gue, gini-gini udah 2 hari gue nyelidikin nya,,, belum lagi nyogok penjaga nya buat dapatin nih video" protes cowok itu.
"Tapi tetap aja gak tau siapa pelaku nya" ucap Khanza tersenyum miring,Khanza kembali menyodorkan sendok makan pada kiana.
"Kasih gue waktu sedikit lagi,buat nyari pelaku yang sebenarnya" ucap cowok yang bukan lain adalah Rizky..
"Sampai kapan?? Gue gak suka nunggu lama-lama"
"1 hari"
"Setengah hari" tawar Khanza.
"Itu terlalu singkat" protes Rizky
"Gue gak perduli,sore nanti gue harap Lo bawa pelaku nya di hadapan gue" perintah Khanza mutlak dan Rizky gak bisa menolak lagi, Rizky menatap kiana yang juga menatap nya gadis cantik dengan perban di kepala itu, semakin manis saat tersenyum ramah pada nya,hati nya semakin gundah melihat beberapa bagian tubuh kiana yang lecet,ia merasa sayang dengan kulit putih bersih itu mendapat kan luka namun tak menutupi kecantikan nya.
Ruangan itu kembali sunyi hanya helaan nafas mereka saja yang terdengar.
Khanza kembali menyuapi kiana namun saat membuka mulut,suara Verrel menghentikan gerakan Khanza.
"Lo tau gak ciri-ciri cewek di video itu??" Tanya Verrel menatap Rizky.
Rizky tak menjawab malah ia melirik Khanza dan kiana secara bergantian.
Khanza menatap Rizky penasaran namun tatapan nya membuat Rizky gelisah.
"Gue gak tau dan gak mau tau,gue juga mana ngerti soal ngenalin gestur tubuh orang apa lagi cewek" jelas Rizky mengelak.
"Gue boleh liat video nya?" Ujar Verrel meminta.
Rizky nampak ragu namun menyerahkan hp itu juga kepada Verrel.
Verrel melihat video itu dengan seksama,mulai dari kiana menaiki tangga disana kiana juga seperti sedang mengobrol,lalu saat kiana ingin menginjak lantai dua seorang cewek muncul dari tembok lalu mendorong kiana begitu saja.
"Gue kenal gestur badan cewek ini!" Ucap Verrel yakin.
"Hah!! Siapa?" Tanya mereka bersamaan,sedangkan kiana hanya diam menatap makanan di tangan Khanza, sekali-kali ia mengelus perut nya yang masih lapar.
"Ini Raisa" ungkap Verrel meyakinkan.
Bukan hanya kedua cowok itu kaget tapi juga kiana,gadis itu membelalak saat Verrel bilang itu Raisa,ia menggeleng ribut.
"Mana mung-
"Bisa jadi,,, dari awal gue emang gak percaya sama tuh cewek" potong Khanza cepat,ia menatap kiana yang sudah menutup mulut nya,Khanza menyendok makanan di piring lalu menyodorkan ke kiana,gadis itu menurut saja ia membuka mulut untuk menerima nasi itu.
"Tapi kan itu belum jelas jika Raisa yang ngelakuin nya" ujar Rizky sedikit tidak percaya.
Lagi-lagi Khanza menarik sendok itu kembali, ini sudah kesekian kali Khanza tak jadi menyuapi kiana,ia malah menatap Rizky tajam.
"Bisa aja kan,Raisa gak suka sama kiana bahkan pernah ngebully kiana, besar kemungkinan dia yang ngelakuin nya" tegas Khanza tajam.
"Tapi tetap aja kita gak bisa bilang kalo itu perbuatan Raisa,di video itu muka nya aja gak keliatan bisa aja kan orang lain?? yang memiliki tubuh seperti itu bukan cuma Raisa doang,di sekolah banyak kok cewek dengan tubuh kayak gitu" cecar Rizky yang masih belum percaya.
Baik Verrel atau pun Khanza hanya bisa menatap cowok itu datar,apa lagi mendengar nada tidak terima rizki,bukan rahasia umum lagi jika Rizky dan Raisa punya hubungan keluarga,namun sejauh yang mereka lihat kedua nya tak begitu akrab baik di sekolah atau pun di luar sekolah.
"Anu... Kak,aku masih lapar,jadi kapan kakak nyuapin aku??"