3 SIBLINGS || XODIAC

Autorstwa Arhamunnisa

7.4K 911 304

Berceritakan tentang seorang anak yang di besarkan oleh seorang Ibu yang pilih kasih dalam hal membesarkan an... Więcej

1.Awal
2.sekolah
3.Telat
4. penderitaan
5.Pertikaian
6.Tak terima
7.Egois
8. manipulatif
9.menghindar
10.kecewa
11.hampir menyerah
12.kakak
13.Hukuman
chapter 14
part 16
17. Teman baru
18
19.Firasat
20. undangan
21

15. pindah sekolah

237 38 18
Autorstwa Arhamunnisa

~Author

Leo langsung menemui Zayyan di dalam ruang guru dan ia sama sekali tidak sadar bahwasanya sedang di ikuti oleh kedua temannya yang merasa sangat kepo dan ingin tau.

Sementara itu Gyumin dan juga Davin yang melihat Leo masuk ke ruang guru pun terpaksa menunggu mereka keluar.

"Moomin, gimana ini masak kita harus nungguin ber jam-jam di sini? Sedangkan kita lagi ada guru di kelas!"

"Tungguin aja bentar lagi juga keluar, gue beneran penasaran sama muka nya Abang si Leo. Gapapa deh bolos kelas demi memenuhi rasa penasaran!" Ucap Gyumin yang rela ketinggalan kelas demi bisa tau bentuk muka Abang nya Leo.

Davin dan juga Gyumin sangat lama menunggu keluarnya Leo dengan Abang nya, hingga kini telah memasuki jam istirahat.

"Aduh beneran bolos nih kita Moomin?!" Ucap Davin sambil menepuk jidatnya yang masih memantau di depan ruang guru.

"Udah diem!! Nah nah keluar juga tuh mereka, cepet sembunyi!" Ucap Gyumin yang menyuruh Davin segera bersembunyi seperti dirinya.

****

"Bang maafin Leo ya, karena Leo, Bang Jay jadi harus ke sekolah. Leo bener-bener nyesel Bang. Leo janji gak bakalan ngulang lagi" Ucap Leo dengan muka penuh penyesalan atas apa yang ia perbuat.

"Iya gapapa Leo, tapi lain kali belajar yang bener ya jangan bolos lagi, terus kalau ada masalah langsung cerita ke Abang, Abang ada 24 jam buat Leo, jadi masalah nya jangan di Pendem sendirian!" Ucap Zayyan menasehati adik bungsunya.

"Sebenarnya Leo iri bang sama kedekatan Sing dengan Mama. Leo juga pengen dekat sama Mama, tapi kenapa Mama terus-terusan menganggap seolah Leo musuhnya?"

"Sabar ya, Mama bersikap seperti itu mungkin hanya karena lagi capek aja, percaya deh suatu saat nanti Mama pasti bisa dekat juga sama Leo, Mama seperti itu bukan berarti gak sayang sama Leo, tapi cara Mama menunjukkan rasa sayang nya ke anak-anaknya emang berbeda-beda" ucap Zayyan berupaya mengubah cara pandang Leo agar ia tidak terus merasa iri dengan kakaknya. Sebenarnya ia tidak tega melihat Leo yang merasa iri hati, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini sampai ia menemukan alasan pasti mengapa Mama nya bisa membedakan Leo.

"Lo dengan sendiri kan apa kata Abang nya Leo? Berarti bener dugaan kita kalau Leo kurang dekat dengan Mama nya, pantesan yang dateng bukan Mama nya!" Ucap Gyumin sambil berbisik-bisik dengan Davin.

"Iya, kasian Leo pantesan setiap hari dia selalu kelihatan murung, tapi Leo juga nyebut nama kakak nya tadi siapa ya nama nya? Lupa kayak gak asing gitu kedengaran nya!" Ucap Davin.

"Siapa ya? Lupa juga!" Ucap Gyumin yang terus memantau dan mendengarkan obrolan Abang adik itu, namun tak sengaja ia malah menginjak botol cola di belakangnya yang membuat keduanya ikut panik, takut ketauan sama Leo.

Brukkk

"Suara apa itu?" Tanya Leo

"Itu di sudut itu kayak ada orang yang bersembunyi!" Ucap Zayyan sambil menunjuk ke arah tempat Gyumin dan Davin bersembunyi.

"Masak sih? Bentar deh biar Leo periksa!" Ucap Leo dan langsung menuju ke arah persembunyian Davin dan Gyumin.

"Aduuuh gimana ini, tamat riwayatnya kita" ucap Davin yang deg-degan karena posisi Leo semakin dekat dengan nya. Namun tiba-tiba Gyumin malah menghampiri Leo.

"Eh Leo gimana udah kelar belom urusan sama wali kelas? Rencananya kita mau ngajak lo barengan ke kantin hehe" ucap Gyumin yang seolah-olah sengaja menghampiri Leo.

"Eumpp iya udah nih, udah kelar kok!" Ucap Leo, dan Zayyan yang melihat adik nya tengah asik mengobrol dengan teman-teman nya pun kini langsung menghampiri Leo untuk berpamitan.

"Leo kalau begitu Abang mau pamit ya!" Ucap Zayyan.

"Ini siapa? Abang nya Leo ya? Halo kenalin saya Gyumin teman baru nya Leo" ucap Gyumin sambil berkenalan dengan Zayyan.

"Halo saya Davin biasa di panggil Dabin" ucap Davin yang mengikuti gerak Gyumin.

"Oh ini teman-teman Leo? Eumpph kenalin saya Zayyan Abang nya Leo!"

"Oh ini  yang namanya Abang Zayyan yang sering di ceritain sama Leo, tapi yang satunya lagi siapa namanya?" Tanya Gyumin ia berniat memancing obrolan agar ia bisa tau nama saudara Leo satu yang satu lagi.

"Eh tadi katanya mau ke mana? Ke kantin ya, ayo lah ke kantin. Bang Jay mau langsung pamit ya kan?  Ya udah hati-hati di jalan ya!" Ucap Leo berupaya mengalihkan topik agar Gyumin lupa sama pertanyaan nya barusan.

"Eh tapi_,,,"

"Ayo ke kantin! Dadah bang Jay!" Ucap Leo sambil merangkul kedua sahabatnya itu agar bisa segera menjauh dari posisi Zayyan. Ia tidak mau membuat Sing marah padanya apa bila rahasia yang selama ini sengaja di tutup-tutupi akan terbongkar.

"Aneh banget mereka!" Ucap Zayyan sambil menggelengkan kepalanya, lalu ia pun beranjak pergi menuju keluar area sekolah.

****

Di lain tempat Sing, Wain dan juga beomsoo di jam istirahat kini hendak menuju ke kantin sekolah.

"Eh Sing lo sibuk gak malam ini?" Tanya Wain, di tengah mereka berjalan menuju kantin.

"Enggak, emang kenapa?" Tanya Sing penasaran.

"Enggak gue sama beomsoo udah sepakat mau nonton balapan malam ini, lo ikut gak?"

"Entar deh gue kabarin!"

"Oh Oke deh kalau begitu"

Namun di sela-sela mereka menuju ke kantin tiba-tiba beomsoo menyadari sesuatu, pandangan nya terus terfokus ke arah orang itu sebelum akhirnya menanyakan kepada kedua temannya.

"Eh Sing, itu bukannya kakak lo ya? Dia ngapain ke sekolah?" Tanya beomsoo yang akhirnya ia menyadari bahwa yang ia lihat barusan itu benar-benar kakak nya Sing.

"Kak Zay ngapain ke sini sih? apa jangan-jangan dia yang wakilin Mama buat ketemu sama wali kelas Leo, astaga tuh bocah bener-bener, awas aja nanti" batin Sing berucap.

"Eh kok lo malah diam? Itu kakak lo kenapa gak lo sapa dan sekalian ajak ke kantin buat makan-makan?!" ucap beomsoo.

"Eh gak usah deh, mungkin kakak gue ada keperluan sama salah satu guru di sini, ayo kita langsung ke kantin aja!"

"Gimana sih ah!" Ucap beomsoo dan ia langsung menghampiri kakak Sing tanpa menunggu persetujuan dari Sing sendiri.

"Astaga!!" Celetuk Sing yang melihat beomsoo malah menghampiri Zayyan dan ia pun terpaksa menyusul keduanya.

*****

Di kantin Leo, Gyumin dan juga Davin sedang menikmati hidangan yang telah mereka pesan sambil sedikit berbincang-bincang.

"Eh Leo Abang lo kenapa gak sekalian lo ajak makan di kantin sih? Kan kita juga pengen dekat ma Abang lo, gak niat banget lo ngenalin Abang lo ke kitanya!" Ucap Davin.

"Iya tuh, baru aja beres kenalan lo langsung nyingkirin kita buat jauhin Abang lo, padahal gue pengen kenal lebih jauh ma sodara-sodara lo!" Sambung Gyumin.

"Ya udah sih kan masih ada waktu buat besok-besok, entar kita janjian makan-makan deh biar kalian bisa lebih akrab sama Abang gue!"

"Wah yang bener?? Asik dong" ucap Davin yang sangat antusias.

"Iya jadi gak sabar, asal lo tau gue pengen banget ngerasain figur Abang dalam hidup gue, tapi apalah daya gue terlahir sebagai anak tunggal!" ucap Gyumin dan sedikit menceritakan keluh kesahnya.

"Gue punya sih Abang, tapi ya gitu dia malah sibuk bolak-balik keluar kota, gue tetap aja kesepian di rumah. Lo syukur-syukur deh Leo punya Abang yang slalu ada di saat Lo butuh!" Ucap Davin.

"Haha,, sebenarnya punya Abang atau tidak itu sama aja ada plus minusnya. Tapi ya gue emang slalu bersyukur sih di kasih sosok Abang kayak Abang Zay!" Ucap Leo dan kedua temannya hanya mengangguk untuk merespon ucapan Leo. Namun Gyumin tiba-tiba menyadari kedatangan Abang nya Leo bareng Sing dkk.

"Eh itu bukan nya Abang o ya Leo, kok malah balik ke kantin bareng mereka lagi, emang Abang Lo dekat ma mereka?" Tanya Gyumin yang melihat Zayyan ke kantin bareng Sing, Wain dan beomsoo.

"Astaga, gue harus jawab apa ini??" Batin Leo, diam kikuk sambil melihat ke arah Zayyan.

"Hay Leo, Gyumin, Davin, ikut gabung sama mereka aja yok!" Ucap Zayyan sambil melambaikan tangan ke arah Leo cs.

"Sial, tuh bocah pakek acara ada di sini lagi!!" Sing bener-bener tidak ada ide apa-apa lagi saat ini, tapi ia juga tidak Sudi kalau rahasia nya terbongkar.

"Bang Zayyan juga kenal sama si Leo Leo itu? Apa kalian sebenarnya saudaraan yah?" Tanya beomsoo penasaran.

"Oh iyaaaaa_

"Ayo pergi dari sini, kak Zay mau pulang ya? Ayo biar Sing anteterin  sampai gerbang. Gue anterin kakak gue dulu, kalian kalau mau makan-makan aja duluan!" Ucap Sing dan menarik lengan Zayyan, agar Zayyan mengikutinya, ia akan menghalalkan segala cara agar rahasia ini tidak terbongkar.

"Sing,,, sing!!" jeritan Zayyan yang sudah di tarik lengan nya oleh Sing, padahal ia mau bergabung Sama Leo tapi apalah daya Sing seperti tidak ingin ia bergabung dengan mereka.

"Kenapa sih si Sing kayak seolah ada yg di tutup tutupin dari kita? aneh banget hari ini gelagat nya!" Ucap Wain yang agak curiga.

"Iya gak tau juga gue, ya udah kita langsung pesan aja yo perut gue udah keroncongan ini!" Ucap Beomsoo menepis semua rasa kecurigaan nya.

Akhirnya mereka berdua langsung memesan makanan tanpa menunggu kedatangan Sing terlebih dahulu.

Tak lama akhirnya bel masuk pun berbunyi, menandakan mereka harus segera masuk ke kelas masing-masing.

🍒🍒

~Author

Jam menunjukkan pukul 19:30 Leo baru saja tiba di rumah. Sehabis pulang sekolah ia tidak langsung pulang ke rumah sebab ia harus mampir ke suatu tempat terlebih dahulu.

Sesampai di pintu gerbang ia menyapa pak satpam yang setia menjaga rumah nya, sembari menyuruh nya untuk membuka pintu gerbang.

"Eh den Leo udah pulang, sebentar den" ucap pak satpam itu dan langsung membuka pintu gerbang agar Leo bisa langsung masuk ke dalam dan Leo pun langsung masuk ke dalam sambil mendorong motor nya.

"Aden kok baru pulang? Dari tadi Nyonya nungguin Den Leo pulang" ucapan pak satpam itu membuat hati Leo seketika terguncang, ia merasa perasaan nya kini tidak enak.

"Kalau boleh tau Mama pulang udah sedari kapan ya pak?" Tanya Leo

"Udah sedari tadi den sewaktu sore!"

"Ya udah kalau begitu Leo masuk ke rumah dulu ya pak!"

"Baik Den"

Sehabis ia memarkirkan motornya di dalam garasi, kini dengan langkah cukup pelan ia pun mulai masuk ke dalam rumah. Ia bertemu dengan Sing di ruang tamu.

"Baru pulang lo?? Tau rumah juga rupa nya. Itu Mama nungguin!!" Ucap Sing sinis.

Leo tidak menghiraukan perkataan Sing kini ia langsung menuju ke ruang kerja Mama nya. Sesampai di ambang pintu ia ragu untuk mengetok pintu ruangan itu. Tapi ia harus memberanikan diri untuk mengetuk dan membukanya dengan perlahan.

"Bagus ya baru pulang sekarang, ini udah jam berapa Leo?? Dari mana aja hah?! Udah di bilangin banyak belajar jangan bertingkah!!"

"Maaf Ma, tapi Leo ada urusan tadi sebentar" ucap nya sambil menundukkan pandangannya, seluruh badannya kini Sudah keluar keringat dingin, ia selalu ketakutan kalau harus berhadapan dengan Nita.

"Sibuk apa kau belakang ini?" Tanya Nita tiba-tiba, matanya terus terfokus pada layar ponselnya.

"Ma, ada apa ini?" Tanya nya yang sebenarnya sedari tadi sudah curiga ada hal yang tidak beres. Kalau hanya dengan ia pulang malam membuat Mama nya marah, bukankah sedari dulu Mama nya tidak pernah peduli dengan hal itu? Lantas apa yang membuat Mama nya kali ini bisa kembali marah.

"Sudah ku bilang, jangan cari masalah!!" Ucap Nita dingin sambil memelototi ke arah wajah nya.

"Apa aku membuat masalah?" Tanya nya yang tak mengerti dengan omongan sang Mama.

"Kenapa Zayyan bisa datang ke sekolah? bukankah sudah saya katakan tidak ada yang boleh ke sekolah selain bik Siti. Kau tau sendiri Sing satu sekolah dengan mu bukankah saya suruh kamu untuk berhati-hati?!"

"Leo juga tidak tau mengapa Bang Jay yang datang. Dan soal Sing, aku tak akan mempermalukan nya aku bahkan sama sekali tidak menyapanya" ucap Leo memberi penjelasan.

"Hmpph, salah ku mempercayai mu. Hei kau mau mempermalukan ku, Sing saja tidak cukup? Sing sengaja biarin kau satu sekolah dengan nya tapi bukan berarti kamu seenaknya bebas mempermalukan kakak mu. Kau memang seharusnya tidak dilahirkan, kau sangat tidak berkompeten, penuh kekurangan!!"

"Maa..

"Aku tidak mau mendengarnya!!" Ucap Nita acuh, kemudian kembali berucap.

"Pindah sekolah!!"

"Tidak, aku tidak mau!!" Leo seketika kaget mendengar permintaan Mama nya, ia sungguh sudah merasa nyaman bersekolah di sekolah itu dan ia merasa tidak berbuat masalah sama sekali, lantas mengapa ia harus pindah sekolah.

"Apa? tidak mau?"

"Aku tidak mau pindah sekolah Mah!"

"Kulihat kau sudah belajar membalas perkataan Saya sekarang. Apa? Kau tidak mau pindah sekolah? Katakan lagi. Kau tidak mau?" Ucap Nita, namun Leo hanya diam tanpa menjawab nya lagi. Kemudian Nita bangkit dari duduknya dan sedikit berjalan melewati Leo dan kemudian menoleh ke belakang.

"Kenapa kau hanya berdiri di sana? Ayo lah!!" Ucap Nita dan kemudian Leo berjalan mengikuti arah tujuan Nita. Ternyata Nita berhenti di depan pintu gudang. Leo seketika berhenti dan menatap ke arah gudang tempat di mana ia disiksa beberapa hari yang lalu. Akan kah hal itu bakalan terulang kembali?.

"Ayo cepetan masuk!!" Ucap Nita dan Leo mendekati pintu ruangan itu kemudian Nita memegang belakang kepala Leo lalu mendorong nya masuk ke dalam gudang.

********

Di sisi lain Zayyan di perjalanan menuju rumah, ia menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi setelah mendapat telpon dari Bik Siti dan memberi kabar bahwa Mamanya kembali ngamuk ke Leo.

"Leooo, tunggu Abang sedikit lagii!" Gumamnya, ia tidak akan membiarkan hal yang lalu kembali terulang lagi kini ia berniat menghentikan aksi Mama nya yang ingin menyakiti Leo.

🥦🥦🥦

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara NGE vote dan komen
Supaya Author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Thanks for reading Sobliss 💚

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

1.8K 221 5
"Hidup adalah pilihan, dan mencoba segala hal adalah kami"
39.8K 7.3K 60
Cari Yang Gaje? Enak berminyak gitu? Cari Yang Garing? Kriuk kriuk kress gitu? Cari Yang Tolol? Setolol lontong ngesot? Cari Yang Terxodiac xodiac...
2.9K 538 19
" Kami menemukan Zayyan di sungai " Zayyan adalah manusia(?) di keluarga ber ras naga yang memiliki marga Zo dan membuatnya memiliki nama lengkap Zo...
915 69 11
menceritakan 3 laki² satu keluarga tetapi mempunyai dendam kepada keluarga nya sendiri