Menara Lantai 44.
"Benarkah itu, Peng?!"
"Ya. Kami sedang mempersiapkan acara untuk Sejun."
Saat Penguin Punggung Biru mengetahui bahwa Han Tae-jun dan Kim Dong-sik sedang mempersiapkan acara untuk Sejun,
"Kami juga ingin membantu, Peng!"
"Izinkan kami membantu juga, Peng!"
Penguin Punggung Biru sangat ingin membantu mereka. Jika acara Sejun hancur karena mereka... Matilah kita, Peng!
Oleh karena itu, Suku Penguin Punggung Biru buru-buru meminta bantuan kepada hewan di sekitar mereka.
Dan, tepat pada waktunya, Suku Serigala Perak, yang sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan Bawang Hijau Bilah Kokoh dan Daun Bawang Detoksifikasi kepada para pemburu Pasukan Pertahanan Bumi di lantai 41 menara, menerima pesan tersebut dan bergegas mendekat.
"Tara. Kami akan membawamu ke titik jalan."
Crouch.
Mendengar kata-kata Elka, kepala suku Serigala Perak, dua Serigala Perak berbaring di depan Han Tae-jun dan Kim Dong-sik.
"Benarkah?!"
"Karena ini untuk Sejun."
"Ya. Ini hanya untuk kali ini saja."
Han Tae-jun terkejut dengan tanggapan Serigala Perak. Mereka adalah serigala yang menyendiri. Meskipun dia telah bertemu dan bersahabat dengan mereka, Serigala Perak belum pernah menawari mereka tumpangan sebelumnya.
Faktanya, seorang pemburu yang mencoba menunggangi Serigala Perak secara diam-diam hampir saja lengannya terpotong karena kemarahan Serigala Perak.
Sekali lagi, dia tercengang dengan pengaruh besar Sejun, karena Serigala Perak dengan sigap menawarkan punggung mereka demi Sejun.
Jadi, dengan bantuan Serigala Perak, Han Tae-jun dan Kim Dong-sik tiba di titik jalan dan berangkat ke lantai 1 menara.
"Beri tahu monster lain secepatnya bahwa ada acara untuk Sejun dalam 4 hari!"
"Ya!"
Mengikuti perintah Elka, berita tentang Sejun mulai tersebar luas.
***
"Puhuhut. Aku akan membantu, meong! Serahkan padaku, meong!"
Saat Piyot hendak mengambil kontrak dari bungkusannya,
Chirp!
[Pirururur Yotra, kami menghormatimu!]
Kyaa!
[Senior yang hebat, kamu luar biasa!]
Coo!
[Maaf kami tidak mengenalimu!]
Burung-burung mulai memandang Piyot dengan tatapan hormat saat mereka menenangkan api.
Piyo!
[Theo, kamu sungguh luar biasa!]
Piyot memandang Theo dengan tatapan kagum, mengira Theo telah menaklukkan burung-burung dengan tatapannya. Seperti yang diharapkan dari Theo!
Tetapi,
"Meong?"
Theo belum melakukan apa pun.
"Puhuhut. Benar sekali, meong! Aku Wakil Ketua Theo, luar biasa, meong!"
Meski sempat terkejut dengan sanjungan Piyot, dia pada akhirnya mengaitkan segalanya dengan kemampuannya sendiri. Itu semua berkat aku, meong!
Piyo! Piyo!
[Itu benar! Theo~nim, kamu luar biasa!]
Jadi, Piyot, mengira burung-burung menghormatinya karena Theo, dan Theo, tentu saja mengira semuanya terselesaikan karena dia.
Namun,
'Luar biasa! Untuk naik ke kaki pemilik Pohon Induk!'
'Aku juga ingin mendaki seperti Pirururur Yotra!'
'Aku iri!'
Burung-burung mengagumi Piyot karena ia berada di kaki Sejun, pemilik Pohon Induk yang melahirkan mereka.
Tanpa menyadarinya, Piyot memposisikan dirinya sedekat mungkin dengan Theo di kaki kanan Sejun,
'Puhuhut. Ya teman-teman, akulah kaki depan kanan Theo~nim berikutnya!'
Piyot menikmati kekaguman dari burung-burung itu.
Kemudian,
Piyo! Piyo!
[Ikuti aku! Aku akan mengantarmu pulang!]
Ketika semua burung lahir, Piyot memimpin sekitar 100 burung ke Aebro, ibu kota Kov.
Saat burung-burung itu mengikuti Piyot dan pergi,
[Pohon Induk baru telah mengandung dan menetaskan burung.]
[Anda telah menyelesaikan misi Administrator Tingkat Menengah dengan cara yang berbeda.]
[Hadiahnya ditingkatkan menjadi dua kali lipat untuk hasil yang luar biasa.]
[Anda telah memperoleh 2 juta poin pengalaman sebagai hadiah penyelesaian misi.]
[Anda telah memperoleh 1 juta Koin Menara sebagai hadiah penyelesaian misi.]
Sebuah pesan muncul di depan Sejun, menunjukkan selesainya misi Administrator Tingkat Menengah.
"Teman-teman, mari kita mulai bersiap untuk kembali."
Sejun bersiap untuk pergi karena semua misi telah selesai.
"Ayo pergi, Flamie."
Saat Sejun dengan hati-hati mengeluarkan Flamie yang terkubur di dalam tanah,
"Tidak, meong! Kita harus mengikuti Piyot ke sana, meong!"
Theo menentang perkataan Sejun, sambil menunjuk dengan bangga dengan kaki depannya ke arah Aebro, ibu kota Kov. Puhuhut. Aku seharusnya menerima sesuatu dari Loui, meong!
Sudah waktunya untuk mendapatkan hadiah.
***
Area Administrator Menara Hitam.
"Selesai!!!"
Aileen bersorak penuh kemenangan, setelah akhirnya menyelesaikan ukiran sihirnya pada pecahan jantung Kai-Ra.
"Keeheehee. Ini selesai lebih cepat dari yang kukira."
Aileen, termotivasi oleh prestasi Sejun yang berlebihan, meningkatkan kecepatan kerjanya. Berkat itu, dia menyelesaikan pekerjaannya sekitar setengah hari lebih awal dari yang direncanakan.
Langkah terakhir adalah mengaktifkan sihirnya, tapi prosesnya tidak terlalu sulit, hanya memakan waktu.
Yum. Yum.
Saat Aileen sedang memakan Elixir: Tomat Ceri yang diberi kekuatan sihir yang kuat untuk memulihkan sihirnya untuk aktivasi,
Hum.
Bola kristal yang menginformasikan situasi Menara Hitam bergetar.
Yum.
"Apa itu?"
Saat Aileen memeriksa notifikasi sambil memakan Elixir: Tomat Ceri,
[Administrator Tingkat Menengah telah menyelesaikan misi dengan hasil yang luar biasa.]
[Poin kontribusi digandakan.]
[Anda telah memperoleh 20 juta poin kontribusi.]
Sebuah pesan muncul.
"Keeheehee. Apa Sejun kita melakukan sesuatu lagi?! Berapa banyak poin kontribusi yang kita miliki?"
Aileen mulai melihat kekuatan yang bisa dia berikan kepada Sejun dengan akumulasi poin kontribusi.
Kekuatan yang Aileen lihat adalah kekuatan khusus. Kekuatan khusus ini hanya bisa dibeli dengan poin kontribusi dan tidak bisa ditunjukkan kepada Sejun.
<Kekuatan: Pembuangan>
→ Mengusir target dari menara.
"Yang ini tidak akan berhasil jika lawannya kuat, itu menghabiskan terlalu banyak kekuatan sihir."
Penyalahgunaan dapat menyebabkan kematian Sejun karena kehabisan kekuatan sihir.
"Lalu yang ini..."
Aileen memeriksa kekuatan berikutnya.
<Kekuatan: Penguasa Lantai>
→ Menunjuk target sebagai penguasa lantai itu.
"Ini... ambigu."
Itu aman tapi tidak berguna. Kamu bisa saja mengalahkan bos dan menunjuk bos baru yang memiliki kekuatan.
"Selanjutnya adalah..."
<Kekuatan: Kekuatan Sihir Tanpa Akhir>
→ Secara paksa menanamkan aliran mana ke dalam tubuh sehingga kekuatan sihir tidak pernah mengering.
"Sigh. Aku pikir tubuh Sejun tidak bisa menangani ini."
Kata 'memaksa' terlihat sangat berbahaya. Menanamkan aliran mana dapat menyebabkan aliran mana tersapu, menyebabkan disipasi tanpa bentuk.
Saat Aileen melihat melalui kekuatan,
"Oh! Ini bagus!"
Aileen menemukan kekuatan yang sangat sesuai dengan seleranya.
<Kekuatan: Kehidupan Ekstra>
→ Menyimpan 10% kekuatan hidup Anda ke dalam Bola Kehidupan setiap hari.
→ Setelah Bola Kehidupan penuh, Anda memperoleh kehidupan ekstra.
→ Anda dapat membuat hingga 3 Bola Kehidupan.
Kekuatan yang menyimpan kekuatan hidup seperti baterai.
"Hah? Bagaimana aku bisa melewatkan ini sampai sekarang?"
Aileen memiringkan kepalanya, menikmati belanja kekuatan untuk Sejun di waktu luangnya.
Tidak mungkin baginya, sang Naga Hitam yang agung, untuk melupakan sesuatu yang pernah dilihatnya. Tiba-tiba terasa baru.
"Siapa peduli? Ini berguna untuk Sejun. Keeheehee. Sejun, terimalah kekuatannya!"
Menggunakan poin kontribusi, Aileen menghadiahkan Sejun dengan <Kekuatan: Kehidupan Ekstra> .
***
Kueng!
[Kami berangkat sekarang!]
Raksasa Cuengi, yang diperbesar hingga 10 meter, berbicara sambil melayang di udara dengan pose Superman.
Dan di punggung Cuengi ada Sejun, Theo, dan Flamie.
Kelelawar Emas telah menghilang entah kemana lagi, tapi mungkin ia mengikuti mereka dengan baik.
Saat Sejun dan para hewan terbang menuju Kastil Pelangi, ibu kota Kerajaan Kov,
[Administrator Menara memberikan <Kekuatan: Kehidupan Ekstra> pada tanda Administrator Tingkat Menengah.]
[Anda telah memperoleh 1 kehidupan ekstra.]
Kekuatan yang Aileen pilih dengan susah payah diberikan pada tato Naga Hitam di tangan kanan Sejun.
Mendapatkan satu nyawa tambahan adalah pilihan dasar yang diberikan saat memperoleh kekuatan untuk pertama kalinya.
"Hah? Kehidupan ekstra?"
Sejun buru-buru memeriksa kekuatannya.
"Simpan 10% kekuatan hidup dalam Bola Kehidupan, dan ketika sudah penuh, dapatkan kehidupan ekstra?"
Menurut penjelasan ini, itu berarti memperoleh kehidupan ekstra. Itu adalah kekuatan yang luar biasa.
Kemudian,
"Puhuhut. Cuengi, tambah kecepatannya, meong!"
Bersemangat memikirkan untuk segera memberikan Sejun barang yang dia temukan dengan kaki depannya dan menerima pujian, Theo mendesak Cuengi.
Kueng!
[Dipahami!]
Cuengi mulai berakselerasi dengan meningkatkan output telekinesisnya.
Boom!
Cuengi memecahkan penghalang suara dalam waktu singkat dan terbang.
"Ugh!"
Sejun segera menutup mulutnya untuk menghindari masuknya angin kencang.
Kwaang!
Sementara itu, Cuengi memecahkan kecepatan suara,
Kwaaang!
Dan mencapai kecepatan hipersonik,
Kueng!
[Kami sudah sampai!]
Cuengi tiba di Kastil Pelangi.
Dan,
[<Kekuatan: Tubuh yang Tidak Dapat Dihancurkan> diaktifkan.]
[Mengkonsumsi kekuatan sihir untuk melindungi tubuh agar tidak hancur.]
[Kekuatan sihirmu sangat rendah.]
[Keterampilan Balap Naga – Sisik Naga diaktifkan.]
[Skala Kaisar Naga Hitam yang agung hancur.]
[Anda telah menghabiskan 1 nyawa ekstra.]
Mengalami kecepatan hipersonik dengan tubuh telanjangnya, salah satu sisik Kaiser dan satu nyawa ekstra dikonsumsi untuk menyelamatkan Sejun dan menghilang tanpa jejak.
"Hidupku..."
Saat Sejun menyesali kehilangan nyawa ekstranya dan menuliskan kembali tato Naga Hitam di lengan kirinya,
"Ketua Park, lewat sini, meong!"
Theo meraih ujung baju Sejun dan bergegas membawanya.
"Mengerti."
Oleh karena itu, Sejun dan para hewan dengan bebas berkeliaran di sekitar Kastil Pelangi, mengikuti Theo.
Burung-burung di dalam Kastil Pelangi sedang pergi untuk menghadiri pemakaman Pohon Induk, jadi kastil itu kosong.
Kemudian,
"Ayo cepat! Kita tidak punya waktu!"
Suara nyaring terdengar dari jauh.
"Apa, meong?!"
Ketika suara itu datang dari arah yang mereka tuju,
'Orang-orang brengsek itu! Itu milikku, meong!'
Khawatir barang yang ingin dia berikan kepada Sejun akan diambil, Theo buru-buru berlari ke arahnya!
"Wakil Ketua Theo, ayo pergi bersama."
Sejun mengikuti Theo.
***
"Ayo cepat! Kemasi dengan cepat!"
Seekor burung unta berteriak ke arah sekelompok tikus abu-abu raksasa berukuran sekitar 1 meter di dalam gudang harta karun Kerajaan Kov.
Tikus raksasa tersebut berasal dari spesies yang dikenal sebagai Tikus Abu-Abu Raksasa, dan seluruh spesies tersebut beroperasi di bawah nama Kelompok Tentara Bayaran Dunia Bawah, menerima permintaan ilegal untuk mendapatkan uang.
Dan burung unta yang memimpin mereka adalah Venus, pendeta pohon dan klien dari Kelompok Tentara Bayaran Dunia Bawah.
"Tidak kusangka Ratu Mantis akan mati begitu saja..."
Venus, pendeta pohon yang memendam kebencian terhadap Pohon Induk karena tidak memberinya kemampuan terbang seperti yang dilakukannya pada orang lain.
Karena itu, Venus telah membuat perjanjian dengan Ratu Mantis dan membantunya mencuri kekuatan Pohon Induk.
Perjanjiannya adalah Venus akan memiliki kekayaan Kerajaan Kov, namun semuanya menjadi kacau dengan kematian Ratu Mantis.
'Tidak ada waktu. Pemakaman akan segera berakhir, dan saat membersihkan debu Pohon Induk, jalan rahasia yang terhubung ke kamarku akan ditemukan.'
Kesempatannya hanya ada hari ini, sementara semua burung sedang pergi untuk menghadiri pemakaman Pohon Induk.
Karena itu, Venus buru-buru menelepon Kelompok Tentara Bayaran Dunia Bawah, membuat kesepakatan, dan merampok gudang harta karun.
Namun,
"Berhenti di situ, meong!"
Sudah ada makhluk yang mengklaim harta itu sebagai miliknya.
"Haak! Haak!"
Itu semua milikku, meong! Aku akan memberikannya pada Ketua Park, meong! Theo mengancam tikus-tikus yang memindahkan harta karun itu dengan desisan.
Squeak! Squeak!
Saat Theo mendesis, tikus-tikus itu buru-buru memanggil rekannya.
Rustle, rustle, rustle.
Lebih dari seribu tikus keluar dari gudang harta karun, mengeluarkan bau busuk.
Seekor kucing di depan tikus.
Namun cerita berubah ketika jumlah tikus melebihi seribu.
Squeak! Squeak!
Tikus-tikus itu, yang percaya pada jumlah mereka, dengan berani mendekati Theo.
Kemudian,
"Puhuhut. Berani macam-macam denganku, Kucing Emas Park Theo, meong?"
Swish.
Saat Theo hendak dengan cepat mengayunkan cakar naganya ke arah tikus,
Squeak!
Flutter.
Tikus-tikus itu, yang mengibarkan bendera putih jika tidak terlalu kotor, menyerah. Situasinya sangat berbeda jika lawannya adalah kucing emas.