𝕻౿ᥣɑ𐓣𝗀ꪱᜒ ⨾ Lance.𝒄

By anochmpio

1.6K 231 40

"Mencintai itu adalah hal tersulit apalagi jika yang kau cintai itu seorang siscon ganteng." ↻... More

˙❥˙welcome
꒲ . start ⩇⩇ °
ლ・2
ლ • 3

ლ・1

380 60 7
By anochmpio

Ku ingin cinta hadir
untuk selamanya











"Lance~ sudah sore apa kau tidak mau pulang?"

Langkah gadis surai hitam yang tergerai itu mendekat pada sosok pemuda biru langit yang duduk di salah satu kursi perpustakaan.

Saat sudah menghampiri si empu ternyata dia tengah tertidur sambil memangku wajah.

Gadis itu tertegun kemudian menarik seutas senyum.

Temannya ini benar-benar sempurna. Dia tampan, dia baik, dia pengertian, dia pintar nan cerdas, dia juga kuat. Minusnya hanya satu.

Ya.

Mencintai adik kandungnya sendiri.

Inilah yang membuat (Y/n) menjadi sad girls.

"Lance..." panggilnya pelan.

Dia merasa tidak nyaman untuk membangunkan si pemuda biru langit karena terlihat begitu tenang.

Akhirnya (Y/n) duduk dikursi yang bersebrangan dengan Lance, ia ikut menompang pipi sambil memandang keluar jendela.

Kicau burung terdengar merdu menghiasi suasana. Cakrawala berganti warna menjadi merah berpadu kuning. Sangat cantik.

Siapa yang tidak menyukai senja didunia ini?

Diluar sedikit sekali bahkan hampir tak ada orang yang berlalu-lalang.

Seusainya waktu sekolah pemuda biru langit itu ke perpustakaan untuk belajar harusnya sang gadis penyuka senja menemaninya tetapi terhalang kegiatan ekskul musiknya.

Jadi sekarang dirinya menyusul Lance yang tertidur di perpustakaan.

Inilah yang disukainya walaupun hal yang sepele, bisa menghabiskan waktu dengan orang yang dicintainya.

Mereka berdua sudah cukup lama berteman. Dari sejak SMP. Berawal dari kedua orang tua mereka yang berteman, lalu orang tua (Y/n) yang berpisah dan ia menjadi pindah ke sekolah yang sama dengan Lance.

Saat awal-awal memang Lance seperti anak ansos dan mereka tidak dekat, ralatnya si Lance agak susah didekati. Tapi seiring waktu akan lulus mereka berteman hingga dekat sampai ke SMA.

Mereka benar-benar dekat sekarang.

Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Lance?

Tentu gadis itu jatuh cinta bahkan seiring waktu dia benar-benar jatuh sejatuh-jatuhnya.

Namun harus diurungkan.

Menyudahi lamunannya menatap senja, gadis surai hitam itu menoleh lagi kearah depan.

Tersentak karena Lance sudah bangun dan tengah menatapi dirinya.

"Kau sudah lama disini?"

"Sejak kapan kau bangun Lance?" bukannya jawaban gadis itu malah balik bertanya.

"...kenapa kau tidak membangunkanku?"

(Y/n) tersenyum dan menjawab, "Kau keliatan tenang banget, mana tega aku bangunkan, apa sudah dari lama tidurnya?"

"Yah aku sendiri juga tidak tahu. Bagaimana eskulmu? sudah selesai?"  tanya sulung Crown sambil membereskan perkakas miliknya diatas meja.

Tangan (Y/n) terulur ingin membantu, "Iya sudah selesai, aku baru-baru saja datang kesini."

Tapi si kaum Adam mencegahnya ikut membereskan, "Tidak usah. Aku saja."

(Y/n) langsung kembali duduk sambil memperhatikan Lance.

Tak perlu waktu lama karena pemuda itu gesit.

"Ayo pulang." ajaknya sambil menyangga tas kebahu.

Setelahnya mereka berdua segera keluar dari perpustakaan dan juga sekolah.











































































































Bukan hanyalah
untuk sementara











































Dua sejoli itu sudah jauh keluar dari sekolah dan sekarang berjalan beriringan.

Seiringnya mereka berjalan tentu lebih banyak (Y/n) yang berbicara.

Hal kecil namun spesial baginya.

Saat asik seperti ini mata sang gadis menuju ke sebuah toko yang tak jauh darinya.

"Lance ayo ke toko makanan dulu. Aku ingin beli untuk malam ini."

Gadis surai hitam itu langsung mengajak Lance untuk menemani kesana.

Tentu Lance dengan senang hati mengiyakan.

"Apa kau ingin beli sesuatu juga Lance?" tanya (Y/n) begitu masuk ke pintu toko.

Si empu menoleh dan balik bertanya, "Kau ingin beli apa?"

(Y/n) nampak berpikir sambil menaruh jemarinya didagu. "Ehm...liat liat dulu deh, bingung juga soalnya."

Pemuda biru langit memberi anggukan. "Oke.."

Mereka berjalan menuju rak yang berada disisi kiri. Lance terhenti disana sementara (Y/n) terus berjalan.

Sadar kalau temannya tidak ada disebelah, gadis surai hitam itu langsung menoleh kebelakang.

"Kenapa Lance?"

Si empu menoleh sambil mengangkat sebuah kotak bingkisan.

‘Carrot cake edisi terbatas berikan kepada orang yang kau kasihi!’

Itu tulisan yang tertera saat (Y/n) menghampiri Lance dan membaca benda ditangannya.

"Aku mau membelikan ini untuk Anna."

Jlep!

'Sudah kuduga!'

Memang harus extra kuat ya-

Hampir tiga tahun dirinya hidup kesana-kemari bersama Lance tentu (Y/n) sudah biasa dengan hal begini, namun tetap saja. Sedikit banyak ngejlep.

Gadis itu menoleh kesebelahnya, tepatnya ke arah rak tempat carrot cake tadi.

Hanya tersisa empat. Benar-benar edisi terbatas sepertinya.

Tangannya terulur mengambil satu kotak kue tersebut. Yah kalaunya Lance bukan membelikannya, maka ia bisa beli sendiri kan?

Sad.

"Iya, aku juga jadi mau beli ini. Terima kasih sarannya." kata (Y/n) tersenyum berusaha tak sakit hati menatap pemuda dihadapannya.

Kemudian berbalik kembali berjalan diiringi si pemuda.

"Ind*mie dimana ya..?"

Mendengar kata asing itu, Lance memiringkan kepalanya heran.

"Apa itu Ind*mie?" tanyanya.

Seraya belok kearah lain (Y/n) menceritakan, "Itu mie instan dari negara Indonesia. Waktu itu aku coba-coba eh malah ketagihan."

Lance berohria lalu ikut berhenti karena gadis disebelahnya berhenti.

"Ini!"

(Y/n) mengangkat dua buah mie instan bercap ind*mie dan menunjukkannya pada Lance.

Tangan si pemuda terangkat mengambil salah satu mie dan menelitinya. "Apa ini benar enak?"

"Apa kau ragu dengan seleraku Lance?!coba saja, kalau kubilang enak pasti enak-!" sahut (Y/n) dengan tangan yang menjumput beberapa mie lagi.

"Hei!? apa itu ga kebanyakan?" tegur Lance karena melihat (Y/n) mendekap banyak mie.

Yang ditegur menurunkan pandangan kearah mie yang dibawanya. "Eh?! iya juga, dijepang 'kan ind*mie mahal."

Sementara gadis itu berpikir yang mana yang ingin dikurangi, Lance menggelengkan kepalanya.

"Cuma tiga yang dikembalikan?"

Si surai hitam mengangguk, "Iya. Itu mie yang sudah pernah aku rasakan jadi aku kembalikan walau masih mau merasainya lagi."

Tangan Lance terulur mengambil beberapa mie untuk dibawakannya.

Dan perlakuan itu berhasil membuat sang gadis tersenyum manis. "Terima kasih Lance!"

Si empu mengangguk dengan senyum tipis yang tak kentara oleh (Y/n).

"Mau beli apa lagi?"

"Kurasa mochi dan manju, lalu beberapa minuman dingin."

"Berarti kau makan mie instan saja?"

"Tidak. Masih ada sedikit bahan dirumah, mie buat ku stok."

"Jangan hanya makan mie (Y/n). Sudah kubilang berapa kali perhatikan kesehatanmu."

Walau sudah diberi peringatan yang sama beberapa kali (Y/n) tetap tertegun. Sudah dia bilang kan?kalau temannya ini perhatian.

"Aaah~ kau khawatir denganku yaaa!" godanya sambil menyenggol-nyenggol lengan Lance.

Pemuda itu mengalihkan pandangannya ke lain dan membalas, "Bukan begitu, mie itu tidak baik memangnya kau ga sayang diri sendiri?" tsundere tcih-

"Iya iya Lance."

Empunya nama hanya menatap gadis yang sedang memilih minuman didalam pendingin. Lalu gadis itu kembali lagi dengan beberapa minuman didekapannya.

"Sudah. Ayo kita kekasir."

Setelahnya mereka berdua kekasir untuk membayar dan membungkus belanjaan.

Tak perlu menunggu karena hanya ada satu orang antrian saja dan begitu  mereka berdua tiba dikasir pelanggan itu sudah selesai.

Gadis surai hitam itu melirik kesebelah dengan senyuman.

Lance tengah tak sadar bahwa dirinya dipandangi meski tak secara terang-terangan.

Namun aktivitas gadis itu langsung terhenti karena dering ponsel.

‘ibu¿’

Tertera dilayar ponselnya.

Segera (Y/n) meronggah kantong untuk mengeluarkan dompetnya.

"Lance, ibuku menelpon, tolong kau bayarkan ya." katanya sambil menyerahkan dompet pada pemuda yang daritadi menemaninya.

Sebelum Lance menjawab si gadis sudah berbalik akan keluar dari pintu.

(Y/n) mengangkat panggilan dari ibunya begitu melangkah keluar dari toko.

"Halo..ibu...?" sapa sang anak sambil melangkah lebih jauh.

"Oh, (Y/n) bagaimana dengan ayahmu?"

Gadis surai hitam itu terdiam. Ibunya jarang menelpon. Dan sekali menelpon entah untuk apa. Seringkali (Y/n) khawatir sendiri sebelum mengangkat telepon dari ibunya.

'Ibu tidak mau menanyakan keadaanku?'

"Tidak tahu ibu...aku tidak pernah bertemu dengannya...kabar ibu bagaimana?"

"Aku baik seperti biasa. Kau tidak ingin kesini untuk bertemu dengan papamu?"

(Y/n) menyenderkan punggungnya ketiang listrik pinggir jalan sambil menatap jalanan didepannya.

"Tidak perlu ibu. Ada apa ibu menelpon?"

"Yhaaah tidak ada yang penting, aku cuma mau mengajakmu ke pesta ulang tahun adikmu, siapa tau kau mau ikut."

(Y/n) merengut. Adik tiri dirayakan, dirinya dibuang. "Tidak perlu bu."

"Yasudah, belajar dengan baik ya agar berguna, siapa tahu papamu akan mengakuimu hahaha"

Mendengar ucapan itu mata (Y/n) menyipit kemudian ia berdehem menjawab, "Ya sudah bu aku matikan ya."

Pip!

Ibunya lebih dulu menutup panggilan membuat gadis surai hitam itu menghembuskan nafas kasar.

Netranya naik menatap kedepan.

Disebrang toko makanan ini adalah tempat taman mini dengan banyak rumput hias.

Ada beberapa bangku disana dan salah satunya diisi dua sejoli.

Netra gadis itu tak sengaja menangkapnya.

Dua sejoli itu tengah bercumbu.

Mungkin karena jalanan sepi lalu juga penglihatan (Y/n) yang terlalu menelisik.

'Bisa-bisanya disuguhi pemandangan begini saat aku lagi galau!'

Muka (Y/n) saat ini menggambarkan:p maksut?

Tapi tiba-tiba saja penglihatannya tertutup.

Ia terkejut dan langsung berseru, "Hei!? apa ini?!"

'Ga lucu banget keadaan kayak gini diculik!'

"(Y/n)."

Dari suara, gadis itu langsung tahu siapa pelakunya.

Kedua tangan (Y/n) terangkat memegang tangan Lance yang menutupi matanya lalu diturunkannya.

Tetapi pemuda itu sigap kembali menutup matanya.

"Lance! ada apa sih?"

"Kau tidak boleh melihatnya." ujar Lance sambil memutar pipi (Y/n) agar tubuhnya ikut berbalik ke belakang.

Kemudian pemuda itu menurunkan tangannya dari menutupi pandangan gadis yang lebih pendek darinya.

"Terus kau boleh gitu?!" protes (Y/n) dengan alis menukik.

"Aku tidak menontoni." balas Lance datar.

"Bohong kau pasti melihatnya!"

Pemuda biru langit hanya menggedikkan bahu, "Cuma lihat saja, tidak sengaja."

Dia mengambil langkah jalan lebih dulu membuat (Y/n) jadi menyusulnya.

"Lagian aku ini juga sudah dewasa tahu!" protes (Y/n) lagi.

Lance melirik sweatdrop, "Kau belum dewasa. Kalau sudah dewasa pun bisa melakukan itu." balasnya.

Gadis surai hitam itu langsung berkacak pinggang. "Kata siapa aku gak bisa?! aku bisa saja kok, cuma gaada lawan jenisnya!"

Lance langsung memberikan sentilan geram ke dahinya. "Jangan aneh-aneh! kau tidak boleh melakukan itu."

"Aw! ih kenapa sih?!" gerutu (Y/n) memegangi dahinya.

Tak lama kemudian dirinya langsung overthinking.

'Waduh...Lance pernah ngelakuin itu atau sekedar mau gitu gak sih ke adeknya...'





























Akhirnya chapter satu up HAHAHAH

Tombol bintang disediakan untuk ditekan

Jadi ayo tekan🌟🌟🌟

Continue Reading

You'll Also Like

519K 5.6K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
84.1K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
295K 30.3K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
56.1K 487 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...