𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘

By wittyst

134K 15.2K 1.3K

Bagaimana rasanya bereinkarnasi ke dalam sebuah cerita dark romance yang mampu membuatmu gila? Itulah yang di... More

🕊️ ✧.* ❝ P R O L O G ❞ ·˚ ༘
- ❝ o n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w o ❞ ·˚ ༘
- ❝ t h r e e ❞ ·˚ ༘
- ❝ f o u r ❞ ·˚ ༘
- ❝ f i v e ❞ ·˚ ༘
- ❝ s i x ❞ ·˚ ༘
- ❝ s e v e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e i g h t ❞ ·˚ ༘
- ❝ n i n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e l e v e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e l v e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t h i r t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ f o u r t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ f i f t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ s e v e n t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e i g h t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ n i n e t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y o n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y t w o ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y t h r e e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y f o u r ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y f i v e ❞ ·˚ ༘

- ❝ s i x t e e n ❞ ·˚ ༘

3.9K 502 43
By wittyst

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Welcome

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Marriage and Engangement"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ WARNING : untuk yang belum membaca novel / yang menikmati cerita melalui manhwa dan sedang menunggu chapter terbaru update ]

❗Alur Chapter ini menggunakan alur dari novel dan di mix menggunakan alur buatan saya sendiri. Jadi untuk menghindari spoiler, mungkin chapter ini bisa diskip dahulu hingga chapter manhwa terbaru update❗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di sini lah Kyle berada, di depan ruangan ayahnya. Setelah kejadian di Pesta Herhardt kemarin, hubungannya bersama Layla merenggang.

Awalnya Kyle berpikir bahwa mungkin Layla marah karena telah membuat dirinya ditinggal lama oleh Kyle. Namun lama kelamaan, sikap Layla mulai tertangkap sedikit.

Ketika gadis itu berkata bahwa hubungan mereka itu sudah berada di titik menjadi kawan baik, tidak lebih. Ia juga berkata, bahwa sosok seperti Kyle seharusnya bersosialisasi dengan orang yang setingkat dengannya, bukan seperti Layla.

Ketakutan dirinya mengenai Layla tidak akan bersamanya lagi membuat suatu percikan keberanian muncul dalam Kyle.

Sebab itu, dengan tekad yang sudah bulat lelaki itu mengetuk pintu. Masuk setelah melihat respon sang ayah.

"Halo Kyle, ada yang ingin kau bicarakan" tanya Tuan Etman.

"Belakangan ini Ibu memikirkan mengenai pernikahan saya."

Suara tawa terdengar memenuhi ruangan, Tuan Etman tertawa mendengar perkataan anaknya.

"Ibumu belakangan ini diluar kendali, aku mengerti tujuannya, namun aku tidak setuju dengannya. Jangan biarkan hal itu mengganggu dirimu, Nak." Ujar pria itu.

Kyle menyepalkan tangannya erat. Ia ingin menempuh pendidikan bersama Layla, lalu ingin hidup bersama sebagai sahabat, kekasih, dan keluarga.

"Tidak Ayah. Saya ingin menikah." Tegas Kyle.

"Apa?"

"Saya ingin menikah dengan Layla, dan ingin menempuh ilmu bersama di perguruan tinggi."

"Kyle, kau masih terlalu muda untuk menikah."

"Bukankah Ayah juga menikah dengan Ibu ketika memasuki sekolah kedokteran?"

"Itu sudah dua puluh tahun yang lalu."

"Lady Arundt yang kemarin, yang Ibu perkenalkan, dia seumuran dengan Layla!"

Tuan Etman menghela napas, "Dengar Kyle, aku tahu perasaanmu mengenai Layla. Layla adalah gadis yang baik, aku bahkan ingin menawarkan untuk menjadi sponsornya saat di perguruan tinggi."

"Tapi apakah kau secinta itu dengannya? Hingga kau rela mengorbankan semuanya?"

"Saya rela, Ayah."

"Namun kau tahu, pernikahan itu dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Rumah tangga, harkat, dan martabat juga penting di dalam hal itu."

"Saya tidak peduli apakah hal itu merupakan hal-hal penting, namun bagi saya yang paling penting adalah dengan siapa kau menghabiskan waktu bersama hingga tua."

"Saya sangat ingin menjadi dokter, juga seorang suami dan ayah yang baik. Tapi Ayah, semua itu dimulai dari Layla."

"Saya ingin menjalani hidup bersamanya, sebagai orang tercintanya, sebagai suaminya, dan sebagai ayah dari anak kami."

"Tanpanya, saya rasa angan-angan itu hanyalah seperti bintang di langit."

"Saya tidak ingin kehilangan Layla. Tolong bantu saya Ayah, bantu saya untuk melindunginya!"

__________________ ׂׂૢ་༘࿐

"Oh..! Jangan bertanya akan hal itu! Sudah pasti aku akan menyiapkan masakan terbaik di dunia ini!" Madam Mona menghentakkan kakinya.

Dirinya menghela napas, memijat pelipisnya. Sungguh ia sangat tertekan dengan acara pertunangan yang segera akan diadakan.

"Pertunangan Duke sialan itu sudah sangat heboh seperti ini, bagaimana jika mereka menikah? Aku tidak akan kaget jika biaya untuk acaranya akan bernilai besar!"

"Tapi tunggu saja Layla, besok kau lihat. Aku akan membuat dirimu kenyang dengan makanan. Besok pasti setengah masakan yang kumasak tidak akan dihabiskan oleh para tamu!"

Layla hanya tersenyum mendengarnya, ia juga tidak sabar melihat acara pertunangan sosok yang sudah ia anggap sebagai keluarga itu.

"Tuan Duke memang mempersiapkan semua hal dengan sempurna untuk tunangannya." Ujarnya.

"Hahhhh..... kau benar. Tidak kusangka boneka tak berekspresi itu mampu memiliki pasangan seperti Duchess." Komen Madam Mona.

"Oh iya Bibi, aku ingin banyak rasberi dan cokelat!"

"Tenang saja, akan kubawakan sebanyaknya!"

"Hummm~!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Irene, jangan terlalu kaku. Angkat ujung bibirmu, keluarkan semua senyuman anggun dan elegan yang sudah kita latih kemarin." Ujar Claudine memegang pundak Irene.

"Claudine. Seberapa banyak pun senyuman kutunjukan di sini, hasilnya akan berbeda ketika di acara." Malas Irene.

Sebuah pukulan pelan dilayangkan oleh Claudine di pundak Irene, "Tidak boleh, tunjukkan martabatmu sebagai calon Duchess Arvis."

"Aku saja tidak yakin tunangan ini berjalan dengan lancar." Gerutu Irene, membuat gadis di sebelahnya menghela napas.

'Orang tergila-gila ingin menjadi Duchess Herhardt, tapi dia malah terobsesi untuk melepaskan kesempatan ini.' Lelah Claudine mengingat tingkah aneh sahabatnya.

'Aku malas sekali berinteraksi dengan manusia. Mereka menghisap tenaga ku hanya dengan sekali berbicara.' Murung Irene.

Tok.... Tok.....

"Duchess, Tuan Duke sudah menunggu anda di depan." Ujar Anne memasuki ruangan tersebut.

"Tegakkan posturmu, bersikap dengan tenang. Jika ada yang mengganggu laporkan saja pada Tuan Duke, dan biarkan dia yang selesaikan." Perintah Claudine.

Claudine merapikan tatanan rambut Irene, menaruh beberapa hiasan bunga di sela-sela tatanan.

"Baik Marchioness~" Kekeh Irene, menyelipkan sebuah godaan kepadanya.

__________________ ׂׂૢ་༘࿐

"Selamat Lady, atas pertunangan anda dengan Tuan Duke." Ucap salah satu Nyonya bangsawan.

"Ahahaha~ terimakasih Countess Arundt" Senyum Irene.

Cukup melelahkan untuk membalas ucapan selamat dari mereka. Padahal intinya sama namun dirinya harus memikirkan banyak kosakata pengganti untuk jawabannya atas ucapan selamat mereka.

"Itu yang terakhir......" Helanya dengan lega.

"Kau harus lebih banyak bergaul dengan para nyonya dan nona lainnya." Kata Matthias membuat Irene mencibir.

"Mereka tidak berhak atas waktuku yang berharga."

Matthias hanya memberikan senyuman tipis dan menatap kembali suasana aula kediamannya. Lalu atensinya jatuh ke salah satu pria, siapa lagi selain Yohan.

Yohan tersentak ketika pasangan mereka bertemu, sebelum Matthias memberikan senyuman khasnya dengan sebuah kilatan di matanya.

Setelah itu mereka berjalan menemui Nyonya Elysee dan Madam Norma. Membicarakan hal-hal mengenai pestanya. Claudine dan Riette juga berada di sana.

"Sepertinya Tuan Putri tidak datang ke Pesta pertunanganmu." Goda Riette yang hanya ditanggapi Matthias dengan senyuman kecil.

Syukurlah perempuan itu tidak datang, mood pestanya pasti hancur. Sudah jengah Matthias melihat wanita itu. Dari masa remaja, Tuan Putri Kekaisaran Berg mengikutinya dan bertingkah seolah Matthias adalah kekasihnya.

Ia dengar, setelah mendengar desas-desus bahwa dirinya akan bertunangan dengan Irene, Tuan Putri langsung mendekati salah satu Grand Duke yang hampir setara dengannya.

Hahh..... padahal Matthias ingin melihat wajah perempuan gila itu menerima rasa malu akibat harga dirinya yang diinjak.

"Biarkan saja. Tuan Putri pasti akan merasa sakit hati ketika melihat pria yang ia incar bertunangan dengan wanita lain." Senyum Claudine dengan dinginnya.

Gadis itu juga punya dendam dengan sang putri. Sang putri menderita sungguh kebahagian baginya.

"Harga dirinya yang sudah jatuh ketika mengincar Tuan Duke akan semakin hancur, ketika para bangsawan lainnya akan membicarakan kehadirannya."

Madam Norma dan Nyonya Elysee hanya tersenyum menanggapinya.

"Oh iya Irene, akan lebih baik jika kau berpindah tempat ke Kediaman Delaney yang ada di Arvis. Mengingat kehadiranmu sebagai calon Duchess." Ujar Elysee.

"Baik Nyonya Elysee." Senyum Irene.

'Bye Eirwen, welcome hell. Alasan aku banyak kerjaan tidak akan bisa dipakai kembali.....'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End of Chapter Sixteen

Hello, maaf ya karena lama updatenya 😔. Author ganti handphone soalnya, jadi agak lama karena mindahin data-data dulu.

Chapter kali ini gak ada yang serunya sih, soalnya cuman baru perkenalan ke main story pertama.

Selanjutnya author akan usahakan untuk update ya. Kalau kalian melihat typo, tolong maklumi ya.

Soalnya keyboardnya mengundang amarah sekali :) lelah mengetik kata yang benar tapi di ganti ke kata yang lain 😭.

Kayak rupanya - ruangan. Lelah 😭 makanya saya matiin koreksi dan kata prediksi di keyboardnya. Jadi maklumi typo ya 🙂🙏

Typo adalah seni.

Sama keyboard yang baru agak beda fitur dan peletakkannya dari handphone sebelumnya. Jadi sorry banget 😭🙏

Btw di sini ada yang main LaD? Love and Deepspace?

Sekian dan terimakasih. Have a nice day~♡!

Continue Reading

You'll Also Like

1.2K 189 10
Menerima warisan vila dan ke-5 pelayan tampan yang sinting. Ini beruntung atau sial?! Rianna Oscar Charoles, gadis yatim-piatu terlantar yang sekaran...
3K 324 11
Saat Lucifer tak tahan bergonta-ganti wadah karena tiada satu pun wadah yang cocok untuknya, ia meminta pada God untuk memberikan tubuh sempurna. Dan...
182 59 10
🤚‼️FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️🤚 [FANTASI - MISTERI] WARNING‼️: ABUSE, KIDNAPPING KEBIJAKAN PEMBACA DIHARAPKAN *+:。.。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆ Kehidupan Miriel...
3.6K 268 12
Suara tangisan Maria akhirnya terdengar setelah ia mati. Claude telah kehilangan segala harapan yang ia miliki, tak ada lagi Maria di sisinya. Tak ad...