Buhul || TAMAT

By Air_hujan127

18.5K 1.9K 620

BUHUL || Sesuatu tertanam di halaman rumah peninggalan Dani. Rasmi gadis dusun Lawangan yang memiliki paras... More

PENDAHULUAN
👹 BUHUL || Bab 01
👹 BUHUL || Bab 02
👹 BUHUL || Bab 03
👹 BUHUL || Bab 04
👹 BUHUL || Bab 05
👹 BUHUL || Bab 06
👹 BUHUL || Bab 07
👹 BUHUL || Bab 08
👹 BUHUL || Bab 09
👹 BUHUL || Bab 10
👹 BUHUL || Bab 11
👹BUHUL || Bab 12
👹 Buhul || Bab 13
👹 BUHUL || Bab 15
👹 Buhul || Bab 16
👹Buhul || Bab 17
👹 Buhul || Bab 18
👹 Buhul || Bab 19
👹 Buhul || Bab 20
👹 Buhul || Bab 21
👹 Buhul || Bab 22
👹 Buhul || Bab 23
👹 Buhul || Bab 24
👹 Buhul || Bab 25
👹 Buhul || Bab 26
👹 Buhul || Bab 27
👹 Buhul || Bab 28
👹Pemeran👹
👹Buhul || Bab 29
👹 Buhul || Bab 30

👹 BUHUL || Bab 14

530 59 14
By Air_hujan127


Kabut Emosi

👹👹👹

Selamat membaca

***

“Kurang ajar!”

Prang!

Tangan Panji menyapu guci-guci antik miliknya yang ada di meja nakas. Sekali empasan, barang mahal itu hancur berkeping-keping. Sungguh demi apa pun, hatinya sakit ketika mendengar penolakan Rasmi.

Kepercayaan dirinya yang tinggi seakan ikut berceceran bersama guci tersebut, mengotori lantai dan pada akhirnya tidak bisa kembali ke bentuk semula.

Lelaki itu tidak menyangka jika Rasmi menolak ajakannya untuk menikah, kurang apa seorang Panji yang memiliki segalanya? Kedudukan, harta bahkan rupa pun tidak buruk.

Tampak tangannya terkepal kuat, otot-otot menyembul hingga bantingan keras tidak terelakkan membuat kotak cincin itu patah menjadi dua.

Tidak lagi dihiraukan seberapa berharganya benda tersebut. Mata hatinya telah terselimut oleh kabut tebal bernama emosi. Pada akhirnya emosi itu merangkak menuju dendam yang harus dibalaskan.

Tanpa Panji pahami jika dendam dan emosi bersatu maka akan membawa pada kehancuran diri sendiri.

“Jika aku tidak bisa memiliki Rasmi maka lelaki lain pun tidak akan bisa memilikinya!”

Seperti mendapatkan serangan panik, Panji berjalan ke sana kemari sembari menjentikkan jemari tangan.

Kening berkerut serta napasnya memburu, terlihat keringat lolos dari pelipis tanpa halangan.

“Jaka? Apa lelaki itu bisa membantu aku lagi?” gumam Panji.

Langkahnya berhenti tiba-tiba, tidak mungkin dia kembali menyuruh Jaka melenyapkan Rasmi. Dia yakin pasti lelaki itu menolak tegas.

Panji berusaha untuk menenangkan diri, dia berjalan menuju kursi ruang tamu dengan napas teratur.

“Tidak,” ujarnya menatap ke depan tanpa ujung. “Pujaan hatiku tidak boleh lenyap dengan mudah.”

👹BUHUL👹


“Bu!” Rasmi masuk ke rumah Ambar tergesa-gesa, tidak ada sapaan salam seperti biasanya. Mungkin sangking paniknya wanita itu, terus memanggil ibunya. "Bu ... Ibu!"

Wajah Rasmi sembab terlihat masih terguncang. Kedua netra itu juga berkaca-kaca, dia merasa jika kejadian tadi sama saja menghianati sang suami.

Ambar yang selesai melaksanakan salat Isya, lekas meletakkan mukena begitu saja. Dia menyibak kelambu kamar hingga netranya bertemu dengan keadaan Rasmi yang kacau.

“Rasmi,” panggil Ambar, “ada apa, Nduk?”

Rasmi meraih kedua tangan Ambar, dia meremas kuat membuat wanita baya itu sadar jika ada sesuatu yang baru saja terjadi.

“Bu, Pak Panji datang ke rumah.”

“Pak Panji datang ke rumah?” kata Ambar mengulang. “Untuk apa?”

“Dia melamar Rasmi, Bu!” sentak Rasmi diiringi dengan tangisan.

Sebelah tangannya membungkam agar tangisan itu tidak lolos dengan keras. Namun, serapat apa pun berusaha menahan dia tetap terisak-isak.

Wanita itu tidak menyangka kedatangan Panji ke rumahnya dengan tujuan melamar. Itu sangat mengejutkan.

Tentu emosi Rasmi terusik, baru dua Minggu sang suami meninggalkannya. Hatinya masih berkabung bahkan tanah pengkuburan pun masih basah.

Ambar segera merengkuh tubuh Rasmi yang bergetar, menandakan jika sang putri sangat tidak menerima kedatangan Panji.

Melamar atau khitbah memang suatu kebaikan. Bisa dikatakan suatu proses lelaki yang meminta kepada perempuan untuk dijadikan istri, nantinya menuju ke jenjang pernikahan.

Meskipun begitu, hal yang perlu diperhatikan dalam mengkhitbah adalah harus sesuai syariat Islam. Di mana perempuan dalam masa idah tidak boleh dilamar dan itu ada pada diri Rasmi saat ini.

Sebagai seorang perempuan yang ditinggal meninggal suaminya, Rasmi memiliki masa menunggu yang bisa disebut dengan masa Idah.

Para ulama juga sudah sepakat bahkan hal itu telah dijelaskan dalam Alquran. Sepenggal surat Al-baqarah yang isinya mengenai wanita-wanita yang ditalak atau ditinggal mati suaminya harus menunggu tiga kali quru’.

Menurut Imam Syafi’i, quru’ artinya suci, jika haid seorang wanita teratur maka masa idah tidak lebih dari tiga bulan.

Ambar menuntun Rasmi untuk duduk di kursi ruang tamu, dia mencoba menenangkan putrinya agar tidak terlalu memikirkan hal tersebut.

Kendati begitu, Ambar sebagai ibu sangat menyayangkan sikap Panji. Jelas saja lelaki itu tahu kalau Rasmi masih dalam masa idah. Andai Panji datang di saat yang tepat, pasti keadaannya tidak seperti ini.

“Bu, Rasmi takut jika Pak Panji tidak terima.”

“Kenapa tidak terima? Jelas kamu benar menolak Pak Wo karena masih dalam masa idah,” kata Ambar.

Rasmi menatap ibunya, dia menghela napas pelan ketika ingat jika yang dikatakan tadi cukup kasar.

“Perkataan Rasmi tadi kasar, Bu. Rasmi bilang meskipun masa idah sudah selesai, Rasmi tidak akan menikah lagi, kemudian Rasmi menyuruh Pak Panji agar lekas pulang. Beliau pasti sakit hati.”

“Khitbah itu tidak ada unsur paksaan. Seorang perempuan diperbolehkan untuk menerima atau menolak, jadi kamu tidak perlu takut,” jelas Ambar menenangkan.


👹BUHUL👹

“Mampus kau!”

Ruslan mengempaskan kartu berinisial K di hadapan ketiga temannya. Melihat itu Arip lekas tergelak. Dia mengintip kartu yang berada di tangannya, kemudian menatap Ruslan dengan tatapan remeh. Tanpa menunggu lama, lelaki bertubuh gempal itu mengempaskan kartunya dengan sorak kemenangan.

“As, wey. Mau ngomong apa kau, Rus!”

Lagi-lagi suara gelak tawa terdengar membuat tawa Arip berhenti perlahan. Dia menoleh ke samping yang mana Pak Amin membalas tatapannya dengan remeh.

“Wes, jangan percaya diri dahulu,” sahut Pak Amin. Dia menatap Ruslan serta Arip, kemudian meletakkan kartu dengan santai di depan mereka “Joker!”

“Loh, mana bisa begitu. Joker tidak dibutuhkan!” sentak Arip tidak terima, dia mengambil kartu Joker milik Pak Amin dan melemparnya ke arah Jaka.

Pak Amin lekas mengambil kembali kartu miliknya sembari berkata, “Yo bisa begitulah, di mana-mana Joker itu memiliki tingkat tertinggi serta bisa digunakan dengan bebas.”

“Tidak bisa, Pak Rete!” tolak Arip. “Kartu As kedudukannya lebih tinggi.”

“Loh, dikasih tahu, kok, ngeyel,” sahut Pak Amin.

Ruslan serta Wandi menghela napas pelan, begitu juga dengan Jaka. Mereka menatap Arip dan Pak Amin yang berseteru mengenai kartu. Sesekali Wandi mengusap telinganya gara-gara suara Arip yang keras membuat pos ronda terdengar ramai.

“Sudah-sudah, seng menang aku!” sentak Wandi. Dia mengambil bedak bayi, kemudian mengusapkan ke wajah mereka berdua.

Deru Mitsubishi L300 memecah canda tawa mereka, Jaka yang duduk menghadap jalan melihat Panji mengendarai mobil tersebut dengan tergesa-gesa.

Begitu juga dengan orang-orang yang berkumpul di pos ronda, terutama Arip yang lekas berceletuk, “Kate nandi wong sugeh kui, ra ngerti bengi opo piye?” (Mau ke mana orang kaya itu, tidak tahu malam apa bagaimana?)

“Bosmu, Jak,” sahut Ruslan.

Jaka hanya mengangkat bahunya seolah tidak menghiraukan apa yang akan dilakukan Panji, tetapi dalam pikirannya juga terselip pertanyaan yang sama. Mau ke mana lelaki itu?



👹BUHUL👹













Gak terasa udah bab 14 jangan bosan ya teman-teman, selalu dukung cerita ini dengan memberikan vote dan komen🙏Terima kasih.

***

Continue Reading

You'll Also Like

19.1K 1.3K 21
Hujan deras mengguyur hutan yang masih padat dengan pepohonan. Seorang wanita berjalan menyusuri jalanan yang tampak becek di penuhi ilalang liar dan...
3.9K 106 5
Sebenarnya saya telah lama menulis ini, namun baru pada saat ini saya dapat mempublikasikannya. Dengan mengambil momentum Peringatan Kemerdekaan Ke-7...
438K 21.9K 35
WARNING 18+ CERITA INI PENUH DENGAN ADEGAN KEKERASAN. HARAP KEBIJAKAN PARA PEMBACA. Judul: MAYIT Genre: Horor/Thriller Status: COMPLETE (tahap revis...
10.4K 978 21
Lima tahun lalu, Retno tiba-tiba menghilang hanya beberapa hari sebelum hari pernikahan. Hati Dibyo remuk redam, pernikahan yang ia dambakan gagal be...