I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 142K 2K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello
Judul Baru!!

60

10.8K 871 18
By SriNNingsih

Istana Kerajaan Orthello tampak sibuk dengan aktivitas beberapa orang yang sedang menata serta menghias aula kerajaan. Seperti rencana Raja Ricard dan Ratu Julie yang akan mengadakan Pesta Teh antar putri bangsawan Kerajaan Orthello. Di dapur istana juga tampak sibuk dengan para koki yang menyiapkan berbagai hidangan mewah sebagai jamuan istana.

Hal yang sama terjadi pada butik milik Thalia yang mengalami kelonjakan pemesanan dan pembelian gaun pesta. Hampir semua bangsawan di Kerajaan Orthello memesan baju dan membeli gaun terbaru untuk menunjang penampilan mereka di pesta teh kerajaan. Para putri bangsawan tidak akan melewatkan acara penting itu, karena mereka saling berlomba-lomba untuk menarik hati sang Raja muda yang belum memiliki calon Ratu Kerajaan.

Acara akan di langsungkan ketika matahari senja datang, persiapan dan penataan dekorasi telah selesai dilakukan. Ratu Julie memakai Gaun mewahnya berwarna putih dan emas. Sedangkan, Raja Ricard memakai setelan kebesaran raja berwarna senada dengan sang Ratu.

Para putri bangsawan satu persatu sudah mulai berdatangan. Berwarna-warni gaun mewah yang melekat di tubuh ramping para putri bangsawan. Mereka semua, membeli di butik milik Thalia, BTQUE.

Kereta milik keluarga Zeyrav telah tiba di istana. Ia datang bersama Ace dengan menaiki kereta yang sama. Ace turun dari kereta terlebih dahulu, kemudian di susul dengan Thalia, gadis itu menyambut uluran tangan Ace. Senyuman tipis menghiasi wajah Ace yang rupawan.

Aula istana sudah ramai dengan kedatangan hampir semua putri bangsawan. Sebagian dari mereka ditemani oleh kekasihnya, tak ada aturan yang melarang pesta teh di istana dengan membawa calon pasangannya. Maka, Thalia pun tak akan sungkan, jika Ace menemaninya menghadiri acara sang Ratu.

Kedua pintu lebar aula istana terbuka. Tatapan mata penasaran pun segera beralih melihat siapa yang datang paling terakhir di acara pesta teh tersebut. Raja Ricard bersama sang Ratu Julie juga menatap datar ke arah pintu.

Sepasang kekasih berjalan beriringan dengan lengan tangan saling tertaut, Thalia menggandeng lengan Ace, keduanya memakai gaun dan setelan berwarna senada yaitu merah dan hitam. Sang wanita tampak anggun, elegan, sekaligus terlihat unik dengan gaun semi celana yang ia pakai. Gaun di dominasi warna hitam dan terdapat warna merah di setiap sudutnya. Gaun yang memiliki potongan leher tinggi  tinggi yang menutupi area leher tapi terbuka di area dada yang tak terlalu vulgar dengan hiasan kain tile berpayet disana. Gaunnya berlengan panjang dengan bentuk unik yaitu terdapat 2 balon di bagian bahu hingga setengah lengan atas dan di bagian siku hingga setengah lengan bagian bawah.

Gaun tersebut memperlihatkan lekuk tubuh sempurna seorang Nathalia Zeyrav. Setiap kaki jenjangnya melangkah, maka gaun tersebut akan bergerak dan terbuka kesamping seperti sebuah tirai, karena memang modelnya tidak full gaun. Sehingga, memperlihatkan  celana ketat berwarna hitam yang membungkus sempurna kaki Thalia.

Gaun Thalia terlihat seperti gradasi merah kehitaman, membuat sang empunya terlihat cantik namun sedikit memberikan kesan  dingin tak tersentuh. Tatanan rambut tergelung rapi, berhiasankan aksesoris simpel berwarna merah dan hitam. Sebagian rambutnya terurai ke bahu kirinya dan menutupi dada.

Sedangkan lelaki yang berjalan beriringan dengan Thalia, memakai setelan seperti tuxedo yang membuat postur tubuh tegapnya terpancar sempurna. Kemeja hitam dengan dasi yang tertata rapi, tak lupa rompi berwarna merah dan terakhir jas hitam yang membuat penampilan Ace lebih menonjol dari Raja Ricard.

(Jangan hiraukan jam tangannya ya... )

Kedatangan Ace dan Thalia yang terlambat membuat tamu yang menghadiri acara berteriak-teriak kecil karena terpesona dengan penampilan Ace. Sebagian juga banyak yang berpikir sampai terheran kenapa memakai gaun dan setelan berwarna hitam. Cibiran, jeritan tertahan, dan pujian saling terlontar.

Wanita bernetra emas madu yang tak lain ialah Thalia tidak menggubrisnya sama sekali. Ia tetap berjalan dengan percaya diri.

"Kedua orang itu sedang menantang kerajaan ya? Kenapa di acara istana seperti ini memakai warna hitam?"

"Memang mereka pembuat onar. Cocok satunya si haram, satunya lagi tukang rundung."

"Itu pangeran kedua! Ya dewi, sempurna sekali. Aku mau jadi selirnya!"

"Si pangeran haram datang dengan si perundung Nona Salsabila. Sama-sama buruk! Sungguh sangat serasi!"

"Aku tidak peduli dengan rumor Pangeran Haram. Aku ingin jadi selirnya."

Tak terelakkan para lelaki yang notabenenya calon suami yang menemani kekasihnya datang ke pesta tampak terpaku karena terpesona dengan kedatangan Thalia. Ia seperti bunga mawar merah malam itu, cantik namun tak tersentuh karena berduri.

Keduanya berjalan hingga sampai di depan Raja Muda dan Ratu Julie. Serempak Ace dan Thalia memberikan salam sesuai etiket kerajaan. Raja Ricard terdiam, ia terpaku melihat Thalia. Tak khayal dirinya jatuh dalam pesona wanita yang selama ini ia abaikan. Tampak dari jauh, Salsabila meremat gaun cantiknya berwarna biru. Ia menahan gejolak amarah karena melihat kekasihnya yang terang-terangan melemparkan tatapan memuja.

"Kalian berdua terlihat sempurna malam ini," Puji Ratu Julie dengan senyuman manisnya.

Thalia yang sudah tahu bahwa ia berhadapan dengan pamannya sendiri pun tak akan kalah dalam beradu akting. "Terimakasih atas pujiannya, Ratu!"

Raja Ricard melemparkan tatapan tak bersahabatnya kepada Ace yang menjulang melebihi tinggi tubuhnya. Raja Ricard sedikit mendongak karenanya. Ace hanya diam dengan ekspresi datarnya, sesekali ia melemparkan senyum tipisnya.

"Nikmatilah pestanya. Karena acara yang menarik akan segera terjadi." Ujar Ratu Julie, senyuman tipis penuh kelicikan terukir jelas di wajahnya.

Thalia sedikit menunduk "Terimakasih, Ratu." Dalam hati ia amat ingin menghajar pamannga yang tak tahu diri itu.

Ace dan Thalia pun mengikuti jalannya pesta, sesekali mereka berbaur dengan bangsawan lain. Tak lama karena banyak yang mencoba mendekati mereka berdua, lambat laun Thalia sudah terpisah dari samping Ace. Lelaki bernetra merah itu tak bisa meninggalkan tempatnya begitu saja, karena ia bersama para bangsawan dan pejabat istana.

Thalia menyadari, Ace juga tak bisa di ganggu, ia pun lebih memilih untuk mendekati meja yang di penuhi bermacam- macam hidangan. Netra emas madunya sibuk memilih makanan yang ia sukai, tak lama pandangannya terlempar ke luar ruangan aula mendapati sedikit keributan. Jiwa keingintahuan Thalia pun memerintahkan dirinya untuk melihat.

Dua bangsawan sedang ribut karena bertikai tentang masalah sepele. Thalia menghela nafas, ia merasa rugi melihatnya. Saat dirinya berbalik ingin kembali ke pesta. Sebuah tangan kekar menarik lengannya menjauhi aula pesta.

"Apa yang kau lakukan!" Seru Thalia sambil menahan tarikan tangan pria yang tak lain ialah Ricard. Ia kelimpungan karena baru kali ini merasakan tenaga Ricard tak seperti dulu.

Ricard menyeretnya hingga ke ruangan sepi tanpa seorangpun. Thalia waspada, karena ia tahu laki-laki di depannya ini bisa bertindak di luar prediksinya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Thalia setelah berhasil terlepas dari cengkraman Raja Ricard.

"Batalkan!" Perintah Raja Ricard.

Thalia mengerutkan kedua alisnya, "Batalkan apanya?"

Raja Ricard menatap tajam pada Thalia, "Batalkan pertunangan kalian!"

Thalia tertawa mendengar penuturan Raja Ricard "Batalkan? Kenapa aku harus melakukannya?"

Raja Ricard mencengkram wajah Thalia "Karena perintah Raja yang di keluarkan mutlak harus di lakukan. Jika kau menolak, maka aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu dan keluargamu." Ancamnya.

Thalia berusaha melepaskan cengkraman di wajahnya, ia pun melayangkan tendangan lutut ke arah vital Raja Ricard.

Bug

Lelaki itu melepas cengkramannya dan menjauh, tubuhnya merosot ke dinding karena rasa sakit yang menjalar di organ vitalnya akibat tendangan yang di layangkan Thalia.

"Brengsek! Beraninya sama wanita!" Umpat Thalia kesal, ia mengelus wajahnya yang nyeri.

"Kau bisa terkena hukuman karena menyakiti putraku!" Suara wanita tiba-tiba muncul dari belakangnya.

Thalia menatap tajam sang Ratu yang tak lain ialah pamannya sendiri. "Tak ada hukuman yang berlaku untuk seorang korban yang sedang membela dirinya sendiri."

Ratu Julie tertawa, "Sesuai dugaanku. Kau memang keponakanku yang paling manis. Tapi, apakah kau lupa bahwa dunia ini sama dengan dunia kita jika tak ada bukti dan saksi, apa yang akan terjadi pada sang korban? Apalagi, aku berada disini dan bisa menjadi saksi dadakan. Aku bisa membuatmu di jatuhi hukuman mati." Thalia mengepalkan kedua tangannya.

"Katakan apa yang paman inginkan?" Tanya Thalia.

Ratu Julie pun tertawa. "Bukankah kau sudah mendengar apa yang di katakan seorang Raja?" Jawab Ratu Julie "Batalkan pertunanganmu! Kau akan menikah dengan Raja Ricard."

Thalia berdecih kesal, "Tidak! Aku tidak level sama pria yang memiliki banyak wanita."

Kedua netra sang ratu berubah, ia menggunakan sihirnya yang masih belum sempurna. Thalia yang terkena menjadi sedikit linglung, tak lama Thalia menahan mengerang kesakitan akibat rasa panas yang mendadak muncul di dada kirinya, kesadarannya kembali pulih. Thalia memegangi dada kirinya.

Ratu Julie yang menyadari bahwa sihirnya tak mempan kepada Thalia dan berakhir membuat wanita bernetra emas madu itu menahan sakit di dada kirinya. Karena tidak fokus akibat rasa sakit dan panas menjalar di dadanya, wanita itu Pingsan akibat sang Ratu berhasil memukul tengkuk Thalia.

Ratu Julie mengecek keadaan Thalia yang tergeletak di lantai. Ia memukul pelan wajah cantik Thalia. "Akhirnya dia pingsan juga." Ujar sang Ratu.

Kedua netra milik sang Ratu terpaku, ia tak sengaja melihat simbol yang terukir di dada kiri Thalia, senyuman liciknya timbul. Jari telunjuknya menyentuh simbol tersebut, Ratu Julie sedikit menyalurkan sihirnya untuk menyegel aliran energi yang di miliki oleh simbol tersebut. Ratu Julie juga menggunakan sedikit sihirnya untuk memanipulasi pikiran Thalia, agar ia tunduk pada Ratu Julie dan Raja Ricard meskipun hanya sesaat.

"Dengan begini, Ace tidak bisa lagi melindungimu!" Kekeh sang Ratu. "Bawa dia ke ruangan yang sudah aku persiapkan!" Ucap Ratu Julie kepada putranya.

Raja Ricard segera mendekati tubuh Thalia yang tak sadarkan diri, ia pun menggendongnya ala bridalstyle. Tanpa banyak bicara, Ricard segera membawa tubuh Thalia menuju kamar. Dimana kamar itu tak pernah di kunjungi oleh siapapun dan sudah di lapisi sihir pelindung.

Ratu Julie tahu, jika Ace akan menggunakan teleportasinya untuk mencari Thalia. Ia sudah memerintahkan Smith untuk membuat perisai pelindung di kamar tempat Thalia di kurung, jauh-jauh hari sebelum pergelaran pesta teh di lakukan. Tujuan sang Ratu ialah mencegah dan menghalangi agar Ace tak bisa melacak Thalia, hingga acara pernikahan antara Ricard dan Nathalia di gelar.

🌹🌹🌹

Memang paling sulit itu bikin deskripsi soal baju, mempermudah aku tampilin gambar pisan ae lah hahahaha...

Tak baca-baca ulang narasinya kok aneh bener..

Lebih mudah bikin narasi pas Thalia tindakan ke pasiennya, bisa lancar jaya otakku khayal..

Salam Manis Dariku
NING SRI 😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 120K 95
Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang Putra Mahkota membuat Sera melakukan sega...
327K 29.9K 57
Putus asa sporadis merapah, saat itu kereta berkilau datang menghampiri toko bunga Kivandra. Sang Pangeran mengajak Kivandra, yang tampak lelah, untu...
14.4M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
302K 37K 105
On Going ~*Novel terjemahan*~ penulis: yang gwaram penerjemah Inggris: latte Editor:sasha Chapter:170(tamat) Jangan lupa follow akun ini yah🥰 Dalam...