Azriel Weizmann [On Going]

By Uswa042466

819K 73K 15.5K

[Baca Selagi On Going❗] Azriel Weizmann Pria yang berumur 24 tahun, mempunyai wajah yang tampan dan sifat yan... More

PROLOG
Bab 01
Bab 02
Bab 03
Bab 04
Bab 05
Bab 06
Bab 07
Bab 08
Bab 09 🔸
Bab 10
Bab 11
Bab 12❗
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Ada yang baru?
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24 ⚠️Bleeding area⚠️
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29📌
Bab 30
Bab 31
Bab 33 H?
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37 🌹
Bab 38
Bab 39
Bab 40 🇩🇪
Bab 41 🇨🇳
Bab 42 🌹🥀
Bab 43
Bab 44 💘⚠️
Bab 45 🩹
Bab 46 :v
Bab 47
Bab 48 ☢️🔞

Bab 32

10.4K 1.1K 50
By Uswa042466

Kiran terdiam ketika mendengar ucapan Azriel, ‘Tidak berbelas kasihan kepada musuh?’.

Melihat keterdiaman Kiran Azriel mendengus, ia menyandarkan punggungnya di sandaran Sofa dan kakinya yang menyilang.

"Jacob.. bawa dia keruangan itu" Titah Azriel datar.

Kiran yang mendengar hal itu menegang, apa yang akan Azriel lakukan?. Sedangkan Jacob yang mendengar perintah itu, hanya menganggukkan kepala, dan mengalihkan pandangannya kearah Kiran.

Ia berjalan mendekat kearah Kiran dengan ekspresi datarnya. "Nona, silahkan ikut saya" Ucap Jacob datar, namun bahasanya masih sopan.

Mendengar hal itu membuat Kiran semakin ketakutan, tangannya sedikit bergetar. Azriel yang menyadari hal itu hanya acuh, ia bangkit dari duduknya.

"Ikuti aku" Dingin Azriel mutlak, dan tidak bisa di bantah.

Kiran menundukkan kepalanya, ia meremat kuat ujung bajunya, ia benar-benar ketakutan sekarang.

Merasa tidak ada tanggapan, Azriel semakin menggeram. "Ikut atau ku seret?" Ucap Azriel semakin dingin, ia menatap tajam Kiran yang sedang menundukkan kepalanya.

Mendengar hal itu, sontak membuat Kiran langsung bangkit dari duduknya, perlahan ia memberanikan diri untuk menatap Azriel. Dapat ia lihat Azriel yang menatap tajam dirinya, membuatnya semakin ketakutan, ia semakin mencengkram kuat bajunya.

Azriel hanya acuh, ia berbalik berjalan terlebih dahulu. Melihat hal itu Kiran juga melangkah mengekori Azriel dari belakang, begitu juga dengan Jacob yang berjalan di belakang Kiran.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di sebuah pintu. Pintu itu berwarna hitam yang di lapisi dengan besi silver.

Azriel meletakkan telapak tangannya di tengah-tengah pintu itu yang berlogo X. Setelah telapak tangannya menyentuh logo itu, di sudut sudut logo X itu menyala.

Perlahan pintu itu terbuka, Azriel kembali menurunkan tangannya. Setelah pintu itu terbuka, terlihat sebuah tangga yang turun kebawah.

Kiran yang melihat hal itu terdiam, ia baru pertama kali melihat hal ini. Ruangan itu gelap. Namun Azriel menekan tombol yang berada tak jauh dari pintu, membuat ruangan itu menjadi terang.

Seketika Kiran melongo melihat hal itu, benar-benar mewah. Azriel berjalan terlebih dahulu menuruni anak tangga, di ikuti oleh Kiran dan Jacob di belakangnya.

Ketika mereka masuk, otomatis pintu itu tertutup dengan sendirinya, membuat orang-orang yang ada di luar tidak akan bisa masuk ke ruangan ini.

Di ruangan itu terdapat beberapa pintu ruangan, entah ruangan apa yang ada di dalam.

Azriel duduk di sofa single yang tersedia di ruang rahasia ini, Kiran hanya diam berdiri, sambil menatap gerak-gerik Azriel.

"Kau tidak akan keluar dari ruangan ini, sebelum latihanmu selesai" Dingin Azriel tanpa menatap kearah Kiran.

"Dalam hal latihan, aku tidak bisa lembut padamu" Lanjutnya.

Mendengar hal itu membuat Kiran semakin gelisah dan takut, ia menundukkan kepalanya.

"Mengerti!?" Ucap Azriel dengan nada dingin dan penuh penekanan, ia menatap tajam Kiran yang sedang menunduk.

"Angkat kepalamu, atau ku tebas!" Ucap Azriel dingin, ia sangat geram dengan Kiran yang selalu menunduk.

Sontak Kiran langsung mengangkat kepalanya, dan menatap kearah Azriel dengan mata yang berkaca-kaca, namun sebisa mungkin ia menahannya agar tidak menangis.

Melihat hal itu Azriel mendengus. “Sungguh Cengeng” batin Azriel mendengus.

.

Azriel melatih Kiran benar-benar keras, bahkan jika ada kesalahan kecil dari Kiran, ia tidak segan-segan untuk mencambuk. Karena hal yang harus di ingat adalah ‘jika ingin kuat, maka harus merasakan sakitnya terlebih dahulu’.

Latihan yang pertama Azriel ajarkan adalah berani menyiksa seseorang, atau bahkan membunuh. Ia sudah menyiapkan seseorang untuk menjadi bahan latihan Kiran. Yaitu orang yang berhasil selamat dari pembantaiannya, namun tentu saja ia tidak pernah melepaskan hal itu.

Kiran di paksa untuk menyiksa musuhnya yang sudah berani mencegat mereka dulu.

"Bunuh dan siksa dia Kiran, bunuh dia dengan rasa benci dan marah mu padanya" Ucap Azriel dingin, ia duduk di kursi sambil menyaksikan Kiran.

Kiran yang mendengar hal itu merasa terhipnotis, entah kenapa ia merasa marah, ia mengingat di mana Azriel melawan banyak orang untuk melindunginya yang lemah dulu.

Di tangannya terdapat sebuah belati, ia memegang belati itu dengan kuat, tangannya sedikit bergetar.

"Dia, berani menyakiti Bang Azriel" batin Kiran benci. Perlahan ia mendekat kearah Seorang pria yang di rantai.

Melihat hal itu, membuat Azriel menyeringai, ia sedikit puas dengan Kiran, kata-katanya berhasil. Apakah ia akan berhasil menciptakan Kiran dengan versi baru?.

Perlahan Kiran berjongkok, menyesuaikan dirinya dengan pria yang di rantai itu. Ia mendekatkan belati itu pada leher pria itu, membuat pria itu menggeleng ketakutan.

"Kalian berani melukai bang Azriel" Ucap Kiran dengan dingin bercampur emosinya.

Sreak

Kiran menggores dada pria itu, ia menatap benci Pria itu. Kiran terus menyayat nyayat tubuh pria itu, dengan ekspresi dinginnya, namun matanya menunjukkan kebencian.

Hingga akhirnya ia menusukkan belati itu pada dada pria itu tepat di jantung. Membuat wajahnya kecipratan darah.

Azriel yang melihat itu, menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis.

Ini hanyalah permulaan untuk Kiran, untuk yang kedua, ia akan mengajari Kiran berbagai ilmu bela diri yang setidaknya Kiran mampu melumpuhkan musuhnya ‘Azarenka’.

Di hari kedua, Azriel mengajarkan Kiran berbagai ilmu bela diri. Ingat latihannya keras untuk Kiran, salah gerakan saja, Azriel mencambuk tubuh Kiran.

Bahkan tak tanggung-tanggung ia melatih Kiran berjam-jam. Waktu istirahat Kiran, hanya ketika waktu sarapan pagi, makan siang, makan malam, dan tidur malam.

Latihan berjalan dua hari. Dengan kerasnya latihan yang di berikan Azriel. Kiran berhasil menguasai beberapa bela diri, walau mungkin tak sekuat Azriel. Namun itu cukup memuaskan untuk Azriel.

Di hari kelima, Azriel melatih pendengaran Kiran. Ia membawa Kiran ke sebuah ruangan yang di sisi sudut ruangan itu terdapat, mesin panah yang mengarah pada suatu titik.

Itu seperti mulut serigala, yang terbuat dari besi, namun itu kecil. Di tengah mulut serigala itu terdapat panah. Panah yang akan di hadapi Kiran tidak akan membahayakan dirinya, karena ujung panah itu tumpul ‘tidak runcing’. Kiran berdiri di tengah, matanya di tutup dengan kain putih.

Azriel akan melatih pendengaran Kiran, dan ilmu bela diri Kiran untuk menghindari panah panah itu.

"Tiga jam, jika kau tidak bisa melewati hal ini, jangan harap bisa beristirahat" Ucap Azriel dingin, ia duduk di kursinya, ia akan mengawasi latihan Kiran.

"Bersiaplah" Ucap Azriel, lalu menekan sebuah tombol kepala serigala yang berada di samping kursinya.

Klak

Setelah menekan tombol kepala serigala itu, tiba-tiba mulut kepala serigala yang berada di atas sudut tempat pelatihan Kiran semakin terbuka.

Slep!

Slep!

Slep!

Empat kepala serigala itu mulai menembakkan panahnya kearah Kiran. Dapat Kiran dengar suara panah yang mengarah kepadanya, berbekal ingatannya sebelum menutup matanya, ia menghindari panah panah itu.

Itu juga berbekal dengan ilmu bela dirinya, ia melakukan berbagai macam gaya, melakukan salto, melompat dan menendang panah yang mengarah kepadanya.

Ia juga menangkis dengan tangannya, ia juga melengkungkan punggungnya ke belakang untuk menghindari panah.

Namun setiap tiga puluh menit panah itu melesat semakin cepat. Membuat panah itu terkadang berhasil mengenai tubuhnya, walaupun tidak akan luka, namun tetap saja sakit.

Sedangkan Azriel hanya santai menyaksikan hal itu, ia juga beberapa kali melihat Kiran terjatuh karena mengenai panah.

Namun hal itu tidak menjadi masalah, karena ini hanyalah permulaan, jika Kiran pertama latihan ini dengan empat kepala serigala, maka di latihan selanjutnya ia akan menghadapi enam kepala serigala.

Azriel meminum tehnya sambil menyaksikan latihan Kiran dengan santai.

"Latihan ini sudah ku buat ringan untukmu Kiran, jangan membuatku kecewa, jika tidak bisa melewati ini" batin Azriel tanpa sadar ia berharap.

"Jika kau laki-laki, jangan harap aku akan memberikan latihan yang ringan, bahkan aku akan meletakkan sepuluh kepala serigala" batin Azriel menghela nafas.

TBC

Masih kurang keras latihannya☺️

Tunggu chapter selanjutnya😌

Jangan lupa votenya woy 🌟🌟🌟🔪

Bye bye 👋🏻😝

  👇 Klik ini

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 148K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
616K 72.1K 92
[BrotherShip Story] Alvin, pemuda tanggung itu kini terseret kedalam teknologi buatannya sendiri, "Dimensional Transmission" Disuruh memainkan alur c...
882K 93.1K 33
( Beberapa part di hapus demi kepentingan penerbit ) Nevanio Dirga yang kehilangan putranya pada usia 2 bulan. Di berikan kesempatan memasuki raga se...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.1M 289K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...