SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

82.8K 8.7K 346

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 23

2K 212 5
By renehyun29

Anniversary

Pov Anzee

Hari ini tepatnya H-3 menuju tanggal bahagiaku bersama kak Chika. Yah kami akan anniversary untuk tahun pertama kami, ah sungguh tak sabar rasanya.

Dengan banyaknya fikiranku, aku menyerah dan pada akhirnya aku meminta bantuan pada para sahabatku.
Dan disinilah aku sekarang, SG Cafe.

Mungkin aku akan mengikuti kisah kedua orang tuaku atau aku akan memilih tempat tersendiri untuk kisahku? Masih sedang ku fikirkan baik-baik tentang itu. Yang penting kali ini aku mendapat saran dari para sahabatku di cafe ini.

"Zee, gak ganti cafe lain aja? Ini cafe mahal cuy, kantong gue gak sanggup Zee" ujar Oniel dan Lubi setujuh karena ia pun merasa tak mampu untuk sekedar membeli minum disana.

"Hahaa...tenang aja kali, ini cafe mama gue jadi aman" kataku tentu saja Lubi dan Oniel langsung berbinar setelah mendengarnya.

"Bau bau katronya keluar sebentar lagi nih" gumam Aldo

Dan benar saja detik berikutnya mereka mulai berulah,
"Oh ya gue lupa, lo kan anaknya om Gracio dan tante Shnai yang kekayaannya gak akan habis 7 turunan. Gass Niel kita pesen makanan paling enak disini" ujar Lubi lalu ia pun langsung memanggil waiters untuk meminta buku menu disana.

"Norak" satu kata yang dikeluarkan Gito membuat kami hanya menggelengkan kepala saja.

"Jadwi lwo mawu lamwar kak chiwka?" Tanya Lubi sambil mengunyah makanannya

"Telen dulu anjir, jorok banget lo" tegur Aldo

"Iya Lu, nanti aja bahasnya, mending makan dulu" kataku lalu ia mengangguk dan melanjukan makannya.

Usai selesai makan,
"Jadi lo akan langsung lamar kak Chika Zee?" Aku mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Aldo itu

"Lo yakin? Maksud gue, kita ini masih sekolah Zee apa gak kecepatan?" Tanya Gito memang yang bisa diajak serius di antara mereka hanya Aldo dan Gito sepertinya.

"Mau bagaimana lagi Do, Git, sebentar lagi kak Chika kuliah, pasti akan banyak lelaki yang berusaha mendekatinya. Gue pengen mengikat kak Chika biar gue tenang juga" jawab ku

"Lo lupa, pacar lo itu kulkas berjalan? Udah tenang aja dia mah gak bakal goyah" celetuk Lubi

"Bener tuh, satu sekolah Natio School aja kak Chika gak tergoda, ya kecuali elu sih" sambung Oniel

"Tetap aja, gue gak mau ambil resiko, lebih baik mencegah dari pada terjadi hal yang tak diinginkan dan membuat susah untuk memperbaikinya" balasku

"Terus rencana lo apa?" Tanya Gito

"Itu dia gue bingung cara lamar kak Chika, takut kurang romantis, takut gak berkesan buat dia...hah! Semakin difikirkan semakin buntu otak gue" ungkapku, memang dalam hal ini cukup sulit bagi ku.

"Emmm...." Aldo nampak berfikir, bisa kulihat dari raut wajahnya yang nampak lebih serius dari tadi

"Lo kan lebih tau kak Chika ya Zee, coba lo fikirin selama lo sama dia hal apa yang bikin dia sangat senang? Nah dari sana lo bisa jadikan itu untuk lo lamar dia. Kalau dengan apa yang bisa bikin dia senang gue yakin lamaran lo tentunya akan berkesan bahkan sangat berkesan buat dia" ujar Aldo

Aku dengan serius memikirkan ucapan Aldo barusan,
"Lo bener Do, oke gue akan fikirkan hal itu. Thank you ya Do" ucapku dengan senang. Walaupun aku belum tahu apa itu? Namun setidaknya aku mempunyai harapan akan hal itu. Aku jadi tidak sabar untuk memikirkan gadis yang sudah mencuri kunci hatinya itu.

"Eh Zee, boleh pesen lagi gak? Tapi mau gue bungkus buat orang rumah gue hehe" ucap Lubi

"Astagaaa Lubi, Lubi, orang kok gak ada rasa malunya ya. Gue juga dong Zee...hehe" Tambah Oniel sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Pesen aja pesen" kataku lalu mereka berdua mulai rebutan buku menu itu lagi.

Kami bertiga hanya bisa menggelengkan kepala dengan kelakuan dua orang yang berada di depan kami ini.

~~~~

Akhirnya hari ini pun tiba. Dimana aku sudah mempersiapkan segala hal demi kelancaran niat ku sebelumnya.

Aku menghubungi kak Chika, aku memintanya untuk datang kesekolah, walaupun aku tau pasti dia akan bertanya-tanya, untuk apa hari minggu datang kesekolah? Namun aku dan meyakinkan dia untuk datang saja, karena aku ingin latihan basket dan ingin dia menontonnya.

Aku menunggu pacarku di aula, tentunya aku meminta bantuan para sahabatku untuk nantinya membawa kak Chika ke aula. Aku ingin memberikan hal spesial yang tentunya hanya kak chika yang dapat melihatnya. Karena sebelumnya aku belum pernah melakukan hal ini.

30 menit telah berlalu, Gito memberitahuku jika kak Chika sudah tiba dan ternyata sahabatnya juga ikutan. Seketika Oniel menutup tirai untuk menutupi area podium.

"Sayang, kita harus tinggalin kak Chika sendiri begitu tiba di aula ya. Tolong kerjasamanya" Aldo membisikkan sesuatu pada Ashel

"Okey" Ashel yang memang sudah di beritahu Aldo sebelumnya pun sudah memberitahu para sahabatnya yang lain. Mereka awalnya benar-benar tidak tahu sampai akhirnya Aldo keceplosan saat dirinya sedang kencan dengan Kak Ashel. Jadilah mereka semua memaksa untuk ikut dalam rencana kami.

Begitu tiba di depan pintu aula tiba-tiba kak Olla sudah terlebih dahulu memainkan perannya.

"Aduh, tiba-tiba kebelet gue. jes anterin gue ke toilet dulu yuk" ajak kak Olla sembari memegang perutnya yang seolah sedang menahan sakit.

"Yaudah yuk, sekalian gue mau buang air kecil" kak Jessi pun mengikuti Olla.

Kini tinggal, Aldo, Ashel, Lubi, dan kak Chika yang masih ada di depan ruang aula.

Kriittt....

Begitu pintu aula terbuka, dengan sengaja Lubi langsung mendorong kak Chika dan langsung menutup pintu aula agat kak Chika tidak bisa keluar dari sana.

"Woi kok di kunci sih. Shel, Aldo, Lubi ini gak lucu ya" teriak kak Chika. Tentu aku mendengarnya, aku tertawa mendengar keributan itu.

"Buka Shel, kalau gak gue mutilasi ya lo berdua" kak Chika masih menggerutu seraya memukul dan menendang pintu itu.

Jrenggg.....

Ku petik gitarku, seraya tirai mulai terbuka secara perlahan.

Aku tersenyum ketika melihat kak chika, begitu pun ia, ku lihat wajahnya seakan merasakan lega setelah melihatku. Lalu detik berikutnya dia mulai berjalan hendak menghampiriku.

Mataku ku arahkan pada satu kursi yang diletakkan di tengah aula, berharap kak Chika paham maksudku.

Dan benar saja, kak Chika langsung menduduki kursi itu. Begitu pun aku yang mulai duduk di depan mic dan bersiap untuk menjalankan rencanaku.

Gambarnya Author dapat dari google ya guys 🙏

Bidadari Tak Bersayap

Bidadari tak bersayap datang padaku
Dikirim Tuhan dalam wujud wajah kamu
Dikirim Tuhan dalam wujud diri kamu

Sungguh tenang kurasa saat bersamamu
Sederhana, namun indah, kau mencintaiku
Sederhana, namun indah, kau mencintaiku

Sampai habis umurku
Sampai habis usia
Maukah dirimu
Jadi teman hidupku?

Kaulah satu di hati
Kau yang teristimewa
Maukah dirimu
Hidup denganku?

Diam-diam, aku memandangi wajahnya
Tuhan, ku sayang sekali wanita ini
Tuhan, ku sayang sekali wanita ini

Sampai habis nyawaku
Sampai habis usia
Maukah dirimu
Jadi teman hidupku?

Kaulah satu di hati
Kau yang teristimewa
Maukah dirimu
Hidup denganku?

Katakan "yes, I do"
Jadi teman hidupku
Du-du-du-du-du
Du-du-du-du-du, du-du-du

Ho-oh

Sampai habis umurku
Sampai habis usia
Maukah dirimu
Jadi teman hidupku?

Kaulah satu di hati
Kau yang teristimewa
Maukah dirimu
Hidup denganku?

Katakan "yes, I do"
Jadi teman hidupku
Katakan "yes, I do"
Hiduplah denganku
Jadi teman hidupku

Setelah usai menyanyikan lagu spesial untuk kak Chika, perlahan para sahabatku masuk satu persatu. Di tangan mereka sudah membawa bunga masing-masing 1 buket dan sebuah lilin.

Lalu aku pun langsung menghampiri kak Chika yang masih nampak kebingungan. Aku mengeluarkan sebuah cincin dan ku katakan padanya-
"Kak Chika, Happy Anniversary untuk satu tahun hubungan kita semoga hubungan ini semakin membawa kebahagiaan untuk ku dan untuk mu. Kak Chika aku sudah merasa yakin dalam pilihan hatiku ini jadi Will you marry me sayang?"

Ku lihat dia sangat syok dengan apa yang barusan di dengarnya. Beberapa detik setelahnya, ia menitihkan air matanya sambil tersenyum, ia pun mengangguk

"Yes i will" katanya,

Tentu saja aku bersorak kegirangan, begitu pula dengan para sahabatku yang dengan sangat setia membantuku.

Aku memakaikan cincin itu di jari manisnya, dan setelahnya ku peluk ia dengan perasaan lega dan bahagia karena lamaran ku berhasil tanpa penolakan.

Usai itu, aku mengajak para sahabatku untuk makan, anggaplah sebagai perayaan kecil karena lamaran ku di terima oleh kak Chika.

~~~~

Di perjalanan pulang, aku tak hentinya tersenyum kearah kak Chika. Wajah yang cantik itu membuatku tak dapat memalingkan tatapanku.

"Zee, tapi kita nikahnya nanti kan setelah kamu selesai sekolah?" Tanyanya

"Kalau bisa detik ini juga sayang aku nikahin kamu" jawabku yang langsung mendapat cubitan maut dari kak Chika

"Iisss serius Zee"

"Hahaa.... Aku juga sayang, aku pengen sesegera mungkin. Apalagi kamu akan kuliah aku gak mau kamu kecantol cowok lain ya"

"Mana ada, kamu gak percaya sama aku?"

"Percaya dong, tapi dunia perkuliahan itu cowok buayanya sudah another level sayang aku takut aja"

"Huft...iya deh" akhirnya ia pun pasrah

"Kamu gak marah kan sayang?"

"Enggak, emang kenapa aku harus marah?" Tanyanya dengan polos

"Yah siapa tau kan, aku bikin kamu gak nyaman"

"Zee, kamu tuh satu-satunya lelaki yang bisa dekat dengan ku. Satu-satunya orang yang aku percaya bisa ngejaga aku dan Indira. Bahkan kamu satu-satunya lelaki yang dekat dan mengenal amat dekat keluargaku. Bahkan cerita kakakku pun kamu satu-satunya orang yang mengetahui itu dari mulutku sendiri. Jadi kurang nyaman apa aku sampai merasa seperti itu?"

Aku tersenyum senang mendengar jawaban kak Chika. Lalu aku pun memintanya untuk memelukku dari samping, Karena aku sedang menyetir saat ini.

Setibanya di rumah, kami berpapasan dengan mami Aya dan juga Indira.

"Yayahhh..." Panggilnya dengan nada ceria seperti biasa. Lalu ia memelukku erat seakan tak ingin melepasnya.

"Mami mau kemana?" Tanya kak Chika

"Mau arisan, yaudah ah mami udah mau telat nih. Ayo sayang" ujar mami hendak mengajak Indira

"Mih-" kak Chika masih hendak bertanya itu harus mengakhirnya karena mami Aya sudah menaiki mobilnya.

"Mami kenapa sih belakangan ini sikapnya aneh banget. Mana tadi gak ada nyapa kamu lagi" kesal kak Chika.

Memang aneh, beberapa hari ini Chika sering bilang kalau maminya sekarang suka membawa Indira pergi. Padahal sebelumnya jarang sekali, keluarpun jika ingin berbelanja bulanan baru dirinya akan membawa Indira sekalian mengajak cucunya jalan-jalan. Namun untuk arisan dan sebagainya, biasanya mami Aya tidak akan mengajak Dira katanya takut bosan. Tapi apa ini? Ada apa dengan mami Aya?

"Sayang kita ikuti aja deh, aku jadi gak tenang kalau mami kayak gitu" kak Chika mengajakku dan kembali menaiki mobil.

"Kamu yakin sayang mau ikutin mami? Nanti dia marah loh" aku berusaha mengingatkan

"Indira anak aku Zee, aku hanya ingin lihat mereka kemana. Udah itu aja, kalau memang arisan kita langsung pulang. Aku janji" katanya karena tak tega aku pun menancapkan gas mobilku.

"Zee mana mobil mami?" Tanyanya yang aku pun tak tahu, karena mobil kami terjebak lampu merah akhirnya kami kehilangan jejak mami Aya.

"Maaf ya Sayang, kita jadi kehilangan jejak" ujarku

"Gapapa sayang, yaudah kita pulang aja yuk" meskipun ku tau ia kecewa namun dia tetap berusaha biasa saja membuatku sedikit kesal pada diriku sendiri.

"Coba aja tadi gue tancap gas kenceng pasti gak akan bikin kak Chika sedih" batinku

Continue Reading

You'll Also Like

20.3K 2.8K 12
Hanya sebuah karya fiksi jangan di bawa serius apalagi sampe ke real life Hope you like it and have fun Update hari Sabtu dan Minggu ya Enjoyyy✨
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
80.2K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
1.6K 250 3
sequel cerita aku bumi-nya