SISI LAIN YESSICA (END)

بواسطة renehyun29

82.3K 8.7K 346

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... المزيد

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 22

2.3K 233 4
بواسطة renehyun29

Sederhana

Pov Chika

Rooftop Natio School

Tentang sebuah rasa yang tak dapat di lihat, hanya bisa di rasakan dan aku merasakan bahwa saat ini aku tengah tenggelam makin dalam hingga rasanya sudah mencapai dasarnya. Berlebihan? Mungkin, tapi entahlah karena yang aku rasakan seperti itu adanya.

Bersama Anzee, lelaki yang bahkan umurnya lebih muda dari ku. Dia berhasil membuatku sedikit demi sedikit mulai melupakan masa lalu ku yang kelam. Dia bagaikan obat yang mujarab bagi luka ku yang tak kering-kering walau sudah berusaha ku obati bertahun-tahun.

Kehadiran Anzee tentu saja membawa warna baru dalam hidup seorang Yessica. Tak pernah terbesit dalam fikiran ku, bahwa aku bisa menerima kehadiran pria dalam hidupku. Aneh? Tapi ini lah fakta kehidupanku. Bersamanya aku tersenyum, bersamanya aku senang dan bersamanya aku bahagia.

Dia selalu membuatku bahagia dengan caranya, caranya yang SEDERHANA namun membekas.

"Sayang, sayang, sayang" panggilnya siapa lagi kalau bukan Anzee Nadhel Natio Harlan.

Aku tersenyum saat melihat kehadirannya, sosok pria yang selalu ku fikirkan setiap saat. Kadang aku bertanya-tanya, kenapa aku bisa jatuh cinta pada pria random ini? Kenapa hanya dia yang bisa tahan akan sikap dinginku yang amat menyebalkan ini?

Jawabannya biarlah menjadi rahasia ku dan yang diatas saja kalau begitu.

"Sayang, lihat aku tadi masak nasi goreng buat kamu" ujarnya sembari menunjukkan kotak bekalnya pada ku

"Waw, pasti lezat" jawabku sedikit tak sabar untuk mencicipinya

"Pasti dong, bentar aku buka dulu" Zee perlahan mulai membuka kotak bekalnya ini, lalu beberapa detik kemudian, ia menyendoknya dan diarahkan pada ku

"Nih aaaa...." Dengan segera aku pun menyantap suapan pertama yang Zee berikan

"Gimana gimana? Enak gak?" Tanyanya sedikit menggebu-gebu

"Emmm....enak dong...pacarku kan jago masak" pujiku sembari ku elus kepalanya dengan lembut.

Kemudian ku lihat dia yang tersenyum malu-malu, sangat menggemaskan.

"Sudah hampir setahun loh kita pacaran, masih salting aja kamu" goda ku namun lagi-lagi ku lihat wajahnya kita merah merona, tambah makin makin gemas aku dibuatnya.

"Kak Chikaaaa jangan ledekin aku dong. Salah kamu ini tuh tau gak" kesalnya sedikit memajukan bibirnya

"Loh kok jadi aku yang salah?" Tanyaku bingung

"Iya salah, karena kamu selalu bikin aku jatuh cinta setiap saat" jawabnya

Blushh ....

Sialan kali ini aku yang salting karenanya.

"Apaan sih, udah sini gantian aku yang suapi kamu"

"Aaaa...." Aku bergantian menyuapi Zee, dan ia pun menerimanya dengan antusias.

Cklek...

Pintu rooftop terbuka, menampilkan para sahabat kami yang tentu saja langsung membuat gaduh dan tak lupa merusak moment romantis kami.

"Hadoh hadohhh....hari hari lihat kebucinan orang mulu, suek" kesal Olla yang tentunya mendapat balasan dari sahabatnya yang lain

"Sabar kak Olla, mending lu sama gue aja gimana?" Kata Lubi yang malah modus pada Olla.

"Ganggu aja deh mereka tuh" gumam Zee yang tentu saja masih bisa ku dengar.

Aku langsung menggenggam tangan Zee dan tersenyum, hanya itu caranya agar pacarnya itu tak pundung.

"Gak dulu deh makasih" jawab Olla menanggapi ucapan Lubi

"Hahaha kasihan, gak dimana mana selalu tertolak ya Lu" ledek Oniel

"Udah udah pada ribut lo pada. Yuk lah kita kesana aja ngadem" ajak Aldo dan mereka semua pun menyetujuinya.

Seakan keberadaan ku dengan Zee tak terlihat, mereka melewati kami dan langsung duduk di tempat favorit ku untuk tidur.

"Woiii, ada orang nih disini" pekik Zee yang seakan kami ini memiliki isi fikiran yang sama.

"Oh orang? Gue fikir tadi patung romeo and juliet" sahut Ashel dan langsung di respon gelak tawa dari semuanya.

"Sialan" kesalku,

"Makanya ajak ajak orang dong, jangan selalu merasa dunia milik berdua deh" Aldo lagi lagi berbicara

"Ngaca woii ngaca, lo juga sama aja, mentang mentang udah jadian sama kak Ashel hari-hari kak Ashel mulu yang dibahas" Oniel

"Iya betul, Ashel juga dikit dikit Aldo, ampe kuping gue rasanya gak bisa lagi menampung celotehannya Ashel tau gak" Olla ikut menambahkan

"Ah lebay banget kalian" sahut Ashel

"Tau tuh, iri bilang bosss" sambung Aldo

Jangan tanyakan keadaan kami, tentu saja hanya bisa diam sambil memperhatikan keakraban para sahabatnya kami itu.

~~~~

Pulang Sekolah

Semenjak kami berpacaran, Zee jadi lebih suka membawa mobil ke sekolah, katanya biar aku gak kepanasan dan kehujanan. Padahal sih aku biasa aja malah pengennya naik motor, biar bisa peluk ayang gitu. Hehe.

"Silahkan nona Nadhel" ucap Zee yang sudah membukakan pintu mobil untukku.

"Terimakasih Zee" kataku sambil ku tunjukkan gummy smile ku.

"Manisnyaa" gumam Zee, sepertinya dia tak sadar telah mengucapkan itu. Sontak aku pun terkekeh kecil dibuatnya.

Di dalam mobil itu, biasanya kami banyak bercerita tentang semua hal yang kami lalui hari ini. Meskipun sering bertemu namun entah mengapa selalu saja ada yang terlewatkan. Makanya mereka suka sekali hanya berduaan, ets, santai jangan berfikiran aneh dulu.  karena menurut mereka ketika berdua, mereka dapat menumpahkan segala hal yang ada di fikiran mereka.

"Sayang kita ajak Indira ke mall mau gak? Udah lama nih aku gak ajak dia main" kata Zee

"Hmm... boleh sayang, kasihan juga dia rindu kamu kayaknya"

"Terus bunanya rindu juga gak?" Godanya dengan gaya khas Zee yaitu menaik turunkan alisnya

"Tiap hari ketemu pun apalagi yang di rinduin?" Balasku dengan jahil, tentu saja ekspresi wajahnya langsung berubah kesal.

"Iisshh...jahattt" rengekannya sungguh lucu

~~~

Pov Author.

Mereka pun kini telah tiba di mansion milik keluarga Chika.

"Assalamualaikum, mih, Chika pulang"

"Assalamualaikum mami" Zee langsung menyalami mami Aya.

"Wa'alaikumsalam, eh Zee, masuk nak" sahut mami Aya

"Kebetulan nih kalian udah pulang, kalau begitu mami mau pergi dulu deh. Indira, ayo sayang" ucap mami Aya lalu berteriak memanggil cucu kesayangannya itu

"Lah mami mau kemana sih? Kok ngajak Indira segala?" Tanya Chika

"Emm .. mami mau ajak Indira jalan aja sayang bosen katanya" jawab mami Aya berbohong.

"Yaah padahal kami juga mau ajak Indira nge'mall. Apa bareng aja kita mi-"

"JANGAN-" pekik mami Aya memotong ucapan Chika

Tentu saja Chika dan Zee terkejut dengan reaksi yang mami Aya berikan barusan.

"Mami kenapa sih? Kok aneh banget" batin Chika

"Eh maksud mami, kalian makan dulu aja mami udah siapin makanan kesukaan kamu loh Chika, lagian kasihan Zee-nya sayang dia pasti lelah. Yakan Zee?" Mami Aya berusaha memberi kode pada Zee agar anak itu mau bekerja sama dengannya.

"Eh! Emm...i-iya mih"

"Mami Aya kenapa ya? Kok kayaknya sedang menyembunyikan sesuatu. Apalagi ini kak Chika gak boleh tau apa-apa" batin Zee yang sama curiganya seperti Chika

"Mami lagi gak menutupi sesuatu kan?" Tanya Chika sembari menatap mami-nya itu dengan penuh curiga.

"Ha' apaan sih masa gak percaya sama mami. Udah ah mami pergi dulu. Udah sana kalian makan, yang banyak ya habisin aja itu lauknya" ujar mami Aya bertepatan dengan Indira yang baru saja turun dari lantai 2.

"Yayahhhh...." Namun sebelum mami Aya membawanya pergi terlebih dulu anak itu memeluk Zee dengan penuh kerinduan. Karena memang beberapa minggu ini Zee jarang main dengannya karena kesibukan di sekolah dan Zee juga sudah mulai belajar di perusahaan papanya.

Usai melepas rindu, mami Aya dan Indira pun bergegas pergi dari sana.

"Aneh banget gak sih sayang mami tadi?" Tanya Chika yang masih merasa janggal dengan tingkah sang mami

"Iya sih aneh sayang, tapi yaudahlah mungkin mami pengen ngajak Indira ke suatu tempat aja. Udah ya jangan mikir yang macem-macem" ucap Zee berusaha menenangkan kekasihnya itu

"Huft....gagal dong kita jalan-jalan ke mall-nya"

"Kalau mau ke mall aku mah ayo aja sayang, mumpung free nih aku"

"Yaudah deh, tapi kita makan dulu yuk, kasihan mami udah masak buat kita"

"Kalau makan mah aku ayo yang. Hehe"

"Haha kamu mah"

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore,

Zee dan Chika pun benar-benar pergi ke mall, langkah pertama yang mereka tujuh adalah sebuah toko baju dan aksesoris. Chika langsung menarik Zee dan mulai mengedarkan matanya guna melihat-lihat barang yang cocok untuk dirinya.

"Mbak saya mau yang ini" ucap Chika sembari memberikan sebuah baju oversize ke kasir toko tersebut.

"Baik mbak, tunggu sebentar ya" kata penjaga kasir itu sembari mulai melipat dan membungkus pakaian yang Chika berikan tadi.

"Ini mbak" tanpa di duga keduanya malah sama-sama memberikan kartu black card pada kasirnya.

"Anjayyy.... dua-duanya punya black card cok, udah sama-sama cakep, sama-sama berduit pula, pasangan tercocok abad ini kayaknya mereka ini" batin sang penjaga kasir itu

"Eh, biar aku aja sayang" Zee berusaha mendorong kartu milik Chika namun Chika masih kekeuh ingin dia saja yang bayar.

"Aku aja sayang kan ini belanjaan aku" balas Chika

Kini keduanya saling melihat dan terus saja saling tolak menolak hingga membuat mbak penjaga kasir itu kesal.

"Mbak, mas mohon maaf nih, yang mau bayar tidak hanya kalian saja. Coba lihat" mbak itu langsung menunjuk beberapa pelanggan yang ternyata sudah mengantri di belakang mereka

"Mbak mas, cepetan dong dari tadi sibuk aku aja aku aja mulu. Saya buru-buru nih" ucap pelanggan 1

"Tau nih, bayar aja repot. Mending bayarin punya saya aja gimana?" Pelanggan 2

"Hehe...maaf ya semuanya, udah sayang simpan kartu kamu" Zee langsung menggesekkan kartunya di mesin kasir.

"Terimakasih mbak, mas, selamat berbelanja kembali"

Usai keluar dari toko itu, mereka sama tertawa ringan,
"Ada ada aja deh"

"Lagian kamu ini kan belajaan aku masa kamu yang bayar" Chika melayangkan protesnya

"Ya gapapa dong sayang, toh selama ini kamu juga gak pernah minta apa-apa sama aku. Lagian juga ini kewajiban aku sebagai laki-laki, harus aku yang memberi kamu"

"Tapikan kamu belum jadi suami aku, jadi belum kewajiban kamu untuk nafkahi aku" balas Chika

"Kamu tuh jadi cewek harus matre tau sayang. Jangan nerima nerima aja gitu dong...KURASS HARTAKU MANISSS" ucap Zee sedikit mengeraskan suaranya

"Iiss bagus bagus dapat cewek modelan kayak aku malah mau yang matre" kesal Chika

"Yah habis uang aku bisa utuh kalau kamu gitu"

"Biarin, kan bisa buat tabungan anak-anak kita nanti" ucap Chika tanpa sadar

"Hah! Jadi anak-anak kita mau berapa nih sayang? Biar aku persiapkan tabungannya dari sekarang" goda Zee lagi-lagi membuat Chika malu.

"Iissh apaan sih udah ah" Chika yang amat malu itu pun segera melangkahkan kakinya menjauh dari Zee.

"TUNGGUIN DONG BUNA DARI ANAK-ANAKKU" pekik Zee sehingga membuat semua atensi pengunjung mall itu melihat ke arahnya dan Chika

"Kyaak...Zee sialan, malah bikin tambah malu aja" gerutu Chika dalam hati

"TUNGGU DONG SAYANG" teriaknya lagi, padahal ia sudah berada di samping Chika

"DIA PACAR SAYA" ungkapnya dengan bangga pada para pengunjung mall yang tengah melihat mereka. Membuat para pengunjung mall itu tertawa karena tingkah konyol Zee barusan.

"Kamu nih malu-maluin aja" kesal Chika sambil mencubit perut Zee.

"Awwss... Belum apa-apa udaj KDRT aja nih kamu" sindirnya

"Tapi seneng kan aku gituin?" Lanjutnya menggoda Chika

"Auh dah" Chika melanjutkan jalannya tanpa menghiraukan Zee lagi.

"SAYANG TUNGGU" lagi-lagi pria itu berteriak, ingin Chika lem saja rasanya mulut lelaki itu.

Setelah berkeliling mall dan menghabiskan waktu bersama, Zee dan Chika pun pulang. Tak lupa mereka membelikan Indira beberapa mainan dan jajanan karena Indira sangat suka ngemil.

Setibanya dirumah Chika, Zee langsung berpamitan pada kedua orang tua Chika. Sebenarnya mereka menawarkan untuk Zee makan malam dulu disana. Namun Zee dengan terpaksa menolak karena katanya mama dan papa-nya sudah pulang dari luar kota dan kini sedang menunggunya dirumah.

Mau tak mau mereka pun membiarkan Zee pulang, toh kelihatannya pacar anaknya itu memang butuh istirahat segera karena seharian pergi bersama Chika.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

17.2K 1.3K 6
kumpulan short story dari seorang Zean dan Chika
1M 84.4K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
15.1K 2.2K 12
Warning! Semua tempat, latar, dan tokoh dalam cerita ini hanya fiksi dan karangan jangan di bawa serius ya, Just entertainment, okay? Update Sabtu a...
109K 11.3K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...