Wiiing.
[Selamat datang, Sejun~nim.]
Mengikuti panduan Ratu Lebah Beracun, Sejun tiba di kamar Ratu Lebah Beracun. Ratu Lebah Beracun menyambut Sejun.
"Eh, senang bertemu denganmu. Tapi apa yang kamu punya untukku?"
Wiiing.
[Sebentar.]
Menanggapi pertanyaan Sejun, Ratu Lebah Beracun mengeluarkan jeli madu emas dari lubang kecil di dinding dan
Plop.
meletakkannya di telapak tangan Sejun. Itu adalah royal jeli dengan warna berbeda dari yang terakhir kali.
[Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan]
Bukan hanya warnanya yang berbeda, tapi namanya pun berbeda.
"Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan?"
Sejun mengamati Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan dengan cermat.
[Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan]
→ Terbuat dari berbagai jenis jeli madu, dimurnikan melalui metode rahasia yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh Ratu Lebah Beracun.
→ Manis karena terbuat dari madu.
→ Mengkonsumsinya meningkatkan salah satu dari empat statistik sebesar 30.
→ Konsumsi sangat meningkatkan kemahiran salah satu keterampilan yang diperoleh.
→ Umur simpan: 100 tahun
→ Nilai: A+
"Oh! Ini bagus."
Saat Sejun sedang memeriksa Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan,
Plop. Plop.
Ratu Lebah Beracun terus mengeluarkan lebih banyak jeli madu dan menaruhnya di telapak tangan Sejun. Ada lebih dari satu jeli madu.
Berkat itu, total 10 jeli madu emas bertumpuk di telapak tangan Sejun.
Kemudian,
"Hehehe. Aku harus makan hanya 5 ini sekarang."
Sejun memutuskan untuk menyimpan 5 dari 10 jeli untuk dirinya sendiri ketika tidak ada orang di sekitarnya.
'Aku akan menggunakan ini untuk sedikit menutup jarak dengan yang lain.'
Memiliki pemikiran seperti itu, Sejun menyusun strategi bagaimana cara mengonsumsi Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
Namun,
'Aku akan berpura-pura tidak memakan 5 lainnya dan memberikan satu untuk diriku sendiri, satu untuk Theo, satu untuk Cuengi, satu untuk kelelawar emas... Hah?!'
Ada kesalahan dalam rencananya.
"Kelelawar emas?"
Sejun, merasa sedikit cemas, buru-buru meraih ke belakang punggungnya dan memanggil kelelawar emas. Kelelawar emas sering kali luput dari perhatian bahkan ketika menempel di punggungnya.
Untungnya, dia tidak merasakan apa pun di punggungnya atau mendengar jawaban dari kelelawar emas itu. Sepertinya dia mengikuti Cuengi ke hutan barat.
"Phew."
Lega, Sejun menghela nafas lalu,
Nom.
mengkonsumsi Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
[Anda telah mengonsumsi Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.]
[Kekuatan sihirmu meningkat 30.]
[Kemahiran Anda dalam Sentuhan Hangat Petani Lv. 4 telah meningkat pesat.]
[Kemahiran Anda dalam Sentuhan Hangat Petani Lv. 4 telah terisi, dan levelnya meningkat.]
Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan pertama meningkatkan kekuatan sihirnya sebesar 30 dan meningkatkan kemahiran keterampilan Sentuhan Hangat Petani, sehingga meningkatkan keterampilannya.
Nom.
[Anda telah mengonsumsi Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.]
[Kekuatan sihirmu meningkat 30.]
[Kemahiran Anda dalam Sentuhan Hangat Petani Lv. 5 telah meningkat pesat.]
Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan kedua yang dikonsumsi juga meningkatkan kekuatan sihirnya dan kemahiran keterampilan Sentuhan Hangat Petani.
Tentu saja, stat dan skillnya acak, tapi entah bagaimana, stat dan skill yang sama dinaikkan kedua kali. Ya... itu bisa terjadi dua kali.
Nom.
[Anda telah mengonsumsi Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.]
[Kekuatan sihirmu meningkat 30.]
[Kemahiran Anda dalam Sentuhan Hangat Petani Lv. 5 telah meningkat pesat.]
"Lagi?!"
Sekali lagi, kekuatan sihirnya dan kemahiran Sentuhan Hangat Petani ditingkatkan. Sejun merasa seperti terkena semacam mantra.
Kemudian,
Nom.
Nom.
"Untuk berpikir... sampai yang terakhir..."
Kemungkinan kekuatan sihir di antara empat statistik dan Sentuhan Hangat Petani di antara 16 keterampilan yang dibangkitkan secara bersamaan adalah 1 berbanding 64.
Peluang hal ini terjadi lima kali berturut-turut adalah sekitar 1 berbanding 1,1 miliar.
Sejun berhasil mengalahkan peluang yang sangat tipis itu, meningkatkan kemahiran keterampilan Sentuhan Hangat Petani dan kekuatan sihirnya lima kali berturut-turut.
Berkat ini, kekuatan sihir Sejun meningkat 150, dan level skill Sentuhan Hangat Petani naik 3 level, mencapai level 7.
"Sesuatu terasa tidak menyenangkan..."
Sejun merasa seolah-olah kebetulan yang luar biasa ini adalah niat jahat dunia yang mencoba mengeksploitasinya dengan hanya meningkatkan statistik dan keterampilan tertentu.
"Ah, tidak mungkin itu. Kenapa harus aku...?"
Berpikir itu terlalu dibuat-buat, Sejun mengesampingkan kegelisahannya dan berkata,
"Aku akan pergi sekarang."
Wiiing. Wiiing.
[Ya. Hati-hati di jalan.]
Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Ratu Lebah Beracun, dia kembali ke peternakan.
***
Menara Ungu, lantai 89.
[Oh? Ini Menara Ungu juga?]
Crackle. Crackle.
Flamie telah berakar di lantai baru Menara Ungu.
Croak. Croak.
Daerah itu penuh dengan racun katak, berukuran antara 3 sampai 5 meter dan berbagai warna cerah, tapi
[Hehe. Aku akan bekerja keras untuk tuanku dan mengamankan akta tanahnya!]
Crackle. Crackle.
Flamie mulai menyebarkan akarnya tanpa peduli.
Gulp. Gulp.
Katak beracun, melihat akar Flamie yang bergerak, bergegas memasukkannya ke dalam mulutnya, secara naluriah menganggap apapun yang bergerak sebagai mangsa.
Namun, akar besar Flamie bukanlah ukuran yang bisa mereka makan, dan
Croak...
Katak beracun itu mati tertusuk pada akar Flamie. Tidak perlu menggunakan sihir untuk membakarnya. Mereka hanya akan menjadi nutrisi bagi akar.
[Kalau saja aku bisa memberikan pengalaman ini kepada tuanku...]
Meskipun Flamie menyesal karena tidak bisa memberikan poin pengalaman dari membunuh katak beracun kepada Sejun,
Crackle. Crackle.
Akar Flamie terus memanjang, memikat racun katak, yang kemudian mati saat mencoba menelan akar tersebut.
Selama pertumbuhan tanpa henti ini,
[Aku menemukannya!]
Flamie menemukan pertanian di lantai 89 menara.
[Halo semuanya. Aku Flamie.]
Saat Flamie menyapa tanaman di pertanian,
[Flamie... tolong... bantu... kami.]
Tanaman di pertanian, yang menderita racun di sekitarnya, meminta bantuan Flamie.
[Mengerti. Tahan dulu. Yaap!]
Crackle. Crackle.
Flamie membungkus akarnya di sekitar pertanian, menghalangi masuknya racun, dan menggunakan kemampuan daun pertamanya, Api Pemurnian, untuk memurnikan tanah pertanian.
[Terima kasih... Flamie...]
Tumbuhan tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Flamie.
Kemudian,
Plop.
Sekali lagi, akta tanah lantai 89 menara jatuh di depan Flamie.
[Bagus. Ini berarti tiga akta tanah Menara Ungu telah aku peroleh!]
Flamie melindungi tanaman pertanian dan terus menyebarkan akarnya.
Kemudian,
"Apa?! Tanaman apa ini?"
Veronica, petani menara Menara Ungu, yang sedang mencari tanaman yang bisa tumbuh di tanah yang dipenuhi racun, menemukan Flamie.
"Melihat besarnya pertumbuhannya, sepertinya ada pohon yang tumbuh subur di sini juga. Tapi dimana benihnya? Mungkin aku harus memotong akarnya dan mencoba menanamnya?"
Swoosh.
Ketika Veronica, tanpa rasa takut, menghunus belati untuk memotong akar Flamie,
[Berani sekali! Beraninya kamu mencoba menyentuh tubuhku?! Tubuhku milik tuanku!]
Rumble. Rumble.
Marah, Flamie memindahkan akarnya yang besar untuk mengelilingi Veronica.
"Tolong... lepaskan aku..."
Kewalahan dengan akar raksasa Flamie, Veronica nyaris tidak bisa berbicara.
[Baiklah. aku akan mengampunimu. Namun sebagai imbalannya, bekerjalah di pertanian.]
"Apa?!"
Tidak disangka dia, siapa yang bisa dianggap sebagai orang teratas di Menara Ungu selain para naga, diminta bekerja?
Tetapi,
[Datang dan bekerja.]
"Ya!"
Dia tidak bisa menentang Flamie, yang sepertinya siap menghancurkannya dengan akarnya kapan saja.
Kemudian,
[Bagaimana kamu bisa memangkas seperti itu?! Tuan kami sangat pandai dalam hal itu, kenapa kamu begitu buruk, Veronica?!]
"Aku minta maaf."
Veronica harus menahan rasa membual tentang Sejun dan setengah omelan dari Flamie.
Begitulah Veronica, petani menara Menara Ungu, mulai belajar bertani dari Flamie.
***
Rumble.
"Aku sedikit lapar?"
Dalam perjalanan kembali ke pertanian, menaiki Toryong.
Nom.
Merasa sedikit lapar, Sejun memakan daging yang diberikan oleh Aileen.
[Anda telah mengkonsumsi sepotong Bakso Sehat Aileen.]
[Anda harus memakan semua bagiannya untuk mendapatkan efek penuh.]
[499 buah tersisa.]
Saat dia mengisi perutnya,
Dadada.
Krueng!
[Kemana kamu pergi, Ayah?!]
Cuengi yang baru kembali dari mengumpulkan tumbuhan dan tidak menemukan Sejun di pertanian, segera berlari ke arahnya, mengikuti aromanya dari jauh.
"Toryong, pergilah ke bawah tanah sebentar."
- "Ya."
Saat Toryong turun ke tanah,
Slap.
Saat itu, Cuengi datang dan menempel di kaki Sejun.
Krueng!
[Cuengi mengkhawatirkan Ayah!]
"Maaf. Aku pergi menemui lebah beracun itu sebentar."
Pat. Pat.
Nom.
Saat Sejun menepuk Cuengi yang menempel di kakinya dengan tangan kirinya, dia memasukkan Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan ke dalam mulut Cuengi dengan tangan kanannya.
Krueng?! Krueng!
[Apa ini?! Ini sangat lezat!]
Cuengi, setelah makan sesuatu yang manis, dengan cepat menjadi bahagia.
Setelah memakan Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan, kekuatan Cuengi meningkat sebesar 30, dan salah satu keterampilannya meningkat dalam kemahirannya, sehingga meningkatkan level keterampilan.
Nama skill yang dinaikkan levelnya adalah Intimidasi.
Grr...
Krueng!
Cuengi dengan cepat fokus dan berhenti menggunakan skill tersebut. Tidak dapat menggunakannya di sini! Ayah akan mati!
Berkat tindakan cepat Cuengi, nyawa Sejun terselamatkan, dan
"Mari kita berikan beberapa pada kelelawar emas juga."
Tidak menyadari dia baru saja lolos dari kematian lagi, Sejun memanggil kelelawar emas dan memberinya Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
Nom.
(Pip-pip. Enak.)
Kelelawar emas, yang muncul dari punggung Cuengi, dengan senang hati memakan Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
Kemudian,
"Huh?!"
Swoosh.
Kelelawar emas itu menghilang tepat di depan mata Sejun.
Kemahiran keterampilan kamuflase kelelawar emas meningkat, naik level, dan sekarang ia mampu berkamuflase bahkan di udara tipis.
Saat Sejun hendak kembali ke pertanian setelah memberi makan Cuengi dan kelelawar emas masing-masing Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan,
"Apa ini?!"
Merasa ada sesuatu yang mendekat, Sejun segera menutup wajahnya dengan tangannya untuk mencegah bulu masuk ke dalam mulutnya.
Plop.
Di saat yang sama, bola bulu kuning meluncur ke arah wajah Sejun.
"Ketua Park! Aku kembali, meong!"
Itu adalah Theo.
Flap. Flap.
Piyo! Piyo!
[Halo! Piyot juga ada di sini!]
Piyot dengan panik terbang mengelilingi Theo, mengumumkan kedatangannya.
'Ah. Aku lupa tentang Piyot.'
Kesadaran ini membuat Sejun sadar bahwa dia adalah salah satu pendekar Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
Rencana Sejun adalah mengkonsumsi sendiri sisa 5 Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan, dan memberikannya kepada Theo, Cuengi, si kelelawar emas, Iona, dan dirinya sendiri.
Dia belum mempertimbangkan anggota baru, Piyot.
'Mau bagaimana lagi.'
Sejun memutuskan untuk memberikan bagiannya dari Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan kepada Piyot.
"Wakil Ketua Theo, apakah perjalananmu menyenangkan?"
Sejun menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan meraih tengkuk Theo dengan tangan kirinya, melepaskannya dari wajahnya, sebelum bertanya,
"Ya..."
Nom.
Saat Theo menjawab, Sejun dengan cepat memasukkan Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan ke dalam mulutnya. Karena Theo tidak mau makan apa pun selain ikan atau Churu, pemberian makanan mendadak seperti ini diperlukan.
"Meong?! Meong! Ketua Park, apa ini, meong?!"
Seperti yang diduga, Theo mulai merasa kesal saat sesuatu selain ikan atau Churu masuk ke mulutnya.
Sementara itu, Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan dengan cepat meleleh dan menghilang di mulut Theo.
"Ketua Park, itu keterlaluan, meong! Bagaimana kamu bisa memberiku sesuatu selain ikan dan Churu..."
Snap.
Sejun membawa Theo yang menggerutu ke pangkuannya,
"Meong..."
Theo terdiam sambil digendong di lutut Sejun.
"Sekarang, hanya tersisa satu."
Kata Sejun sambil menatap Piyot.
Piyo?
Jadi, Sejun juga memberi Piyot Royal Jeli Emas Peningkat Keterampilan.
Namun, Theo dan Piyot hanya mengalami peningkatan statistik dan kemahiran keterampilan tanpa perubahan signifikan.
"Theo, berikan sisa yang terakhir pada Iona."
"Mengerti, meong!"
Saat Sejun menyerahkan Royal Jeli Emas terakhir yang Meningkatkan Keterampilan kepada Theo dan hendak menuju ke pertanian,
Boom.
Cuengi menatap Sejun dengan tatapan curiga. Ayah sendiri tidak mau makan apa pun!
Mengingat tindakan Sejun selama ini, itu adalah kecurigaan yang masuk akal.
Sniff sniff.
Cuengi memanjat tubuh Sejun dan mulai mengendus-endus di sekitar mulutnya.
"Kenapa, Cuengi?"
Sejun tetap tenang menghadapi tindakan Cuengi.
'Hehehe. Mengetahui hal ini akan terjadi, aku sudah berkumur hingga bersih.'
Sejun sudah menghilangkan bukti apa pun.
Namun,
Krueng! Krueng!
[Kekuatan sihir Ayah meningkat secara signifikan hanya dalam beberapa jam! Sangat, sangat mencurigakan!]
Meskipun baunya bisa disembunyikan, perubahan pada tubuh tidak bisa. Detektif Cunan sekali lagi menangkap kebiasaan makan diam-diam hari ini.