REAKSI IV - NPC Daily Writing...

De celestialruby

274 99 33

REAKSI IV (Republik Anak Sosial IV), itulah nama yang diusulkan ketua kelas kami. Meski sang wakil ketua kela... Mais

NOTES
1 : new life
2 : well spent time
3 : it's raining now
4 : live wild
5 : healing
6 : forgive me
7 : i never forget you
8 : pameran seni rupa
9 : mi ayam
10 : different
11 : letting go
12 : buka hati
13 : dinosaurus
14 : falling in love again
15 : alien
16 : dino hunting
17 : olive colored uniform
18 : gloomy monday
19 : obrolan saat hujan
20 : deep talk
21 : rumor di sekolah
22 : a lie
23 : lelaki payah
24 : childhood friend
26 : harmony
27 : kehilangan
28 : why me?

25 : fever dream

9 3 0
De celestialruby

Buatlah cerita dengan genre, "New Weird."

[]

Semenjak hari itu, aku tak bisa kembali ke wujud asalku. Begitu pula Mama yang tiba-tiba berubah sepertiku. Hari-hariku pun tak lagi senormal biasanya.

Penglihatan mataku yang irisnya merah menyala kian jernih hari demi hari. Dan sepertinya, kini aku dapat melihat peristiwa-peristiwa dari masa lalu dan masa depan meski hanya sekelebatan.

Dari apa yang telah aku lihat, keluargaku berasal dari sebuah planet bernama Cyangolia yang berada di galaksi Cygatis. Awalnya di sana keluarga kami merupakan kasta menengah ke bawah dan kakekku bekerja sebagai pengepul benda-benda berharga alias penambang liar. Suatu hari hidup kami berubah karena penemuan kakekku dan ia mulai dikenal orang-orang dari berbagai kalangan termasuk pada kasta tertinggi. Setelah itu, dia dipercaya sebagai penasihat raja.

Keluarga kami telah naik kasta-hanya satu kasta di bawah keluarga kerajaan. Bapak yang bekerja sebagai diplomat ditempatkan di Planet Bumi untuk menjadi duta besar. Ia turut membawa Mama kemari dan lahirlah aku di sini.

Ada satu lagi kemampuanku, yaitu aku bisa berteleportasi. Aku memanfaatkan kemampuanku tiap berangkat dan pulang sekolah. Demi tak terlihat mencolok, aku pakai kacamata hitam tiap di sekolah. Namun, hal itu malah membuatku mencolok sehingga aku terpaksa melepasnya dan membuat semua orang tahu akan sepasang iris merahku.

Makin hari, orang-orang mulai menerima wujud baruku dan kemampuan-kemampuanku yang berbeda dari manusia biasa. Jadi, aku bisa menjalani hari-hariku seperti biasa lagi.

Namun, semua itu berubah pada suatu hari. Hari itu aku baru pulang sekolah. Cuaca mendung seperti biasanya. Tiba-tiba ada sebuah lubang terbentuk di langit membelah awan-awan hitam. Dari lubang tersebut sebuah portal terbentuk dan menampakkan langit malam bertabur bintang, lalu keluarlah sebuah pesawat luar angkasa berbentuk seperti ngengat raksasa. Tak lama kemudian lubang-lubang lain terbentuk di atas sana dan dari lubang tersebut keluar pesawat-pesawat yang lebih kecil yang juga berbentuk seperti serangga-serangga seperti lalat, nyamuk, kumbang, dan capung.

Keberadaan kapal-kapal angkasa tersebut menimbulkan kesiur angin yang amat hebat hingga membuat orang-orang berhamburan, menerbangkan mobil-mobil, hingga mencabut pohon dari akarnya. Dengan deru mesinnya yang amat bising, pergerakan pesawat-pesawat tersebut mampu memekakkan telinga kami. Para pesawat tersebut mendarat tepat di depan rumahku. Rumahku tak memiliki parkiran luas di halamannya, apalagi basement, mereka tak menghiraukan keberadaan rumah-rumah di sekitar rumahku dan langsung parkir di atasnya tanpa rasa bersalah.

Kesiur angin yang tak kalah besar muncul ketika mereka membuka pintu pesawat, sebuah tangga muncul dari masing-masing pesawat yang menimbulkan bunyi berdebum kala menghantam bumi. Dari masing-masing pesawat luar angkasa keluar orang-orang di dalamnya yang rupanya sama sepertiku, berambut ungu dan mata merah menyala meski tubuh kami tetap selayaknya manusia bumi. Meski begitu, penampilan mereka seperti tertinggal puluhan bahkan ratusan tahun dari manusia bumi-atau mungkin beginilah gambaran penampilan yang akan menjadi trend di masa depan. Pakaian yang mereka kenakan selayaknya bangsawan era Victoria. Yang wanita mengenakan ballgown panjang hingga menyentuh tanah disertai korset yang membuat pinggang mereka tampak kecil. Para pria mengenakan jas yang panjang di bagian belakang, celana panjang, dan sepatu mengilap. Gaya rambut mereka pun seperti pada era 70 sampai 2000-an awal.

Seorang lelaki yang umurnya kira-kira lima tahun di atasku berjalan ke arahku. Sol sepatunya yang beradu dengan aspal menciptakan bunyi gemeletap. Pemuda itu berhenti ketika jarak kami terpaut satu meter. Cowok tampan yang rambutnya mirip Sasuke itu tersenyum dingin. "Adikku, kau telah melanggar peraturan terbesar bangsa kami."

Adik? Benarkah? Aku tak bisa menganggap serius orang berambut seperti Sasuke meskipun ia tampan.

Namun, kubalas dengan suara lantang, "Peraturan? Peraturan apa?"

"Orang Cyangolia dilarang menampakkan wujud aslinya dan menggunakan kekuatannya selain di planet asalnya." Lelaki itu mulai bergerak lebih dekat, lalu memegang pundakku.

"A- aku nggak bisa balik ke mode manusia," cicitku.

Tubuhnya yang lebih tinggi sekitar dua puluh senti dariku menunduk demi mendekatkan wajahnya ke wajahku dengan ekspresi menggoda, membuatku refleks berjengit dan mengangkat kaki bersiap menendangnya. Ia dengan sigap menahan lututku yang sudah hampir mendarat di perutnya. Pergerakanku itu malah membuatnya menghempas tubuhku ke tembok. Kini tubuh kami makin melekat. Kini tak ada jarak di antara kita dan aku bisa merasakan tiap embusan napasnya mengarah ke wajahku serta detak jantung kami yang seolah beradu. Kini dia membelai rambutku, lalu menjambaknya, membuatku makin mendangak. Aku meringis, ekspresinya malah makin buas.

"Aku tahu cara mengembalikanmu." Embusan udara panas itu terus-terusan menerpa wajahku. Mataku membelalak dan bola mataku gemetaran. Aku pun meneguk ludah, lalu menutup mataku.

"Tapi tak akan kulakukan di sini." Ketika itu partikel-partikel tubuhku terasa berpencar-pencar, lalu sedetik kemudian menyatu lagi.

Aku pun membuka mata. Kami ... ada di kamarku. Dia berteleportasi ke kamarku.

Setelah menyapu pandangan ke sekitar, tatapan mataku kembali bersirobok dengan tatapan manik merah menyalanya yang masih tajam mengarah kepadaku. Sepasang mata itu seolah menyuruhku untuk balik menatapnya sehingga aku tak bisa mengalihkan pandangan. Semakin lama aku menatapnya, kesadaranku semakin terkikis.

Lalu kelebatan kejadian-kejadian beberapa hari terakhir muncul. Kemudian kami sampai ke kilas balik di planet asalku. Ada Bapak, Mama yang tengah mengandung, dan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu adalah si rambut Sasuke, yang konsisten dengan gaya rambutnya dari kecil hingga dewasa.

Si anak lelaki itu ditinggal bersama nenek dan kakeknya sementara kedua orang tuaku menaiki pesawat luar angkasa berbentuk kumbang raksasa. Pesawat luar angkasa tersebut berteleportasi hingga ke atmosfer bumi lalu diparkirkan di sebuah garasi besar bersama pesawat-pesawat luar angkasa lainnya-mirip parkiran indoor.

Orang tuaku kemudian menemui para pejabat antargalaksi yang telah berkumpul di sebuah ballroom. Mereka semua berpesta di sana. Berdansa, makan-makan, minum-minum.

Kilasan peristiwanya kembali dipercepat hingga berhenti saat terdengar suara tangisan bayi. Bayi tersebut lahir di sebuah rumah sakit pada umumnya. Ibunya menggendongnya dan ayahnya juga ada di sana. Kedua orang tuanya tampak bersuka cita. Rupa mereka persis seperti Mama dan Bapak versi lebih muda. Dan kali ini, rupa mereka sudah selayaknya orang Indonesia pada umumnya. Berarti bayi itu aku?

Kilasannya mulai dipercepat lagi, tetapi tidak secepat sebelumnya. Dari kilasan-kilasan tersebut aku mampu melihat pertumbuhan dan perkembanganku dari bayi hingga saat ini, di kamarku, dengan posisi yang persis kami lakukan di sini. Bedanya, rambutku kini telah kembali hitam. Kesadaranku kembali pulih, lalu saat aku membuka mata ....

-

Ketika bangun, mataku membelalak. Aku terdiam menatap langit-langit selama sekitar tiga menit. Kemudian aku mulai meraba tubuhku, lalu sekitarku. Aku memang di kamar. Aku meraih ponsel yang terletak di meja samping kasurku, menyalakannya, lalu melihat jam. Jam lima kurang, tepat beberapa menit sebelum alarmku berbunyi.

Ketika hendak memindahkan posisi kepalaku, aku baru merasakan nyeri kepala hebat yang hingga kutunggu beberapa detik tak hilang-hilang. Kemudian aku menyentuh dahiku. Panas. Aku demam. Ini pasti gara-gara aku hujan-hujanan mengejar Sean kemarin.

Ah, gawat! Harusnya hari ini jadwalku ikut lomba!

Aku kembali menghempaskan tubuhku ke kasur. Aku kembali mengingat-ingat mimpiku. Mimpi paling liar, gila, menakutkan, dan menjijikkan. Dengan kesadaran penuh, aku berteriak sekencang-kencangnya.

Mama yang mendengar lengkingan dari kamar anak gadisnya langsung membuka pintu kamarku lebar-lebar, lalu menyalakan lampu. Ia sudah rapi mengenakan seragam perawat lengkap dengan jaketnya, tinggal berangkat. Insting perawatnya langsung menghampiriku lalu menyentuh dahiku.

"Butuh surat dokter nggak?" tanyanya. Aku mengangguk.

Tampaknya aku harus memberi tahu Ali. Eh, dia masuk nggak ya? Dia 'kan hujan-hujanan bersamaku kemarin. Cuma Sean yang tidak kehujanan. Anak itu ngambek dan nggak mau berbagi payung.

Oh iya, aku harusnya bilang ke Shafira, sekretaris kami.

Aku akan masuk nanti jam satu hanya untuk ikut lomba, itu juga kalau kondisiku memungkinkan. Tapi pasti lah aku bakal hadir. Aku sudah mempersiapkannya semalam suntuk.

[]

Nih untuk defjnisi new weird:
New Weird menggabungkan unsur-unsur dari berbagai genre (fiksi ilmiah, fantasi, atau horor), tapi menghindari peleburan stereotip. Secara singkat, genre ini tidak mengikuti pakem yang biasa terdapat dalam fiksi ilmiah, fantasi, atau horor.

Aku gatau apa cerita ini udh masuk new weird apa cuma weird doang apa masih normal.


Continue lendo

Você também vai gostar

LOUISE De ★: 𝗔𝗶 🍉

Ficção Adolescente

463K 50.4K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
SAGARALUNA De Syfa Acha

Ficção Adolescente

3.1M 152K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
559K 27.1K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
229K 21.9K 28
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...