SEÑOR V [ON GOING]

By LaViaOcean

381K 25.8K 4.7K

Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegel... More

1. First meet
2. Little Mouse
3. Black door
4. Work With Him?
5. Crazy Rich Man and Adorable Girl
6. Señorita
7. It's hurt me
8. This Destroys Me
9. My Fault
10. Dangerous
11. Undecided
12. Penegasan
13. Who Is He?
14. She Is Mine
15. Jealous?
16. One Room?
17. Hurtful
18. Palacio de Justicia
19. Am I Fallin You?
20. Fallin You
21. Spanyol
22. Round Table
23. Warm Hug
24. Party
25. Doubt
26. DARK SIDE
27. Who We Are?
28. That Woman
29. Unexpected
30. Confession
32. Touched
33. Home
34. Married?
35. Alora's House
PROMOSI NOVEL LBP

31. Rejection

8.6K 727 221
By LaViaOcean

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••


Cerahnya mentari pagi yang menyinari langit tak mampu membuat senyuman Valter terbit. Pria itu tengah terdiam dengan kaki terlipat, kedua tangannya turut terlipat di depan dada. Dia senantiasa menatap tajam kedua pria di depannya yang tengah membicarakan hal yang paling dia benci. Kedua pria itu tak lain dan tak bukan adalah Draxler dan Leonard.

Pertengkaran tak dapat dihindarkan saat keduanya berbeda pendapat, Valter hanya mampu menghela napas panjang. Dia tidak berminat untuk masuk ke dalam pembicaraan meski dirinya yang tengah menjadi topik pembahasan. Tangannya terangkat guna memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Dia tidak suka setiap kali mendengar kata yang keluar dari ayahnya.

"Jadi kapan kau akan menikahinya?"

Sial! Pertanyaan ini lagi, tak cukupkah Leonard membahasnya tadi malam?

"Valter."

"Aku tidak akan pernah menikahinya," sahutnya tegas sembari menatap tajam sang ayah.

Mendengar hal itu tentu membuat Leonard meradang. "Kenapa?! Dulu kau menyetujuinya dan sekarang malah menolaknya?!"

"Itu dulu, sebelum aku menemukan orang yang benar-benar aku inginkan," tukas Valter melawan, dia tahu tindakannya ini akan membuatnya berada dalam masalah besar. Namun dia tidak bisa diam saja, Valter tak ingin kembali melakukan hal yang tidak dia sukai.

Leonard menyenderkan tubuhnya, kedua matanya terpejam guna mengendalikan amarah dalam dirinya.

"Kau dengar itu?" Ujar Draxler dengan senyum miring yang tersungging pada wajahnya. Dia puas saat mendengar kalimat penolakan yang cucunya ucapkan. Dia bangga melihat Valter bisa berkata tidak pada ayahnya.

Selama ini Valter tidak pernah membangkang pada Leonard kecuali pada hari itu. Valter selalu menuruti semua hal yang Leonard inginkan, termasuk bertunangan dengan wanita dari keluarga Miziel. Cassandra Miziel adalah kandidat wanita yang Leonard siapkan untuk cucunya. Dia tidak pernah berkomentar tentang ini karena sebelumnya Valter menyetujuinya. Dia berpikir Valter memang menginginkan pertunangan itu.

Namun dugaan yang selama ini dia pikirkan buyar seketika saat melihat kedatangan cucunya bersama dengan seorang gadis. Valter membawa Alora ke rumah ini, itu menandakan bahwa pria itu tak main-main dengan perasaannya. Entah karena cinta atau bukan, tapi Draxler yakin pasti ada alasan di setiap langkah yang cucunya ambil.

"Kau tidak bisa memutuskannya secara sepihak seperti ini!!" Ujar Leonard berapi-api, tangannya sedari tadi tak berhenti menuding putranya yang tetap terlihat tenang meski dirinya tengah menunjukkan kemarahan.

Ada yang berbeda kali ini, pasalnya Valter tidak akan diam saja jika dirinya tengah marah. Putranya itu akan selalu membujuknya dan berakhir mengikuti semua perintah yang dia berikan.

"Aku bisa, karena aku adalah Señor V," sahut Valter tajam, dia tak gentar meski tengah dihadapkan dengan situasi ini.

"Lalu bagaimana dengan janjimu untuk menikahi Cassandra? Kalau kau lupa, kau telah menandatangani surat perjanjian dengan keluarga Miziel."

Valter terkekeh pelan, dia merogoh saku celananya lalu menunjukkan sebuah kertas pada sang ayah. "Surat ini maksudmu?"

"Bagaimana bisa kau —"

"Bisa," Valter berdiri dari duduknya lalu mengambil langkah mendekati Leonard. Dia meletakkan kertas itu dengan kuat di atas meja hingga menimbulkan suara tak mengenakkan.

"Perlu ku ingatkan bahwa aku adalah Corleone Valter D'onofrio, aku bisa melakukan apapun yang aku suka," sambungnya berdesis tajam kemudian membakar hangus kertas itu hingga berubah menjadi abu.

"Valter —"

"Berhentilah memanggilku dengan nama itu!! Aku muak mendengarnya! Kemana panggilan anak sialan yang selalu kau berikan padaku? Kenapa hari ini kau berbaik hati? Apa karena keinginanmu belum terwujud?" Tandas Valter menunjukkan ketidaksukaannya.

Amarah dalam diri Leonard tak dapat lagi ditahan, dia berdiri dari duduknya lalu menerjang Valter dengan pukulannya. Dia seperti kesetanan kala melayangkan tinju pada putranya sendiri, dia tak peduli meski hidung putranya telah berdarah. Leonard tetap meluapkan amarahnya lewat pukulan yang dia berikan.

"Kau hampir membunuh adikmu dan kini kau membangkang terhadapku?! Mati saja kau, sialan!" Sentak Leonard sembari terus melayangkan pukulan pada putranya.

Tak ada jerit kesakitan, Valter justru tengah tersenyum remeh menerima semua pukulan yang ayahnya berikan. Sakit? Tentu saja, namun sakit pada wajahnya tak sebanding dengan hatinya. Dia sudah terbiasa dengan pukulan menyakitkan ini, tapi tetap saja hatinya akan selalu terluka setiap mendapatkannya.

Valter terdiam bukan karena tidak bisa membalas. Dia bisa, hanya saja Valter tidak ingin melakukannya. Dia tidak mau menyakiti ayahnya.

"HENTIKAN!!!"

Bentakan Draxler terdengar menggema memenuhi ruangan hingga membuat kepalan tangan Leonard menggantung di udara. Napas pria itu tak beraturan, dadanya terasa sesak lantaran amarah tetap tak mau hilang dari dalam hatinya.

Draxler melangkah cepat menghampiri cucunya. Dia melayangkan pukulan telak hingga membuat tubuh Leonard tersungkur menjauh dari Valter. Setelah itu dia membantu Valter berdiri. Jantung Draxler berdenyut sakit saat melihat darah segar yang mengalir dari hidung dan sudut bibir Valter. Untuk kesekian kalinya dia harus melihat cucunya terluka.

"Ayo ke Rumah Sakit, lukamu harus diobati."

"Tidak perlu, kakek. Aku baik-baik saja."

Draxler benci senyuman itu, dia benci melihat senyum manis yang cucunya tunjukkan. Karena dia tahu dibalik senyumnya terdapat luka yang Valter sembunyikan.

"Biarkan nenekmu yang mengobatinya, atau aku saja?"

Sontak penawaran yang Draxler lontaran membuat Valter tertawa pelan. Dia sedikit geli saat mendengarnya. "Tidak perlu, kek. Nanti aku akan meminta Alora untuk mengobati lukaku."

"CK! Ternyata kau masih belum membuangnya juga."

"Apa maksudmu?!"

Leonard menyeka darah pada sudut bibirnya. "Jalang itu, apa kau belum bosan bermain dengannya?"

Mendengar penuturan yang ayahnya lontarkan berhasil membuat kedua tangan Valter terkepal erat, dadanya bergemuruh seiring dengan rasa panas yang menjalar ke seluruh hatinya.

"Aku mengerti sekarang, karena dia kau menolak menikahi Cassandra? Kau masih ingin bermain-main dengannya?" Ujar Leonard menebak tak tentu arah. "Baiklah, katakan saat kau sudah bosan. Setelah itu kita adakan pernikahanmu dengan menantuku," lanjutnya begitu santai tanpa memperdulikan perasaan putranya.

"Tidak akan ada pernikahan!"

Bukan Valter yang melontarkan kalimat itu, melainkan Draxler yang berucap lantang.

"Apa maksudmu ayah?"

Draxler melangkah mendekati Leonard, dia menatap tajam pria itu. "Kau tidak dengar?! Tidak akan ada pernikahan," tukasnya tajam.

"Tapi kenapa?!"

"Kenapa? KAU MASIH BERTANYA KENAPA, LEONARD?!" Bentaknya keras, Draxler mencengkeram erat kerah kemeja yang Leonard kenakan. "Cucuku tidak menginginkannya, maka tidak akan ada pernikahan."

"Ayah, kau tidak mengerti. Jika Valter menikah dengan Cassandra maka kekuasaan keluarga D'onofrio akan semakin besar, kekuasaan yang kita miliki juga akan semakin bertambah."

Draxler mendorong tubuh Leonard menjauh. "Cucuku akan menikah saat dia menginginkannya, selagi masih ada paksaan dari pihak manapun termasuk dirimu—" jari telunjuk Draxler menuding Leonard yang tengah diam. "Maka aku tidak akan pernah mengizinkannya," sambungnya menusuk.

"Sial!! Apa jalang itu juga mempengaruhimu?!"

Plak!!

Wajah Leonard tertoleh ke samping kala mendapatkan tamparan keras dari Draxler. 

"Berhenti menghina gadis yang putramu cintai!!"

Leonard membalas tatapan bengis ayahnya. "Percayalah padaku, gadis itu tidak akan membawa keuntungan untuk keluarga kita!" Ujarnya memperingati.

"Aku tidak peduli, aku akan tetap merestui Valter dengan gadis pilihannya."

"Ayah —"

"Tidak bisakah kau berhenti bersikap tak adil pada Valter, Leonard?" Tanya Draxler putus asa, hatinya berdenyut sakit setiap kali putranya bersikap buruk pada cucunya. "Bukankah Valter juga putramu?"

Leonard terpaku saat melihat raut sedih yang tergambar pada wajah Draxler. Bahkan kedua mata pria itu terlihat memerah dengan air mata yang mengenang.

"Sepanjang sisa hidupku aku berusaha untuk membuat Valter bahagia, tapi kau selalu hadir menjadi luka dalam hidupnya!" Tutur Draxler meluapkan semua hal yang selama ini dia tahan. Dia selalu mengupayakan segala hal untuk melihat senyum cucunya, namun Leonard selalu datang dengan gampangnya membawa sebuah luka yang kembali ditorehkan pada Valter.

"Aku tidak menginginkan kekuasaan yang kau janjikan, aku hanya ingin melihat Valter bahagia. Aku mau cucuku hidup dengan baik!" Tukasnya mengakhiri perdebatan yang ada.

Draxler membawa Valter keluar dari dalam ruangan itu, dia tak memperdulikan putranya yang tengah terpaku di tempat. Sudah cukup selama ini dia melihat Valter tersiksa akibat dari perlakuan Leonard.

Draxler tidak akan membiarkan Leonard kembali menorehkan luka pada cucunya. Selama dirinya masih hidup maka Valter akan selalu dia lindungi dari hal apapun yang membuatnya terluka.  

****

To be continued

Adakah yang mau diluapkan untuk Valter👉

Buat kakeknya👉

Buat Leonard👉

Mari ramaikan part ini dengan vote dan komentar kalian✨🔥

Seperti biasa spoiler part selanjutnya akan mami up di instagram (mami_ocean)

Spam next👉

Spam Valter👉

Spam emot (🔥)👉

See u❤️

Continue Reading

You'll Also Like

14.8K 761 18
THIS STORY IS ONLY FICTION, JUST IMAGINE, SO HAVE FUN GUYS!! Luva tidak menyangka bahwa putusnya dia dengan Max akan membawa banyak perubahan dalam h...
2.8K 452 200
Arc 1. Menjadi Top Players Arc 2. Jiwa kedalam Data Arc 3. Mimpi Multiplayer Arc 4. Percepatan Waktu dan Guild Wars Arc 5. Menjadi Pengembang Game Ar...
ALDRICK'S By rindu

General Fiction

958K 43.8K 30
[REVISI] Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah...
444K 9.4K 5
Pindah ke platform Ungu """ Pernikahannya Ayla dengan Ergi tanpa dilandaskan cinta pada akhirnya membuat Ayla sangat mencintai Ergi. Namun, di saat c...