SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

82.8K 8.7K 346

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 19

2.1K 241 14
By renehyun29

Love

"Mau mama pesenin kopi pa?" Tanya Shani yang melihat sang suami masih sibuk pada laptopnya.

"Hemm, boleh deh mah, kayaknya papi harus bergadang malam ini" ujarnya sambil sesekali melihat sang istri

"Latte seperti biasa kan?" Gracio mengangguk sebagai jawaban

30 menit berlalu, suasana ruangan rawat Zee itu nampak hening hanya suara sebuah ketikan yang berasal dari laptop Gracio.

"Pah, nih kopinya"

"Makasih sayang"

"Lanjut besok aja sih pah, istirahat dulu yuk"

"Besok papa mau disini sayang, mau nemenin Zee, makanya papa kerjain sekarang biar besok papa Free"

"Iya tapi kan-"

"Bentar lagi selesai kok sayang, 10 menit lagi" katanya lalu kembali fokus pada monitor laptop .

15 menit kemudian,
"Haaaa... akhirnya selesai juga" ujar Gracio sembari meregangkan otot-ototnya.

"Udah?"

"Eh mah, kirain udah tidur tadi"

"Mau di peluk kamu, aku kangen tauuu"

Gracio tertawa ringan melihat tingkah sang istri, kemudian ia pun langsung ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Shani.

"Oh ya sayang, kemarin kan aku meeting sama pak Pucho, eh dia ngajak anaknya katanya sekretarisnya tiba-tiba sakit. Anaknya cantik deh mah, terus pinter juga sebenarnya pengen banget papa kenalin ke Zee tapi dia udah ada pilihan sendiri"

"Yaudahlah sayang biar Zee menentukan jalan hidupnya sendiri, mama gak mau banyak nuntut ke dia. Apalagi selama ini dia melakukan segala hal dengan dirinya sendiri, mama gak akan mau larang-larang dia. Selagi hal yang dia kejar itu menurutnya baik maka mama akan dukung tapi kalau tidak baru mama maju untuk Zee"

"Iya sayang makanya aku urungkan niat aku buat kenalin dia. Oh ya dia juga sempat bilang mami dia itu suka banget sama gaun desainan kamu, dia minta stoknya ditambah jangan cuma 1 doang kalau rilis. Dia kasihan sama mami nya karena gak pernah kedapetan tuh sayang"

"Aku mau setiap perilisannya itu spesial sayang, makanya aku selalu konsisten buat 1 gaun tapi penuh makna setiap tahunnya. Tapi tunggu deh, cerita kamu ini mirip banget sama akun yang kasih tanggapan di website butik aku loh sayang. Sebentar" Shani langsung membuka iPad miliknya.

"Nih sayang, namanya Yessca.chka"

"Iya ya mah, tapi mungkin bukan deh, soalnya kalau dari yang papa lihat anak Pucho tuh kek anti anti sosmed gitu deh"

"Yasudah lah apapun itu, intinya aku gak bisa turutin karena itu udah menjadi konsistensi aku sayang"

"Iya aku paham sayang, yaudah kita tidur yuk"

~~~

Pagi hari pun telah datang,

"Ini sarapan dulu yuk sayang, habis itu minum obat kamu" ujar mama-nya

"Enggak mau mah, gak enak makanannya, gak ada rasannya" tolak Zee

"Yah namanya juga makanan rumah sakit sayang" bukan mamanya yang menjawab melainkan sang papa

"Biar cepet sembuh sayang, kamu mau disini terus?" Tanya mamanya

"Mau aja, dengan begini kan mama papa selalu disini, belum lagi kak C....ups hampir keceplosan" Zee buru-buru langsung membungkam mulutnya

"Kak siapa? Hayooo cewek idaman kamu itu ya? Ck! Papa benar-benar jadi penasaran sama cewek itu boy"

"Mama juga, sampai rela sakit loh biar di perhatiin dia. Zee spill dikit lah" goda mamanya

"Apaan sih mah, pah, gak gitu ya" jawabnya malu-malu

"Hahaha....haduh anak kita mah, segala malu malu udah benar-benar kecintaan kayaknya" ledek papa Gracio dan hanya di tanggapi kekehan dari Shani dan Zee

"Oh ya mah, pah, baju Zee kalian bawa gak? Gerah Zee pangen ganti baju"

"Astagaa mama lupa sayang, habis kemarin buru-buru langsung kesini. Yaudah nanti mama ambilin deh sekalian mama mau ambil baju ganti juga"

"Papa ikut juga aja, Zee gapapa kok sendirian, dari pada ada papa aku di jahilin mulu" ucap Zee padahal dia tau sejak mengatakan mamanya akan pulang mata papa seolah ingin mengantarnya karena khawatir jika mama pulang sendirian. Begitupun Zee dia juga mengkhawatirkan mamanya, maka dari itu dia berkata demikian.

"Heh, durkaha ya kamu sama papa. Kalau enggak biar papa aja deh mah yang ambil, kamu jagain Zee aja disini"

"Durhaka papa bukan durkaha" sebal Zee

"Sssttt....lo tuh gak di ajak bro" kata Gracio tengil

"Tuhkan males sama papah"

"Dihh"

"Kalau kamu yang pulang, nanti kamu bingung mau bawa yang mana, beresinnya gimana? Yakan. Udah aku aja"

"Iya sih"

Setelah melalui berbagai macam perdebatan akhirnya di putuskan bahwa Shani akan pulang bersama Gracio.

"Mama cuma sebentar kok sayang, nanti hubungi mama atau papa ya kalau perlu apa-apa"

"Iya iya mah, udah sana jangan sampai pundung tuh suami mama"

Selepas kepergian mama papanya beberapa menit yang lalu. Zee yang bosan pun akhirnya memainkan handphone-nya.

Cklek...

"Kenapa mah? Ada yang ketinggalan?" Tanyanya yang berfikir jika orang yang baru masuk itu adalah mamanya.

"Ini gue" begitu mendengar suara yang familiar itu Zee langsung menoleh kesumber suara dan benar saja apa yang ada di fikirannya,

"Hah!" Lagi-lagi HP itu terjatuh kelantai.

Chika yang melihat itu pun segera melangkahkan kakinya mendekat kearah Zee.

"Hmm....retak lagi HP lo" ujarnya seraya mengembalikan Hp Zee.

"Hehhe...." Kikuknya sambil mengusap usap tengkuknya

"Kenapa sih tiap ada gue lo selalu kaget sampe segitunya? Gue setan emangnya?" Kesal Chika

"Eh! Mana ada setan secantik kamu kak, gak cocok banget mending jadi bidadari aku aja" goda Zee, lalu tiba-tiba kejadian kemarin berputar kembali membuatnya dengan cepat menyentuh bibirnya.

"Kenapa lagi Lo?" Heran Chika

"Emm...kak Chika, yang kemarin...."

"Ekhem,,, nih gue bawain sarapan buat lo, dimakan kalau mau kalau ga ya udah" Chika mengalihkan topik

Zee nampak cemberut, bukan itu yang dia ingin dengar dari Chika saat ini.

"Kayaknya gak usah berharap lebih deh, kak Chika pasti kemarin hanya terbawa suasana" ucap Zee dalam hati

"Makasih kak, taruh situ aja nanti aku makan, kamu kesekolah aja" ujar Zee, entahlah meski biasa mendapat penolakan dari Chika tapi kali ini rasanya sedikit kecewa. Zee lalu membaringkan kembali tubuhnya lalu dipejamkan matanya.

Chika yang melihat itu pun jadi tak tega,
"Gue gak pengen minta maaf soal kejadian kemarin"

"Hmm...tau kak, itu first kiss gue, jadi sorry kalau gue baper"

"Gue?" Ulang Chika

"Udah deh kak Chika kesekolah aja, nanti telat" entah kenapa moodnya jadi gak jelas gini. Sebuah rekor buat seorang Zee bisa bersikap seperti itu pada Chika.

"Lo marah?" Tanyanya lagi, namun Zee tidak menjawabnya lagi

"Ck! Gue gak mau minta maaf karena menurut gue itu bukan kesalahan Zee"

"Iya menurut kakak, karena kakak gak pernah ada perasaan sama aku kak? Tapi buat aku? Tentu itu jadi masalah kak karena aku secinta itu sama kamu. Maaf perasaan aku lagi gak karuan sekarang, mending kamu pergi"

Chika menatap Zee, lalu dengan berani dia menangkup wajah Zee.

"Dengerin gue, jangan nyelah" seolah tersihir oleh Chika, Zee pun mengangguk patuh

"Gue gak mau minta maaf, itu bukan kesalahan, mungkin awalnya gue memang terbawa suasana tapi ternyata enggak. Gue gak tau perasaan apa ini? Yang jelas sejak saat itu gue jadi Chika yang gak jelas Zee. Gue jadi suka mikirin lo dan inget lo bikin gue senyum gak jelas. Jadi apa lo masih cinta sama gue?" Lanjutnya

Zee masih diam mematung, otaknya sedang mencerna semua yang dikatakan gadis didepannya ini. Sampai lagi-lagi Chika menegurnya.

"Udah enggak ya?" Tanyanya lagi

"MASIH"

"Wezzz,, gak ngegas juga kali" ucap Chika sambil terkekeh

"Eh! Hehehe..."

"Kak Chika" lanjutnya lalu ia kembali menggenggam kedua tangan Chika.

"Hmm"

"Iiiss jangan cuek-cuek lagi dong" rengek Zee tentu saja membuat Chika gemas sendiri

"Iya enggak, kenapa?"

"Aku cinta banget banget sama kamu kak, gak ngerti lagi definisiinnya tuh kayak gimana? Karena memang udah jatuh cintanya dualammm banget"

"Lebay" sahut Chika

"Beneran kak, aku gak nyangka akan tiba hari dimana kakak mengakui rasa itu. Rasa yang selalu aku alami saat deket sama kamu, bahkan denger nama kamu aja udah bikin aku gesrek tau. Kak Chika ini memang gak romantis banget sih, tapi mau gak kak Chika jadi pacar aku? Janji kamu pacar pertama dan terakhir buat aku. Mau ya?"

"Emmm...gue pikir-pikir dulu deh" balas Chika

"Kak....udah lama ya kamu mikir udah berkali-kali juga aku nembak kamu loh"

"Hahaha....iya iya gue mau" jawab Chika

"Weh, serius kak?" Chika mengangguk sebagai jawaban

"Aaaaakhhhh.....mama akhirnyaaaa kak Chika jadi pacar aku....aaaa kak" ujar Zee ber selebrasi dan jujur Chika kaget dibuatnya.

"Awwss....ssstt...ah sakit sakit" usai berteriak-teriak gak jelas akhirnya lukanya kembali menimbulkan nyeri.

"Lo gapapa? Ck! Makanya lagi sakit tuh gak usah banyak tingkah deh" omel Chika.

"Hehe...aku seneng banget kak... sumpah... hiks..."

"Lah tadi ketawa sekarang nangis. Mood kamu benar-benar bikin orang bingung ya" ungkap Chika keheranan.

"Mau pelukkkk" Zee tiba-tiba melebarkan tangannya, melihat itu Chika pun langsung masuk kedalam dekapan Zee.

"Zee kok kamu bau asem sih"

"Hahaha lupa, aku belum mandi dan belum ganti baju kak" jawabnya malu

"Pantesan. Udah ah, ntar gue juga ikutan bau" godanya

"Iiiss gitu banget sih sama pacar"

"Eh kak, udah jam 7 lewat, kamu telat dong kak" lanjutmya yang tiba-tiba matanya tak sengaja melihat jam dinding yang ada di ruangan itu

"Biarin lah, hari ini juga guru lagi rapat" balas Chika

"Kok kamu tau kak?"

"Kan aku Anggota osis"

"Oh iya hehe...."

"Temen-temen lo lapor sama guru Zee soal Zarraz dan keterlibatan Deryl. Zee makasih banyak makasih sudah banyak berkorban buat gue"

"Haduh kenapa melow lagi sih kak. Gak cocok banget deh sama kamu yang tegas dan dingin itu"

"Gak usah nyebelin deh" kesal Chika ia pun langsung memukul lengan Zee.

"Aww sakit kakak sayang"

Blush....

Tak dapat di sembunyikan, Chika kini salting hanya karena panggilan asing itu. Tentu hal itu semakin menguatkan rasanya yang tadi sudah ia utarakan.

1 jam mereka berdua berbincang, Zee jadi tambah mengetahui sisi lain Yessica lagi, yaitu smart. Pacarnya ini ternyata memiliki fikiran yang luas, Zee semakin menyukainya. Berbicara dengan Chika ternyata semengasikan itu, padahal dulu Zee fikir mungkin dialah yang harus selalu mencari topik jika berbicara dengan Chika. Mengingat setiap berbincang pasti kosakata kak Chika bisa dihitung dengan jari.

Namun berbeda dengan hari ini, dia banyak mengeluarkan sisi dewasanya, yang memang sejak awal sudah terlihat. Namun sisi-nya yang ini benar-benar membuatnya berkharisma. Obrolan kami terus mengalir tanpa harus sibuk-sibuk mencari topik, obrolan itu terus mengalir hingga suara pintu kembali terbuka.

Srettt ... Cklekk....

"Sayang maaf ya lama, tadi-"

"Eh ada temen Zee" ucap wanita itu bersikap ramah

Chika nampak terkejut dengan apa yang ia lihat didepannya itu, dan Zee sadar akan hal itu.

"Hahaha....ekspresinya lucu banget sih" batin Zee lalu ia pun dengan isengnya memotret Chika tanpa gadis itu sadari.

"Sayang ngapain sih masih didepan pintu?" Tanya Gracio yang masih belum menyadari kehadiran Chika disana.

"Sstt... Tuh ada temen Zee" ucap mama Shani, dan Gracio pun langsung mengedarkan pandangannya ke arah yang Shani maksud.

"Loh, Chika....kamu chika kan anaknya Pak Pucho?" Kaget Gracio yang tentu langsung mengenali Chika

"Papa kenal kak Chika?" Tanya Zee

"Kenal, baru kemarin sih kami ketemunya. Yakan Chik?"

"Eh...i..iya pak" gugup Chika, lalu ia segera menyalami Shani dan Gracio. Cukup heran ternyata orang seperti Chika bisa gugup juga ya?

"Loh jangan panggil pak dong. Emangnya saya atasan kamu..." Ujar Gracio sedikit terkekeh

Melihat Chika yang kikuk, jelas membuat Zee tidak tega sendiri.
"Oh ya mah, pah, kenalin ini kak Chika orang yang sering aku ceritain ke kalian" kata Zee sambil sedikit malu-malu

"Oalah....cantiknya"

Mereka kembali duduk di sofa, mereka pun kini mengobrolkan banyak hal. Fikiran Shani saat ini sama seperti suaminya, yaitu Chika memang anak yang pintar, berwawasan dan fikirannya terbuka. Membuatnya nyambung berbicara dengan calon anaknya ini. Bytheway, Zee belum bilang kalau mereka ini baru saja official. Ia membiarkan dulu, sampai waktu yang pas untuk membawa Chika kerumahnya dan berkenalan secara resmi nantinya.

Disaat kedua orang tuanya sibuk mengajak Chika berbincang, dengan iseng Zee memposting foto pacarnya yang kaget karena baru mengetahui dirinya anak dari seorang Gracio dan Shani.

An_Zee

An_Zee Kagetnya lucu banget, pengen gue bawa KUA deh...Upsss 🤫

987.666 likes
Komentar.
Oniellll__ Weh apenih? Apenih?
Doo.Aldo Hahaha pasti karena ortu Zee kan kak Chika?
Gito.ajj Official juga
Ollali§ Wahduh ada sohib saya tuh, ada apakah gerangan? Adakah yang gue lewatkan?
Ssssssi Hilang sudah harapan ku memiliki babang Zee
Jess_ @Ssssssi Bangun yuk jangan banyak bermimpi
Shel_A Gue tau nih penyebabnya...wkwk
Lubz. Pj di nantikan ya pak bos buk bos 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

7.8K 616 10
seorang janda anak 1 yang bertemu dengan seorang cowo di taman garaΒ² anak nya , apakah yang akan terjadi??
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
92.5K 5.8K 37
⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dul...
240K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...