Kagum

By Pluto_nius

12.6K 1.2K 85

"Dia baik, apa aku bisa memiliki nya" More

Prolog
Bab 1 (Awal Pertemuan)
Bab 2 (Ingin Bertemu)
Bab 3 (Sekarang Aku Tahu)
Bab 6 (Teman Baru Levi)
Bab 4 (Ingin Mengenal Lebih)
Bab 7 (Fakta)
Bab 8 (Pendekatan)
Bab 5 (Berkumpul Kembali)
Bab 10 (Sibuk)
Bab 11 (Sibuk 2)
Bab 12 (Perhatian)
Bab 13 (Hari Perayaan Sekolah)
Bab 14 (Rencana Liburan)
Bab 15 (Reuni)
Bab 16 (Study Date? Maybe)
Bab 17 ( Lily )
Bab 18 ( Mengingat )
Bab 19 (Awal Mula)
Bab 20 (Bendera Perang)
Bab 21 (Pupus?)
Bab 22 (Licik)
Bab 23 (Kecewa)
(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
Bab 24 (Keluarga)
Bab 25 (Asing)
Bab 26 (Hilang)
Bab 27 (Titik Terang)
Bab 28 (Akhir?)
Bab 29 (Kembali Ke Awal)
Bab 30 (Kambali Dekat)
Bab 31 (Jalan)
Bab 32 (Study tour)
Bab 33 (Ber Dua)
Bab 34 (LiLynn)
Bab 35 (Perwakilan Sekolah)
Bab 36 (Jealous)
Bab 37 (Penjelasan)
Bab 38 (Kumpul)
Bab 39 (Persiapan Ujian)
Bab 40 (Hari Ujian)
Bab 41 (Hari Libur)
Bab 42 (Main)

Bab 9 (Ketua Osis Keren)

285 27 2
By Pluto_nius

"Pagi guys!" Ucap seorang gadis dari arah pintu kelas.

"Pagi Lan" jawab gadis berambut panjang.

"Wih lagi pada bahas apa nih? Kek nya seru?" Ucap gadis bernama Aurhel Alana Wardani, atau kerap dipanggil Lana.

"Lagi bahas tugas biologi lu udah kan?" Tanya gadis berambut panjang bernama Catherine Valencia Titanio, atau kerap dipanggil Erin.

"Udah lah Lana gitu loh!" Jawab Lana dengan bangga.

"Dih!"

"Lu punya masalah apa sih sama gua Sha? Ngeselin amat kek nya" ucap Lana sambil memutar malas mata nya. Sementara Shasa memicingkan mata nya dan menatap tajam Lana.

"Udah-udah ini masih pagi lo! Kalian udah mau berantem aja!" Lerai Erin, menengahi Shasa dan Lana.

"Shasa tu yang mulai!"

"Dih, lu aja yang sensi! Orang gua engak ngapa ngapain!"

"Heran gua, lu pada engak bisa apa sehari aja kagak berantem! Ada aja yang jadi masalah! Itu club mading emang kagak meledak apa ada lu ber 2?" Heran Erin, dengan tingkah ke 2 teman nya ini.

"Kagak lah orang gua ketua nya!"

"Gua wakil nya!" Perdebatan Shasa dan Lana masih saja berlanjut. Erin yang sudah lelah dengan ke 2 teman nya ini pun memilih untuk pergi meninggalkan kelas, membiarkan Lana dan Shasa masih berdebat tidak jelas.

"Huft, emang ruangan ini yang paling tenang" ucap Erin yang sudah duduk di kursi ruang Osis. Ia memandangi langit langit ruang Osis yang putih, memberi kesan anggun dan tenang.

"Loh, Kak Erin ada apa Kak? Kok udah di ruang Osis aja?" Tanya seorang gadis dari arah pintu.

"Oh, biasa Tzy Kakak lu adu mulut lagi sama Lana, capek gua denger nya" jelas Erin.

"Gak bisa apa ya mereka ber 2 sehari aja akur gitu?" Ucap Erin dengan lesu.

"Hemm~ kalok akur mungkin salah satu nya lagi sakit Kak" ucap Fritzy sambil terkekeh kecil.

"Hee iya juga ya" Erin ikut tertawa kecil.

"Tapi gua heran deh Tzy, Shasa itu kek nya sama siapa aja akur tapi kenapa cuma sama Lana dong sering adu mulut, mana kadang dia ngomong nya kagak ada filter nya!" Heran Erin mengingat tingkah Shasa dan Lana sambil memegang dagu nya.

"Hemm~ engak ke semua orang juga sih Kak, bukti nya Kak Shasa itu kadang juga gelud sama Kak Lily, ya walaupun kadang Kak Lily nya yang mulai duluan" ucap Fritzy sambil meletakan cangkir berisi teh didepan Erin.

"Tapi biasanya itu salah satu cara Kak Shasa nyampain kasih sayang nya, ya bisa dibilang gengsi. Sama kayak Ayah ke Bunda, gengsi nya segede gaban tapi saling sayang" tambah Fritzy, sambil menyeruput teh.

"Hihi, unik" ucap Erin, lalu mengangkat cangkir di depan nya.

Mereka lanjut berbincang ringan, sambil sesekali canda dan tawa mengiringi ke 2 nya.

"Oiya Tzy, tumben lu ke ruang Osis pagi-pagi gini ada apa?"

"Oiya hampir lupa, tadi Bu Indah ngasih ini kata nya ini jadwal kegiatan buat bulan depan" ucap Fritzy lalu menyerahkan selembaran kertas kepada Erin.

"Oh, ini buat kegiatan bulan depan" ucap Erin, mata nya masih dengan teliti membaca segala kegiatan di kertas itu.

"Kita bakal sibuk lagi nih" ucap Erin setelah selesai membaca segala kegiatan di kertas itu.

"Hemm~ perlu diadain rapat gak?"

"Hemm~ boleh, sekalian aja kumpulin semua ketua club, kita bakal bahas semua kegiatan buat bulan depan, lebih baik di bahas dari jauh hari!" Fritzy pun mengangguk paham.

~~//~~

Kringggg...

"Akir nya istirahat, gas kuy kantin" ajak Lily, yang dijawab anggukan kepala oleh ke 3 sahabat nya.

"Gilak rame bener dah!" Ucap Lily kala melihat kantin sudah sangat penuh, mata nya melirik ke segala arah mencari bangku yang kosong. Namun nihil tidak ada bangku yang kosong.

"Gimana nih penuh!" Ucap Delynn.

Mata Lily tiba-tiba tertuju pada salah satu bangku, ia kemudian tersenyum.
"Ikutin gua guys!" Ucap Lily, lalu menarik tangan Nayla.

"Kak Shasa gabung ya! Gak ada bangku yang kosong ya ya!" Ucap Lily saat sudah didepan bangku Shasa. Shasa pun mengangguk sebagai jawaban.

"Kak udah pesen?" Tanya Lily kepada Shasa.

"Belom kenapa?"

"Hehe, sekalian dong! Ya" ucap Lily dengan watados. Shasa memutar malas mata nya, tetapi ia tetap menuruti keinginan Adik nya ini.

"Kalian sekalian gak?" Tanya Shasa pada Nayla, Oline dan Delynn.

"Engak Sha" tolak Delynn dengan sopan.

"Engak papa sekalian"

"Iya engak usah sungkan, anggap aja pelayan pribadi sehari" ucap Lily dengan cengengesan, yang dihadiahi toyoran oleh Shasa.

"Aduh, duh, sakit! Galak amat dah!" Ucap Lily lalu mengelus kepala nya.

"Ee kalok engak ngerepotin, boleh?" Tanya Oline.

"Iya gak papa, apa?"

"Bakso sama es teh aja Sha, samain aja biar gampang" ucap Delynn, Shasa pun mengangguk sebagai jawaban.

"Cuma mereka dong ni yang di tanya? Kita engak?" Ucap Lana. Shasa pun mengentikan langkah nya dan berbalik menatap Erin dan Lana.

"Mau makan apa Rin?"

"Ee samain aja sama punya lu Sha" Shasa pun mengangguk dan kembali melangkah.

"Lah gua?!"

"Khusus buat Lana pesen sendiri" ucap Shasa tanpa menoleh ke arah Lana.

Lana lalu menatap tajam Shasa. Ia kemudian berdiri lalu pergi.

"Tu bocah be2 kagak bisa apa ya akur gitu? Sehari aja!" Ucap Lily heran dengan tingkah Lana dan Shasa.

"Ngaca Kak, butuh kaca gak?!" Ucap seseorang yang sudah berdiri dibelakang Lily.

"Akhh, jamal! Bisa gak sih lu kalok dateng tu jangan tiba-tiba nongol kek gini kaget!" Kaget Lily saat Fritzy berdiri dibelakang nya. Ia hendak memukul Fritzy tapi tidak jadi.

"Kenapa? Kok gak jadi mukul?" Tanya Fritzy sambil mengangkat salah satu alis nya.

Lily hanya bisa mengelus dada nya, mencoba untuk sabar. "Takut ya?" Ejek Fritzy lalu pergi meninggalkan bangku Lily dkk.

"Sabar Liy, sabar! Inget dia  bekingan nya banyak! Sabar!" Monolog Lily sambil mengelus dada nya.

Sementara sahabat Lily hanya bisa menahan tawa, melihat Lily yang tidak bisa berkutik dengan ejekan Adik nya.

"Gilak! Erin makin hari makin cakep, akhh bisa gila gua kalok gini terus!" Batin Oline sambil menatap dalam Erin.

"Ini si Oline kenapa dari tadi ngeliatin coba? Aku kan jadi salting! Aghhh, Lily tolong teman mu itu dikondisikan!" Batin Erin, ia sudah sadar dari tadi Oline sudah memperhatikan nya tetapi ia mencoba tetap tenang.

Tak berselang lama Shasa dan Lana sudah kembali dengan nampang yang penuh dengan makanan. Mereka kemudian memakan makanan mereka sambil diiringi canda dan tawa ringan.

"Eh gua ke toilet dulu ya" ucap Lana lalu berdiri dari bangku nya.

"Lu mau kemana Lyn?" Tanya Lily saat Delynn tiba-tiba ikut berdiri.

"Hehe, bentar gua dipanggil sama Bu Sisca disuruh ke ruang musik, bentar ya!" Ucap Delynn lalu pergi.

Mereka melanjutkan kegiatan makan nya, ya walaupun dengan suasana yang sedikit berbeda. Shasa sejak tadi memperhatikan Nayla yang sedang fokus dengan makanan nya, dan Oline yang juga sejak tadi tidak melepas pandangan nya dari Erin.

"Gilak gua jadi nyamuk ini mah, sialan!" Batin Lily, pasal nya saat ini ia duduk di antara Orine dan Nasa.

Sudah ada 5 menit Lily menjadi nyamuk tapi Delynn dan Lana juga belum kembali. Ia kesal ingin sekali memukul Oline dan Shasa bersamaan, tetapi setelah ia pikir pikir itu hanya akan membuat nya dalam masalah. Selain itu Shasa pasti tidak akan tangung-tangung membalas pukulan nya. Tiba-tiba senyuman jahil mekar di wajah nya. Ia melihat kaki Shasa yang tak jauh dari kaki nya, tanpa berfikir panjang Lily lalu menendang kaki Shasa, membuat Shasa reflek mengangkat kaki nya membuat lutut nya menjadi terbentur oleh meja. Merasakan rasa sakit di lutut dan tulang kering, Shasa lalu menatap tajam Lily.

"Kenapa Sha?" Kaget Erin saat Shasa tiba-tiba mengangkat kaki nya.

"Engak papa kok Rin, cuma kek nya tadi ada yang nendang tulang kering gua!" Ucap Shasa dengan senyuman di mulut nya tapi sambil melotot kepada Lily.

"Hehe, maaf Kak gak sengaja" ucap Lily sambil memberi ✌🏻 kepada Shasa.

Shasa hendak berdiri dan memukul Lily tapi berhasil ditahan oleh Erin yang duduk disamping  nya. Shasa pun kembali duduk walaupun mata nya masih mengunci Lily sebagai target nya. Sementara Lily malah menjulurkan lidah nya mengejek Shasa. Ia merasa senang setelah mengejek Shasa.

"Oiya Liy, lu ketua club Basket kan?" Tanya Erin. Lily mengangguk sebagai jawaban.

"Itu besok lu kumpul di ruang Osis ya, ada rapat yang harus ngelibatin semua ketua club, bisa kan?"

"Ok siap ketua Osis ku yang keren!" Ucap Lily sambil hormat ke arah Erin, sementara Erin hanya tertawa kecil. Shasa, Oline, dan Nyala hanya menggeleng kecil ingin heran tapi itu Lily.

~~//~~

AURHEL ALANA WARDANI
(Lana)

CATHERINE VALENCIA TITANIO
(Erin)

TBC~

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 313 12
dikisahkan oleh Trisha dan teman kelas nya yang ingin mengetahui keseharian guru baru nya yang aneh. Miss Ciara, ia adalah guru baru yang sangat aneh...
3.7K 659 9
Mereka lahir tepat pada hari terjadi nya gerhana bulan yang berwarna merah. Suasana yang begitu mencekam membuat seorang Ibu yang melahirkan itu teru...
60.4K 4K 32
diceritakan seorang gadis yang bernama flora, dia sedikit tomboy dan manja kepada orang" terdekatnya dan juga posesif dan freya dia Cool,posesif dia...
49.9K 4.8K 38
berisikan tentang OS FreFlo Kadang ga jelas alurnya #FreyaTopMendominasi Langsung baca aja cus lah brokk Ide Asli @_shafiqaryd