Jobless

By Aiyatra

2.3K 7 0

Hanya seorang pengangguran dengan segudang pengalaman dalam melamar pekerjaan, namun belum membuahkan hasil... More

1
2

3

239 3 0
By Aiyatra

Setelah bersih-bersih rumah, Farla sudah siap untuk mencetak pas foto, surat lamaran, daftar riwayat hidup, dan meng-copy KTP dan KK di tempat foto copy. Dengan blazer hitam kesukaannya, ia memakai helm doraemon dan menyalakan scoopy-nya yang berwarna biru. Jangan lupakan gantungan kunci doraemonnya. Kata Sarah mah ini semua bisa merusak mata karena warnanya terlalu mencolok. Maka dari itu Sarah sering ngomel-ngomel pada Farla.

"Mau ke mana, Mbak Farla?" tanya salah satu tetangga Farla.

"Nyari dosa!!!" jawab Farla spontan, kemudian melaju pergi.

Bodo amat dengan reaksi tetangganya itu. Ia sudah tahu kelanjutan respon tetangganya itu kalau ia menjawab jujur. Bodo amat juga kalo perilakunya akan dilaporkan ke maminya.

Tiba di tempat foto copy, Farla masih harus mengantri. Ia duduk di kursi yang tersisa, di pojokan. Ia menatap para pengunjung yang masing-masing membawa kertas, map, dan flash disk.

"Lho, Mbak Farla, mau ngapain?" tanya mas-mas foto-copy.nya yang memang sudah kenal dan hafal dengan Farla.

"Print, foto-copy, dan cetak pas foto. Oh, sama amplop cokelatnya 10," jawab Farla dengan menyerahkan flash disk dan berkas-berkas.

"Masih belum dapet kerjaan ta, Mbak?"

"Belum, Mas," jawab Farla dengan menopang pipinya. Entahlah ini sudah yang ke berapa kalinya Farla ke sini dengan keperluan yang sama.

"Semoga cepet dapet kerjaan ya, Mbak," jawab mas-mas itu tulus seraya menyerahkan berkas milik Farla.

"Iya, Mas, makasih ya," jawab Farla setelah menyerahkan uang kepada mas-mas itu.

Farla tidak langsung pulang ke rumah. Ia langsung menuju ke Polres untuk memperpanjang SKCKnya. Suasana jalan masih sepi karena ini masih jam kerja sehingga Farla bisa menikmati dan menyetir motornya dengan santai.

"Lha tumben rame banget," gumam Farla melihat begitu banyak orang yang sudah duduk mengantri.

Sudah sekian kali Farla memperpanjang SKCK, namun baru kali ini pengunjung atau antriannya banyak. Farla sampai hafal siapa saja petugasnya dari pembuatan SKCK pertama hingga perpanjangan yang kesekian kalinya ini.

Dengan cekatan Farla menyerahkan berkasnya dan ditaruh di tempat yang sudah disediakan. Ia duduk di barisan paling depan, yak arena itu satu-satunya yang masih kososng. Beruntunglah ia masih bisa mendapatkan kursi.

"Buat SKCK juga, Mbak?" tanya seorang perempuan berkacamata yang duduk di samping Farla.

"Memperpanjang sih. Nggak tahu deh ini yang ke berapa kali," jawab Farla disertai tawa.

"Sama, Mbak. Rencananya mau ngelamar di mana?"

"Ya di mana aja sih," jawab Farla.

Yang penting kualifikasinya masih masuk mah terobos-terobos aja kata si Farla. Bahkan gak sesuai kualifikasi masih diterobos aja sama si Farla. Yang penting usaha aja dulu.

"Kamu mau melamar di mana?" tanya Farla.

"Di luar kota."

"Oh biar dapet gaji yang lebih tinggi ya?"

"Iya, Mbak. Nyari kerja susah banget. Kalau di dalem kota jarang ada lowongan plus harus ada orang dalam."

"Cari kerjaan mah gampang, dapetinnya yang susah," timpal Farla.

Farla menatap sekitarnya. Lebih banyak pengunjung cowok lulusan SMA yang didampingi orang tuanya. Sepertinya mereka ingin mendaftar kepolisian atau sejenisnya mengingat saat ini pendaftarannya sudah dibuka. Farla berpikir, lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi itu banyak banget. Lowongan pekerjaan juga banyak sekali, tapi mereka hanya mengambil 1 kandidat, tetap saja tidak berimbang dengan banyaknya para lulusan ini. Mau jualan? Kebanyakan yang jualan, siapa yang beli?

Usai mengurus perpanjangan SKCK, Farla mampir dulu ke Alun-Alun untuk membeli es tebu dan telur gulung. Lanjut lagi ke pet shop untuk membeli makanannya si Cio. Tiap keluar rumah wajib jajan.

"Ciooo!" panggil Farla sumringah menatap Cio yang berlari menyambutnya.

Farla menggendong Cio dan meletakkanya di atas meja. Ia serahkan snack untuk Cio sembari ia menikmati telur gulungnya.

"Cio, doain gue cepet dapet kerjaan, ya. Biar gue bisa ngurus lo lebih baik, beliin lo banyak makanan, dan biar gue bisa beli Teddy Bear yang besar banget, hehe..."

Ting!

Satu pesan whatsapp muncul di layar ponsel Farla. Farla meraih ponselnya dan membuka layar kuncinya. Kontan ia melotot membaca pesan tersebut.

"Cio!!! Gue dapet panggilan interview!" soraknya bahagia. Ia membalas pesan tersebut dan langsung meraih Cio. Ia cium-cium si Cio dengan sumringah. "Doain gue, ya."

Interviewnya setengah jam lagi, Farla berdandan dengan terburu-buru dan mempelajari profil beserta deskripsi pekerjaan yang dilamarnya, waktu yang sangat mepet sebenarnya. Tepat pukul 1 siang, Farla sudah siap di kamarnya dengan laptop yang sudah menyala. Ternyata interview onlinenya tidak jadi melalui zoom, melainkan via Whatsapp call saja.

"Introduce yourself, please," kata si pewawancara.

Farla dengan tenang memperkenalkan dirinya dalam Bahasa Inggris sesuai dengan resumenya. Beberapa pertanyaan telah dijawab, namun saat di tengah-tengah pembicaraan entah suara si Farla atau si pewawancara hilang timbul.

"Hello, Mam? Could you hear me?" tanya Farla, tapi tidak ada jawaban, sementara telepon masih tersambung. Tiba-tiba telepon terputus.

+6282xxxxxxx

Hi, Farla

It seems your connection in unstable, so we can't continue the interview.

We will contact you if there is still the opportunity.

Farla menghembuskan napas lelah. Setelah membalas pesan tersebut, Farla langsung menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja. Untuk ke sekian kalinya ia harus kecewa lagi.

"Kenapa sih sinyal di tempat gue buruk banget!!!" kesal Farla seraya mengarahkan ponselnya ke sembarang arah dan menggulirkan beranda sosmed-sosmednya.

Farla beranjak dan menelungkupkan tubuhnya di atas kasur. Matanya terpejam meresapi kekecewaannya. "Gini-gini amat nyari kerja, apalagi nyari jodoh," gumamnya.

Tak lama kemudian Cio menyusul untuk duduk di sebelah kepala Farla. Kontan Farla membelai anabul itu. "Hei, Cio, gue gagal lagi," katanya dengan lemah. Si Cio memeluk tangan Farla dan merebahkan dirinya di samping Farla.

***

Malam harinya, Farla kembali berselancar dalam dunia pencarian kerja. Rasanya isi instagramnya tak lagi teman-teman atau para artis, melainkan portal job. Bahkan isi galeri ponselnya adalah tangkapan layar poster lowongan pekerjaan.

Sekarang Farla melamar di salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia. Baru saja mengirim lamaran, linknya langsung mengarahkan ke tes pertama. Mau tak mau Farla harus menuntaskan tes tersebut. Tesnya sangat mudah, hanya mengandalkan ketelitian, kecepatan, dan fokus, yaitu dengan cepat memilih jawaban genap atau ganjil. Namun karena mouse Farla rusak, Farla sedikit lamban dan kesulitan dalam memilih. Alhasil, lagi-lagi ia tidak lolos.

"Sialan!" geramnya kesal. Bahkan untuk hal sekecil ini saja harus gagal lagi. Akhirnya Farla mematikan laptopnya dan kembali merebah di atas kasurnya.

Keesokan harinya Farla masih bermalas-malasan di atas kasurnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada pesan Whatsapp, undangan interview online di firma hukum Bali pukul 11.00 WITA.

"Berarti jam 10 WIB," gumam Farla seraya berpikir. "Sekarang masih jam 8."

Tanpa sadar Farla kembali tertidur karena sangat mengantuk. Semalam ia tak bisa tidur memikirkan masa depannya yang masih buram. Farla tiba-tiba terbangun dan melihat layar ponselnya, sudah pukul 10.

Dengan tergesa-gesa Farla mandi dan berdandan karena interviewnya via zoom. Farla cepat-cepat mengabari bagian HRD yang menghubunginya. Dengan sangat terpaksa Farla berbohong mengenai alasan keterlambatannya.

+6285xxxxx

Mohon maaf karena sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan, kami tidak bisa meneruskan ke tahap selanjutnya.

Akan kami kabari apabila ada kesempatan yang lain.

Sehat dan sukses selalu..

Continue Reading

You'll Also Like

239K 2.5K 74
BLURB After a painful teenage rejection from her crush who happens to be her father's best friend, Sophia is determined to win over his heart at all...
1.7M 64.2K 48
I beg to differ that.", I sassed and got out of his grip ready to move out of the room when he pulled me by my elbow and the next second I was pushed...
10.6M 200K 83
Ever since playgroup Olivia and Daniel have been inseparable. Best friends since..well forever. However after a drunken night things change between...
95.8K 311 10
Finding out my boyfriends secret fantasies, and living them.