Pretty menghampiri Anlea di bangkunya. usai kepergian Alfi dkk tadi dia dan Adisca baru bisa tenang ngobrol sama Anlea. beberapa waktu lalu mereka berdua gak punya waktu sama Anlea karena memang kelasnya yang berbeda.
"Sayang banget ya, kelas lo doang yang beda sama kita berdua?" ujar Pretty.
"Gue sih mau sekelas sama Alfi. "Saut Anlea.
"Terus kenapa lo pilih jurusan IPS Anlea???"
"Suka aja. "
Pretty gak habis pikir sama pikiran sahabatnya satu ini.
"Padahal otak lo gak minus loh, di matematika?"tambah Adisca.
"Yaudah sih. lagian mau pindah kelas juga tanggung kan? kita juga udah kelas dua belas, btw?"
Adisca mengangguk. dirinya menaburkan bedak baby diatas kertas bersih lalu memakainya diwajah berkaca kamera hp. sementara Pretty memperbaiki kipasnya yang agak konslet lipitannya.
"Andre tadi berantem lagi?" tanya Adisca tiba-tiba.
Anlea mengangguk mengiyakan.
"Lo serius Dis, udah gak mau kasih Andre kesempatan?"
Adisca menjauhi Andre bukan tanpa alasan. dia hanya tidak suka cowok itu terlalu liar.
"Kita udah gak cocok Ya. dipertahankan juga buat apa kalau emang udah gak sejalan kan? lagian gue mau coba membuka hati buat cowok baru. "
"Regan?"
"Gue juga masih ragu, siapa. "
Anlea paham. "Gue cuma berharap yang terbaik untuk para teman teman gue. "
Adisca tersenyum mengiyakan.
"Gue denger denger Bintang udah punya gebetan baru? berarti gak ngejar Pretty lagi, nih?"
"Apaan sih! gak usah bawa bawa nama gue ya! "saut Pretty tak suka. "Ya bagus deh! kalau begitu gue bisa semakin leluasa deketin Abrian, kan?"
"Lo beneran naksir dia, ternyata. "
"Yaiyalah! Lo kira bercanda doang?"
Adisca terkekeh.
"Semuanya jangan berisik! balik ke meja masing masing karena Bu guru dijalan menuju kelas!"titah Abrian begitu memasuki kelas membawa beberapa buku.
"Abrian, mau dibantu?" tanya Pretty mendekatinya.
"Lo ngapain masih disini? sana balik ke kelas lo!"
"Ketus banget sih? gue kan mau ketemu elo. gak boleh?"
"Enggak. gue bilang kembali ke kelas lo, sekarang!!"
Pretty merenggut dengan paksa menurutinya. ia dan Adisca mendadahi Anlea.
"Jumpa di kantin ya sayang!!" jerit Adisca dibalas anggukan kepala sama Anlea.
"Galak banget sih?" Anlea tertawa halus menggoda Abrian.
Cowok itu cuman berdecak lalu duduk di bangkunya.
"Lo udah denger soal anak baru, Ya?"
"Yang cowok itu ya? yang berkacamata?"
Abrian mengangguk.
"Dia saudara gue. seumuran lah, sama kita. "
"Oh ya?! wah! gue baru tau deh. hehehe. "
"Namanya Ezhar. Dia masuk di kelas Pretty sama Adisca. "
Anlea mengangguk mengiyakan. "Tapi kalian gak mirip ya?"
Abrian tersenyum tipis.
"Karena kita saudara tiri. "
"Ha-Hah?!"
"Mama gue nikah sama bokap dia pas kita masih SD. jadi udah barengan sejak saat itu. "
"Oh gitu ya? hm. "
Pantes gak mirip. monolognya.
🦋🦋🦋
Di kantin.
Adisca, Pretty, dan Anlea duduk bertiga di satu meja. ketiganya mendengar perbincangan setiap murid yang sedang hangat-hangatnya membicarakan soal si anak baru bernama Ezhar tersebut. apalagi Adisca dan Pretty, keduanya sudah jenuh mendengar celotehan orang orang mengenai anak baru.
"Tumben lo berdua gak bersuara mengenai anak baru?"
"Lo tau Ya? kejadian gak mengenakan di kelas gue tadi, apa?" ujar Adisca membuat Anlea penasaran.
"Apaan emang?" tanyanya.
"Itu si Ezhar, anak baru. dia di siram sama sampah begitu tiba di ambang pintu kelas. Lo tau kan, kelas gue itu gak sehumble anak kelas lo yang menganggap siapa saja sebagai keluarga mereka begitu masuk ke kelas elo? "
Anlea terkejut mendengarnya.
"Terus si Ezhar ngehajar semua murid laki-laki di kelas gue sampai bonyok. sekarang mereka semua di ruang BK. "
Anlea semakin terkejut dibuatnya.
"Serem banget Ya. gue jadi gak nafsu makan. "jujur Pretty tampak pucat. dia ini alergi bau darah.
"Rasanya gue mau pindah kelas begitu liat Ezhar ngamuk, "ujarnya memijit pelipisnya.
Pantas semua orang heboh membicarakan si anak baru itu.
"Lo pada tau gak? Ezhar itu saudara tiri nya Abrian, "bisik Anlea kepada kedua temannya itu.
Tentu saja mereka sangat shock setengah mati. bagaimana bisa cowok menyeramkan itu adalah saudara tiri Abrian dan berkepribadian menyeramkan seperti itu?
"Gue kira cukup Alfi dkk aja yang spek orang gila dari neraka. ternyata bertambah ya?" gumam Pretty. "Terlebih dia adalah saudara tiri cowok yang gue suka? ahhhh. bisa mati muda gue!"
"Btw, Alfi dkk mana ya? kok gak keliatan?"
"Mereka ada urusan mangkanya gak nongol. "jawab Anlea.
"Bisa barengan gitu?" selidik Pretty.
"Ya lo tau lah! mereka berempat itu mana bisa pisah? ya kecuali mungkin nanti kalau udah berkeluarga, kalik ya?" jawab Adisca menjelaskannya. "Paling juga dibelakang sekolah?"
Anlea hanya mengangguk.
"Guys. Ntar main ke kos gue mau gak? ada Celsie sama Pelangi juga. mereka mau minta tolong buat ajarin ngerjain pr matematika sama fisika nya. "
"Celsie adiknya si Alfi itu ya?"tanya Adisca.
"Iya Dis. " Angguk Anlea.
"Oh. oke deh! kebetulan gue pengen berleha-leha. " kata Adisca.
"Kita mampir ke mall dulu gak sih??"usul Pretty. "Gue pengen shopping. sekalian mampir ke tempat biasa beli jajanan, hm? "
"Oke deh!"
Anlea mengangguk. ia membuka room chatnya dengan Alfi.
Anda
Ntar sepulang sekolah gue bareng Pretty sama Adisca. kita mau shopping sekalian main di kos gue bareng Celsie sama Pelangi juga. gakpapa kan?
Beberapa menit setelahnya balasan pun muncul.
Alfi🖕❗
Ikut.
Anlea mengernyitkan alisnya bingung. "Maksudnya apa ya?"
Anlea mengetik balasan singkat lalu mengirimnya.
Anda
Ikut apaan??
Alfi🖕❗
main ke kos lo.
Anda
Lo cowo sendiri gak masalah?
Alfi🖕❗
Temen temen gue ya gue bawa lah!
lo mau ngobrol sama temen lo silahkan tapi gue mau nempel di ketek lo.
Anda
setress
Alfi🖕❗
Muachh.
*TF berhasil
buat shopping lo nanti.
Anlea tersenyum.
"Muachhhh!!"
Pretty dan Adisca merinding melihat Anlea mencium layar hp nya.
🦋🦋🦋
tbc