Royalty Family (Hyuckren)

By manduberuangkecil

18.4K 1.8K 80

⚠ konten menggandung miss gendering, mpreng dan sedikit 18+⚠ Lee Donghyuck adalah seorang raja pemimpin neger... More

Prologue
Negeri Axilory
Sihir pelindung negeri
Keluarga nakamura
Berharap kembali
Obat penawar
Kebenaran yang disembunyikan
Kilas balik ; Tahta atau cinta?
Kilas balik ; Cinta melumpuhkan keegoisan
Kilas balik ; Kekuatan legenda
Kilas balik ; Terbunuhnya sang dewi
Hanya sebatas ilusi..?
Ranting ikatan
Hutan serigala
Awal dari kehancuran (1)
Awal dari kehancuran (last)
Kalung sihir
Pedang beracun
Sang pengkhianat
Merpati putihku, sayang...
Kelahiran pewaris baru
Sumpah ksatria
PENGUMUMAN!

Kilas balik ; Aku kotor, ayah.

612 72 5
By manduberuangkecil

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

Pagi-pagi buta, Renjun sudah duduk dikursi taman dengan membawa setangkai bunga mawar Putih. Air matanya tak berhenti meluruh. Entah apa yang ia tangisi, tentu saja. Kesuciannya yang telah direngut paksa.

"Ayah... Mereka mengatakan bahwa aku adalah seorang jalang..," lirih Renjun dengan meremas bunga mawar yang penuh duri itu. Menahan luka nan menahan rasa sakit dari duri yang tertancap itu.

Bibirnya membisu. Ia tak mampu mengadu. Didalam sendu, hanya ada ia dan dirinya sendiri. Entah apa yang terjadi, ia harus bisa berdiri karena tidak ada yang bisa mendekati dirinya.

"Bunda... Aku harap bunda sudi untuk menatapku meski sedetik saja, selama aku hidup.. Bunda tidak pernah menoleh ke arahku.."

Entah bagaimana nan apa yang harus Renjun lakukan agar semua mendengarkan semua keluhannya? Apakah ia harus membutakan matanya agar Winwin mampu menyentuh tubuhnya?

Pikiran itu terlintas dibenak Renjun. Ia mulai mengambil beberapa duri dan hendak menusuk kedua matanya itu dengan duri.

Perlahan-lahan duri itu mulai didekatkan namun, tiba-tiba saja ada yang menepis tangan Renjun.

"Apakah kau sudah gila?!" bentak bentak Yangyang membuat Renjun membisu.

Tangannya bergetar hebat lalu air matanya lolos begitu saja. Bibirnya membisu. Tak mampu mengucapkan sepatah katapun.

"Renjun-ssi... Kenapa kau ingin melakukan hal ini, sayang..? Katakan kepadaku. Aku juga ibumu, kau lupa hm?"

Renjun hanya menggelengkan kepalanya. Apalagi saat lukanya diobati, Renjun hanya memperhatikan tanpa meringis sakit sekalipun Yangyang menekan sedikit luka itu agar tertutup kembali.

"Kau tidak ingin mengucapkan sepatah katapun kepadaku? Renjun-ssi..?"

"Aku kotor.."

Kalimat yang terlontar itu membuat Yanyang berpikir sejenak. Kotor? Apa yang ia maksudkan?

"Renjun, katakan dengan jelas sayang.."

"Bu... Laki-laki biadab itu telah menyentuhku.."

DEG!

Jangan tanya keadaan Yangyang. Ia seketika membisu. Tubuhnya bergetar hebat. Jangankan menatap, untuk mengelus pipi Renjun saja, Yangyang tidak mampu.

"Renjun... Katakan, siapa manusia itu?!"

"Tidak... Ibu akan sakit.."

"Katakan saja, Renjun.. Katakan!"

Tubuh Renjun bergetar hebat. Ia mulai menduduk dan meremas bajunya erat. Memejamkan matanya dan mencoba mengucapkan kalimat itu. "B ─ bu.. Itu adalah suamimu sendiri d ─ dan.. P ─ putramu. Mereka.. M ─ menyentuhku..," terang Renjun terbata-bata.

Sungguh! Yangyang benar-benar membisu. Ia tak mengucapkan sepatah katapun terkecuali air matanya yang berbicara.

Bagaimana bisa suaminya begitu lancang menyentuh Renjun yang masih berusia belia? Bahkan, usianya itu masih terpaut 12 tahun. Belum remaja.

"Renjun-ssi..."

Bruk!

"AMPUNI AKU! AKU MOHON, AMPUNI AKU! AKU TIDAK MENGGODA MEREKA, AKU TIDAK PERGI DARI KAMAR, AKU TIDAK TAU, BU... AMPUNI AKU! AKU.. AKU.. AKU TIDAK TAU, AMPUNI AKU.. AMPUNI JALANG DIHADAPANMU INI, BU.. AMPUNI AKU!" mohon Renjun dengan bersimpuh membuat Yangyang semakin terisak. Bagaimana bisa anak tak bersalah itu harus menerima perlakuan seperti ini?

Anak bungsu yang tak pernah ditatap oleh ibundanya sendiri.

Anak bungsu yang tak pernah dilirik atas pencapaian apapun yang ia raih.

Anak bungsu yang sudah terluka sedari terlahir ke dunia.

Anak yang tak pernah diperhatikan, dibungkam, tak pernah dibebaskan dari istana karena takut akan mencelakai manusia.

Anak yang ada namun, tak pernah dianggap ada.

"Renjun-ssi... Aku yang meminta maaf atas perlakuan mereka kepadamu.. Maafkan aku karena mereka lancang menyentuhmu, putraku.."

******

Setelah beberapa lama, Yangyang membawa Renjun ke dalam kamar. Menggendong tubuh mungil Renjun yang tertidur dipangkuannya sedari tadi.

"Ten, Renjun tertidur. Tolong buka kamarnya," pinta Yangyang diangguki oleh Ten.

Tubuh Renjun dibaringkan dan diselimuti. Hiasan rambut yang berada dikepalanya itu dilepas nan membiarkan malaikat kecil itu beristirahat.

"Winwin, apakah kau setakut itu untuk menyentuhnya?"

"Bukan takut, Yangyang.. Aku tidak sanggup dengan dinginnya. Dengan kekuatannya, semua itu bertolak belakang denganku."

"Aku ingin memeluknya namun, rasanya setiap kali aku memeluknya.. Aku tertusuk pedang dari belakang. Aku tidak ingin mati terlebih dulu, Yangyang."

Plak!

Yangyang menampar Winwin begitu saja. Entahlah apa yang akan dikatakan namun, ia sudah terlampau emosi.

"Tekadmu kurang teguh. Dan mati? Apakah kau pikir kau akan mati ditangan anakmu sendiri?! Bodoh!" maki Yangyang dengan mengusap wajahnya frustasi.

Winwin membisu. Ia tak mengucapkan sepatah katapun lalu pergi begitu saja.

"Yangyang, apa yang kamu maksudkan..?"

"Jangan meninggalkan Renjun sendirian."

Lagi dan lagi Winwin binggung dengan apa yang terjadi saat ini. Apa yang akan ia lakukan? Tidak ada yang tau.

Duka. Luka. Semua rasa berkecamuk menjadi satu sehingga hujan deras yang berbicara. Meluahkan semua luka, duka nan kesedihan kedua insan.

Donghyuck yang kehilangan mamanya.

Renjun yang kehilangan seluruh masa kecil, nan kesuciannya.

Dendam. Hanya ada dendam tersembunyi didalam lubuk hati kedua insan itu. Dendam kesumat yang entah kapan akan terlampiaskan.

Donghyuck mengenakan baju hitam. Seluruh istana berduka atas kematian Lee Taeyong.

"Donghyuck.."

"Tutup mulutmu, ayah."

"Kakak.."

"Pergi ke kamarmu, Giselle."

Tak ada yang berani menyentuh Donghyuck yang seperti kesetanan itu. Tak ada! Jangankan Jaehyun, gurunya sendiri saja tidak bisa mengatasi Donghyuck yang mengamuk seperti itu.

Usai peristiwa itu, Donghyuck memutuskan untuk berkelana. Mencari apa yang telah hilang setelah penobatannya menjadi raja dan setelah pernikahannya Johnny dengan Jaehyun.

Sedangkan Giselle, dia seperti lelaki. Ya. Menjadi seorang dominant yang keras. Sama seperti Donghyuck kerasnya. Ia lebih menyukai memakai celana dibandingkan dengan dress putri yang sudah disiapkan. Dia lebih memilih bermain pedang dibandingkan bersekolah nan mempelajari bagaimana tata cara menjadi seorang putri.

Donghyuck dan Giselle jarang menyapa. Tak pernah bertatap muka dan tak pernah juga saling menukar cerita.

Ditengah perjalanan, Donghyuck melihat Renjun yang tengah mengejar kupu-kupu. Dia terpana. Ia menghentikan perjalanannya dan mendekati Renjun yang duduk dengan anggun disebuah taman bunga.

Donghyuck memperkenalkan dirinya lalu, Renjun juga memperkenalkan dirinya. Saat keduanya berjabat tangan, seperti ada serangan listrik yang menyerang.

"Aw!" pekik Renjun membuat Donghyuck mencoba menenangkan Renjun.

"Sttt... Tenanglah. Dimana istanamu?"

"Bukan itu.. Kenapa kamu seperti yang hadir didalam mimpiku..?"

"Mimpimu? Maaf, sebelumnya.. Dimana istanamu?"

"Disana. Aku anak dari raja Ten dan ratu Winwin.."

Sungguh! Tatapan Renjun seperti sihir.

"Kak Donghyuck.. Matamu indah," puji Renjun membuat Donghyuck menyeringai tipis.

Donghyuck mulai mendekati Renjun lalu meraih jari jemari yang mungil itu. "Kau menyukai mata saya, hm?" tanya Donghyuck diangguki oleh Renjun.

"Renjun-ssi, menikahlah denganku."

Jangan tanya apa yang dipikirkan oleh Renjun. Jelas! Orang gila mana yang ingin menikah hanya karena bertemu satu hari?! Tidak mungkin!

"Menikah...?"

"Mau?"

"Renjun-ssi, kau ingat dengan daun semanggi yang aku letakkan dikepalamu? Kau masih memakai hiasan rambut itu, ya.."

Renjun sekilas menatap kembali wajah Donghyuck. Memperhatikan lengan Donghyuck yang terdapat sebuah tato bunga mawar. Itu adalah buatannya.

"Hyuck..?"

"Iya, ini aku. Sudah lama tidak bertemu ya, kecil."

"HYUCKK! KENAPA KAU LAMA SEKALI?! AKU MENUNGGUMU... AKU KIRA KAU BERBOHONG.."

"Tentu tidak. Jadi, aku datang untuk menepati janjiku."

Flashback off.

To be continue🕊️

Continue Reading

You'll Also Like

9.6K 282 10
what happens when you are paired up with someone you never spoke to but seen them all over the social media looking good. what are the outcomes ? Do...
259K 10.2K 32
""SIT THERE AND TAKE IT LIKE A GOOD GIRL"" YOU,DIRTY,DIRTY GIRL ,I WAS TALKING ABOUT THE BOOK🌝🌚
18.6K 292 35
"𝓨𝓸𝓾 𝓼𝓪𝓿𝓮𝓭 𝓶𝓮, 𝓘 𝓭𝓸𝓷𝓽 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝔀𝓱𝓮𝓻𝓮 𝓘'𝓭 𝓫𝓮 𝔀𝓲𝓽𝓱𝓸𝓾𝓽 𝔂𝓸𝓾 𝓨/𝓝" ---------------------------- 30yr old Y/N Y/L/N fi...
282K 38.8K 20
လက်တွေ့ဘဝနှင့် နီးစပ်ချင်ယောင်ဆောင်ခြင်း