I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

53

12.7K 1.1K 6
By SriNNingsih

"Benar! Lama tak jumpa, Paman!" Jawab Thalia dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.

Kedua mata Ratu Julie membelalak sempurna "Bagaimana kau bisa di sini?" Tanyanya dengan nada penuh keterkejutan.

Thalia terkekeh "Sama seperti yang paman alami tentunya."

Ratu Julie terdiam karena teringat hantaman keras pada mobilnya setelah ia menabrak Nathalia malam itu. Kepala Ratu Julie mendadak pusing, karena kilasan memori kehidupan Sandiano berakhir, hingga jiwanya sampai di dunia antah berantah ini.

"Aku tebak! Pasti paman mengalami tragedi sama denganku yang tewas dan berakhir di sini?" Tanyanya terkekeh "Tapi, nasib buruknya paman ada di tubuh yang salah!" Thalia tertawa mengingat jiwa pamannya di dalam tubuh seorang wanita.

"Diam, jangan meledekku! Kau anak kurang ajar!" Umpatnya "Aku tidak mati! Aku pasti hanya mimpi! Iya, ini pasti mimpi yang belum aku pecahkan caranya untuk bangun kembali," Ratu Julie tampak frustasi.

Thalia tertawa "Lihatlah diriku, paman?" Tanyanya "Kita ini sama!" Sahutnya lagi "Mati dan berakhir di dunia antah berantah." Thalia memberikan sedikit kebohongan agar lebih mendramatisir suasana bahwa dirinya telah mati di dunia aslinya.

Thalia berpikir pasti pamannya juga jatuh koma sama seperti dirinya. Akan tetapi, Thalia masih bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan pamannya hingga sampai berakhir di tempat asing seperti dirinya?

Ratu Julie menatap tajam Thalia "Aku akan tetap mencari jalanku untuk kembali! Dan aku juga akan membuatmu tetap berada disini, selamanya!" Suara tawa keluar dari mulut Ratu Julie.

"Dan aku tidak akan membiarkannya!" Jawab Thalia.

"Jika kau berani melakukan hal itu. Berarti kau berniat melakukan pemberontakan dengan menyerang sang Ratu! Aku bisa saja langsung menjebloskanmu ke dalam penjara dan mengeksekusimu keesokan harinya!" Jawab Ratu Julie dengan seringaiannya "Ingat! Jika kau terbunuh kemungkinan besar jiwamu juga akan lenyap dan tak bisa kembali! Kau bisa kembali jika kau mendapatkan sebuah keberuntungan, tapi aku tidak akan mengatakannya salah satunya!"

Thalia berdecih "Aku tidak takut ancamanmu, paman! Dan aku tahu salah satu keberuntungan itu, jalan pintasnya ialah dengan menggunakan sihir terlarang pemilik mata merah! Maka dari itu, kau berupaya untuk membangun kekuatanmu kembali kan, paman?" Thalia tersenyum miring, Ratu Julie diam menatap Thalia datar "Tapi, aku tidak akan membiarkan rencana Anda berjalan mulus. Ingat itu, paman Sandiano!" Sambung Thalia dengan nada sedikit mengancam.

Thalia beralih membantu Ace untuk mengalahkan Smith. Pria paruh baya itu terkejut dengan kedatangan Thalia dan membuat fokus bertarungnya pecah. Ace bertubi-tubi menyerang secara fisik dan sihirnya, Thalia melihat sedikit celah.

Dengan sekali tendangan yang Thalia berikan di bagian vital Tuan Smith, membuat tubuh pria paruh baya itu terjerembab menghantam meja persembahan dan membuatnya hancur. Tuan Smith mengerang kesakitan akibat tendangan yang ia terima dari Thalia serta serangan sihir yang tiba-tiba di lontarkan oleh Ace.

"Kau masih bisa berteleportasi?" Tanya Thalia tegas.

Ace mengangguk "Bisa, Tapi tidak akan sempurna!"

"Ayo pergi!" Ajak Thalia.

Smith kembali melakukan serangan, tapi serangannya hanya mengenai udara kosong. Ace melakukan teleportasi hanya sampai di depan rumah yang reyot tersebut. Thalia menarik tangan Ace untuk menjauhi tempat itu, karena Thalia tahu Ace belum sepenuhnya sembuh akibat penggunaan teleportasi yang melebihi batasnya tempo hari.

"Maafkan aku, Ace!" Gumamnya pelan dan tak terdengar oleh pendengaran Ace. Mereka berdua berlari sambil bersembunyi dari 2 orang pengawal Ratu.

'Aku kira, Ratu Julie datang kesini seorang diri. Ternyata membawa pengawal toh' Ujarnya dalam hati.

Sesampainya di tempat persembunyian dimana Dariel, William menunggu, Ace dan Thalia duduk bersandar di pohon.

"Apa yang terjadi, Pangeran?" Tanya William yang melihat wajah lelah karena berlari.

"Aku yakin pasti ketahuan?" Dariel menimpali.

"Bukan ketahuan, melainkan malah menyerang di kandang musuh," Jawab Ace enteng kemudian melirik ke arah Thalia yang masih kembang kempis mengatur nafasnya. Thalia merasa sesak berlari menggunakan gaunnya.

"Menyerang?" Tanya Dariel lagi dengan ekspresi tertarik dengan topik yang ia dengar.

"Ayo pergi dari sini! Aku mau pulang! Nanti kita bicarakan saja di rumahku saja!" Ajak Thalia kemudian beranjak naik ke kuda milik Ace di bantu si empunya.

Tak lama pemilik kuda juga menaiki kudanya. Mereka pun pergi meninggalkan hutan terlarang.

***___***

Raja Ricard sedang sibuk dengan lembaran kertas kerja di atas meja. Ia ingin sekali keluar istana meskipun hanya sebentar. Akan tetapi, pekerjaan Raja Liam yang menumpuk semenjak sang Raja sakit. Ricard juga tak melihat Ibunya. Yang ia tahu, Ibunya keluar untuk beberapa kepentingan istana.

"Daniel, bisa kah kita beristirahat terlebih dahulu? Aku ingin sekali ke RS untuk menemui Thalia." Sahut Daniel yang sedang sibuk memilah dokumen yang sudah selesai di kerjakan.

"Mohon maaf Yang Mulia, anda bisa berkunjung ke RS, jika dokumen yang menumpuk di hadapan anda sudah selesai," Jawab Daniel.

Ricard berdiri dari tempat duduknya "Aku percayakan padamu, Daniel!" Ucap Ricard kemudian beranjak keluar ruangan. Daniel hanya menggelengkan kepalanya.

Raja Ricard segera memerintahkan pengawalnya untuk mempersiapkan kereta kuda, setelah menunggu beberapa deti Raja Ricard pun pergi meninggalkan istananya. Ricard akan menjalankan rencananya dengan memanfaatkan posisinya sebagai Raja untuk menikahi Thalia.

***___***

Kediaman Nathalia tampak sedikit ramai karena pemilik rumah tidak pulang semalaman dan baru kembali keesokan harinya bersama tiga orang pria. Yasmin menyambut tuan putrinya dengan ekspresi nanar bercampur khawatir, Thalia berusaha menenangkannya karena memang kesalahan Thalia sedari awal bahwa dirinya tidak mau di kawal jika bekerja di RS.

"Istirahatlah dulu! Setelah sarapan kita akan melanjutkannya!" Kata Thalia cepat, ia segera ingin membersihkan diri karena sudah terasa lengket dan tidak nyaman.

Ketiga pria itu tidak membantah, mereka menuruti dan mengikuti pelayan Thalia yang pergi menunjukkan kamar kosong untuk para tamu nonanya.

"Yasmin, tolong bilang ke kepala koki untuk menyiapkan sarapan pagi untukku dan ketiga tamuku ya! Setelah itu datanglah ke ruanganku!" Sahut Thalia, Yasmin segera beranjak menuju dapur untuk menemui kepala koki.

Thalia berjalan ke kamarnya, ia tak sabar ingin segera melemaskan otot-otot tubuhnya yang kaku. Seharian penuh ia memakai gaun dan rasanya sungguh menyiksa.
Tak lama Yasmin tiba di kamar Thalia, netra emas menoleh melihat Yasmin datang. Sosok cantik itu sedang berdiri di balkon kamar untuk menikmati udara segar.

"Yasmin, tolong segera siapkan aku air hangat dengan aroma terapi. Aku ingin merilekskan tubuhku!" Ujar Thalia.

"Baik, nona!" Yasmin segera beranjak menuju kamar mandi untuk menunaikan perintah junjungannya.

Thalia kembali masuk ke dalam kamar, ia segera melepas pakaian yang ia kenakan dan hanya memakai dalaman yang transparan sehingga seluruh lekuk tubuh eloknya terekspos sempurna. Thalia mengambil nafas panjang berusaha merilekskan otot-otot tubuhnya. Ia merasa sangat lelah karena pikirannya berkecamuk mengetahui fakta bahwa Ratu Julie merupakan pamannya sendiri.

"Nona, airnya sudah siap!" Sahut Yasmin yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Bantu aku mandi, Yas! Aku membutuhkan pijatanmu yang super nyaman itu!" Ujar Thalia segera memasuki kamar mandi.

"Baik, nona!" Jawab Yasmin, ia segera mengikuti langkah Thalia untuk membantu junjungannya itu membersihkan diri.

***___***

Duke Aaron sampai di kediaman Nathalia. Para pelayan yang terkejut segera memberi sambutan kepadanya. Duke Aaron segera memasuki rumah dan menunggu putrinya di ruang tamu setelah salah satu pelayan memberitahunya bahwa Thalia masih bersiap-siap di kamarnya.

Thalia terkejut setelah mendengar bahwa Ayahnya datang, ia segera menyelesaikan acara mandinya dan mempersiapkan diri secepat mungkin. Dengan memakai terusan ringan berwarna merah muda, wajah cantiknya hanya memakai pelembab, bedak serta sedikit lipstik. Dan rambut highlight blondenya tergelung ke atas membuat penampilan Thalia terlihat makin dewasa.

Langkah kakinya segera menuruni tangga menuju ruang tamu. Ia merindukan sosok Ayahnya yang seperti sugar daddy di dunia nyata.

"Ayah!" Serunya sambil berlari kecil.

Duke Aaron terpaku melihat Thalia yang berlari kecil, ia seakan melihat gadis kecilnya senantiasa berlari menyambut kedatangannya dengan ekspresi penuh keceriaan. Duke Aaron berdiri dan memeluk putri kesayangannya itu.

"Aku merindukanmu, putri kecilku!" Ujar Duke Aaron yang memeluk erat putrinya.

Thalia tersipu, wajahnya merona akibat perkataan lembut Duke Aaron padanya "Aku juga sangat merindukanmu, Ayah!" Jawabnya "Tapi, aku bukan anak kecil lagi!" Bantah Thalia ketika pelukan itu sudah terlepas. Duke Aaron tertawa ketika melihat putrinya yang sudah memasang raut ekspresi kesal.

"Nathalia yakin ayah belum makan. Mari kita makan bersama!" Ajak Thalia sambil menggandeng tangan Ayahnya.

Ekspresi senang Duke Aaron seketika runtuh dan berubah menjadi ekspresi datar serta dingin ketika melihat ada tiga pria yang sudah berdiri di sebelah meja makan. Duke Aaron mengenali salah satu dari mereka yang sudah mengirimkan surat lamaran untuk putrinya. Ia tak menyangka, Pangeran kedua yang terkenal tirani dan tak tersentuh ternyata bisa bergerak cepat di bandingkan dengan dirinya. Duke Aaron berdecak kesal karena sedikit kalah dengan pemuda itu.

"Yasmin, tolong beritahu kepala koki untuk mempersiapkan hidangan terspesial untuk Ayah tercintaku!" Ujar Thalia yang membuat Duke Aaron berdehem karena malu.

"Baik, Nona!" Yasmin mengangguk, ia segera berpamitan dan beranjak ke dapur.

Kelima orang tadi akhirnya duduk di meja makan, suasana cukup canggung. Pangeran Ace duduk di kursi utama menghadap meja panjang, di sisi kirinya di tempati oleh Duke Aaron, di samping Duke Aaron ditempati sang putri tercinta. Ace mendengus kesal karena harus duduk berjauhan dengan Thalia. William dan Dariel duduk di sebelah kanan Ace.

Setelah bermacam-macam hidangan yang tersaji. Pangeran Ace pun memulai acara makan pagi yang terkesan sangat canggung itu.

"Ayah, aku ingin menyampaikan sesuatu." Ujar Thalia ketika sesi makan pagi mereka telah selesai.

Duke Aaron menatap putrinya "Sepertinya serius." Thalia mengangguk.

Duke Aaron pun memerintahkan para pelayan untuk keluar dari ruang makan serta menutup pintu ruangan tersebut. Duke Aaron menatap ketiga pria yang masih setia duduk di kursi makan "Sayang, bagaimana dengan mereka? Apa kau tidak keberatan?"

Thalia melirik tatapan Ayahnya "Aku rasa tidak, Ayah! Karena mereka juga secara tak langsung terlibat!" Duke Aaron kembali duduk dengan wajah serius.

"Ayah, bagaimana pendapat Ayah tentang kasus keguguran yang banyak menimpa kalangan wanita di kerajaan Orthello ini? Apakah wajar ataukah ada pihak tertentu yang memiliki rencana di balik semua permasalahan?" Tanya Thalia sebagai pembuka bahan pembicaraan mereka.

"Aku mendengar hal tersebut. Awalnya kasus tersebut aku anggap sebagai hal wajar. Akan tetapi, aku mendapat beberapa laporan jika para korban telah di beri obat yang di yakini sebagai pemicu utama keguguran."

Thalia kembali mengeluarkan bungkusannya, ia memperlihatkan ranting kering kepada Duke Aaron. Thalia menjelaskan kembali rentetan peristiwa yang sudah ia alami dari awal sampai akhir ia bisa kabur keluar dari gubuk reyot milik Tuan Smith.

Dariel juga menjelaskan penemuannya setelah mendapat persetujuan dari Ace. Duke Aaron terkejut saat mendengar bahwa Ratu Julie terlibat dalam kasus besar tersebut.

"Jadi, apa tujuan Ratu Julie sebenarnya?" Tanya Duke Aaron.

Thalia melirik Ace. Pria bernetra merah menggelengkan kepalanya--Thalia tak bisa membongkar identitas aslinya bahwa dirinya juga termasuk jiwa asing sama seperti Ratu Julie karena Ace melarangnya dengan isyarat gelengan kepala.

Gadis itu menghela nafas "Ratu Julie ingin membangun kekuatan yang setara dengan Pangeran Ace, Ayah! Tujuannya ialah membuka portal gerbang antar dimensi jiwa!" Jelas Thalia.

Duke Aaron tercekat, ia mengetahui kehebatan sihir terlarang yang turun menurun dari Kerajaan tetangga yaitu Kerajaan Renegades. Dan Ace, merupakan keturunan asli mereka. Kemungkinan besar Ace juga memiliki kekuatan tersebut "Tapi, jika hal tersebut terjadi maka dampaknya tidak akan main-main, Sayang!" Ujar Duke Aaron.

"Dampak apa yang akan di timbulkan, Ayah?" Tanya Thalia yang penasaran.

"Dampaknya ialah kehancuran Kerajaan Orthello!" Jawab Duke Aaron "Aku rasa Pangeran Ace juga mengetahui hal ini?" Tanya Duke Aaron. Ace menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" Tanya Thalia.

"Mencegah Ratu Julie memehuni syarat ritual. Yaitu dengan mencegah peredaran obat tersebut dan mengurangi angka terjadinya keguguran." Jawab Duke Aaron.

"Tapi, informasi terbaru yang saya dapatkan. Ibu hamil di wilyah Orthello mulai berkurang. Data terakhir yang saya dapatkan hanya ada 3 ibu hamil dalam usia kandungan berjalan 3 bulan," Sahut Dariel.

"Bagus! Dengan begitu Ratu akan kesulitan dan membutuhkan waktu lama untuk mencari tumbal baru." Ujar Duke Aaron.

"Tapi, Tuan Smith memerintahkan Lisse untuk mencari keluar wilayah Orthello. Target mereka selanjutnya ialah Ibu hamil di Kerajaan Renegades." Jawab Thalia.

Continue Reading

You'll Also Like

14.3M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
975K 90.8K 65
COMPLETED. Dm for follback Spin off from "I'm More Than Just A Princess" ••~•• "Aleeyah Najma, kau dihukum mati atas percobaan perebutan takhta Yang...
555K 45.4K 29
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.8M 194K 41
*Bukan Novel Terjemahan* *Karya orisinil* *Yang plagiat bisulan lima tahun* [29/12/22 (2# in Atagonis)] [30/12/22 (#9 in Fantasi)] [30/12/22 (#1 in T...