I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

52

12K 1.2K 22
By SriNNingsih

Keduanya menghilang seiring dengan mereka menaiki anak tangga menuju ke ruang atas. Thalia dan Ace memutuskan untuk segera menyusul kedua orang tadi, dengan langkah mereka yang mengendap-ngendap dan sangat berhati-hati.

"Perhatikan langkah kakimu, Tha!" Ace mengingatkan.

"Iya aku tahu. Tapi, bisakah kau melepaskan tanganku terlebih dahulu. Aku tidak akan kemana-mana!" Bisik Thalia, gadis itu terkekeh tangannya masih setia di genggam erat oleh tangan kekar milik Ace.

Ace menghela nafas panjang, ia pun melepaskan genggaman tangannya. Thalia tak mengerti, ada apa dengan pria di depannya ini? Seolah-olah, Thalia akan menghilang di hadapannya.

Tiba di ujung anak tangga, Ace mengamati keadaan sekilas. Netra merahnya mengintip di balik pintu. Mereka tak bisa bertahan lama di tempat mereka berdiri mengintai sekarang ini, karena sewaktu-waktu para pelayan maupun pria bernama Zen akan naik melewati anak tangga tersebut.

"Mereka keluar dari rumah ini, setelah menaruh kendilnya!" Ujar Ace yang masih mengintai, Thalia mengangguk sambil mengawasi ke arah bawah, gadis itu sigap dengan pisau kecil di tangannya. Setelah menunggu beberapa saat dan sudah di rasa aman. Ace pun membuka pintu, mereka berdua keluar dari lorong anak tangga.

"Ayo lekas keluar!" Thalia mengajak Ace dengan menarik tangan pria itu.

"Sstt..! Tunggu!" Ace menarik kembali tangannya yang membuat Thalia limbung dan menabrak tubuh Ace. Thalia yang mendapat perlakuan seperti itu cukup kaget dan membuatnya menatap Ace penuh tanda tanya.

Cklek

Suara pintu terbuka sontak tubuh Thalia terjingkat kaget. Kalau sendiri, ia bisa langsung lari sembunyi di bawah kursi panjang. Berhubung ada Ace, sia-sia jika mereka berdua sembunyi di kolong kursi. Dalam kekalutan, Ace segera menarik Thalia memasuki pintu kedua.

Kedua netra emasnya menatap ruangan berukuran 3 x 3 meter. Didalamnya, terdapat 1 lemari, 1 buffet, 1 meja dan 2 kursi berhadapan. Di atas meja terdapat sebuah kendil berisi kain putih yang di letakkan di atas nampan. Nampan tersebut berisi kendil lain yang berukuran lebih kecil dan berisi benda-benda aneh seperti benda penunjang ritual.

Ace menarik tangan Thalia untuk bersembunyi, ia pun menjatuhkan pilihan untuk membuka lemari yang berisi pakaian yang di gantung rapi milik laki-laki. Ia meminta Thalia masuk terlebih dahulu kemudian Ace menyusul memasuki lemari tersebut. Tepat pintu lemari tertutup, pintu ruangan pun terbuka. Dua sosok laki-laki dan perempuan menyembul dari balik pintu.

Ratu Julie dengan anggun berjalan dan duduk di atas kursi miliknya, di susul oleh Tuan Snowhite. Thalia dan Ace memperhatian dari balik lubang kecil-kecil di lemari tersebut. Meskipun lemari tersebut lebar, tapi kalau menampung Ace dan Thalia ukuran lemari tersebut menjadi sempit.

Ace masih fokus memantau keadaan di luar lemari, ia berpikir jika dalam keadaan terjepit. Akan kah Ace terluka jika menggunakan teleportasi jarak dekat dengan membawa Thalia? Beruntung Thalia juga nampak tenang di dekapannya.

Thalia tampak tenang dari luar, tapi dalam hati ia berusaha untuk tidak gugup karena posisinya dengan Ace terlalu dekat. Perasaan hangat menyeruak di dalam diri Thalia, ia bisa merasakan postur hingga padat dan teraba kerasnya otot tubuh Ace yang berbalut pakaian hitam--Thalia memainkan tangannya sesekali.

Ace memang sengaja tidak mengancing bajunya hingga kancing ketiga jika tidak mengikuti acara formal--sudah jadi kebiasaan Ace, pria itu merasa tak nyaman jika memakai baju harus di kancingkan seperti orang-orang yang memakai setelan kemeja pada umumnya. Di balik baju hitamnya, bayang-bayang cahaya putih menerpa kulit putih Ace yang membuat otot dadanya sedikit terekspose--rantai dengan liontin separuh sayap juga mengintip dari balik kemeja yang Ace kenakan. Thalia sudah menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menelan ludahnya sendiri--ia tidak tahan dengan godaan iman di depan matanya itu, apa daya jiwa Thalia Navgra sudah matang.

'Coba tebak usiaku berapa?' Tanya Thalia dalam hati, ia terkekeh pembaca pasti menebak-nebak.

Netra merahnya menatap tajam dan datar melihat aktivitas yang di lakukan Ratu Julie dan Tuan Snowhite yang tak lain ialah Kepala Ruang Obat di RS pusat Denally, Tuan Smith Snowhite. Ace tak menyangka ternyata sang Ratu ikut terlibat dalam kejahatan laknat ini.

Setelah melakukan ritual, kedua netra mereka berdua berubah menjadi separuh berwarna merah gelap. Ratu Julie seperti bukan dirinya. Dengan seringaiannya, ia kembali menyantap hidangan terlezat di depan matanya. Suara renyah dari tulang ranum milik janin berusia 5 bulan jalan sungguh sangat menggugah selera Ratu Julie dan Tuan Smith. Biasanya, Tuan Smith hanya melihat perilaku brutal Ratu Julie menyantap seonggok daging bayi. Tapi, kali ini ia tidak tinggal diam. Tuan Smith juga menikmati daging kecil yang sudah tak berbentuk tersebut.

Thalia di dalam lemari mendengar suara renyah dari kunyahan dan kecapan tulang ranum menjadi mual seketika. Ia tak bisa membayangkan jika janin hasil dari keguguran akan berakhir menjadi santapan manusia.

'Mereka semua gila!' Seru Thalia dalam hati, ia susah payah mengambil nafas di sela-sela perutnya bergejolak ingin mengeluarkan segala isinya 'Mereka ini menganut Sekte apa?' Tanyanya dalam hati.

Secara tak sadar, Thalia sudah beringsut memeluk Ace lebih erat. Dirinya kacau karena mendengar secara langsung ASMR kanibal janin manusia. Netra emasnya tak mampu melihat bagaimana keadaan di luar lemari. Ia hanya pasrah kepada Ace yang akan membawanya kemana, Thalia merasa dirinya tidak berdaya seketika.

'Gian, Novel Romansamu benar-benar tidak waras. Ini sih bukan cerita cinta segitiga. Melainkan cerita Gore Kanibal Janin Manusia!' Protesnya dalam hati.

Setelah acara santapan selesai, Ratu Julie menyeka mulutnya yang belepotan darah. Kedua netranya sudah kembali normal, begitu pula dengan Tuan Smith.

"Tinggal berapa lagi aku harus memakan janin-janin tersebut?" Tanya Ratu Julie.

Smith terkekeh "Bukankah anda menyukainya?" Ratu Julie menatap Smith tajam "Baiklah, baiklah. Saya hanya bercanda! Kurang dari 25 janin lagi,"

Ratu Julie mendengus kesal "Bisakah kamu mempercepat pencarian janin sampai 25? Aku tak sabar untuk segera mengetes kekuatanku?"

Smith beranjak berdiri "Bersabarlah! Jangan terburu-buru. Toh, kerajaan Orthello sudah berada di genggamanmu!"

Ratu Julie menggelengkan kepala "Tidak, aku masih memiliki tujuan lain. Yaitu menyelesaikan misiku dan aku harus kembali ke tempat dimana aku berasal!"

Smith mengernyitkan kedua alisnya, begitu pula dengan Thalia yang mendengarkan percakapan mereka.

"Apa maksud anda, Ratu?" Tanya Smith.

"Jangan pura-pura bodoh, Smith!" Bentak Ratu Julie "Kau yang membuatku memilih jalan seperti ini. Kau yang bilang padaku bahwa aku bisa membuka portal dimensi jika kekuatanku penuh dengan tanda kedua mataku berubah merah. Apa kau lupa bagaimana kekuatanku bisa hilang sebelumnya? Padahal aku sudah pernah menjelaskannya padamu!" Tanya Ratu Julie.

Smith terdiam, ia menatap Ratunya datar "Tapi, menggunakan sihir untuk membuka portal antar dimensi itu cukup beresiko!" Jawabnya.

Ratu Julie tertawa "Aku tidak perduli dengan resikonya. Terpenting, aku bisa kembali ke duniaku! Karena di sana aku masih memiliki tujuan!"

Smith terkekeh "Apakah tujuan anda di sana lebih penting, Ratu? Bukankah lebih baik anda di sini dan melanjutkan hidup anda sebagai penguasa Orthello?"

Ratu Julie menggelengkan kepalanya "Tidak! Aku tidak mau berada di sini! Di dunia aneh dan di tubuh seorang wanita! Apakah kau lupa bahwa aku ini adalah pria!" Jawab Ratu Julie membuat Smith sukses melongo dengan kedua mata melebar.

Ace merasakan tubuh Thalia menegang di pelukannya, pria itu menatap Thalia dan mengecek gadis itu. Thalia tampak terkejut, kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga lebar. Ia tak menyangka bahwa Ratu Julie adalah seorang laki-laki.

"Tapi, kalau laki-laki kenapa bisa melahirkan Ricard?" Gumam Thalia, otaknya jadi agak sedikit konslet. Ace yang mendengarnya juga ikut bingung dengan perkataan Ratu Julie.

Gelak tawa Tuan Smith membahana memenuhi ruangan "Ratu, anda pria? Yang benar saja? Setahu saya saat kita berhubungan sudah jelas bahwa anda itu adalah wanita. Dan wanita yang paling seksi," Jawab Smith dengan mata penuh nafsu gairah.

Ratu Julie melemparkan tatapan tajam pada Smith "Memuakkan! Berhentilah berkata hal yang menjijikan sampai jiwa Ratu Julie yang asli kembali! Memang benar kau dalam kondisi mabuk saat aku memberitahumu hal penting."

Smith kembali terdiam "Lalu, Kemana Jiwa Ratu Julie yang asli?" Tanya Smith.

Ratu Julie mengangguk "Ternyata benar otakmu dangkal."

Smith berdecak kesal karena di rendahkan oleh Ratu Julie "Jangan banyak mengumpat! Katakan saja intinya!"

"Dengarkan baik-baik aku bicara, Smith! Aku bukan Ratu kalian yang bernama Ratu Julie Ellenius. Aku adalah jiwa penasaran yang tidak tahu kenapa bisa terjebak di tubuh wanita ini!" Ucapnya tegas, Smith menatapnya dengan sarat penuh ketidakpercayaan.

Ratu Julie menghela nafas "Kau kira aku kehilangan kekuatan akibat aku kalah dalam pertarungan melawan Ace?" Tanya Ratu Julie yang diangguki oleh Smith.

"Tidak! Jiwaku merasuki raga wanita ini setelah ia kalah bertarung melawan Ace malam itu! Aku menggantikan peran Ratu Julie tetapi tidak dengan kekuatannya. Julie ini bodoh dan terlalu gegabah! Kekuatannya meskipun hebat dia masih kalah jauh dengan keturunan murni!" Jawabnya.

"Kalau begitu kau siapa? Dan kemana Ratu Julie?" Tanya Smith.

Ratu Julie menggelengkan kepalanya "Aku tidak tahu kemana jiwa asli Julie! Tapi, namaku adalah Sandiano Matarius! Dan jiwaku adalah jiwa seorang laki-laki, aku bukan wanita jadi jangan pernah melakukan hal menjijikan sekali lagi! Atau aku sendiri yang akan menghabisimu!" Gertak Ratu Julie dengan penuh ancaman.

Ace merasakan tubuh Thalia gemetar, ia langsung menatap Thalia. Kedua netra emasnya menatap Ace tajam, pria itu tahu kalau Thalia dalam mode marah.

"Segera tuntaskan ritual menjijikan ini! Jika kau ingin Ratu Julie kesayanganmu itu segera kembali. Aku tahu kau sudah mencintai wanita itu sejak lama, jauh sebelum pernikahannya dengan Raja Liam!" Ratu Julie terkekeh, Smith membeku di tempat dengan ekspresi penuh tanda-tanya.

"Jangan kira aku tidak tahu, Smith!" Ledek Ratu Julie "Aku memiliki semua memori wanita ini dan juga perlakuanmu padanya sudah cukup menjelaskan padaku bahwa kau sudah jatuh dalam pesona wanita ini!" Ratu Julie beranjak dari tempat duduknya, ia berdiri membelakangi Smith "Jika kau ingin jiwa kekasih tersayangmu kembali. Maka bantu aku untuk kembali ke duniaku. Terakhir, kau akan hidup bahagia bersama dengannya!" Sambung Ratu Julie.

Smith menatap datar Ratu Julie "Tidak semudah itu. Julie tidak memiliki perasaan apapun padaku. Meskipun jiwamu tiada dan Julie kembali lagi. Dia tidak akan pernah melirikku! Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah seorang baron."

Ratu Julie tertawa "Kau lupa siapa aku?" Smith mengernyit "Aku Ratu Kerajaan Orthello. Meskipun Ricard sudah naik tahta, aku masih bisa mengeluarkan sebuah perintah!" Ratu Julie melangkah perlahan, ia berdiri di belakang Smith yang masih duduk. Jemari lentiknya mengelus lembut kedua bahu Smith, dengan arogannya Ratu Julie mendekati telinga Smith dan berbisik "Bagaimana jika aku memberikanmu sebuah wilayah dan status baru yang lebih membanggakan? Duke Smith Snowhite?" Bisikkan Ratu Julie membuat kedua mata Smith membelalak sempurna.

Ratu Julie kembali beranjak ke tempat duduknya "Untuk urusan Raja Liam dan kelanjutan hubunganmu dengan Julie tersayang, serahkan saja padaku! Lagi pula, tak lama pria tua itu akan mati!" Ucapnya enteng.

Gejolak amarah Thalia semakin memuncak, ia tak menyangka sosok pamannya tidak berubah meskipun telah terjebak di tubuh Ratu Julie. Dengan pisau kecil yang tergenggam erat di tangannya. Thalia segera mendorong tubuh Ace sekuat tenaga, hingga punggung pria itu menabrak lemari dan menimbulkan kegaduhan. Smith dan Ratu Julie menatap tajam ke arah lemari tersebut.

Bruakk

Thalia dengan tendangannya mampu merusak engsel pintu lemari hingga terlempar kearah Smith dan Ratu Julie. Keduanya berhasil menghindari pintu lemari yang melayang tepat ke wajah mereka berdua. Kedua kursi yang mereka tempati berakhir hancur tertimpa pintu lemari. Ratu Julie terkejut saat melihat Ace menatapnya datang. Berbeda dengan sosok Nathalia yang sudah melemparkan tatapan ingin membunuh dirinya.

Thalia dengan gejolak emosi yang membara segera berhambur menghajar sang Ratu Julie. Wanita penguasa Orthello masih diam dan berusaha mematahkan segala serangan yang di lontarkan Thalia, serangan bertubi-tubi menghujaninya. Ratu Julie dalam mode bertahan.

Dengan ekspresi wajah sang Ratu yang terkejut bercampur bingung karena Nathalia mantan tunangan Putra Mahkota tiba-tiba menyerangnya. Akhirnya, Ratu Julie pun tak tinggal diam. Ia juga membalas dan menyerang Thalia dengan tangan kosong. Gadis bernetra emas tak terkejut dengan kemampuan sang Ratu menyerangnya, karena ia tahu jiwa pria di dalam sana juga sama seperti dirinya. Bisa ilmu bela diri.

"Argh!" Ratu Julie terkena tendangan Thalia tepat di perutnya. Tubuh wanita itu terlempar kebelakang membentur dinding. Nyeri yang amat sangat ia rasakan di daerah perut.

Smith maju menyerang Thalia di tangkis oleh Ace. Kedua pria itu saling beradu fisik karena tak ada senjata. Sesekali sihir dari kedua tangan mereka keluar untuk menyerang. Ace pun sesekali menyerang dan melakukan pertahan dengan sihirnya, ia juga melakukan hal yang sama terhadap Thalia, jika wanita itu mendapat serangan sihir dari Smith.

"Kalian berdua tidak akan selamat setelah ini!" Ujar Ratu Julie.

Thalia mendengus kesal "Coba saja kalau berani! Aku tidak akan membiarkanmu mencapai tujuanmu! Aku akan menghabisimu di sini sama seperti kau menghabisiku di dunia nyata!" Bentak Thalia penuh amarah.

Deg

Ratu Julie membelalakan kedua matanya "Kau..."

"Benar! Lama tak jumpa, Paman!" Jawab Thalia dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.

🌹🌹🌹

Jangan lupa jaga kesehatan di musim penghujan..

Makan yang banyak, lupakan diet, dan minum vitamin sebagai penunjang...

Sampai jumpa lagi

NING SRI 😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...
604K 22.3K 29
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
3.1M 300K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
472K 28.5K 46
{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, t...