SAINGAN [ END ] || Tersedia V...

By pudubear999x

144K 25.4K 7.4K

☀️"mari bersaing secara sehat. 🌻" kalau phi sakit berarti phi gabisa saingan sama kana?" ☀️" gak gitu bocah... More

SN 1🌻
SN 2🌻
SN 3🌻
SN 4 🌻
SN 5🌻
SN 6🌻
SN 7🌻
SN 8🌻
SN 10🌻
SN 11🌻
SN 12☀️
SN 13☀️
SN 14 ☀️
SN 15☀️
SN 16 ☀️
SN 17☀️
SN 18 ☀️
SN 19☀️
SN 20☀️
SN 21☀️
SN 22🌻
SN 23🌻
SN 24🌻
SN 25🌻
SN 26 🌻
SN 27🌻
SN 28🌻
SN 29🌻
SN 30🌻
SN 31☀️
SN 32☀️
SN 33☀️
SN 34☀️
SN 35☀️
SN 37☀️
SN 38 ☀️
SN 39 ☀️
SN 40☀️
SN 41 🌻
SN 42 🌻
SN 43🌻
SN 44 🌻
SN 45🌻
SN 46☀️
SN 47🌻
SN 48🌻
SN 49🌻
SN 52 ☀️
SN 53☀️
SN 54 ☀️
SN 55☀️
SN 56☀️
SN 57 ☀️
SN 58 ☀️
SN 59 ☀️
☀️SN 60 [END] 🌻
PDF?
info PDF

SN 51☀️

1.5K 383 285
By pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading



" Beneran mau masak sendiri?" Tanya Grace.

" Mau masak sama oma!" Antusias kana.

" Wah... Cucu oma sudah pintar masak ya, ayo oma temani masak."

" Bunda lihat aja deh, sekali-kali makan masakan anak bunda," kekeh Grace.

" Iyah, bunda tunggu aja disana." Ucap kana sambil memakai apron nya.

" Biasanya suaminya di masakin apa?"

" Baru pernah sekali masakin phi mew, itu pun sebelum menikah." Jelas kana.

" Yasudah sekarang kana mau masak apa?"

" Yang simple-simple aja deh," ucap kana.

Dia berjalan ke arah lemari pendingin lalu mengeluarkan beberapa bahan masakan.

Drtt... Drrtt ..

Grace yang sedang duduk santai di meja makan langsung menoleh ke arah handphone kana.



" Na, suami kamu ngechat tuh!"

" Huh?"
Kana menoleh ke arah bunda nya.

" Apa?" Tanya kana.

Grace menggidikkan bahu nya, dia cuma liat notif nya doang.

" Bales aja, nanti dia ngambek kalau gak di balas." Sahut kana.


" Gapapa nih bunda buka? Ini privasi kana loh."

" Gapapa bun, buka aja."

Grace meraih handphone kana kemudian membuka aplikasi pesan.

Grace terkikik geli melihat chat dari menantu nya itu. Siapa yang gak terkecoh kalau mew seperti ini.




" Suami kamu lucu ya Na, kaya anak kecil," kekeh Grace.

" Kenapa?" Tanya kana.

Grace mendekati kana lalu memperlihatkan chat dari mew.

" Emang dia tuh, gak jelas hidupnya." Gerutu kana.

" Kebalik ya, biasanya kana yang gitu."

" Engga tuh, kana gak pernah manja-manja lagi, sudah malas kana nya." Sahut kana.

" Ehm.. bunda ke depan dulu ya, mau nemenin Opa."

Grace mengecup singkat pipi kana lalu langsung pergi begitu saja.


***
"

Jadi aman kan?" Tanya Grace sekali lagi.

" Iya aman, disini gak ada cctv atau alat penyadap suara, lagian dia tau nya kalian gak tau. Jadi apa yang harus dia khawatirkan? Dia gak ada keharusan pasang alat seperti itu dirumah kalian." Jelas Jack.

" Khawatir aja, jadi nya was-was banget mau ngapa-ngapain." Gumam Grace.

" Beda cerita kalau dia menganggap kalian lawan, dia harus tau pergerakan kalian. Kalau ini kan engga." Kekeh Jack.

Jadi tadi Grace minta rumah nya di periksa oleh baba nya, ternyata memang aman. Anak buah Jack sudah memeriksa setiap sudut rumah Grace.

" Syukur lah, eh tapi gak ada mata-mata kan disini?" Bisik Grace.

" Gak ada sayang, semua maid kan baba yang pilihkan, soal pengamanan, penjagaan kalian semua baba yang urus."

" Yasudah kalau aman, aku bisa tidur nyenyak," kekeh Grace.

" Suami kamu kapan pulang?"

" Mungkin sebentar lagi, tadi aku suruh suaminya kana ikut pulang."

" Hmm bagus, baba juga harus bicara sama dia. Mungkin baba bisa cari sedikit informasi."

" Baba sudah selidiki kakek nya mew?" Tanya Grace.

" Mereka sangat tertutup Grace, sangat susah untuk mencari informasi tentang mereka. Tapi jangan terlalu khawatir, baba sudah terbiasa menghadapi orang seperti mereka."

" Jadi kita harus mulai dari mana?" Tanya Grace.

" Di mulai dari Mew, dan mungkin... Di akhiri dengan kana." Jelas Jack.

Terdengar suara helaan nafas dari Grace, dia benar-benar bingung dengan situasi yang sedang dia hadapi.

Ini benar-benar rumit.

" Kalian harus tenang, Mama sama Baba ada di belakang kalian, kita hadapi ini bersama-sama sampai masalahnya beres." Ucap first. Ibu dari Grace.

" Gak ada yang bisa tenang kalau menyangkut anak, tapi mau bagaimana lagi, kalau gak gini kita gak mungkin bisa mencari tau akar permasalahannya. Karena menurutku Ini bukan hanya sekedar perselingkuhan biasa." Gumam Grace.

" Gapapa ya, bagaimana pun nanti hasilnya, kana harus berlapang dada, ini sudah takdir tuhan sayang, setiap manusia pasti punya masalah. Jadi kita selesaikan ini bersama-sama." Ucap first.

Rasanya sedih sedari tadi melihat cucu nya ini diam membisu. Cucu nya yang terlihat selalu happy sekarang terlihat sangat hancur.

" Kalau sudah terbongkar, entah alasan mereka kuat atau engga. Baba akan tetap membuat perhitungan sama mereka. Belasan tahun mereka mempermainkan kalian, baba rasanya gak terima." Ucap Jack.

" Perhitungan apa? Mereka kebal hukum." Gerutu Grace.

" Kebal hukum? Kalau mereka main uang, kita lakukan hal yang sama. Baba rela kehilangan seluruh harta baba demi kalian. Itu bukan apa-apa." Sahut Jack.

" Kana bisa hadapi ini sendiri, cukup bantu kana cari tau akar masalahnya." Ucap kana.

" No, kenapa harus sendiri kalau ada kami disini?" Tanya Grace.

" Bunda... Sedari awal kana yang di incar. Kana yang di libatkan, jadi biarkan kana yang membereskan masalah ini."

" Gak. Opa gak setuju, biarkan kami semua terlibat. Enak saja, dia saja melibatkan dua kakek nya. Masa kana engga!" Omel Jack.

" Tuh bener, jangan bergerak sendirian, takutnya kamu ceroboh." Tegur first.

Kana melirik ke arah oma nya kemudian tersenyum tipis.

" Eh iya, nanti malam Baba sama mertua kamu mau pergi, kami mau cari tau soal rumah sakit yang menangani kana dan david dulu. Mungkin kita bisa cari tau lewat sana."

" Hmm... Kabari kami kalau ada sesuatu." Ucap grace.

" Iya. Kana nanti tunggu kabar dari rumah aja. Semoga bisa segera menemukan titik terang."

Drrtt... Drrtt...

Kana tersentak saat handphone nya yang satu nya bergetar.

Perasaan nya langsung tak enak saat melihat notifikasi pesan dari cia.

" A-aku ke kamar bentar ya, kebelet pup!" Ucap kana.

Dia langsung bergegas pergi meninggalkan keluarganya yang terlihat bingung.

" Bagus, ini yang kana tunggu," lirih kana dengan suara yang sedikit bergetar.

Kana membuka pintu kamar nya lalu duduk di tepi tempat tidur.

" Huh... Tahan.." lirih kana sambil mengusap dadanya.

Air matanya menetes saat membayangkan tingkah gila suaminya itu.


" Jadi david ya, smith." Gumam kana.

Kana meletakkan handphone nya lalu menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.

Kana bisa menyimpulkan kalau davikah juga tau masalah ini, davikah terlibat tapi mungkin davikah berontak.

" kenapa harus gak jadi sih. Padahal pengen mergokin mereka," gumam kana.

Ceklek...

Kana tersentak, dengan cepat kana menyembuhkan handphonenya tadi di bawah bantal.

" Mbul, sa- heh kenapa?" Kaget mew saat melihat mata sembab kana.

Mew bergegas mendatangi kana, menaruh asal tas kerja nya lalu menarik kana kedalam pelukannya.

" Sayang kenapa? Sini cerita sama phi."

" Gapapa, tadi lagi badmood aja. Gak tau sekarang sensitif banget," bisik kana.

" Badmood? Kenapa, apa yang bikin badmood. Kita hilangkan badmood nya ya."

" Mau jalan-jalan nanti, gapapa muter-muter aja. Atau main ke tempat bright." Ucap kana.

" Boleh, kita langsung kes- "

Drttt.... Drrtt...

Tubuh kana menegang saat handphone yang dia sembunyikan tadi bergetar.

Drrtt... Drttt..

Mew melepaskan pelukannya, mata nya tertuju pada bantal kana.

Drrttt... Drrt....

" Eh ayo makan! Tadi kana sudah masak." Ucap kana sambil meraih tangan mew.

" Tunggu itu handphone kamu bunyi," ucap mew.

" E-ehh, itu m- "

Mew menatap bingung ke arah kana, kesannya kana tengah menyembunyikan sesuatu.

" Apa?" Sela mew.

Kana susah payah menelan ludahnya sendiri saat Mew menyingkirkan bantal yang menutupi handphonenya.

" Phi, itu gak enak kita di tunggu opa Jack." Ucap kana.

" Sebentar!" Ucap mew sembari mengambil handphone kana.

Nafas mew tercekat saat melihat notifikasi dari cia di handphone kana.

Tanpa membuang waktu mew membuka aplikasi pesan kana.

Benar-benar di luar dugaan nya, dia akui kalau kali ini kecolongan. Dia bisa lengah dengan hal sebesar ini.

Mew menghela nafas kasar lalu kembali duduk di tepi tempat tidur.

Mereka berdua hening sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Mew membuka semua aplikasi pesan di handphone kana. Dia gak nyangka kalau kana berani menyadap handphonenya.

Tapi tunggu. Sejak kapan kana tau soal ini.

" Gila.." lirih kana dengan mata yang sudah memerah, dada nya sangat sesak terlebih lagi melihat wajah mew yang tak nampak bersalah.

Mew menatap kana, tangannya mencengkram kuat handphone kana.

Mau bagaimana lagi, permainannya sudah terbongkar.

" Mari berpisah," lirih kana.
Hanya itu yang bisa dia ucapkan.

" Berpisah? Setelah aku menunggu selama belasan tahun, aku melepaskan incaran ku begitu saja?" Tanya Mew.

" Kenapa harus kana? Kana ada salah apa sama phi?" Lirih kana.

Mew memperhatikan kana yang terlihat sangat tenang. Bahkan kana tak meninggikan suaranya sedikitpun.

" Kenapa harus kamu? Ya memang harus kamu, kamu harus hancur! Sayang sekali cepat terbongkar. Paling tidak sampai kamu mengandung anak ku lalu aku mencampakkan mu!"

" M-maksud phi?" Lirih kana.

Mew beranjak dari duduknya, dia mendekati kana dengan sorot tajam mata nya.

" Karena kamu, ibu mu, dan anak mu nanti. Harus merasakan apa yang aku rasakan," bisik mew penuh dengan penekanan.

Wajah kana terlihat semakin bingung.

" Jangan berbelit-belit, katakan saja semuanya agar kana paham."

Mew terkekeh, raut wajah nya tak terbaca oleh kana.

Tok! Tok! Tok!

Mereka berdua menoleh ke arah pintu saat mendengar suara ketukan dari luar.

" Mew.. kana.. ayo turun, makanan sudah siap!" Teriak Grace.

Mew tersenyum miring lalu berjalan ke arah pintu.

" Iya bunda.. tunggu sebentar." Ucap mew.

Mew membuka lebar pintu nya.
Grace tersenyum manis saat menatap mew.

" Kana nya man- "

Ucapan Grace terhenti saat melihat handphone yang ada di tangan mew.

Mata nya langsung berpindah ke arah kana yang tengah berdiri mematung dengan tatapan kosong.

Mew membiarkan grace masuk kedalam kamar mendatangi kana.

Brak!

Pintu nya mew tutup secara kasar lalu menguncinya.

" M-mew?" Panik Grace.

" Sudah tau kan? Lalu kalian mau apa?" Tantang mew.

Grace menarik tangan kana untuk bersembunyi di belakang nya.

" Kamu yang apa?" Tantang Grace.

Mew tertawa keras melihat reaksi ibu dan anak itu.

" Aku? Kalian mau tau keinginan ku apa?" Tanya mew sambil berjalan santai ke arah Grace.

" Aku mau kalian menderita sampai kalian mati!" Tekan mew.

Kana mengalihkan tatapannya ke arah mew.
Tanpa di duga kana berani maju lalu menampar kuat wajah mew.

" Kamu yang harus nya mati!" Pekik kana sambil menunjuk wajah mew.

" Aku sudah lama mati semenjak Papah ku memaksaku untuk mendonorkan jantung ku ke anak cinta pertama nya!" Teriak mew penuh amarah.






Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continue Reading

You'll Also Like

321K 24.7K 24
Wang yibo dipaksa menikah dengan remaja tanggung yg usianya terpaut 12 tahun darinya.demi menuruti desakan sang ayah yg tengah sakit. akankah hubunga...
43.3K 8.7K 41
Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahk...
58K 4.9K 8
Berawal dari kebencian yang menimbulakan rasa cinta. Namun cara dia menunjukan rasa cintanya adalah cara yang salah. Namun semua kisah akan berjalan...
245K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...