All About Us and Memories ( J...

By summer_yurie

5.7K 585 106

BXB 18+ maybe homophobic and minor go away cw lainnya menyusul πŸ‘πŸ» " apakah kelak kita akan bertemu lagi... More

🐹 US 🐰
chapter 1 ( 🐹x🐰 )
chapter 2 ( 🐹x🐰 )
chapter 4 (🐹x🐰)
chapter 5 (🐹x🐰)
chapter 6 (🐹x🐰)
chapter 7 (🐹x🐰)

chapter 3 ( 🐹x🐰 )

520 80 14
By summer_yurie

Sepertinya hari Minggu akan selalu jadi hari favorite untuk anak-anak dibelahan dunia mana pun . Sama halnya anak-anak panti yang selalu menunggu kedatangan hari Minggu karena mereka bisa bermalas-malasan di ruang televisi atau bahkan di kamar mereka . Ibu panti memberikan kebebasan untuk anak-anak asuhnya , setelah Senin sampai Sabtu beberapa diantara mereka harus sekolah , maka hari Minggu ibu panti biarkan anak-anak untuk melakukan hal yang mereka inginkan , seperti hobi misalnya , atau sekedar menonton kartun di televisi .

Begitu pun dengan seokjin dan Jungkook . Mereka tengah asik duduk-duduk beralaskan tikar di halaman belakang , tak lupa ada kak Naya juga yang ikut bermain .

" Kamu mau kak Naya kasih kado apa buat ultah nanti ? " Tanya Naya

" Hmm... Aku cuma mau Kita semua yang ada di panti diberi kesehatan dan kebahagiaan "

" Duh .. kookie dah gede sekarang , selain itu kookie mau apa ? Ada yg mau kookie beli ga ? " Tanya Naya lagi

" Ga ada , kookie ga perlu apa-apa lagi . Kak Naya simpan aja uangnya buat beli pakaian " jawab Jungkook . Naya yang mendengarnya tersenyum sekaligus terharu . Naya berpikir bagaimana jadinya kalau nanti seokjin sudah pergi dari panti asuhan ini .

" Kalo dari kak seokjin , kookie mau apa ? " Tanya seokjin

" Ga ada kak... Kookie ga mau apa-apa , beneran deh " jawab Jungkook sedikit kesal . Dalam pikirnya , ada apa dengan kak seokjin dan kak Naya ? Kenapa mereka kompak menawarinya hadiah ? Padahal setiap tahun dirinya tidak pernah mendapatkan kado kecuali kue dan kalau ada donatur yang datang . Terlalu Mencurigakan menurut Jungkook .

Selang beberapa menit , ibu panti pun ikut bergabung dan menanyakan perihal kado yang diinginkan Jungkook , andai dia bisa menjawabnya dengan gamblang , mungkin Jungkook akan mengatakannya dengan lantang " aku tidak ingin kado , aku hanya ingin kak seokjin tetap bersamaku , disampingku , itu saja ! "  Tapi lagi-lagi Jungkook tidak boleh egois , kakaknya harus bahagia , kakaknya harus bisa menggapai mimpinya selama ini . Urusan aku ? Itu gimana nanti .

===========================================

Sebuah mobil mewah berwarna hitam , berhenti tepat di depan pagar panti asuhan . Kaca mobil yang hitam membuat Jungkook tidak bisa melihat siapa didalamnya . Tak lama pintu mobil terbuka dan terlihat sosok wanita dewasa cantik dengan rambutnya yang panjang . Jungkook tidak asing dengan wajahnya . Tak lama seseorang terlihat keluar dari dalam mobil , kali ini seorang lelaki , tampan juga , keduanya terlihat serasi dan masih terlihat muda . Jungkook baru saja mengingat siapa kedua orang itu , tidak lain mereka adalah calon orang tua angkat seokjin .

Jungkook berdiri dan berinisiatif untuk menyapa calon orang tua angkat kakaknya tersebut .

" Selamat siang om dan Tante " sapa Jungkook ramah

" Selamat siang sayang , ibu pantinya ada ? "

" Ada Tante , om dan Tante mau bertemu ibu panti ya , mari masuk "

" Nama kamu siapa nak ? " Tanya yang pria

" Namaku Jungkook om " jawab Jungkook semangat

" Baiklah Jungkook , antarkan kami bertemu ibu panti yaa... " .

Lagi-lagi , Jungkook hanya bisa melihat dibalik jendela . Dia tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Namun samar Jungkook mendengar mereka menyebut " jemput " dan " dua hari lagi " apa maksudnya ? . Jungkook berusaha untuk membuka sedikit pintu agar bisa mendengar dengan jelas apa pembicaraan didalam , namun diurungkan karena sepertinya pembicaraan mereka sudah selesai . Jungkook pun berdiri di balik tembok , mencoba untuk sembunyi .

" Seokjin , bunda jemput 2 hari lagi yaa... Gapapakan ? Apa terlalu cepat ? " Tanya wanita dewasa itu

" Sebenarnya.... "

" Seokjin masih butuh waktu ya ? Kalau begitu , nanti kamu minta tolong ibu panti hubungi bunda kalau seokjin sudah siap buat ikut bunda sama ayah yaa ... "

" Dua hari lagi yah ? Gapapa bunda , 2 hari lagi seokjin tunggu bunda sama ayah jemput yaa... "

" Terima kasih sayang... " Wanita itu tersenyum bahagia , ia kecup kening seokjin dengan penuh sayang . Begitu pun dengan pria yang berada dibelakangnya . Kedua matanya tidak bisa bohong melihat sang istri dan seokjin dengan tatapan penuh sayang . Lantas pria tersebut memeluk keduanya .

Jungkook terdiam , cairan bening itu mengalir begitu saja dari sudut matanya . Ia mencoba mencerna kembali semua perkataan seokjin dan calon orang tuanya itu .

Jemput ? Dua hari lagi ? Itu artinya dia akan kehilangan orang yang sangat disayanginya di hari ulang tahunnya lagi ?

Ingatannya kembali pada saat ibu panti memberitahu tentang kematian sang ibu. Pikirannya kembali membuka luka lama yang sudah tertutup rapih . Namun Jungkook tidak bisa berbuat apa-apa . Dia tidak mungkin egois untuk membiarkan seokjin tetap tinggal dipanti .

===========================================

Pagi harinya , semua normal seperti biasa . Seokjin sudah berangkat pagi2 sekali ke sekolah ditemani ibu panti , karena ibu panti harus mengurus surat kepindahan sekolah untuk seokjin . Sedang Jungkook pergi ke sekolah seperti biasa . Layaknya seperti semalam tidak terjadi apa-apa . Bahkan Jungkook masih bisa bercanda dengan seokjin , kak Naya dan juga anak-anak lainnya . Kemana perginya tangis semalam ? Apa secepat itu jungkook mengikhlaskan kenyataan kalau hanya tinggal sehari lagi kakak kesayangnya itu pergi .

Cuaca jakarta cukup terik siang ini , Bu panti sudah dirumah dari tadi , semua urusan sekolah seokjin sudah selesai . Hanya seokjin tidak ikut pulang karena ingin berlama-lama dengan sahabatnya sebelum akhirnya seokjin pindah sekolah . Sedangkan Jungkook sudah berada dirumah setengah jam setelah ibu panti sampai ke rumah . Sosoknya sekarang sedang berada di kamar Hans , disibukkan dengan beberapa buku pelajaran dan juga cerita . Entah apa yang terjadi pada Jungkook , ibu panti sedikit khawatir karena biasanya anak itu akan semangat mandi dan berdiri di depan pintu dengan buku cerita ditangannya , menunggu kedatangan seseorang yang dia sayang .
Ibu panti yang melihat Jungkook sedang serius membaca di dalam kamar lantas meninggalkannya . Ibu panti tidak mau terlalu ikut campur . Anak asuhnya itu pintar , berpikir kritis dan dewasa , meskipun usianya masih dibilang anak-anak namun sifat dewasanya sudah nampak .

Tinggalkan Jungkook . Sekarang seokjin tengah berdiri di depan pagar panti asuhan yang masih tertutup . Ia celingak celinguk seperti mencari sesuatu . Entah apa yang dicari sebenarnya .

" Jungkook kemana ? Kenapa dia tidak menungguku di depan pintu ? " Tanyanya pada dirinya sendiri .

Aneh , benar-benar aneh . Karena biasanya Jungkook selalu berdiri didepan sana , menunggunya pulang . Bahkan saat keadaan sakit pun jungkook selalu menyempatkan diri untuk menunggu seokjin , meskipun berakhir dengan ditarik paksa sama ibu panti atau kak Naya untuk tiduran saja di kamar .

Seokjin pun memutuskan untuk masuk ke rumah dan mencari keberadaan Jungkook , namun baru saja dirinya hendak masuk kamar Hans , dengan cepat Naya menarik tangannya itu dan membawanya pergi dari kamar Hans .

Kini keduanya berada di dapur , ada ibu panti juga disana . Seokjin melihat wajah ibu panti tidak seperti biasanya , seperti ada wajah khawatir , cemas namun juga sedih . Begitu juga dengan Kak Naya ,  seperti ada masalah serius.

" Bunda sama Kak Naya kenapa ? Jungkook kemana ya , tumben banget dia ga nungguin aku di depan rumah " tanya seokjin .

" Kamu sudah bilang sama Jungkook kalau kamu akan dijemput keluarga kamu besok ? " Tanya ibu panti

" Belum Bun , semalam aku mau bilang tapi Jungkook sudah tidur duluan "

" Jujur bunda khawatir sama Jungkook , meskipun bunda tahu dia anaknya kuat tapi untuk yang satu ini bunda sanksi " ucap ibu panti yang terlihat sangat cemas

" Kenapa kamu ga minta waktu sedikit lagi saja sama orang tua angkat kamu ? Aku lihat mereka baik dan pasti ngerti " ucap Naya

" Maksud kak Naya apa ? "

" Kamu pergi disaat Jungkook ulang tahun , apa kamu tidak sadar ? " Ucap kak Naya dengan nada cukup tinggi , terbesit sedikit rasa kecewa pada seokjin .

" Naya... Ini bukan salah seokjin , waktunya yang tidak tepat . Jangan salahkan seokjin " ucap ibu panti . Naya dan seokjin terdiam . Naya menyesal dengan ucapannya , sedang seokjin menyesal kenapa dirinya bisa lupa kalo besok adalah hari ulang tahun Jungkook . Seokjin hanya bisa mengutuk dirinya sendiri sekarang.

Ketiganya terdiam , sampai akhirnya salah satu anak asuh di panti tersebut memberi tahu ketiganya tentang jungkook .

" Ndaaa ... Kak Jungkook nangis dikamar " ucap anak tersebut .

Mendengar itu , tanpa pikir panjang seokjin berlari meninggalkan dapur untuk segera melihat keadaan Jungkook . Sekarang hatinya dipenuhi rasa bersalah dan penyesalan . Teganya dirinya membuat orang yang dia sayang menangis bahkan dirinya sendiri yang akan memberikan luka lama yang sama pada kesayangannya itu .

Benar saja , sesampainya seokjin di kamar Hans , dia melihat Jungkook sudah kacau , anak itu duduk ditempat tidur yang dipenuhi sobekan kertas , nampaknya semua kertas itu berasal dari buku-buku cerita miliknya .

Tanpa pikir panjang , seokjin pun menghampiri Jungkook lalu memeluk tubuh kecil itu . Yang dipeluk hanya diam , tidak bergeming sedikit pun . Jungkook malah semakin menangis ketika seokjin meminta maaf padanya .

" Maaf " hanya itu yang bisa seokjin sampaikan.

🐹🐰



Selamat pagi...
Sampai sini dulu , masih mau lanjut atau stop disini aja ? 🤔😂
Jangan lupa vote dan vomment yaa

I yellow you 💛

Continue Reading

You'll Also Like

137K 10.3K 44
Sebuah peristiwa menyebabkan Yuna kehilangan ingatannya selama dua tahun terakhir sehingga melupakan Vian, suaminya dan malah mengingat kenangan saat...
230K 18.9K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
199K 19.1K 71
Freen G!P/Futa β€’ peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
166K 26.3K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...