ONESHOOT48

By shnyssc

541K 13.3K 644

Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori ceri... More

GreShan CH2
GreShan CH2 II
GreShan CH2 III
FioChik
FioChik
FioChik
FreFio
Gaby
FreSha
CH2
FreShan
FreShan II
ChikShel
ShanChik x ZoyToy
GreChik
KathShel
KathAsMa
FreShan [Kepikiran]+
FioChik [Ketos & Waketos]+
DelShel
ShanChik [Ex]+
ShanChik [Ex]II+
ManDira [PC Baru]+
FreFlo+
FreFlo+
ChrisMuth [Sekretaris & Bendahara]
ChrisMuth [Sekretaris & Bendahara]II+
KACILA [Cinta Abadi]
ShanChik [Zoo]+
Shani Marsha [Hukuman]+
FreShan [Guling Kesayangan]
ShanChik [Ketidaksengajaan]
ShanChik [Ketidaksengajaan]
ShanChik [Jealous]
CH2 [Bunda Chika]+
CH2 [Nenek]+
ChrisZee[Crazee]
ShanChik [Ex]+
ShanChik [Ex]+
🔥
ShanChik [Ex]+
[Mommy?]+
[Mommy?]+
[Mommy?]+
FreShan+
Mami Pengertian+
Sikopet Kesayangan+
Sikopet Kesayangan+
Tumbuh Dewasa+
Tumbuh Dewasa+
Tumbuh Dewasa+
Tumbuh Dewasa+
Mantan Istri+
Mantan Istri+
Sang Ilmuan dan Ciptaannya+
Sang Ilmuan dan Ciptaannya+
Kepribadian Ganda+
Kepribadian Ganda+
Hujan+
Artefak+
FreFlo
Kepribadian Ganda+
Asisten Rumah Tangga+
CH2 [Nenek]+
Maaf
Penyakit
Act Nude
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Pucat
Kamu dan Dia
Kembali
Mama Chika
Mama Chika

CH2 [Bunda Chika]+

11.4K 275 16
By shnyssc

"Bunda... Bunda kenapa nangis."

Setelah Christy melihat mobil itu melaju meninggalkan pekarangan rumah, Christy buru buru masuk dan mendapati bundanya yang sedang menangis. Christy baru saja datang dari bersekolah. Christy ada mengikuti ekstrakulikuler, jadi dia pulang agak sore.

Christy membantu bundanya untuk berdiri. Mendudukkannya di sofa ruang tengah. Setelah itu, Christy berlalu ke dapur untuk mengambilkan air minum untuk bundanya.

"Ini bunda, bunda minum dulu biar agak tenang." Chika meraih gelas tersebut dan menenggaknya. Chika kemudian meletakkan gelas tersebut di atas meja.

Jari lentik Chika secara perlahan mengusap pipinya yang dibasahi air mata. Chika menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, kakinya ia selonjorkan ke arah depan.

Tangannya secara perlahan mengelus perutnya yang cukup besar. Memasuki bulan ke enam, membuat Chika sedikit kesulitan. Chika sangat mudah kelelahan dan moodswinger.

"Bunda kenapa? Ada masalah apalagi sama ayah?" tanya Christy yang hanya memancing Chika agar mau bercerita.

"Itu cuma masalah biasa sayang, dedek gak perlu khawatir ya." Christy memeluk Chika dengan erat. Christy yang mendengar percakapan mereka, menyimpulkan bahwa ini adalah masalah besar.

Tadi sebelum masuk rumah, Christy mendengar perdebatan kedua orang tuanya. Yang pada intinya, di kehamilan Chika kali ini, sangat disarankan untuk adanya hubungan badan dengan suami. Ini akan memudahkan si ibu pada saat melahirkan.

Tapi Vion menolak, dan malah memilih pergi untuk bermain di luar saja.

"Mas, masa kehamilan aku udah memasuki bulan ke enam, loh! Dokter menyarankan kita untuk melakukan hubungan badan. Setidaknya seminggu sekali lah!"

"Jangan ngomongin hubungan badan sama aku. Aku udah gak dapet nikmatnya kamu lagi! Apalagi dengan perut besar seperti itu."

Vion berlalu begitu saja. Tak lupa, ia meraih tas kerjanya dan pergi dengan langkah besar.

"Mas kamu mau kemana?!"

"Mencari apa yang aku gak dapatkan di rumah ini!"

Christy mengepalkan tangannya, wajahnya menyiratkan amarah yang begitu besar terhadap ayahnya. Tapi Christy pendam itu semua dan beralih meraih tangan bundanya.

"Bunda mending temenin aku ke kamar yuk. Bunda istirahat di sana aja sama aku. Ya?" Chika tersenyum. Christy selalu bisa membalikkan mood nya dengan sangat cepat.

Chika mengangguk. Christy membantu bundanya untuk berdiri. Menuntunnya untuk ke lantai dua kamarnya.

Setelah berada di dalam kamar, Chika mendudukkan diri di kasur Christy. Sedangkan Christy sedang memilih baju di dalam lemarinya.

Setelah dapat, Christy meletakkan baju dan celana gantinya di atas pangkuan Chika. Christy secara perlahan membuka baju seragamnya. Meletakkan di keranjang cucian.

Chika hanya menatap diam apa yang dilakukan Christy. Dulu ini merupakan kebiasaan Chika. Chika lah yang selalu memandikan serta menggantikan pakaian anaknya. Tapi semenjak Christy sudah berumur 17 tahun, Christy mengaku malu kepada maminya. Apalagi Christy sadar akan kelebihan yang ia miliki.

Kini Christy membuka seragam bawahnya. Chika dapat melihat dengan jelas bahwa tonjolan di bawah sana sangat besar. Cepat sekali tumbuhnya, pikir Chika.

Christy menurunkan penutup terakhirnya. Christy sekarang sudah full naked di depan maminya. Lagi. Mata Chika membulat melihat penis anaknya yang sangat besar. Jika dibandingkan, milik Christy jauh lebih besar dari milik mas Vion.

Christy menyentuh kedua bahu bundanya. Membuat tatapan Chika kembali ke manik Christy. Mata coklat dan bulat sempurna, tatapan yang sangat meneduhkan. Perlahan Chika merasakan mata itu semakin dekat.

Mata itu terpejam dan membuat Chika langsung melotot. Christy mengecup dan melumat bibir Chika dengan sangat lembut.

Chika meraih kedua lengan Christy untuk menjauhkannya, tapi Christy memegang kepala Chika dan memperdalam ciumannya. Nikmat. Bahkan ciuman seperti ini tidak pernah di dapatkan dari suaminya.

Kini Chika terbuai dan mulai mengikuti permainan anaknya. Christy yang menyadari hal itu tersenyum senang dan terus melakukan aksinya. Dengan perlahan dan hati hati, Christy merebahkan tubuh Chika.

Kedua tangan Christy menarik daster yang Chika kenakan. Melepasnya dan Christy letakkan di sebelahnya. Christy juga melepaskan kaitan bra bundanya. Kini Chika sudah bertelanjang dada.

Christy langsung menyambar puting payudara sebelah kiri. Dengan cepat Christy menyedotnya karena Christy rindu dengan susu bundanya.

"Shhh dekk, pelan pelanh." Setelah susu itu keluar, barulah Christy memelankan temponya.

Christy sangat menikmati susu yang keluar dari payudara bundanya. Kalau boleh, Christy mau minta setiap hari.

Tangan kanan Christy mulai meraba bagian bawah Chika. Karena tadi Chika menggunakan daster, jadi bagian bawah hanya tersisa Daleman saja.

"Uhhh dek, janganh," Chika menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Matanya terpejam merasakan rangsangan yang Christy berikan.

Christy menarik turun celana dalam Chika hingga terlepas. Christy kembali mengelus vagina yang sedikit basah tersebut. Christy menyudahi kulumannya di pucuk payudara Chika. Lalu Christy mengecup dengan kuat di area dada bundanya. Membuat beberapa tanda di sana.

"Ahh dek!"

Christy meletakkan wajahnya di depan vagina Chika. Dengan perut yang besar, tentu Chika tidak bisa melihat kegiatan Christy di bawah sana.

Jari telunjuk Christy terulur dan memainkan klitoris milik Chika. Yang membuat Chika mengerang kenikmatan. Sekarang, lidah Christy ikut terulur dan bermain di dalam sana. Hangat dan geli langsung Chika rasakan.

"Ahh dek, kamu pinter bangeth,"

"Eumhh, makasi bunda."

Christy yang senang langsung menambahkan tempo permainan lidahnya. Menikmati setiap lendir yang keluar dari dalam sana. Terasa sedikit asin ketika Christy tidak sengaja menelannya.

"Yang cepet dek, bunda mau keluarhh."

Christy menghentikan jilatannya. Ia berdiri lalu menatap bundanya. Chika pun merasa sedikit kesal karena sebentar lagi dia akan mencapai klimaksnya.

"Kenapa dek? Kok berhenti?"

"Boleh ya Bun?"

Christy mengurut penisnya. Christy melebarkan paha bundanya dan mengarahkan penisnya untuk masuk.

"Dek, jangan dek! Kamu masih–"

"Uhh Bun, enakh bangeth. Ini pertama kali bagi aku Bun."

Entah kenapa, Chika mulai menangis. Namun kini tangisannya dibarengi dengan Sura desahannya yang merdu. Christy sudah menggerakkan bokongnya. Maju mundur dengan tempo yang pasti. Tempo sedikit lambat namun tepat mengenai G-spot Chika.

Chika juga lemah dengan tempo yang lambat seperti ini. Chika sudah merasakan vaginanya yang berkedut. Menandakan ia akan lepas sebentar lagi.

"Ahh dedek, lebih cepat!"

Christy pun mempercepat temponya. Christy merasakan penisnya semakin dijepit oleh vagina bundanya.

"Ahh bunda, jangan dijepit!"

"Sayangg, bunda keluarhh!"

Christy merasakan penisnya yang menghangat di dalam sana. Penisnya dijepit dengan kuat dan tidak bisa ditarik keluar.

"Bun! Bun! Please jangan dijepit! Ahh aku keluar Bun!"

Karena tidak bisa ditarik, dengan terpaksa Christy membenamkannya miliknya lebih dalam. Chika pun mendesah kala merasakan hangatnya sperma anaknya sendiri.

"Eh! Eh! Sabar dedek! Bunda masih sensitif!" Chika terkejut karena Christy kembali menggerakkan bokongnya.

"Nggak mau bunda. Ini enak soalnya. Nanti aku minta sering sering sama bunda deh!"

Mereka berdua kembali bermain hingga klimaks yang ke empat kali bagi Christy. Tiga klimaks di antaranya, keluar di dalam semua. Dan klimaks yang terakhir itu keluar di dalam mulut Chika.

Christy merasakan sensasi yang sangat nikmat ketika mulut bundanya mengecup dan mengulum penisnya. Christy bisa klimaks lebih cepat dari biasanya.

"Huh, makasi Bun."

"Bunda yang harusnya bilang makasi sama kamu. Pasti kamu denger obrolan bunda sama ayah ya?" tanya Chika kepada anaknya.

"Iya Bun, aku nggak suka ayah ngomong kayak gitu sama bunda. Pokoknya kapan pun bunda mau, Christy siap kok puasin bunda."

Christy berbaring di sebelah Chika. Menjadikan lengan Chika sebagai bantal dan meraih puting Chika. Kembali ia menyusu di sana. Secara perlahan mereka berdua terlelap dengan keadaan tubuh yang masih telanjang.

Continue Reading

You'll Also Like

56.2K 4.9K 14
Bubble gum yang menyedihkan, . . . Hidupnya penuh dengan rasa sakit. Dia Gummy, anak kecil yang masih sangat polos. "Hidup Gummy hanya tentang lasa s...
928K 10.4K 64
cerita singkat
46.9K 3.7K 29
Zean, seorang pria yang tengah berjuang memperbaiki kesalahan masa lalunya, memutuskan untuk kembali fokus pada keluarga kecilnya. Ia bertekad mewuju...
148K 14.5K 59
Kehilangan seseorang akan selalu menjadi luka terdalam.