Usai menjalin hubungan dengan gavril genap 3 bulan sudah,keseharian naurel benar benar berubah ia menjadi pribadi yang baik dan selalu gembira hidupnya sangat bahagia beberapa bulan bersama gavril, reigan yang sudah kembali ke luar kota dang orang tua naurel yang sudah pulang namun masih dengan pekerjaan mereka yang setiap hari selalu menumpuk, namun naurel tidak apa ia masih mempunyai gavril naurel senang akan hal itu
"Gav,pulang sekolah nanti temenin aku buat beli kado ultah temen aku ya?" Ucap naurel
Gavril hanya menganggukan kepalanya menyetujui ajakan naurel, toh tidak ada alasan untuk ia menolak ajakan kekasihnya,ia sangat mencintai naurel jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam gavril ingin membahagiakan naurel dan tidak membuat ia terpuruk atau terluka barang sedikit saja
"Gav,kalo suatu saat aku pergi kamu gimana?" Tanya naurel tiba tiba
"Ngaco lo" Gavril terkekeh mendengar ucapan naurel yang menurutnya ngaur
"Tapi gav" Ucapan naurel terhenti saat gavril menghentakan sendoknya di meja , karna mereka sedang berada di kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang keroncongan
"Dengerin gw,gw tau sikap gw kaya gini, tapi lo harus tau,gw dan lo ga akan kemana mana jadi lo gausah berpikiran bahwa salah satu antara kita bakalan ada yang pergi" Gavril mentap tajam pada kedua bola mata naurel, naurel yang mendengar nada berbicara gavril ia menelan ludahnya dengan susah payah dan langsung menundukan kepalanya
"Maaf" Lirih naurel ia melihat kebawah dan memelintir tangannya yang berada di bawah meja
"Makan" Perintah gavril lalu dengan sigap naurel menuruti ucapan gabril dan memakan makanannya hingga habis
"Belajar yang bener gw gamau denger lo bolos, atau tidur di kelas" Ucap gavril saat bel masuk berbunyi ia mengantarkan naurel ke kelasnya karna kelas mereka berbeda jadi gavril berniat untuk mengantar naaurel
Gavril memang suka bolos namun jika ia sudah mempunyai kekasih prinsipnya adalah menjadikan ia satu satunya perempuan dihatinya dan membimbingnya dengan baik maka dari itu sebelum gavril menikahi naurel ia sudah lebih dulu membimbing naurel dengan mengajarinya mana yang baik dan mana yang buruk
"Iya ayang" Naurel tersenyum senang menjawab ucapan gavril ia berlari masuk kedalam setelah mengtakan itu,ia sedikir usil pada gvril karna ia tau gavril masih kesal padanya karna topik pembicraan di kantin tadi
"Dasar, bisanya bikin orang greget lo nau" Gavril terkekeh melihat tingkah naurel, rasanya gavril ingin terus berada di sisi naurel, lalu gavril pun segera pergi menuju kelasnya
"Nau,lo sama gavril makin deket aja" Ucp tata menggoda naurel
"Apasih taa" Naurel menahan senyumnya, apa yang di katakan tata memang benar hubungan keduanya makin lama makin lengket, namun naurel bahagia dengan itu semua
"Lo beruntung banget nau" Taata menatap manik mata indah nurel, naurelpun yang meerasa di lihat ia melihaat balik ke arah tata
"Ya, bisa di bilang gw emang beruntung bahkan beruntung banget" Ucap nauel pd narsis
"Najiss" Ucap tata yang melihat tingkat kepedean naurel ia hanya memutas bola matanya malas
"Tugas biologi noh kerjain jangan bucin mulu" Mendengar ucapan tata seketika kedua bola mata naurel melebar, ia lupa dengan tugas biologinya
"Tataaa lo kenapa baru bilangg!" Naurel segera mengeluarkan buku biologinya dari dalam tas dan mulai fokus pada lembar soal soal dan mengisinya dengan serius, sama halnya dengan tata yang mulai mengerjakan tugasnya sebelum sang guru memasuki kelas
Mereka adalah dua sahabat yng suka bersaing dalam kepintaran,tata yang selalu rangking 1 terkalah kan oleh naurel namun hal itu tak membuat keduanya memputuskan tali persahabatan bahkan mereka saling memoyokan satua sama lain jika mereka mendapat nilai yang kurang bagus namun bukannya sakit hati mereka hanya merasa itu angin lalu saja, yang artinya mereka harus lebih giat belajar
***
"Selamat siang anak anak" Sapa pa bambang guru ipa biologi mereka
"SIANG PAK" Jawab mereka serempak, mereka takut jika tidak menjawab sapaan pak bambang karna pak bambang adalah guru yang suka memberi tugas banyak sebagai hukuman para murid nakal
"Hari ini buka buku halaman 9 dan kumpulkan tugas kemarin sekarang,yang tidak mengerjakan silahkan kalian bikin proses pembuatan susu sapi pada kertas polio
"Wah, tugasnya gak maen maen co" Ucap tata cengo mendengar tugas yang harus di selesaikan jika tidak mengerjakan tugas sebelumnya, dan di kelas mereka hanya 3 orang lelaki yang tidak mengerjakan mereka tau bahwa ketiga cowo tersebut tidak akan mengerjakan lagi karna mereka bertiga tidak heran lagi selalu keluar masuk ruang bk tak heran juga selalu membolos ketika pelajaran pak bambang namun tidak ada kapok kapoknya dasar lelaki
"Iya, mending kalo bisa liat google mah lah ini pasti berhadapan langsung sama pak bambangnya jadi gabisa nyontek sana sini" Ucap naurel menimpali ucapan tata sambil menatap pak bambang yang memeriksa tugas tugasnya
"Hey bangku samping sana kalian kenapa ngobrol terus? Cepat kalian kerjakan tugasnya jika tidak ingin saya tambah" Ucap pak bambang naurel dan tata pun langsung bungkam mendengarnya mereka tidak ingin di tambahkan tugasnya mereka tidak siap
"Setelah beres kalian lari keliling lapangan selama 10 kali"
"APA?!"
***
"Nau gue cape asu" Tata duduk di tengah lapangan ia mengeluh cape sama halnya dengan naurel baju batik khas sekolahnya menjadi basah karna keringat mereka, bagaimana tidak pak bambang tidak main main dengan ucapannya padahal hari sudah siang dan membuat lapangan menjadi panas, dan mereka baru berkeliling 8 putaran, lapangan luas jadi tidak sebentar berkeliling 10 kali itu
"Gue juga cape ta" Naurel berbaring di lapangan ia tidak takut bajunya kotor atau rambutnya kotor ia sungguh cape sekarang butuh istirahat sejenak ia memejamkan matanya menikmatin angin yang hanya sedikit itu
"Eh nau liat di sana" Naurel masih memejamkan matanya ia tidak minat mendengar ucapan tata
"Ck,nau liat si gavril" Ucap tata sekaligus, naurel yang mendengar kata gavril ia pun langsung bangun dengan rambut halusnya yang sudah berantakan dan keringat membasahi dahinya
"Siapa dia?" Monolog naurel,tata yang mendengar itu ia menganggukan kepalanya mengerti dengan tingkah naurel yang ingin tahu siapakah perempuan yang berasama gavril tadi, karna mereka masuk ruang bk dan belum keluar sama sekali
"Ayo lanjut" Naurel dan tata melanjutkan berkeliling lapangan dengan berlari dan akhirnya selesai sudah hukuman mereka naurel langsung abruk di tempat setelah selesai menyelesaikan hukumannya ia terlentang begitu saja di lapang sama halnya dengan tata ia sungguh lelah tak mampu untuk berdiri ia teramat cape
"Huh cape banget gw pengen minum" Keluh naurel ia bangun dari tidur terlentangnya karna panas matahari membuat kulitnya terasa terbakar namun saat ia menepuk nepuk bajunya ia tak sengaja yang melihat gavril bergandengan keluar dari ruang bk menuju kelasnya terlihat si perempuan yang bergelantungan pada gavril
"Nau" Naurel terlonjak kaget saat dengan tiba tiba tata duduk di sebelahnya dan mengagetkan naurel, sejak kapan gadis itu bangun dari terlentangnya
"Koperasi kuy, gw aus pengen minum" Ajak tata berusaha membuat naurel tak kepikiran dengan kejadian tadi, pasalnyaia baru liat perempuan itu selama ini ia tak pernah melihatnya
"Yaudah ayo gw juga aus" Mereka pun pergi ke koperasi sekolah karna jika pergi ke kantin mereka akan ketahuan oleh guru piket yang berkeliling sekolah,jika ke koperasi mereka akan beralaskan membeli pulpen padahal membeli minum
***
"Nau lo tau jawaban no 5 gak?" Tanya tata, mereka saat ini sedang mengerjakan mtk namun naurel yang di tanya hanya bengong tata pun menoel hidung naurel dan naurel tersadar dari lamunannya
"Hah apa?" Beo naurel
"Ck,lo kenapa sih, lo tau jawaban no 5 ga?"
"Oh udah liat aja" Naurel menyodorkan bukunya dan segera tata menyalin jaawaban naurel dan berterimakasih padanya setelah selesai
Naurel masih memikirkan perempuan tadi,ia baru kali ini melihat ada perempuan yang berani mendekati gavril, pasalnya saat rumor gavril berpacran dengannya banyak yng takut mendekati gavril di tambah gavril yang semakin cuek pada perempuan kecuali pada naurel tata pun sama halnya dengan yang lain ia di cueki oleh gavril, namun perempuan tadi terlihat sangat manja pada gavril dan gavril pun tidak menolak saat tangannya di genggam dan di gandeng, naurel menjadi sakit hati oleh itu semua, mengapa gavril tak menolaknya?