SISI LAIN YESSICA (END)

By renehyun29

111K 9.8K 348

Dibalik sikap dinginnya ternyata dia adalah sosok wanita terlembut. Dengan pesona pemilik gummy smile itu nya... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
Part 37
Part 38
😭😭😭
Part 39
Part 40
Part 41

Part 15

2.7K 267 9
By renehyun29

Semakin Dekat

Cup...cup...cup...

"Bangun boy, waktunya sekolah"

Zee yang merasa terusik itu pun terbangun dari tidurnya, ia terkejut karena mendapati Ternyata mama-nya lah yang membangunkannya.

"Mamaaa...." Zee langsung bangkit dan memeluk Shani seakan penuh kerinduan.

"Zee kangen sama mama"

"Heleh baru juga ditinggal dua hari boy" sahut papa Zee yang ternyata sudah menyusul istrinya kekamar Zee

"Iiiisss mama ... Papa tuh" adunya

"Udahlah mas, kamu itu suka banget bikin anaknya bete"

"Hehe maaf cintaku, maaf ya boy cuma bercanda papa"

"Hmmm...."

"Oh ya mah, selamat ya atas perilisan koleksi terbaru butik mamah" lanjutnya tak lagi menghiraukan sang papa yang suka jahil itu.

"Hehe makasih ya kesayangan mama, oh ya kata bibik kamu jarang di rumah akhir-akhir ini? Sibuk ya?"

"Iya mah, sekarang aku ikut basket diajakin teman-teman, jadi suka latihan gitu mah. Nanti kapan-kapan aku kenalin ke mereka ya mah" mama Zee itu pun tersenyum lalu menganggukkan kepalanya

"Mama terus yang di ajak ngobrol, papa nya di anggurin aja nih?"

"Enggak ah, papa suka resek, dah ah Zee mau mandi nanti telat lagi sekolahnya" setelah mengatakan itu Zee lalu bergegas, tak lupa ia mencium pipi mama-nya sebelum masuk ke kamar mandi.

"Eh bocah, udah curi start aja kamu" kesal papa Zee karena melihat tingkah anaknya itu

"Udah ah mas, sama anak kok begitu"

"Tapi kan kamu punya aku Cinta"

"Aku juga punyanya Zee, jangan mulai deh"

~~~

"Morning para kesayangan Zee" sapa nya ketika melihat kedua orang tuanya yang sudah berpakaian rapi tengah duduk di meja makan.

"Pagi boy, sini sarapan dulu" balas papa Gracio

"Papa sama mama kali ini akan ke kota mana lagi?" Tanya Zee di sela dirinya mengambil nasi goreng ke piringnya.

"Hari ini papa cuma kekantor kok boy, paling sore atau malam udah dirumah"

"Mama juga hari ini cuma ke butik sama mau ngecek hotel aja Zee"

"Oh oke oke"

"Oh ya sayang, bulan depan mama akan mengadakan fashion show. Kamu datang ya, ajak tuh cewek yang kamu ceritain waktu itu" lanjut mama Shani

"Nah iya tuh boy, gimana kelanjutan hubungan kamu sama dia?" Papa Gracio kini seakan bersemangat untuk mendengar cerita anak semata wayangnya itu.

"Emmm...sejauh ini sih makin baik pah, mah. Cuma ya gitu masih cuek-cuek gimana gitu. Susah banget buat di luluhin" jawab Zee sedikit sedih.

"Wah menarik banget ya, mama benar-benar penasaran jadinya. Siapa perempuan yang bisa menolak pesona seorang Anzee Nadhel Natio Harlan?"

"Iya sayang, aku juga jadi penasaran. Boleh lah nanti kapan-kapan kita kesekolah Zee sekalian temuin adik kamu Cindy, udah lama kan kita gak ketemu dia sayang?"

"Eh jangan mah, pah" cegah Zee

"Loh kenapa boy?"

"Emmm....anu.... anak-anak Natio School gak tau kalau aku anak mama dan papa, aku merahasiakan identitas aku pah, mah"

"Kenapa?" Kini mamanya yang bertanya

"Zee gak mau berteman sama orang yang gak tulus, kebanyakan mereka nanti cuma mandang aku sebagai anak dari pengusaha nomor 1 di asia dan anak dari seorang desainer terkenal. Aku mau mereka berteman karena aku adalah Anzee bukan orang yang di segani oleh semua orang"

Papa dan mama Zee sontak hanya bisa saling pandang, mereka bangga sama Zee di saat mungkin semua orang memimpikan menjadi anak seorang Gracio Harlan dan Shani Indira Natio dan pasti akan memamerkannya pada semua orang, Zee justru tidak ingin melakukannya, dia juga tidak pernah sekali pun membuat mereka kecewa. Di tengah sibuknya jadwal keduanya Zee tidak pernah mengeluh, dia juga tidak seperti orang lain yang mungkin akan berontak dan membuat onar untuk bisa orang tua nya perhatikan.

"Yaudah mah, pah, Zee berangkat dulu ya" pamitnya pada kedua orang tuanya

"Iya sayang hati-hati ya, jangan ngebut bawa motornya"

"Siap mah"

Setelah Zee pergi,

"Pah, sepertinya aku akan mulai mencari orang untuk mengurus semua bisnis aku deh. Aku kasihan sama Zee, dari dia kecil kita selalu sibuk sama dunia kita. Sampai kita melewatkan tumbuh kembangnya Zee"

"Iya sayang, aku juga merasa bersalah sama Zee. Dia anak yang pengertian, tanpa sadar dia sudah sedewasa ini. Aku juga akan mengurangi porsiku di perusahaan. Semoga dimasa depan kita bisa banyak meluangkan waktu untuk Zee ya mah" mendengar penuturan Gracio, Shani pun mengangguk lalu memeluk suaminya itu.

.

.

.

Di Sekolah...

Zee yang baru saja tiba di sekolah, di kagetkan dengan para siswa yang tengah berkerumun di sebuah papan Mading.

"Do, aldo" panggil Zee ketika Aldo hendak menghampiri kerumunan itu

"Woi Zee, baru datang?"

"Iya nih, itu pada heboh lihat apa sih?" Tanya Zee yang sudah penasaran

"Enggak tau juga gue Zee, ini juga mau lihat. Yuk kita kesana aja dari pada penasaran kan" ajak Aldo dna betapa terkejutnya Mereka kala melihat suatu kertas yang tertempel di sana.

"Zee" Aldo seketika langsung menoleh ke arah Zee begitu pula dengan Zee, mereka saling bertatapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam benak mereka masing-masing.

"Gue duluan Do" Zee pun langsung berlari meninggalkan Aldo.

Sepanjang jalan dia terus berusaha untuk menghubungi seseorang. Namun selalu tidak diangkat.

Huh hah huh....Zee menarik nafas sebelum berbicara

"Kak, mana kak Chika?" tanyanya pada para sahabat Chika

"Dia di panggil keruang kepala sekolah Zee" jawab Ashel, terlihat mereka semua tengah sedih karena sahabatnya yang sedang terkena masalah.

Yah pengumuman itu menunjukkan sebuah foto yang tentu saja semua murid Natio School mengenalnya.

Halo semua murid Natio School
Kalian pasti sekarang sedang bertanya-tanya tentang sosok di foto itu bukan? Dia adalah Yessica Tamara Alendra sang primadona Natio School dan anak itu ternyata adalah anaknya teman-teman.

Bukankah pihak sekolah harus bertindak tegas mengenai hal ini? Secara anak SMA masa udah punya anak mana anak itu sudah besar dan sebentar lagi akan masuk Sekolah Dasar. Gak nyangka sisi lain seorang Yessica sang kulkas berjalan ternyata seorang ibu beranak satu. Hihhh kita semua ketipu sama tampang cantiknya teman-teman.

Saran saya sih dikeluarkan aja gak sih?

Braakkk.....

Tiba-tiba pintu yang bertuliskan ruang kepala sekolah itu terbuka dengan cukup kasar.

"Astaga, apa-apaan kamu Zee. Tidak sopan sekali, tidak bisa mengetuk pintu dulu kah?" Tanya kepala sekolah itu sedikit kesal

"Kak Chika, kamu gapapa kak? Mereka ada berbuat macam-macam sama kamu tidak kak?" Tanya Zee tanpa menghiraukan kepala sekolahnya yang sedang mengomelinya.

Zee terus melihat tubuh Chika dari atas sampai bawah, ia ingin memastikan jika wanita itu baik-baik saja.

"Anzee Nadhel" sentak bu Cindy

"Emm...Zee, ada ibu kepala sekolah" Chika memperingati

Pov Chika

Gue gak habis fikir sama kelakuan ini anak, sekelas Zarraz and the geng yang selalu bikin onar disekolah aja gak ada yang berani masuk ke ruang kepala sekolah yang terkenal tegas ini. Tapi Zee, yang notabennya seorang anak baru tapi nyalinya gue akui sangat pemberani.

Dia kesini dan sampai mendobrak pintu kepala sekolah juga demi gue, ya ampun Zee jangan terlalu berbuat baik ke gue. Gue takut pertahanan yang udah gue bangun itu runtuh total.

"Kak Chika gak ada yang luka kan? Kak Chika butuh apa? Mau ke rooftop?" Tanya Zee yang tidak ada habisnya.

Jujur saja gue jadi kikuk sendiri, apalagi disini masih ada bu Cindy. Mana dia terus natap kami horor banget lagi. Aahh ayolah Zee sadar keadaan, jangan bikin nama gue makin jelek lagi, please stop sama tingkah lo itu.

"Aawwss....sakit sakit" ujar nya karena tiba-tiba bu Cindy menjewer kuping Zee.

"Eh bu" gue yang hendak menghentikan itu pun langsung di pelototi oleh bu Cindy membuat nyali gue ciut.

"Kamu ini, masuk udah tidak sopan, saya ngomong juga tidak kamu hiraukan. Mau kamu saya hukum hah?" Omel bu Cindy

"Bu maaf, mungkin Zee seperti itu karena saya. Jika ingin menghukum maka cukup hukum saya aja bu"

"Zee mending kamu keluar dulu, gue mau selesaiin masalah gue" gue akhirnya bertindak sangat keren. Zee sudah banyak melakukan hal besar dalam hidup gue, bahkan Indira bahagia hanya karena dekat dengan Zee. Mungkin gue manusia jahat yang tidak bisa membalas perasaan orang setulus Zee, tapi gue juga gak mau jadi orang yang tidak tahu berterimakasih, karena berkat hadirnya Zee semua jadi sedikit menyenangkan.

"Enggak mau kak Chika, aku mau disini temani kamu" tolaknya, dia selalu saja keras kepala.

Hah...

Kulihat bu Cindy membuang nafasnya kasar.

"Sudah duduk lah kalian berdua" putusnya membuat kami berdua akhirnya nenuruti perintah bu Cindy

"Jadi bisa kamu jelaskan Chika terkait foto yang di tempelkan di mading sekolah?"

"Iya bu, yang di foto itu memang anak saya" jawab gue karena tidak ingin berkilah.

"Jadi kamu sudah menikah?" Tanya bu Cindy lagi

"Belum bu"

"Terus? Anak ini bagaimana bisa jadi anak kamu Chika? Tolong jawab dengan jujur karena itu akan membantu saya dalam membuat keputusan"

"Bu Cindy kak Chika itu...."

"Stop Zee, ini bukan ranah lo buat ikut ngomong" gue heran sama Zee, selalu saja ikut campur urusan gue.

"Tapi kak"

"Diem aja"

"Ibu bisa mengambil keputusan apapun itu, saya akan menerimanya bu" lanjut gue

Bu Cindy nampak memijat pelipisnya, mungkin dia sedikit pusing dengan jawaban yang gue berikan.

"Yasudah kalian boleh keluar, untuk Chika tunggu keputusan dari saya segera" putusnya.

Gue dan Zee pun pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.

Di sepanjang koridor, Zee nampak terus diam entahlah apa yang dia fikirkan, gue gak mau peduli.

"Huhh muka doang cantik, taunya jalang murahan" pekik salah satu siswi disana

"Berapa buat bayar lo sampai punya anak gitu Chik?"

"Gue kira cewek mahal ternyata cewek murah...cuakss"

"Sok jual mahal di sekolah, tau ya duit anak sekolah gak setebal om-om girang? Hahaha"

Jangan tanyakan hati gue, karena saat ini sedang panas terbakar karena kata-kata menjijikan dari orang-orang ini. Benar bukan? Manusia tidak akan mudah berubah, selalu mempercayai apa yang mereka lihat tanpa mencari tahu kebenarannya. Sangat muak dan malas menanggapi hal ini, karena sudah terbiasa dengan omongan yang jauh lebih pedas dari ini. Prinsip gue selagi gak senggol Indira gue bakal diem, tapi kalau berani libatin Indira, jangan harap lo tenang.

"Berisik ANJ*NG" pekik Zee, jujur gue kaget karena baru pertama kalinya gue lihat seorang Zee marah.

Zee tiba-tiba berlari menuju siswa-siswa yang tadi ngatain gue.

Bughh...bughh...bughh....

4 orang itu seketika tepar karena pukulan-pukulan yang Zee layangkan.

"Zee cukup Zee, mereka udah pingsan" tahan gue karena Zee hendak memukul mereka lagi

"Lepas kak, gue mau sobek mulut hina mereka"

"Cukup ya. Sekarang lo ikut gue" gue berbicara lembut agar Zee mau ngedengarin gue.

Pov author

"Lo ngapain sih ngeladenin mereka Zee?" Kini Chika dan Zee sudah berada di atas rooftop.

Tak berapa lama, Jessi, Olla dan Ashel datang membawa kotak p3k, sesuai permintaan Chika tadi

"Chika lo gapapa? Mana sini biar gue obatin" Jessi yang sudah terlihat panik

"Bukan gue tapi dia" jawab Chika langsung mengambil alih kotak obat itu dari tangan Jessi

"Astaga Chik, gue fikir lo yang luka. Gue fikir anak Natio School bakal lakuin kayak di film-film yang di lemparin air comberan, telor busuk, lebih parahnya di lempar-lemparin batu loh" ujar Olla

"Kebanyakan nonton drama lo La" Jessi

"Tau lo, bukannya bersyukur sahabatnya gapapa, malah berharap lain lo" kesal Ashel

"Eh gue bersyukur yak, gak berharap Chika luka juga elah. Kan tadi gue panik jadi mikirnya kemana-mana" sanggah Olla

Sedang mereka yang sibuk berdebat, Chika juga sibuk mengobati luka Zee. Sudut bibirnya nampak berdarah serta jemarinya yang luka karena menonjok teman-teman sekolah mereka tadi.

"Lain kali jangan gitu lagi" pesan Chika

"Gak janji, kalau mereka berani sentuh kak Chika maka aku gak akan memaafkan mereka"

"Jangan buat mereka juga benci Lo. Jalan lo di Sekolah ini masih panjang"

"Emang kak Chika enggak?"

"Gue bakal cari sekolah lain"

"Gak boleh, gak akan aku biarin itu terjadi"

"Zee...."

"Enggak kak Chika, jangan pernah berfikir kamu bisa tinggalin aku" sentaknya lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Chika dan sahabat-sahabatnya yang menatap mereka heran

"Zee kenapa Chik? Kok kayaknya marah gitu?" Tanya Ashel

Chika hanya mengedikkan bahunya, tak ingin menjawab pertanyaan itu

"Eh tapi sejak kapan di rooftop keren begini? Pantesan Lo betah Chik, jahat banget gak ajak-ajak kita ya" Olla

"Ini Zee yang buat"

"Oohhhhh.....buatan ayang toh, pantesan gak ajak-ajak temen" ledek Jessi

"Serah deh, gue ngantuk" Chika langsung merebahkan tubuhnya di sana.

"Zee, gue harap lo gak bertindak aneh aneh habis ini" batin Chika khawatir.

Continue Reading

You'll Also Like

85.7K 11.2K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
YES, DADDY! By

Fanfiction

300K 1.7K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
781K 57.8K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
298K 26.4K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...