HEI!! OM DUDA (End)

By ananda110607

54.2K 931 12

"Heii , kau serius akan meninggalkan ku?!" Pria bertubuh kekar nan tampan tersebut langsung saja menoleh ke s... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41 ❗
42
43 ❗
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Announcement!!!

8

1.3K 20 0
By ananda110607

Saat ini Leonard sedang dalam perjalanan menuju kampus Jasmine setelah mendengar kabar jika Jasmine berkelahi dengan mahasiswi lain. Dengan kecepatan penuh Leonard pergi membelah jalanan kota di siang hari untuk menemui sang adik kesayangan nya yang saat ini sedang butuh pembelaan dari nya.

Sesampai nya di kampus Jasmine, Leonard langsung saja pergi ke tempat yang sudah di beritahukan oleh Jasmine di chat tadi. Dengan sikap yang dingin dan langkah jenjang nya Leonard melintas di antara para mahasiswi dan mahasiswa, banyak sekali mahasiswi yang memuji ketampanan Leonard saat diri nya melintas. Saat sampai di depan ruangan yang di maksud oleh Jasmine, Leonard langsung saja masuk ke dalam ruangan tersebut dengan tatapan marah nya.

"Apa yang kau lakukan kepada anak saya , hah?!" Bentak seorang wanita paruh baya kepada Jasmine yang tampak nya sedang membela anak nya.

Leonard yang melihat sikap wanuta paruh baya tersebut langsung saja peegi menghampiri mereka semua. Diri nya langsung saja memeluk tubuh Jasmine untuk melindungi nya dari amukan wanita paruh baya itu.

"Are you okay? Don't worry, you already have a brother," ujar Leonard keoada Jasmine yang tampak ketakutan karna di bentak.

"Beginilah jadi nya jika anak selalu di manjakan jadi nya tidak tahu diri!!" Seru wanita paruh baya tersebut dengan marah.

"Jaga ucapan mu nyonya! Salah apa adik ku sampai sampai kau harus membentak nya!! Adik ku tidak pernah melakukan hal yang tidak tidak jika tidak di ganggu terlebih dahulu!!" Amuk Leonard kepada wanita paruh baya tersebut.

Jasmine yang masih berada di pelukan Leonard tampak sangat ketakutan karna melihat kakak nya yang sudah marah.

"Dan kau!!" Tunjuk Leonard kepada seorang dosen yang berada di sana.

"Kau adalah dosen , tapi kau malah diam saja!! Dosen macam apa kau , hah?!" Tanya Leonard dengan marah.

"Ternyata kakak dan adik sama nya , sama sama tidak memiliki sopan santun.. orang rendahan seperti mu tidak akan bisa menandingi kami para orang atas!!" Sombong wanuta paruh baya tersebut.

Leonard yang mendengar kesombongan wanita itu hanya tersenyum miring karna tak menyangka jika masih ada yang tidak mengenal diri nya dan adik nya.

"Apa yang Jasmine lakukan sampai sampai harus terlibat masalah?" Tanya Leonard secara baik baik kepada Jasmine.

Jasmine pun langsung melepaskan diri nya dari pelukan sang kakak . "Jasmine tak melakukan apa apa kakak, justru Jasmine berusaha membantu salah satu mahasiswi yang sedang dia bully," ujar Jasmine sembari menunjuk ke arah mahasiswi yang bersama dengan wanita itu.

"Kau dengar bukan nyonya? Jadi di sini yang salah adalah putri mu!! Jika adik ku menyentuh putri mu itu semua di sebab kan oleh putri mu!!" Seru Leonard marah.

"Masalah selesai sampai di sini, dan kau pak dosen!! Kau akan segera di pecat sekarang juga, untuk mu nyonya.. kau salah karna menganggap ku remeh , asal kau tahu.. kami adalah keturunan keluarga Ezequiel," sambung Leonard lalu pergi membawa Jasmine.

Leonard langsung saja mempersingkat waktu nya dan menyelesaikan masalah yang menimpa Jasmine. Sedangkan wanita paruh baya tadi saat mendengar perkataan Leonard tampak langsung pucat karna diri nya masih belum ada apa apa nya dengan Ezequiel yang bisa melampaui diri nya , dan untuk dosen itu sendiri langsung menerima telepon pemecatan setelah Leonard pergi.

.

Saat ini terlihat jika Jasmine tampak sedang ketakutan karna apa yang telah terjadi, terlebih lagi dia melihat sang kakak yang sampai marah dan membentak bentak. Leonard yang tahu jika adik nya tampak ketakutan langsung saja menepuk pundak nya. "Dek... Udah ya , kan sekarang ada kakak."

"Tapi kak , Jasmine takut karna ibu tadi membentak Jasmine. Dan Jasmine juga takut karna kakak tiba tiba membentak, Jasmine takut kak...." Ujar Jasmine yang sudah hampir menangis.

Leonard yang merasa bersalah kepada adik nya itu pun langsung saja kembali memeluk nya agar Jasmine bisa tenang. "Gak apa apa dek , maafin kakak ya... Kakak melakukan itu karna kakak marah. Lain kali kakak gak akan kaya gitu lagi , gak apa apa kalo kamu mau nangis... Pokok nya gak boleh ada yang bentak kamu lagi selama ada kakak."

Jasmine yang di besarkan dengan penuh kasih sayang dan di manja di keluarga nya yang harmonis menjadikan nya takut akan nada bicara membentak.  Bahkan diri nya pernah menangis hanya karna mendengar Leonard sempat berbicara membentak kepada papa nya saat beberapa tahun lalu, dan sekarang Leonard kembali membentak di depan nya yang membuat nya tampak ketakutan.

Setelah Jasmine sudah tenang , Leonard langsung saja melajukan mobil nya untuk menuju ke kantor nya karna tadi diri nya sempat meninggalkan meeting penting nya demi Jasmine.

~£~

Sesampai nya di kantor Leonard, Jasmine langsung saja diam di dalam ruangan Leonard, dan Leonard langsung kembali ke ruangan meeting yabg sedang di pimpin oleh sang papa. Tak lama kemudian, akhir nya meeting selesai saat beberapa menit Leonard sampai , Jasmine yang melihat ada Alvaro melintas ingin pergi dari Ezequiel Group langsung saja pergi kekuar ruangan sang kakak guna mengikuti Alvaro.

Jasmine mengikuti Alvaro sampai ke parkiran, saat diri nya melihat Alvaro menaiki mobil nya diri nya langsung saja kembali ke dalam karna khawatir jika kakak dan papa nya akan mencari nya. Saat diri nya akan kembali ke dalam , terlihat jika beberapa karyawan berlari menuju parkiran.

"Ada apa?" Tanya Jasmine keoada salah satu dari mereka.

"Handphone tuan Alvaro tertinggal di ruang meeting , nona muda...." Jawab nya.

Jasmine yang mendengar itu langsung saja memiliki ide untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. "Kemarikan handphone nya , biar saya yang mengembalikan nya... Saya sekalian ada urusan di luar."

Karyawan tersebut yang tak bisa membantah apa kata nona muda nya langsung saja memberikan handphone milik Alvaro kepada Jasmine.

"Jika papa dan kakak menanyai , kau jawab saja saya pergi untuk membeli manisan. Dan kemari kunci mobil kantor," ancam Jasmine sembari meminta kunci mobil kepada karyawan tersebut.

"Ingat apa yang saya katakan tadi, jika tidak tamat riwayat mu," ancam Jasmine lagi.

Karyawan yang mendengar ancaman Jasmine hanya bisa meneguk ludah nya dengan kasar karna diri nya tak menyangka jika nona muda muda nya akan mengancam nya seperti itu , dan mau tak mau diri nya harus menuruti nya karna demi keberlangsungan hidup nya.

Jasmine pergi sambil mengendarai mobil kantor dengan kecepatan sedang menuju ke gedung perusahaan milik Alvaro. Sepanjang perjalanan menuju perusahaan milik Alvaro, Jasmine tampak berseri seri setelah tadi harus bersedih. Jasmine sudah tak ingin melihat ekspresi wajah dingin nan berkarisma milik Alvaro.

"Aku akan datang tuan , tunggu lah aku," ujar nya sambil terus fokus ke arah jalanan yang agak padat.

.

Sedangkan di sisi lain , Alvaro yang sudah sampai di ruangan nya mendadak langsung saja menenggelamkan kepala nya di atas meja kerja nya lantaran diri nya merasa sangat pusing.  Wajah Alvaro tampak sangat merah seperti kepiting rebus, diri nya merasa jika tubuh nya sangat tidak nyaman.

Namun saat diri nya merogoh saku nya untuk mengambil handphone nya tiba tiba saja diri nya di buat bingung karna tak menemukan handphone nya. Diri nya yang merasa pusing sontak harus di buat semakin pusing karna lupa menyimpan handphone nya , Alvaro mencari di sela sela sofa namun hasil nya nihil.. tak lupa diri nya pun mencari di bawah tumpukan berkas dan di dalam tas kerja nya , namun hasil nya tetap nihil.

Diri nya yang sedang merasakan sakit kepala karna pusing akhir nya menyerah dan memutuskan untuk kembali menenggelamkan kepala nya di atas meja kerja nya tanpa ingin di ganggu oleh siapa siapa.

Kembali lagi ke sisi Jasmine....

Jasmine saat ini sudah sampai di gedung perusahaan Thibault Group, diri nya agar bisa masuk dan mendapatkan akses lift menuju lantai di mana Alvaro berada langsung saja menunjukkan identitas nya sebagai anggota Ezequiel Group. Tanpa berlama lama lagi , akhir nya Jasmine mendapatkan izin dan mendapatkan akses lift menuju ke lantai dimana Alvaro berada.

Saat diri nya sampai di lantai tenlat Alvaro berada , diri nya tak melihat jika sekertaris Alvaro berada di tempat nya. Jasmine yang merasa jika itu kesempatan bagus langsung saja memutuskan untuk pergi sendiri menghadapi Alvaro tanpa harus beralasan.

Tok... Tok....

Jasmine mengetuk pintu ruangan Alvaro dan langsung masuk ke dalam tanpa di persilahkan masuk terlebih dahulu. Terlihat Alvaro yang sedang menenggelamkan kepala nya di atas meja kerja nya

"Alvaro Theddyan Thibault, apakah anda tidak mencari cari di mana handphone anda?" Tanya Jasmine tiba tiba sehingga membangunkan Alvaro.

Alvaro yang merasa diri nya di bangunkan langsung saja melihat siapa yang berani masuk ke dalam ruangan nya tanpa ada izin dari nya. Alvaro yang melihat sosok Jasmine langsung di buat merasa malas , sedangkan Jasmine hanya tersenyum sambil melambaikan tangan nya. "Hai."

"Buat apa kau kemari dan masuk tanpa izin?" Tanya Alvaro yang beranjak dari duduk nya lalu berjalan perlahan menghampiri Jasmine.

"Apa kau tidak dengar tadi? Aku kemari untuk mengembalikan handphone mu tuan," jawab Jasmine sambil menunjukkan handphone Alvaro.

Alvaro yang melihat handphone nya langsung saja mempercepat langkah nya untuk mengambil handphone nya dari tangan Jasmine. Alvaro yang hendak mengambil handphone nya dari tangan Jasmine , mendadak Jasmine langsung menjauhkan tangan nya dari Alvaro yang ingin mengambil handphone nya.

"Jika kau ingin handphone mu kembali , ada syarat nya...." Ujar Jasmine.

"Oh ayolah , aku sedang tidak ingin bertele tele," ujar Alvaro yang seperti nya merasakan pusing di kepala nya semakin terasa.

Jasmine yang melihat wajah Alvaro sudah merah seperti kepiting rebus dan pucat sontak langsung saja memegang kening Alvaro. "Sangat panas , kau demam?" Tanya Jasmine.

"Aku tidak apa apa , kembalikan handphone ku," ujar Alvaro yabg semakin merasa lemah.

Jasmine yang tak tega melihat keadaan Alvaro saat ini langsung saja memberikan handphone Alvaro. Namun siapa sangka jika rasa sakit kepala nya dan pusing nya semakin hebat membuat nya tidak bisa menahan nya. Alvaro yang sudah tidak tahan langsung saja pingsan ke dalam pelukan Jasmine, Jasmine yang melihat jika Alvaro pingsan ke dalam pelukan nya langsung saja panik.

"Om , apa yang terjadi??? Kumohon bangunlah... Om ayo bangunlah , jangan menakuti ku," rengek Jasmine sambil menepuk punggung Alvaro dengan panik.

Jasmine yang tak memiliki pilihan lain langsung saja membawa Alvaro ke sifa terlebih dahulu, saat Alvaro sudah di dudukan di sofa , Jasmine langsung kekyar ruangan Alvaro untuk mencari sekertaris nya. Jasmine keluar ruangan Alvaro dan untung lah diri nya melihat sekertaris Alvaro, diri nya langsung saja menghampiri sekertaris Alvaro.

Jasmine yang tak mungkin bertele tele lagi langsung saja pada inti nya saat sudah berhadapan dengan sekretaris Alvaro. "Alvaro, pingsan."

Sekertaris Alvaro yang mendengar jika atasan nya itu pingsan sontak langsung saja pergi ke ruangan nya , sekertaris nya itu langsung saja memeriksa keadaan Alvaro.

"Dia demam tinggi, nona saya minta tolong kepada anda untuk membawa nya ke rumah sakit , tapi sebaik nya jangan memanggil ambulans karna itu akan memicu keramaian saja. Saya akan berusaha untuk membatalkan jadwal tuan terlebih dahulu," ujar sekertaris Alvaro.

"Baiklah."

Jasmine langsung saja membawa Alvaro untuk segera di bawa ke rumah sakit dengan di bantu oleh sekertaris nya. Para karyawan yang melihat keadaan Alvaro langsung saja di buat heboh. Sebisa mungkin para security yang berjaga di lobby membuat keamanan setelah di berita oleh sekertaris Alvaro untuk berjaga agar Alvaro tidak terlihat oleh banyaj orang karena akan menimbulkan keributan.

Sesampai nya di parkiran  , Jasmine langsung saja memasukkan Alvaro ke dalam mobil nya yang ia bawa tadi untuk menuju rumah sakit.

^•^

TBC....



Continue Reading

You'll Also Like

23.5K 893 48
Dia tetanggamu yang tiba-tiba jadi guru BK di sekolahmu. Dia yang sejak kecil menjengkelkan, mengaturmu dengan banyak aturan dan tiba-tiba menjadi su...
939K 21.1K 49
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
593K 35.6K 67
Cinta Azalea, gadis 18 tahun miskin yang butuh pekerjaan. Annisa Azahra, anak 6 tahun yang membutuhkan sosok Bunda. Muhammad Adrian, Duda 30 tahun ya...
103K 7.8K 27
chenle yang tanpa sengaja memanggil renjun dengan panggilan eomma saat sedang melakukan wawancara dan membuat para fans sangat kaget dan bertanya-tan...