I WANT YOU (END)

By SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

51

13.2K 1.1K 24
By SriNNingsih

Di kediaman Duke Zeyrav yang tenang. Asisten terpercaya Duke menghampiri Tuannya dengan beberapa surat di tangannya "Tuan Duke, ada beberapa surat yang di tujukan untuk Nona Nathalia," Ujarnya saat sudah berdiri di depan meja kerja Duke Aaron.

Kedua matanya menatap tumpukan surat di tangan asistennya. Semenjak rumor buruk Nathalia menghilang, Duke Aaron sering menerima surat lamaran untuk putrinya. Ia menyadari usia putrinya sudah memenuhi syarat yaitu 18 tahun. Akan tetapi, Duke masih membiarkan putrinya bebas untuk menemukan sendiri separuh jiwanya. Duke Aaron tidak akan menjadi seorang ayah yang otoriter, selama hal itu baik dan membuat putrinya bahagia maka Duke akan menerimanya.

Akan tetapi, karena Duke Aaron tahu putrinya begitu mencintai Ricard. Akhirnya, Duke Aaron menerima perjodohan yang di tawarkan oleh Raja Liam. Tapi, seiring berjalannya waktu bukan kebahagiaan Nathalia yang ia dapatkan, melainkan kesedihan putrinya akibat kehadiran Salsabila yang mengambil alih hati Putra Mahkota. Sebagai Ayah, Duke Aaron ingin marah tapi ia tak bisa karena putrinya pasti akan membencinya.

Perasaan Duke Aaron semakin hancur mendapati kenyataan bahwa putrinya terbaring koma karena bunuh diri dengan menjatuhkan diri di tebing saat pesta berburu berlangsung. Duke Aaron mengenal betul putrinya Nathalia, gadis itu tidak akan melakukan hal yang bodoh, meskipun ia berkali-kali mendapatkan kekecewaan dari Pangeran Ricard. Dan bukan Duke Aaron namanya, jika ia tidak bertindak dan menyelidiki kasus putrinya.

Kebenaran masih tersembunyi, karena Duke Aaron masih menyimpan sebuah anting-anting berlian berwarna putih yang di temukan tergenggam erat di tangan putrinya. Duke Aaron masih menyimpan anting-anting itu dengan baik. Ditambah lagi dengan kondisi putrinya yang hilang ingatan tentang kejadian dj tebing waktu itu, ia tidak berani menyinggungnya karena takut putrinya akan kembali terluka, jika mengingat setiap kejadian tersebut. Tapi, ia yakin bahwa rahasia kelam suatu saat pasti akan terbongkar.

Tangannya meraih tumpukan surat itu dari tangan asistennya. Beberapa surat terkirim dari beberapa pria, satu surat dari Duchess Willy dan satu lagi surat yang membuatnya terpaku membaca nama yang tertera di amplop putih berhiaskan ukiran burung phoniex.

"Ace Ellenius," Gumamnya.

Asistennya melirik ketika mendengar nama Ace terucap di bibir Duke Aaron.

"Aku tidak tahu kalau putriku memiliki hubungan spesial dengan Pangeran Kedua." Ujar Duke, tak heran jika ia pernah memergoki putrinya berjalan berdua dan sering berpergian bersama Pangeran Ace.

"Findle! Tolong siapkan aku kereta kuda. Aku akan mengunjungi Putriku!" Ucap Duke.

Findle sang asisten terpercaya Duke mengangguk "Baik, Tuan!" Jawabnya. Findle pun beranjak keluar ruang kerja Duke Aaron untuk mempersiapkan kereta kuda dan perlengkapan lainnya.

Hari itu juga Duke Aaron memutuskan untuk pergi mengunjungi kediaman Nathalia di Denally. Ia membawa serta surat lamaran dari Ace karena ingin mendengar sendiri keputusan yang akan diambil putrinya nanti.

'Aku tidak keberatan jika memang Nathalia setuju. Asal putriku bahagia, itu sudah cukup untukku." Gumam Duke Aaron.

Pria paruh baya itu menghela nafas panjang, ia menatap langit di luar kereta kuda. Tatapan matanya berubah sendu karena teringat mendiang istrinya Elizabeth "Putri kita sudah dewasa, sayang! Aku masih belum bisa menerima putri kecilku yang lucu, manja, dan pemarah. Akan bersanding dengan pria pilihannya nanti," Ucap Duke Aaron dengan nada sedikit tercekat.

Mediang istrinya Elizabeth Zeyrav merupakan istri Duke Aaron yang sangat di cintainya. Duchess Elizabeth meninggal karena melahirkan Nathalia. Semua fisik yang ada pada Nathalia merupakan jiplakan dari sang Duchess--keduanya sangat mirip. Itulah mengapa Duke Aaron sangat menyayangi putrinya, begitu pula dengan sang kakak Alexandros.

***___***

Mereka berdua kembali ke kenyataan yang sebenarnya, setelah Ace membuat Thalia sedikit terbang melayang karena serangan dadakan pria itu. Ace kembali menatap datar kearah 5 orang manusia yang sedang membuat obat yang berbentuk serbuk--suasana hatinya kembali tenang, karena wanitanya sudah ada di sampingnya.

"Jangan gegabah Ace!" Ujar Thalia dengan nadanya yang hampir tak terdengar. Thalia sedikit mengeratkan genggaman tangan, agar Ace mengetahui bahwa Thalia berusaha mencegahnya. Netra merah Ace sedikit berkilat marah, aura membunuh tiba-tiba menguar ketika ia kembali mengamati keadaan di depan matanya. Ace ingin mengacaukan tempat tersebut tetapi di cegah oleh Thalia yang menyadari adanya aura membunuh.

Ia berbisik, kedua netranya masih fokus mengamati pemandangan di depannya "Aku akan menangkap mereka!"

Thalia mencoba menenangkannya "Tunggu lah! Kita amati terlebih dahulu ya!" Pinta Thalia dengan satu tangan yang bebas mengelus lembut bahu Ace agar pria itu kembali diam.

Ruang bawah tanah yang terbagi 2 ruangan saja. Bagian luar dimana Thalia dan Ace bersembunyi di balik buffet, di belakang mereka terdapat tumpukan beberapa karung yang kemungkinan berisi persediaan bahan pokok. Di bagian belakangnya lagi, Thalia melihat banyak lemari seperti rak yang di pergunakan untuk menyimpan anggur merah, beberapa rak tampak kosong dan kotor dengan beberapa botol yang sudah pecah terselimuti debu.

Ruangan bagian dalam berisikan peralatan sederhana yang di pergunakan untuk membuat obat atau serbuk. Sebuah alat tradisional yang dipergunakan untuk menumbuk hingga halus seperti serbuk. Entah darimana mereka membuat peralatan tersebut. Tapi, Thalia juga merasa tidak asing dengan teknik yang mereka pakai untuk membungkus serbuk putih di atas kertas kecil.

Netra emas Thalia menyipit, memperhatikan salah satu dari mereka sibuk mengatur besar kecilnya bara api, di atasnya terdapat alat pemanggang yang berisikan ranting rumput fatimah yang sudah di potong kecil-kecil. Potongan ranting yang sudah kering tersebut, kembali mereka keringkan lagi hingga mudah di hancurkan.

Pelayan selanjutnya sibuk memilah-milah ranting paling kecil dan mulai menumbuknya hingga berbentuk serbuk. Setelah halus, mereka mengayak dengan ayakan kecil untuk memisahkan serbuk halus dan kasar. Setelah terpisah sempurna, serbuk kasar di tumbuk kembali hingga benar-benar halus.

Wanita satunya sibuk membagi serbuk yang sudah halus di atas kertas-kertas kecil yang sudah tertata rapi, membagi rata serbuk putih tersebut dan mengumpulkannya menjadi satu berbentuk gundukan kecil yang sama rata. Setelah selesai membagi, ia melanjutkan aktivitasnya membungkus obat dengan teknik yang sama dengan membungkus obat puyer di dunia Thalia.

"Kira-kira siapa yang mengajari mereka ya, Ace?" Bisik Thalia.

Ace menoleh "Mengajari apa?"

"Itu! Membungkus serbuk dengan kertas-kertas kecil. Cara mereka mirip sekali dengan di duniaku. Apa di sini juga memakai teknik seperti itu?" Thalia menunjukkan salah satu pelayan yang sedang sibuk melipat-lipat kertas.

Ace memperhatikan wanita yang di tunjukkan oleh Thalia, ia memang sedang sibuk dengan sebuah kertas kecil "Entahlah, aku tidak tahu. Yang pasti, kalau tidak Tuan Snowhite yang mengajari, tentunya Ratu Julie sendiri,"

"Bagaimana cara kita menangkap mereka? Andai saja ada CCTV atau kamera handphone," Ujar Thalia berandai-andai.

Ace mengernyitkan "Apa itu CCTV dan kamera handphone?"

"Itu sebuah alat di duniaku yang berfungsi untuk merekam atau mengambil video. Jadi, kita bisa mempunyai rekaman video untuk di jadikan barang bukti,"

Ace tersenyum, ia mengankat tangan Thalia dan menunjukkan bandul sayap "Kau mendapatkan batu ini dari mana?" Tanya Ace.

Thalia menatap datar Ace "Dari pria tua waktu kita berada di Renegades. Memangnya kenapa?"

"Bandul ini merupakan batu sihir langka. Dan hanya ada 2 saja. Lihat ini!" Ace mengeluarkan bandul kalungnya yang tersembunyi di balik baju hitamnya.

"Aku tahu itu sepasang. Waktu itu, setelah aku merawatmu karena sakit. Tak sengaja aku mendekatkan keduanya dan clinggg...!" Thalia menjelaskan dengan mode berbisik dan dengan gestur tubuh yang mendramatisir "Lalu keluarlah cahaya yang menyilaukan sekali saat aku menempelkan kedua bandul itu!" Jawab Thalia.

"Dan kau berakhir melihat masa lalu mediang Ibu dan bibiku," Sambung Ace yang diangguki Thalia sebagai jawaban.

"Bandul yang aku pakai ini dulu milik mendiang ibuku. Beliau meninggalkannya untukku. Dan aku yakin, bandul milikmu merupakan bandul milik Bibiku Leonor," Jawab Ace.

"Lalu batu sihir langka ini fungsinya apa?" Thanya Thalia.

"Banyak! Salah satunya bisa merekam kejadian di sekitarmu!" Jawab Ace "Kau bisa menunjukkan jejak memori itu dengan menyatukan kedua batu ini,"

"Begitu rupanya!" Jawab Thalia sambil mengangguk dan memperhatikan bandulnya. Ia merasa lega jika fungsi bandul ini merekam kejadian di sekitarnya. Thalia terkikik sendiri karena membayangkan jika di dunianya ada batu unik seperti ini. Pasti akan sangat menyenangkan.

Setelah mereka mengamati sekian lama. Terdengar suara langkah seseorang yang menuruni tangga. Ace dan Thalia berpindah bersembunyi di balik karung-karung kumal yang ia yakini berisi biji gandum, karena tempat mereka bersembunyi sedikit terlihat dari arah anak tangga menuju ke atas.

Thalia merapatkan diri berjongkok di belakang karung, begitu pula dengan Ace. Beruntung susunan karungnya bertumpuk tinggi, jadi tubuh mereka sedikit tertutupi. Gadis itu mengintip, ia melihat seorang wanita turun dari anak tangga, mengenakan gaun simpel tetapi mewah berwarna silver. Rambutnya tersanggul rapi dengan beberapa aksesoris simpel membuat penampilannya semakin mewah dan anggun. Thalia yang sudah tahu di depannya itu siapa, berbeda dengan Ace yang menyipitkan netra merahnya. Ace berusaha memastikan sesuatu.

Thalia merasakan pergerakan Ace, ia menoleh ke pria yang ada di belakangnya. Wajah rupawannya terlihat sangat dekat dengan dirinya, Thalia bisa melihat secara jelas garis wajah tegas milik kekasihnya itu. Kedua netra merahnya fokus menatap ke depan dengan sorot penuh rasa penasaran.

"Dia Ratu Julie, Ace!" Bisik Thalia. Membuat Ace melemparkan tatapannya ke Thalia.

Thalia mengangguk "Aku sudah mendengar percakapan mereka, dan aku juga sudah mendapatkan satu bukti ranting rumput fatimah di kantung bajuku!" Jelas Thalia dengan suara berbisik "Setelah keluar dari sini, aku akan memberitahu semua padamu!" Sambung Thalia yang kini menatap Ratu dan Smith beranjak pergi dari ruang tersebut sambil membawa kendil.

Keduanya menghilang seiring dengan mereka menaiki anak tangga menuju ke ruang atas. Thalia dan Ace memutuskan untuk segera menyusul dua orang tadi, dengan langkah mereka yang mengendap-ngendap dan sangat berhati-hati.

🌹🌹🌹

Tetap santai, rileks, dan ambil nafas panjang ya!! Hehehehe

Karena perjalanan Ace dan Thalia jadi mata-mata masih panjang..

Dan aku izin libur dulu menulis, karena aku butuh istirahat dulu ya! Tertular si kecil sakit soalnya.. 😪😪 Si Kecil sakit Flu cuma sehari sembuh, karena masih ASI meski uda 2 tahun lebih belum aku sapih. Entah dapet sugesti dari mana. Tapi, ASI memang sehebat itu kalau sembuhin anak sakit. Tapi, pada akhirnya Emaknya yang tertular dan sembuhnya lama.. 😪😪

Sambil nabung chapter juga!

Semangat selalu untuk kalian..
Terimakasih sudah menemaniku sampai chapter ini!

Salam Manis Dariku

NING SRI 😘

Continue Reading

You'll Also Like

823K 93K 72
Warning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bern...
71.4K 3.3K 38
Seorang istri sah yang bahkan derajatnya lebih rendah dari seorang simpanan? Akulah Laurent, aku seorang yang naif akan cinta hingga membuatku sa...
10.1K 1.3K 42
Ada seorang gadis dari Nusantara bernama Arum. Dia pergi ke negeri China demi menggapai cita-citanya yang sangat nyeleneh. Apa cita-cita tersebut? Da...
443K 38.1K 52
Rate: 16+ Elefthería series 1 •|•|• Negeri Elefthería, penuh kebebasan dan kedamaian, dipimpin oleh empat kekaisaran besar yang agung. Kehidupan dama...