Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti Cover💞] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH 💞💐] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 🔞🔞
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30

21

3.2K 197 4
By Hulk_Ijok

Happy reading 💞

"Reenn~ pliss aku takut. gimana kalo reaksi mereka gak sesuai sama ekspektasi aku, aku takut."

Darren mengusap pelan rambut Gabirel dan menggenggam kedua tangan, "Jangan takut ada aku, tenang ya."

.
.
.
.

Prangg.

kaca jendela rumah Afgan pecah akibat sebuah batu dengan kertas yang menutupi batu itu, Afgan yang terkejut langsung menghampiri suara.

Ia membuka kertas itu, terdapat tulisan Mourir!.

Dalam bahasa Prancis yang berarti 'Mati' kertas itu diremuk oleh Afgan.

Tulisan itu membuat Afgan semakin khawatir dengan Saka, entah apa yang sekarang terjadi pada Saka. Hati nya selalu negatif thinking.

"Sak tolong kasih gue petunjuk." Afgan keluar, mengambil helm nya menggunakan motor kesayangan nya dengan kecepatan rata-rata.

Ia pergi ketempat-tempat yang biasa Saka kunjungi, siapa tau ia bisa mendapatkan petunjuk hilang nya Saka.

Sudah tengah hari, Afgan belum menemukan petunjuk atau pun keberadaan Saka, Dirinya berhenti dipinggir trotoar, melamun.

Tes.

Satu air mata keluar dari sudut mata kanan nya, "Argghhhhh!." Afgan teriak dengan kencang sambil menarik rambut nya dengan kedua tangannya. Frustasi

Orang-orang melihat nya dengan aneh sampai ada yang menegurnya, tapi tidak dihiraukan oleh Afgan.

Sampai ia teringat dengan satu hal,

"Lo tau!, ini adalah tempat makan favorit gue. Gak ada yang bisa ngalahin."

"Halah!, cuma bakso cepirit doang kok."

Teringat dengan itu, Afgan langsung tancap gas menuju warung bakso favorit Saka dengan kecepatan yang lebih tinggi.

"Tunggu gue."

Sampai di warung bakso favorit Saka, Afgan dengan cepat menghampiri abang penjual baksonya.

"Bang!." Panggil Afgan membuat abang baksonya terkejut, "Bang beberapa hari yang lalu Saka ada beli bakso kesini gak!?." Abang bakso tampak berfikir, "Tiga hari yang lalu ada mampir kesini tapi setelah itu dia gak kesini lagi kayak biasa."

"Umm, waktu dia beli kesini ada yang aneh gak bang sama perilakunya?."

"Ada, biasanya dia itu makannya lama banget, tapi tiga hari yang lalu dia makan nya cepat' mungkin kurang dari dua puluh menit."

"Terus ada lagi gak bang?." Abang baksonya berfikir kembali.

"Ah! saya ingat, waktu dek saka lagi makan ada satu orang pake baju serba hitam dan pake masker. Dia ngeliatin dek Saka terus, dan pas dek Saka pergi dia ikut pergi juga."

"Ada lagi gak bang?."

"Cuma itu yang saya tau." Afgan berterima kasih kepada abang baksonya dan ia menitipkan motor nya di warung bakso tadi. Ia menyusuri jalan kerumah Saka, tepat dimana kejadian Saka diculik Afgan melihat gelang yang biasa Saka pakai.

Afgan meneliti gelang itu memastikan bahwa gelang yang sedang ia teliti itu milik Saka. Dan ternyata benar itu milik Saka, tampak Afgan sedang mencari sesuatu dan yang ia cari adalah CCTV.

Dan ternyata tepat dimana kejadian itu terdapat cctv yang mengarah kepada nya dan cctv itu milik salah satu warga.

Tok tok tok.

"Iya ada apa?."

"Um, perkenalkan saya Afgan, saya mau minta izin untuk melihat cctv tiga hari yang lalu, apa bisa?."

"Ah!, boleh silahkan." Pria yang membuka pintu itu mempersilahkan Afgan untuk melihat cctv nya.

.
.
.
.

Sekarang Gabirel dan Darren sudah sampai di Indonesia, mereka sedang menuju pulang tidak ada satupun keluarga mereka yang datang untuk menjemput. Karena ini adalah kejutan.

Terlihat Gabriel tertidur pulas di pundak Darren dan itu memanjakan mata Darren, bulu mata lentik, bibir tebal dengan merah alami.

Sekarang Gabriel dan Darren sampai di rumah. Dirumah Gabriel dong. Darren tadi ingin mengajak Gabriel untuk pulang kerumahnya terlebih dahulu tapi Gabriel sangat keras kepala, ia ingin pulang kerumahnya.

Tok tok tok.

Pintu tampak terbuka perlahan dan, "Kejutan!!." Vina tampak terkejut dan langsung memeluk erat tubuh Gabriel meneteskan air mata.

"Kenapa pulang gak kabarin Mamah!?."

"Hehehe biar kejutan." Sekarang keluarga Darren dan Gabriel berada di satu atap, dirumah Zitlan. Tadi Darren menelpon kedua orang tuanya ada hal penting yang ingin Darren dan Gabriel sampai kan.

Terlihat Zitlan, Elang, Darren dan Gabriel sedang duduk disofa sementara Vina dan Sina sedang menyiapkan makanan untuk makan bersama.

"Jadi apa yang pengen kalian berdua sampai kan?." Tanya Zitlan.

"Sebentar ya yah, aku panggil mamah sama bunda dulu." Gabriel berjalan ke dapur dan kembali membawa Vina dan Sina.

"Jadi apa?." tanya kembali Zitlan, Gabriel beranjak dari duduknya mengambil tas miliknya, "Apa yang kamu cari Gabriel?." tanya lagi Zitlan. Elang, Sina dan Vina hanya diam menunggu apa yang ingin Gabriel dan Darren sampaikan.

"Sabar yah," Vina mengusap punggung suaminya,

Terlihat Gabriel mengeluarkan sebuah testpack, "TESTPACK!?." Ucap Vina dan Sina dengan bersama.

Gabriel memberikan nya kepada Vina, "Po-positif?." Vina mengusap air matanya, "Loh mah? kok nangis!." Dengan cepat Gabriel memeluk tubuh Vina.

"Darren bisa jelasin ke bunda?." Darren mengangguk.

"Gabriel hamil."

"APAAA!!!." Teriak mereka berempat bersama. mereka menatap Gabriel, "Si-siapa ayah nya?!."

"Aku." mendengar itu Vina, Sina, Zitlan dan Elang kehabisan kata-kata untuk bicara.

"Maaf..." lirih Gabriel, "Hey kenapa? maaf kenapa?." tanya Vina, "Maaf udah bikin aib keluarga."

"Sttt!, Siapa yang bilang kamu bikin aib? gak ada! justru itu unik, untuk pertama kalinya bunda dengar cowok hamil." ucap Sina.

"Gabirel jawab ayah, kamu hamil?." Gabriel hanya mengangguk, ia takut.

Elang menepuk pundak Darren "Wahh! anak papah udah mau jadi papah."

"Kalian gak marah sama Gabirel?."

"Kita gak marah tapi sedikit kecewa karena kamu ngelakuin hubungan intim dibawah umur." Gabriel kembali menunduk.

"Maaf ya jeng, aku gak ngasih tau kamu kalo aku tau mereka pernah ngelakuin itu, aku benar-benar lupa. Aku kira Gabriel gak bisa hamil karena dia cowok,"

"Ya udah gak papa jeng, tapi nak Darren mau kan tanggung jawab?."

"Iya mah, saya mau tanggung jawab."

BRAKK.

Semua anggota keluarga terkejut melihat Afgan yang masuk ke rumah tanpa ketuk pintu.

"Afgan!!." pekik Gabriel.

Gabirel melihat itu langsung menghampiri Afgan dan memeluk nya, terlihat Afgan tergeletak tidak berdaya, mata nya memerah menahan tangis.

Gabirel melihat kondisi Afgan ikut menangis, hati nya sakit melihat keadaan Afgan yang seperti itu.

"Gan!, lo kenapa!?." Gabriel menggoyang-goyang tubuh Afgan meminta agar Afgan menjawab.

"Saka.." lirih Afgan.

"Saka Kenapa!?." Lagi-lagi Gabriel menggoyang-goyang kan tubuh Afgan, di situ Afgan langsung memeluk Gabriel dengan erat dan tangisan Afgan pecah.

Untuk pertama kalinya Gabirel melihat Afgan menangis, selama ia bersahabat dengan Afgan belum pernah ia melihat Afgan menangis seperti ini.

"Saka!, el di-dia hikss..."

"Iya! Saka kenapa!?."

"Sak-saka di-dia—"

"Iya dia kenapa, jangan bikin gue penasaran!, tarik nafas tahan hembus, nah sekarang cerita."

Afgan menceritakan dari awal hilang nya Saka sampai ia menemukan petunjuk siapa penculik Saka.

Flashback on
Kita kembali ke saat Afgan lihat cctv

Afgan duduk disofa menunggu tuan rumah mengambil laptopnya,

"Ini laptop nya, silahkan di cek."

Afgan mengambil alih laptop itu ia memutar rekaman cctv 3 hari yang lalu sampai,

Ia melihat seorang sedang mengejar dan membius Saka, setelah itu Afgan melihat mobil datang ke orang itu dan sosok hitam itu memasukkan Saka kedalamnya, dan kemudian mobil itu meninggalkan tempat kejadian.

Afgan memutar kembali video dimana memperlihatkan mobil belum berjalan, Afgan meng-Zoom memperlihatkan nomor plat pada mobil dan mencatatnya di handphone nya.

Flashback off

"Ini nomor plat nya," Gabriel memberikan handphone Afgan ke Darren, Darren yang melihat itu tahu maksud Gabriel.

"Tenang saja saya akan mencari informasi tentang nomor plat mobil itu,"

Afgan mengangguk dan kembali melihat Gabriel, "El?, lo gak marah kan?, karena gua gak becus jaga Saka? gua minta maaf..."

Gabriel menghela nafas, "Gan, gimana gue mau marah, gue aja sahabat nya gak tau kalo Saka udah diculik selama 3 hari yang lalu. Seharusnya gue yang minta maaf karena saat lo butuh gue, gue nya yang gak ada."

"Udah, itu bukan salah kalian berdua, Sekarang yang paling penting kita cari tahu dimana Saka."

.
.
.
.

"AKKKHHH!!!."





















































































TBC....

Lama ya?

Udah bisa tebak belum siapa yang culik Saka?

Jujur aku gak tau ini konflik nya berat atau ringan 😅

Jangan lupa votmen ya

Tatah💞

Continue Reading

You'll Also Like

87.5K 2.1K 38
Nama gw Farlan, disini kalian bisa liat keseharian gue yang ditulis sama authornya. Gw suka ama temen gw sendiri, dia lucu, imut, cebol, rasanya peng...
1.7M 124K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
311K 20.1K 14
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...
10.1K 112 1
Malvin Jongcheveevat & Melvin Jongcheveevat. "Punya lo punya gwe juga!" Giona Traipipattanapong "Malvin Melvin, punya gwe!" *** MewGulf ☀️🌻