Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.4K 335

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH โ€ผ๏ธ] [Ganti Cover๐Ÿ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH ๐Ÿ’ž๐Ÿ’] "... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11 ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

20

4.6K 236 4
By Hulk_Ijok

Happy reading 🤹

Pagi-pagi Saka sudah bangun dan memasak makanan untuk sarapan Afgan dan dirinya.

Afgan terbangun, membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, ia terbangun karena mendengar suara dari arah  dapur.

Tangan sebelah kanan Afgan meraba seseorang tapi tidak ada, ia mencari Saka. Afgan bangkit dari tidurnya pergi ke dapur disana ia melihat Saka sedang memasak.

Afgan tidak memanggil Saka melainkan mendudukkan dirinya di meja makan, ia sengaja agar Saka bisa masak dengan tenang. Afgan fokus melihat Saka yang kesana-kesini mengambil bahan makanan hingga lupa untuk berkedip.

Saka sedari tadi tidak sadar jika Afgan memperhatikan dirinya dari belakang.

Saka terkejut melihat Afgan sudah berada di meja makan, ia menghampiri Afgan dengan membawa makanan yang tadi ia masak.

"Lo udah ada disini sejak kapan?."

"Satu jam yang lalu."

Saka terkejut mendengar itu dengan menggeleng kecil, setelah itu ia mengambil dua piring untuk makan bersama.

Tidak ada pembicaraan dalam makan mereka hanya suara sendok dan piring yang saling berbenturan hingga membuat suara bergema di ruangan.

.
.
.
.

Saka sudah pulang kerumahnya tadi sempat Afgan tahan tapi Saka kekeh mau pulang, mau tak mau Afgan membiarkan Saka untuk pulang tapi harus diantar oleh dirinya.

Saka sedikit merasa bosen, Gabriel sudah dua hari tidak ada kabar, dichat gak dibalas di telepon gak diangkat, Saka galau. gara-gara gak bisa ajak Gabriel ngereog, Afgan? beh kiamat dunia kalau bisa diajak ngereog

"Beh!! anjir, pantesan gak bisa dichat atau ditelepon, orang nya lagi sibuk liburan." handphone Saka tadi bunyi ada notifikasi yang muncul membuat dirinya membuka handphone.

"Wait wait!." Saka meng-zoom foto yang di-posting oleh Gabriel "Ini kan Gabriel, terus yang fotoin Gabriel siapa?." Saka tampak berfikir.

"Hhoo!!! pantesan anjirr libur satu Minggu!."

Saktod🗿

||Ngakuk lo! lo liburan kan sama
ayang lo itu!
09.56

||Pantesan anjirr libur satu Minggu
09.57

||Mana kagak ngajak gue lagi! awas lo gue gak mau main ama lo lagi!
09.59

||Bacot lo🖕🏿
✓✓ 21.35

||Emang harus gue ngajak lo!?
malas banget
✓✓ 21.36

||Kacian delo gak bisa ketemu mbak
laliso, Rugi dong!
✓✓ 21.40

||Eh! anak sethan! gue chat lo jam 9 pagi! dan lo baru balas udah tengah malam?! njig! fuck you
21.43

||Sorry yee!, gue! sibuk.
✓✓ 21.44

||Sibak sibuk ngelonte lo!?
21.46

||Kalo iya kenapa!!?
✓✓ 21.48

||🖕🏿🖕🏿🖕🏿🖕🏿
21.49

||Beh anjing di read doang
21.54

"Ahh! bosen bat anjir!, beli bakso aja dah!."

Saka bangun dari kasur nya, mengambil Hoodie dan langsung pergi ketempat biasa ia membeli bakso.

"Bang! kayak biasa ya!." Saka lalu mendudukkan dirinya di kursi yang tidak terlalu dekat dengan abang baksonya.

Selang beberapa menit bakso pesanan Saka datang, "Ini ya, bakso cepirit kayak biasa."

Saka makan seperti biasanya santai dan tenang dengan menikmati bakso hangat nya. tapi ketenangan itu hilang ketika ia sadar bahwa ada orang yang menatapnya dengan penuh nafsu.

Dengan cepat Saka memakan bakso dan membayar ke abang baksonya.

Saka berjalan sedikit cepat, keringat diwajahnya turun dengan cepat yang tadi tubuhnya merasa dingin sekarang merasa panas.

Saka sesekali melirik ke belakang dan orang itu terus mengikuti Saka, sampai

Hupp!.

"Umphh!!. Pria itu menutup mulut Saka hingga Saka pingsan.

Pria itu mengendong Saka membawanya ke mobil milik nya sampai....

"Kerja bagus dengan begini kita bisa mancing 'dia'." kedua orang itu tertawa gembira sambil menatap Saka yang pingsan.

.
.
.
.

"Lo dimana sih Sak! gua khawatir!." Sudah 5 hari Saka tidak kelihatan oleh Afgan. Di telepon gak diangkat, di chat gak dibales, dan datang ke kosan Saka gak ada orang nya.

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi

tut.

"Argghhhhh!!!!."

Brak!
Brughh!
prangg!

Semua yang ada dihadapannya habis dipukul, ditendang, bahkan vas bunga pecah akibat tinjauan nya. Air merah mengalir dengan deras namun tidak dihiraukan oleh Afgan.

"Pliss Sak!, angkat telepon gua." Afgan terus-menerus menelepon Saka, dirinya sangat khawatir sampai tidak sekolah hanya untuk mencari Saka.

Afgan tidak memberitahu kehilangan Saka pada Gabriel, karena jika Gabriel tahu habis lah dirinya. Gabriel sangat sayang pada Saka karena—

—Ah sudah lah lupa kan saja,

back to topic, sebab itu Afgan rela tidak sekolah hanya untuk mencari Saka agar saat Gabriel pulang Saka sudah ditemukan.

"Sak pliss angkat!, waktu gua cuma dua hari lagi, karena dua hari lagi Gabriel bakalan pulang." Afgan terjatuh putus asa, ia lelah.

"Andai aja gua ngelarang lo pulang pasti ini gak bakalan kejadian!."

"Gua gak ada pilihan lain selain kasih tau Gabriel." Afgan meraih handphone nya mencari kontak Gabriel.

Panggil diluar jangkauan silahkan hubungi lagi nanti

tut.

"Agrrrhhh!!." Afgan menggenggam handphone nya dengan kuat.

.
.
.
.

"Aku takut Rann~."

Darren meraih tangan Gabriel, "Ada aku gak usah takut." Gabriel mengangguk pelan.

"Kira-kira gimana ya reaksi mamah, ayah, bunda dan papa?."

"Kita lihat aja nanti gimana reaksi mereka."

.
.
.
.

"Umphh, lepasin!." Tangan dan kaki Saka ditali dengan rantai, Sudah lima hari ia ditali dengan rantai. Ia tidak bisa mengetahui siapa dua orang itu.

Karena saat mereka datang ke Saka mereka selalu menggunakan topeng hitam.

"Gimana? rasanya di hukum karena kesalahan teman lo sendiri?."

"ma-maksud lo apah!."

"Tanya sama temen lo, Gabirel."

"Memang nya apa yang Gabirel lakuin sama lo? hahh!!."

Plak.

"Lo mau tau? karena sahabat lo itu udah ngambil orang yang gue sayang, dan lagi dia udah ngubah Darren jadi gay!."

"Heh!! dengerin ya, Darren yang udah ngubah Gabriel jadi gay! lo tau kenapa karena Darren yang duluan nembak Gabirel!."

"BOHONG!! JELAS-JELAS GABIREL YANG GAY!!."

"Makanya sebelum itu dicari dulu informasi nya."

"LO DIAM!."

"Kenapa? gak terima kenyataan kalo Darren itu gak suka cewek?."

Plak.

"Diam lo!, sialan!. Dengerin ya Darren gak akan jadi gay kalo gak ada tuh sialan!."

"Kalo pun Gabirel gak ada di kehidupan Darren, Kalo Darren udah gay ya tetap gay."

"Sialan lo!."

"Gak usah kasih dia makan sampai besok!." Orang yang sedari tadi berada di situ hanya berdehem.

Orang yang berbicara dengan Saka keluar dari ruangan dan diikuti oleh satu orang lain.

"Cuih, kalo orang udah gak mau nerima kenyataan ya gitu, songong." Saka 3 hari ini tidak mendapatkan kekerasan tapi 2 hari setelah ia diculik ia mendapatkan kekerasan.

"Gan, cepat tolongin gue."

.
.
.
.

"Gua bakal nolongin lo sak!, lo tenang aja."

Afgan bersiap-siap untuk pergi mencari Saka.



















































TBC....

Sorry ya pendek.

Kira-kira siapa tuh yang nyulik dedek Saka. Tungguin chapter selanjutnya ya.

typo tandai

Tatahh💐

Continue Reading

You'll Also Like

87.7K 2.1K 38
Nama gw Farlan, disini kalian bisa liat keseharian gue yang ditulis sama authornya. Gw suka ama temen gw sendiri, dia lucu, imut, cebol, rasanya peng...
23.9K 2.3K 34
Episode 1-17 baca di my prince[gifen-un1ty] di akun @adeknyasitson Kenapa di lanjut di akun ini? Jadi hp authornya rusak jadi numpang lanjutin di aku...
311K 20.1K 14
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...
1.7M 124K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...