JODOHKU GUS GALAK

Od Nufa_06

2.6M 95.3K 1.3K

Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan... Více

Prat 00
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 40
Part 41
Part 42
Part SPESIAL

part 39

40.1K 1.5K 32
Od Nufa_06

Arabella mengambil handphone nya yang di atas naskah dan mengetik nomor seseorang untuk meneleponnya.

"Bisa ke rumah?"

"..."

"Cepet ya, udah gak sabar pengen megang duit,"

"..."

"Makanan banyak, datang aja. Cepet gak pake lama!"

Arabella mematikan sambungan teleponya dan Gus Agam menatap heran ke arah Arabella pengen megang duit.

'Apa bener mau di gadaikan?' batinnya takut.

Ting!

Tong!

Arabella bergegas turun ke bawah meninggalkan Gus Agam sendiri di kamar.

>><<

"Kapan cairnya?" tanya Arabella sudah tidak sabar.

Seorang wanita yang di sebelahnya mengkode Arabella untuk memberikan air minum.

"Gak perlu ngode, Ara juga ngerti. Di laci ada makanan ambil aja." sontak wanita itu berlari ke dapur.

Gus Agam menghampiri Arabella langsung duduk di sebelahnya. "Ngapain kamu telepon temen kamu?"

"Bisnis Gus, lumayan uangnya juga banyak,"

"Atau tuker tambah aja sama suami gue, gimana setuju?" sahut Lia teman Arabella dari arah dapur dengan makanan snack penuh di tangannya.

"Masih ada lebih uangnya gak?"

"Awda, samwaa lwo dwapwet lewwbwih drawi Swifwatnyaww," balas Lia dengan snack penuh di mulutnya.

"Kamu boleh ngambil semua snack dan boleh pulang." tegas Gus Agam menggengam lengan Arabella untuk di bawa ke kamar lagi.

"Okeyy, makasih banyak!"

"Jadi gak tuker tambah?"

"Gak ada tuker tambah, sekali lagi silahkan pulang!" geram Gus Agam.

Lia tersenyum sumringah dan membawa pergi semua snack. "Gue makin sayang sama lo Arabella!" pekik Lia berlalu pergi.

"Lia maafin suami Ara!" teriak Arabella sudah berada di tangga.

>><<

Di dalam kamar Gus Agam langsung memeluk Arabella dengan erat. "Jangan gadaikan lagi saya, saya gak mau. Saya mau tetap sama kamu, gak mau sama yang lain," ucap Gus Agam membuat Arabella tertegun.

'Apakah ini rasa di sayang oleh pasangan sendiri?' batin Arabella dengan air mata yang menetes.

Satu tetesan itu terkena punggung Gus Agam. "Kenapa nangis hm?" tanyanya.

Gus Agam menggenggam lengan Arabella dan di tempelkan di pipinya.

Arabella menggeleng dan tersenyum tipis. "Jangan nangis, air matamu itu mahal." tutur Gus Agam sembari mencium punggung tangan Arabella.

'Lari yuk bareng-bareng!' teriak Arabella dalam batinnya.

"Tidur atau makan?"

"Makan di Cafe." Gus Agam mengangguk mengambil jaketnya.

"Pake, saya pake yang lain!"

Arabella memakai jaket yang di berikan Gus Agam yang membuatnya tenggelam di bawah lautan karena jaketnya begitu besar di tubuh Arabella yang kecil.

Mereka berdua pergi ke Cafe sesuai dengan kemauan Arabella menggunakan mobil karena hari juga sudah begitu malam.

>><<

Ke esokannya Arabella meminjam motor Gus Agam untuk ke suatu tempat.

"Pulang cepet, kalau lama saya hukum!" Arabella memberikan hormat ke Gus Agam.

Arabella pun pergi untuk bertemu seseorang tanpa sepengetahuan Gus Agam.

Sesampai di tempat tujuan ia menunggu sebentar dan tidak lama kemudia orang yang ingin di temuinya datang.

"Ngapain kamu kesini?" sentaknya.

"Ara ke sini mau minta maaf karena Gus Agam lagi berhalangan datang."

Wanita itu tersenyum hambar. "Saya gak peduli mau kesini atau enggak dia BUKAN ANAK SAYA!" tekan wanita itu di akhir kalimatnya.

"Maksud Mak?"

"Agam anak dari istri kedua Abah yang di jodohkan oleh orang tuanya, maka dari itu saya menjodohkan lagi Agam untuk kamu merasakannya. Jangan anggap saya sayang sama dia hanya--"

"Udah Ummi," potong Gus Agam yang tiba-tiba datang.

Gus Agam mempunyai perasaan tak enak karena Arabella pergi tanpa ngasih tau mau kemana, sehingga ia mengikuti Arabella menggunakan mobilnya.

Ia kaget saat Arabella pergi ke kantor polisi untuk menemui Mak Nyai, semakin tak enak karena tidak tahu alasannya.

Arabella pergi tanpa menghiraukan Gus Agam atau Mak Nyai karena sakit saat mendengar fakta apalagi di sembunyikan oleh suaminya sendiri.

>><<

Di taman Arabella memeluk seorang lelaki dengan erat tanpa tangisan hanya getaran yang ia luapkan.

"Jangan terlalu bahagia, karena akan ada halnya kita sedih setelah kebahagiaan itu," celetuk lelaki itu dan Arabella mengangguk.

"Andra tahu tentang Gus Agam?" Andra mengangguk.

"Itu udah berita lama, hanya orang tertentu yang tahu,"

Arabella tadi pergi ke taman tak lupa menelepon Andra untuk menemaninya meluapkan semuanya.

>><<

Gus Agam kehilangan jejak Arabella membuatnya bernafas gusar dan memilih pulang ke rumah.

"Kesalahan lagi yang saya buat, astagfirullah!" gumam Gus Agam.

Senyum terbit di bibirnya saat melihat motornya sudah berada di halamannya, ia langsung berlari ke dalam rumah mencari Arabella.

"Besok jangan lupa untuk periksa ke rumah sakit,"

"Iya Gus."

"Hukum Ara udah telat pulang, untuk penjelasan Ara tunggu sampai Gus mau cerita dengan sendirinya tanpa paksaan Ara,"

Gus Agam terdiam mendengar ucapan Arabella yang tak memaksa untuk cerita tentang masa lalunya. "Gak ada hukuman, kamu istirahat tidur."

"Besok Ara tunggu hukumannya."

>><<

Gus Agam memilih tidur di kamar tamu untuk menenangkan pikirannya yang sangat kacau karena cerita masa lalunya terungkap kembali.

Buku yang sudah tak mau ia baca lagi, sekarang harus membaca lagi yang membuat hidupnya hancur.

Gus Agam tidur sendiri begitu pun Arabella, sama halnya berperang dalam pikiran masing-masing.

Tok!

Tok!

"Gus, boleh masuk?" Gus Agam yang mendengarnya langsung bangkit membuka pintu.

"Kenapa gak tidur? Saya juga mau tidur."

"Ara mau minjem hp Gus, kuota Ara habis." Gus Agam menunjukkan ke arah naskah dan Arabella mengambilnya.

"Makasih,"

>><<

Setelah di periksa kembali Arabella di nyatakan sembuh dari kanker paru-parunya.

"Ada satu hal lagi kabar bahagia untuk kalian, yaitu Mbak Ara sedang mengandung 2 minggu."

Gus Agam langsung memeluk Arabella membuat Sang Dokter terkekeh melihatnya.

"Selamat ya, di jaga kandungannya!"

"Gus malu, tau tempat lah," Arabella memutar bola malas.

"Maaf,"

Mereka berdua pulang ke rumah dengan Arabella menjalankan hukuman yaitu harus diam saat di peluk Gus Agam. Sudah hampir 4 jam Gus Agam memeluknya tanpa melepaskannya.

'Hukuman yang sangat membosankan,'

Arabella bukannya senang di peluk tapi, ia merasa bosan. 5 detik atau 10 detik ia merasa senang, ini 4 jam. Hayoh gimana?

"Saya akan jelaskan sekarang!" Arabella tidak menjawab.

"Saya anak dari istri kedua Abah seperti yang Ummi bicarakan, ibu meninggal saat melahirkan saya. Saya di ambil oleh Abah di rawat olehnya bersama Ummi, pikiran saya salah bahwa Ummi akan sayang dengan saya. Tapi, sayangnya berbalik bahwa Ummi tidak menganggap saya sampai akhirnya Abah mengancam Ummi kalau tidak merawat saya bakal di ceraikan dan Ummi pun menurutinya"

"Di tampar, di banting, di salahkan itu sudah menjadi kebiasaan saya setiap harinya. Namun, Mas Andri dan Mbak Vhera yang menjadi penolong ketika di sakiti Ummi." lanjut Gus Agam.

"Cerita kita memang hampir sama, tapi kita saling menemukan apa artinya kesabaran yang sebenarnya." Gus Agam mengangguk.

>><<

Di sebuah tempat tahanan ada 3 wanita yang sudah di bebaskan karena ada pihak yang menebusnya entah siapa itu.

"Ummi langsung ke Pondok?" tanya Ning Ayla.

"Iya, takut Abah nikah lagi."

Mereka bertiga pulang ke rumah masing-masing dengan penuh senyuman di wajahnya.

Di pondok pesantren tidak ada yang menyambut kedatangan Mak Nyai padahal waktu pelajaran sudah selesai.

Ceklek!

"Assalamualaikum!"

Ning Syakil pun yang melihat Mak Nyai berada di ambang pintu langsung memeluknya. "Syakil kangen Ummi," lirihnya.

"Ummi juga kangen, kemana yang lain kok sepi?"

"Lagi ziarah ke makam para wali dari tadi pagi sampai nanti malam."

"Kamu sendiri?"

"Ada Mas Agam lagi masak," ucapnya menarik lengan Mak Nyai ke dapur.

Namun, tangannya di cekal Mak Nyai untuk tidak membawanya ke dapur. "Kemana istrinya?" heran Mak Nyai.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

8.4K 244 31
Gimna coba nikah sama seorang dokter gigi , bahaya banget sama gw karna gw paling suka sama makanan ringan dan makanan manis bisa terancam makanan k...
47.1K 1.7K 43
Jangan lupa follow sebelum membaca❤ Start:10 agustus 2023 Finish:-
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
964K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+