𝗜𝗥𝗘𝗡𝗘

By wittyst

134K 15.2K 1.3K

Bagaimana rasanya bereinkarnasi ke dalam sebuah cerita dark romance yang mampu membuatmu gila? Itulah yang di... More

🕊️ ✧.* ❝ P R O L O G ❞ ·˚ ༘
- ❝ o n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w o ❞ ·˚ ༘
- ❝ t h r e e ❞ ·˚ ༘
- ❝ f o u r ❞ ·˚ ༘
- ❝ f i v e ❞ ·˚ ༘
- ❝ s e v e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e i g h t ❞ ·˚ ༘
- ❝ n i n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e l e v e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e l v e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t h i r t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ f o u r t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ f i f t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ s i x t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ s e v e n t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ e i g h t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ n i n e t e e n ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y o n e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y t w o ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y t h r e e ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y f o u r ❞ ·˚ ༘
- ❝ t w e n t y f i v e ❞ ·˚ ༘

- ❝ s i x ❞ ·˚ ༘

4.9K 690 46
By wittyst

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"His Feeling"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah berbincang mengenai perbincangan mengenai pertunangannya dengan wanita itu, mereka menyetujuinya untuk melaksanakan pertunangannya 2 tahun setelah itu.

Dengan alasan dirinya ditugaskan untuk dikirim ke garis depan wilayah perbatasan. Setelah tugasnya selesai, maka baru mereka akan melaksanakan pertunangannya.

Semua yang ia lakukan hanyalah lakon yang Matthias hayati. Tanpa hasrat dan keinginan dari lubuk hatinya.

Dengan terlahir di keluarga yang berstatus tinggi dan sempurna, otomatis semua ada dalam genggamannya. Tidak pernah ia tidak bisa memiliki sesuatu.

Terlalu sempurna seperti sudah tertulis dan direncanakan dengan baik, hingga ia sangat jenuh akan kesempurnaan dari hidupnya itu.

Menjadi siswa yang sempurna, menjadi prajurit yang sempurna. Dan kini menjadi Duke yang sempurna.

Sempurna. Sangat muak ia dengan kata-kata itu.

Matthias berjalan ke dalam hutan, memilih untuk berjalan ke kediamannya. Menikmati alam yang ia rindukan selama kurun 2 tahun terakhir ini.

Matthias melepaskan topi perwiranya, membiarkan angin menyentuh surai hitam lembut miliknya. Memejamkan mata menikmati momen ini.

Suara musik alami yang terbuat dari gesekan ranting yang bergerak akibat hembusan angin, suara air yang menetes dari pepohonan, tak jarang suara musik dari aktivitas dari hewan-hewan di sana.

"Ahahahaha! Benarkah? Ku rasa nama itu memang cocok dengan Kyle!"

"Benar bukan, Lady? Dan apakah anda tahu? Kyle langsung merengut kesal!"

Suara dari suatu tempat mengambil alih pikirannya. Suara dari wanita yang Matthias sangat kenali, bercengkrama dengan orang lain.

Iris biru sejernih langit menaruh atensinya kepada dua orang yang berada di rumah kecil di tengah hutan, satu-satunya rumah milik petugas kebun mereka. Bill Remmer.

Terdapat seorang wanita duduk di sebuah pagar kayu dari rumah itu. Wanita itu terlihat tertawa bersama dengan seorang gadis, kalau tidak salah anak angkat dari Bill kalau Matthias tidak salah ingat.

Memiliki rambut pirang, maka tak heran jika banyak orang akan menduga mereka adalah kakak adik.

Matthias berhenti dari langkahnya dan mengamati mereka berdua dalam diam.

Irene von Delaney.

Wanita yang menarik perhatian dirinya sejak beberapa tahun lalu. Ingatan pertemuan mereka untuk pertama kali masih terekam jelas di memorinya.

Ia tidak tahu mengapa dirinya tertarik pada wanita itu. Sekilas, Irene dengan wanita bangsawan lainnya memiliki hal yang sama.

Namun hanya saja, ada hal yang Irene miliki membuatnya berbeda dari wanita lainnya.

Ekspresinya.

Jika wanita dan nona bangsawan lainnya menatap puja ke arahnya, maka Irene hanya menatapnya tidak tertarik.

Matthias tahu bahwa tatapan yang Irene berikan padanya itu selalu tatapan tidak nyaman dan benci. Ia tidak mengerti hal itu.

Tatapan bagaimana Irene menatapnya dengan yang lain itu berbeda. Wanita itu menatap dirinya seolah-olah dirinya menonton pertunjukkan.

Ada dinding yang membatasi Matthias untuk mengenalnya dan membacanya, membuat dirinya sedikit kesusahan memahami nya.

Jika Irene bertemu dengan yang lain seperti Lady Brandt, dan sepupunya Riette. Tatapan yang diberikan adalah tatapan yang hangat dan kasih sayang layaknya keluarga.

"Eeehhh~? Tenang saja! Jika aku bertemu dengan Kyle aku akan memberinya pelajaran! Jangan risau, Layla!" Irene tersenyum lebar dan mengepalkan tangannya. Membuat Layla tertawa.

Senyumnya.

Irene tidak pernah memberikan senyuman yang tulus dari hatinya seperti yang wanita itu berikan kepada yang lain. Hanya bersamanya, senyum itu selalu dipaksakan dan tidak nyaman.

Banyak hal yang sudah Matthias lakukan untuk melihat Irene tersenyum tulus seperti itu, namun nihil tidak ada satupun berhasil.

Seperti, saat Matthias menemukan fakta bahwa wanita itu menyukai teh melati. Matthias membeli sebuah lahan perkebunan teh hanya untuk Irene di hari ulang tahun wanita itu. Namun reaksi yang didapatkan adalah tidak enak dan terkejut.

Lalu saat menemukan Irene yang menyukai hutan di kediamannya, Matthias memberikan izin khusus untuk Irene.

Namun tidak ia dapatkan senyuman bahagia dan tulus dari wanita itu. Matthias sangat ingin mendapatkan senyuman itu, senyuman yang tak pernah ia dapatkan dari Irene.

Namun, hanya satu ekspresi yang Irene pernah tunjukkan kepadanya yang benar-benar emosi alaminya. Kesakitan.

Ekspresi yang Matthias dapatkan ketika ia melihat Irene meringis kesakitan akibat terkena duri dari mawar putih di kebunnya.

Air mata yang tertampung di iris indahnya itu membuat sesuatu bergejolak dalam diri Matthias. Ekspresi yang tidak pernah ia lihat dari orang lain. Maupun ekspresi yang hanya Irene tunjukkan kepadanya.

Matthias merasa sangat spesial karena hanya dirinya yang mengetahui ekspresi itu. Terbesit di benaknya, jika ia melakukan segala hal untuk melihat Irene tertawa kepadanya, mengapa tidak melakukannya juga untuk melihat Irene menangis?

Matthias menatap wanitanya, yang sedang duduk sendiri di depan. Menunggu Layla yang sepertinya berada di dalam rumah.

Ah.....

Iris biru cerah bertabrakan dengan iris ungu gelap itu. Aliran aneh muncul memenuhi syaraf mereka bergetar. Seperti ada koneksi.

Irene terbangun dari duduknya, menatap sang Duke dengan terkejut. Dengan cepat, dia memberikan sebuah curtsy kepada Matthias.

Sang pria hanya menganggukkan kepala dan memakai kembali topinya dan berjalan mendekati wanita itu.

"Irene." Panggilnya

"Tuan Duke." Balas Irene

"Temani aku untuk kembali ke kediaman."

"Baik Duke."

Dan kini Irene mematuhinya, Matthias sangat ingin membuat Irene berperilaku dengan bebas. Namun sayangnya itu tidak ada dalam kamus sang wanita jika bersamanya.

Irene memiliki jiwa yang bebas dan hangat, namun jiwa itu pergi dan digantikan dengan terkurung jika bersama Matthias.

Mereka berjalan menuju ke kediaman Herhardt, hanya kesunyian yang berada di antara mereka. Pria itu sudah familiar dengan situasi ini, ia melihatnya sebagai bagaimana mereka berinteraksi dalam diam.

Ia pikir, begitulah Irene menghabiskan waktunya bersama Matthias.

Para pelayan langsung menyambut mereka di depan pintu besar. Membungkuk hormat. Ibunya dan Neneknya juga telah menunggu kedatangan mereka.

"Matthias, Irene." Sapa keduanya.

"Ibu." Angguknya

"Nyonya, Madam" Balas Irene menerima pelukan dari mereka berdua.

"Masuklah, kami sudah menyiapkan jamuan untuk menyambut kedatanganmu, Matthias." Ujar sang Nenek, Norma.

Mereka berempat masuk ke dalam kediaman Herhardt, yang tak lama lagi akan menjadi rumah bagi Irene.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana keadaanmu?"

Sebuah pertanyaan keluar dari bibirnya, membuat lamunan sang wanita terpecah

Mereka sedang menikmati keindahan taman lily yang ada di kediamannya. Sejak Matthias menjadi Duke, ia meminta Remmer untuk membuat sebuah taman kecil di dekat sebuah danau kecil dan di tanami oleh bunga lily.

"Saya baik-baik saja, bagaimana dengan Duke?" Jawab Irene dengan senyum anggunnya, menatap kembali indahnya bunga lily di taman itu.

"Seperti yang kau lihat."

Hanya begitu saja percakapan yang ada di antara mereka, sisanya mereka menikmati keheningan satu sama lain.

Angin menjelang sore menghembuskan kedua helaian rambut mereka. Matthias menangkap helaian rambut emas itu, memberikan ciuman singkat.

Bahkan dari wangi wanita ini, tercium aroma teh melati. Dasar maniak teh, kekehnya.

Sepertinya kekehannya membuat Irene menoleh ke arah belakang. Menatap Matthias.

Matthias menyukai wanita, semua ada padanya. Mendekatkan kedua tubuh mereka.

"Irene."

Sang pemilik nama hanya menatap dirinya, ekspresi tenang itu kembali menghiasi wajah ayunya.

Tetapi Matthias tahu, dibalik ketenangan wajah itu, terdapat bel waspada yang berbunyi. Walau dua tahun tidak bertemu, Matthias masih bisa membaca wajah Irene. Walau sikap wanita itu telah berubah menjadi lebih anggun dan memiliki kata-kata manis

Dengan jarak kedua wajah mereka yang dekat saja, ekspresi itu sudah terpampang jelas. Bagaimana jika Matthias melakukan hal lebih?

Matthias memeluknya, menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya. Menimbulkan rasa gelitik pada Irene.

Irene yang bingung dengan situasi hanya berdiam diri, membiarkan si blackflag itu bertingkah semaunya kali ini.

Sebuah sentuhan ringan ia layangkan pada lehernya, membuat Irene merinding.

"Irene." Panggil Matthias

"Ya, Tuan Duke?"

"Ingatlah posisimu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End of Chapter Six





^Done yaa
Akhirnya bisa campurin alur sama manhwanya.

Kalau ada kritik dan saran silahkan diisi ya! (*'∇')ノ

Agar bisa membuat book ini menjadi lebih baik daripada sebelumnya 😊

Btw, kalau ada yang bertanya, kenapa gak ada diisi gambar? Karena buat nyari face claim dari Irene agak susah gitu, dan di picrew juga terbatas fiturnya (っ◞‸◟c)

Sebenarnya udah ada sih face claimnya, cuman itu... Ano di bagian pakaiannya aja yang terbatas jadi agak kurang gitu 😅

Sama ini belum benar-benar di revisi, jadi kalau sudah nemuin gambar yang dibutuhkan, baru kayaknya diisi. Untuk sementara dan untuk beberapa chapter, isinya full tulisan o(ㄒoㄒ).

Sekian dan terimakasih telah membaca!

Don't forget to vote ♡~!
Have a nice day (.◜◡◝)

Continue Reading

You'll Also Like

93.9K 9.2K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
3.2K 329 16
Kirisa Sully, putri kesayangan keluarga Sully. Parasnya bak Dewi Yunani, blasteran Jerman-Jepang. Cantik? Sudah pasti, kaya? Nggak usah ditanya. Tapi...
69.9K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
3.2M 434K 95
Hidup sebagai salah satu tokoh protagonis dalam cerita? Alisha, perempuan yang pergi untuk mencari pekerjaan justru harus terjebak dalam sebuah novel...