Demi..
"Kita sampe... Reggie mau beli apa?" Tanya Adel.
"Hem.. Mau beli beras boleh?" Tanya nya dengan polos.
"Kenapa beli beras?" Tanya Mira.
"Ya buat makan lah Opung gimana sih" Lulu mendorong bahu Mira.
"Ya maksud gue kenapa ga beli barang yang di inginkan gitu"
"Ngomong dong Pung"
Lulu menarik lengan gadis itu "kamu boleh beli mainan yang kamu mau di sini, kalo masalah beras itu biar temen kakak yang beliin"
"Beneran?" Dia bertanya dengan mata berbinar.
"Iya beneran"
"Yeeyy" Dia senang sekali.
Tanpa mereka tau Jesse dan Olla juga tengah berada di Mall yang sama dan lagi lagi dia melihat keseruan teman-teman nya yang entah sedang apa dengan gadis yang mereka ajak.
"La makan sushi yuk, udah lama banget kita ga makan sushi bareng, gue kangen banget deh"
"Hem iya iya ayo" Dengan sedikit malas Olla menerima permintaan nya.
Adel dan Mira membeli keperluan sembako untuk gadis itu, sedangkan Flora, Lulu dan Oniel mengajak gadis itu beli apa yang dia mau.
"Nah itu bagus bajunya udah cantik yuk" Puji Lulu.
"Aku langsung pakek ka?"
"Iya langsung pake aja, kan kita mau jalan-jalan lagi" Lulu kembali menarik nya ke toko mainan.
"Ini aja Lu" Oniel memakai topeng katak hijau.
"Hahahah kakak nya lucu" Gadis itu tertawa.
"Lu cocok Nil, gitu aja terus pake biar dia bahagia"
"Engap gue"
"Lagian hidung cuma setengah juga so so pake topeng" Ejek Flora.
"Eh jangan hidung shaming gitu dong, hidung gue kan ga ke mana-mana kenapa masih kena" Bela Oniel.
"Ya kali hidung lu jalan-jalan ngeri Nil" Balas Flora.
"Iya juga ya... Udah ah ayo cari yang bagus"
"Langsung bindeng lu Nil" Ucap Flora.
"Iye langsung bindeng gue"
Lulu dan Gadis itu masih asik mencari mainan yang lucu.
"Kamu mau ini? Tongkat Ibu peri" Lulu memainkan tongkat peri mainan.
"Ini aja dek" Flora bergaya dengan pedang.
"Anime mulu" Ejek Oniel.
"Eh daripada Lu topeng kodok"
Oniel langsung terdiam.
Ini perdebatan antara Oniel dan Flora yang tidak berujung.
"Eh ini ngajak ke sini buat Reggie kenapa jadi lu pada yang main sih, mana mainan favorit masing-masing lagi" Lerai Lulu.
"Ya kan mumpung Lu" Balas Flora.
"Gimana kalo ini" Lulu mengambil boneka Teddy bear.
Seketika gadis itu malah sendu.
Membuat roh perempuan yang sedaritadi mengikuti mereka menjadi ikut bersedih.
Dia menggeleng kecil "Boneka teddy bear hanya boleh di beri sama kakak cantik"
"Maksudnya Lulu ga cantik? Yaudah aku aja yang ngasih" Oniel maju menawarkan diri.
"Eh kodok diem!" Cegah Flora.
"Kakak cantik bernama Erika memberi pesan pada Kakak untuk kasih ini ke kamu, dia bilang maaf kalo dia ga bisa nganterin ini langsung ke kamu, karena dia pergi duluan" Ucap Lulu dengan halus.
"Maksudnya Kakak cantik meninggal?"
Lulu mengangguk pelan.
"Hik... "
Lulu dengan sigap memeluk nya dan menenangkan nya.
"Kamu Terima ya boneka nya, ini dari kakak cantik, ga apa-apa kan kalo kakak yang kasih ke kamu?"
Dia mengusap air mata nya kasar.
"Ga apa-apa, kakak juga cantik Terima kasih ya"
Flora dan Oniel tanpa sadar saling merangkul sampai sedetik kemudian.
"Eh... Jauh jauh lu dari gue!" Seakan najis Flora menjauhkan diri dari Oniel.
"Gitu amat lu sama gue Flo"
Di tempat lain.
"Ini apa satu dus gelas begini?" Heran Adel.
"Buat di markas elah"
"Emang gelas di markas pada kemana?"
"Lu lupa kan lu yang makan"
"Emang gue kuda lumping makan gelas, aji mumpung banget ni Opung nih"
"Udah lah kan buat minum kita juga"
"Yaudah ayo, bayar"
"Udah semua kan"
"Udah Pung, mau beli apa lagi, kasur, lemari? Emang nya ini uang kaget"
"Iya uang kaget buat dia"
"Udah ayo ah"
Adel dan Mira selesai membeli semua sembako yang di butuhkan gadis kecil itu.
Dan mereka menunggu di mobil.
Tak lama Flora, Lulu dan Oniel datang dengan mainan milik Reggie.
"Banyak bener" Celetuk Adel.
"Eh yang beli Oniel sama Flora, dia cuma beli beberapa" Sambar Lulu.
"Masa dia beli topeng kodok" Ucap Flora.
"Eh lu juga beli tongkat pisau mainan ya, buat apa coba"
"Buat cosplay anime!"
Mereka mengantar Reggie ke rumah kecil nya dan menemui Ibu nya yang tengah sakit sakitan.
"Kami pamit dulu ya"
"Iya terima kasih Ka"
"Sama-sama dadahh"
Perempuan itu berkata Terima kasih sudah menjadi perantara dirinya untuk memberikan hadiah pada gadis itu, dengan senang hati anak-anak JMT ikut senang jika mereka berhasil.
"Waktu nya saya pulang dengan tenang"
"Hati-hati ka, jangan sampe nyangkut di pohon" Seru Lulu.
Dia hanya terkekeh pelan sambil perlahan naik ke atas.
Anak-anak JMT pulang kembali ke markas.
Dan Lulu melihat jika keresek itu memang benar-benar masih di posisi nya di knop pintu.
"Kenapa Lu? Ayo masuk" Ajak Mira.
Lulu hanya menunjuk kamar ujung dengan makanan di pintu.
Mereka mengurungkan niat nya untuk masuk ke kamar.
Oniel mengambil topeng di paperbag nya dan memakaikan nya.
"Ngapain sih Nil" Heran Flora.
"Biar kalo ada setan dia yang kaget"
"Mana bisa gitu" Flora menimpuk kepala kodok itu.
Tapi Flora juga mengambil pisau mainan di paperbag nya.
"Lu juga sama"
"Ngikutin lu"
"Ribut mulu ni berdua, ayo kita samperin dulu" Ajak Mira.
Mereka berjalan perlahan sambil saling memegang tas orang di depan mereka.
"Opung maju duluan" Dorong Lulu.
"Napa jadi gua sih!"
Perlahan namun pasti mereka tiba di depan kamar itu.
Mira meraih keresek yang tergantung di knop.
"Masih berat, kayanya masih ada isinya deh"
"Berarti belum dimakan" Tambah Lulu.
"Pencet bel nya Pung"
"Nyuruh lu Del"
"Ya kan Opung paling depan"
Ting tong.
Ting tong.
Beberapa kali Mira memencet bel tetapi tidak ada jawaban dari dalam.
Karena penasaran Mira membuka kenop pintu itu.
Ceklek.
"Ga di kunci" Bisik Lulu.
Mira memandang merek semua.
"Masuk Pung" Dorong Lulu.
"Lu juga masuk"
"Iye gue masuk"
Mereka masuk pelan pelan ke dalam sambil komat kamit baca mantra.
Keadaan nya cukup gelap dengan jendela yang tertutup gorden semua.
Mereka membuat lingkaran di tengah dan saling memunggungi satu sama lain.
BRUUKK..
"AAAAARRRR.... " Teriak mereka.
"Pintu nya ketutup sendiri ges" Bisik Adel mulai takut.
Flora masih memegang pisau nya seakan sedang menghadapi musuh.
Oniel dengan topeng kodok nya.
Mira dan Adel juga Lulu dengan tangan kosong.
Tiba.. Tiba..
Ceklek...
Mereka menoleh ke arah pintu bersamaan... Jantung mereka sudah sangat dag dig dug.
NGEEEKKKK....
Perlahan pintu itu terbuka.... Dan...
Hayo.... Siapa...
Ga taunya yang muncul Ashel...
Yaahhhh udah ex... Ya...
Yaudah...