"Jangan mendekat!!!"
"Hah?! Mengapa···?"
Sejun terkejut sesaat oleh suara ketakutan Kim Dong-sik.
"Ah. Akan menakutkan jika ada orang asing yang tiba-tiba berlari ke arahmu di tempat seperti itu."
Sejun sendiri mengira akan menakutkan jika ada orang tak dikenal tiba-tiba memanggil namanya dan mendekatinya. Dia telah melakukan kesalahan dalam kegembiraannya bertemu seseorang setelah sekian lama.
"Dong-sik~nim! Ini aku, Park Sejun!"
Jadi, Sejun dengan hati-hati mengungkapkan namanya.
"Benarkah? Benarkah itu kamu, Sejun~nim?"
Karena Kim Dong-sik hanya melihat seseorang mendekat, dia agak lega mendengar itu adalah Sejun.
"Ya! Ini aku! Senang berkenalan denganmu!"
"Aku juga! Aku senang bertemu denganmu!"
Dengan cara ini, Sejun berhasil meredakan ketakutan Kim Dong-sik melalui percakapan. Tentunya, ini cukup untuk menghilangkan kekhawatirannya?
"Dong-sik~nim, ayo kita bicara lebih banyak saat kita semakin dekat!"
Sejun mencoba mendekati Dong-sik lagi.
Namun,
"Tidak! Itu tidak akan berhasil! Tolong jangan mendekat! Sejun~nim, ayo bicara dari jarak sejauh ini!"
Kim Dong-sik sekali lagi membuat tanda X dengan tangannya untuk mencegah Sejun mendekat. Suaranya masih dipenuhi ketakutan.
"Apa?! Mengapa?!"
Sejun tidak mengerti reaksi Kim Dong-sik.
***
Pemburu yang mengetahui keberadaan Sejun mempunyai satu pertanyaan di benaknya.
'Mengapa Park Sejun tidak keluar dari menara?'
Berkat hasil panen Sejun, pasien yang berada di ambang kematian dapat dihidupkan kembali dan serangan belalang yang mengancam Bumi dapat digagalkan.
Jika Sejun mau, dia bisa menikmati kekayaan dan kehormatan yang melimpah.
Namun, karena suatu alasan, Sejun, meski memiliki kekayaan dan kehormatan, belum keluar dari menara.
Berbagai spekulasi bermunculan mengenai alasannya, namun tidak ada satupun yang meyakinkan karena minimnya informasi mengenai Sejun.
Kemudian,
'Jadi ini dia!'
Setelah bertemu Sejun, Kim Dong-sik mengerti mengapa Sejun tidak meninggalkan menara.
'Alasan Sejun~nim tidak meninggalkan menara adalah karena dia terlalu kuat.'
Bahkan sebagai pemburu di 5% teratas di Bumi, Dong-sik merasakan ketakutan mematikan dari energi yang terpancar dari Sejun, bahkan pada jarak lebih dari 1 km.
Orang biasa mungkin perlu menjaga jarak setidaknya 10 km dari Sejun demi keselamatan. Semakin dekat berarti kematian.
Keberadaannya saja sudah memberikan pengaruh sebesar ini. Jika Sejun menjadi sedikit bersemangat dan meningkatkan energinya, konsekuensinya tidak terbayangkan.
'Sejun~nim tinggal di menara untuk melindungi kita.'
Dia harus sadar bahwa meninggalkan menara dapat menyebabkan banyak korban jiwa.
Jadi, tanpa sepengetahuan Sejun, alasan yang masuk akal untuk tinggal di menara telah terbentuk.
'Seberapa sulitkah hal itu baginya?'
Kim Dong-sik merasa prihatin pada Sejun. Dia bahkan tidak tahu Sejun memelihara hewan untuk menghilangkan kesepiannya.
'Kita harus membantu!'
Kim Dong-sik memutuskan untuk membantu Sejun di menara.
"Sejun~nim, apa kamu butuh sesuatu?!"
Oleh karena itu, Kim Dong-sik bertanya apakah ada yang diinginkan Sejun, mengingat dia tidak bisa meninggalkan menara.
Saat itu,
Ssss!
"Hah!"
Energi yang menindas meningkat secara tiba-tiba, membuat Kim Dong-sik kewalahan.
***
"Sejun~nim, apa kamu butuh sesuatu?!"
Saat Kim Dong-sik bertanya pada Sejun,
"Butuh sesuatu?"
Sejun merenung. Ada banyak hal yang dia inginkan.
Kemudian,
Krueng!
[Cuengi, Cuengi ingin makan sup kimchi yang dibuat oleh Nenek Cuengi!]
Seru Cuengi bersemangat, tanpa sengaja meningkatkan intensitas energinya.
"Haruskah kita melakukannya? Aku juga sudah lama ingin makan sup kimchi buatan ibuku. Dan..."
Kuehehehe.
Sejun, dengan bersemangat berbicara dengan Cuengi, mendiskusikan apa yang dia butuhkan.
"Ah. Aku juga harus menanyakan resep kimchinya pada ibuku."
Sejun berencana membuat kimchi sendiri di masa depan, jadi dia membutuhkan resepnya. Lagipula, rasa rebusan kimchi sangat bergantung pada kimchinya.
Dengan kata lain, jika Sejun memfermentasi kimchi menggunakan resep yang sama seperti di rumah, dia bisa menikmati sup kimchi di menara seperti yang dia lakukan di rumah.
'Hehehe. Ini tentu akan meningkatkan pola makanku sedikit lagi.'
Saat Sejun senang dengan bertambahnya pilihan makanannya,
"Ketua Park, Dong-sik kabur, meong!"
Theo memperingatkan Sejun, menyadari Kim Dong-sik mencoba menciptakan jarak dengan melarikan diri.
"Apa?! Dong-sik~nim, kamu mau kemana?!"
Sejun buru-buru mengejar Kim Dong-sik.
'Kenapa dia melarikan diri?'
Sejun berlari, bertanya-tanya mengapa Kim Dong-sik melarikan diri. Kelincahan Sejun beberapa kali lebih tinggi dari Kim Dong-sik, jadi dia dengan cepat menutup jarak di antara mereka.
Kemudian,
Thud.
Saat Sejun semakin dekat, Dong-sik, yang tidak mampu menahan energi Cuengi, pingsan.
"Tidak. Mengapa?! Apa yang aku lakukan hingga membuatnya pingsan?"
Ini biasanya yang dipikirkan para hewan ketika mereka melihat Sejun pingsan, tapi Sejun tidak mengetahuinya.
"Dong-sik~nim! Sadarlah!"
Saat Sejun bergegas memeriksa Kim Dong-sik yang pingsan,
Twitch. Twitch.
Kim Dong-sik mengejang, gemetar saat dia berjuang tanpa sadar dalam upaya putus asa untuk bertahan hidup.
"Kenapa Dong-sik~nim seperti ini?"
Sejun semakin khawatir dan mendekati Dong-sik.
"Ketua Park, tetap di sini, meong! Aku, Wakil Ketua Theo, akan menanganinya, meong!"
Theo menghentikan Sejun.
"Mengapa? Aku akan pergi juga."
"Tidak, meong! Ketua Park tidak bisa mengendalikan kekuatannya, dan itu akan memperburuk kondisi Dong-sik, meong!"
"Aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku?"
"Benar, meong! Ketua Park, mundurlah, meong!"
Tapi aku lemah, bukan? Sejun, yang terlemah di lantai 99 menara, bingung dengan komentar tak terduga Theo.
Namun, seperti Cuengi, Sejun juga tidak mampu mengendalikan kekuatannya, berbeda dengan Theo dan Iona.
Itu karena Sejun terus-menerus mengeluarkan energinya pada kapasitas maksimum, tanpa disadari, untuk menahan energi hewan di lantai 99 menara itu.
Sejun hanya tahu cara memancarkan energi untuk melawan energi di sekitarnya; dia tidak tahu bagaimana menyembunyikannya.
Mampu memancarkan energi yang cukup kuat untuk menahan energi monster di lantai 99 adalah suatu prestasi yang mengesankan.
Namun, inilah alasan Sejun tidak bisa mendekati Kim Dong-sik.
Oleh karena itu, jika Sejun, yang secara sembarangan mengeluarkan energi, mendekati Kim Dong-sik, yang terluka parah di bagian dalam oleh energi Cuengi, situasinya hanya akan bertambah buruk.
"Baiklah. Wakil Ketua Theo, tolong jaga Dong-sik~nim dengan baik. Oh, dan pastikan untuk menyampaikan pesanku."
Sejun mempercayakan Kim Dong-sik yang pingsan kepada Theo dan memintanya untuk menyampaikan kebutuhannya akan resep sup kimchi ibunya dan kebutuhan lainnya.
"Dimengerti, meong!"
Dengan itu, Sejun meninggalkan Kim Dong-sik yang tidak sadarkan diri dalam perawatan Theo dan kembali ke tempat Cuengi dan Salib Kematian didirikan.
Kemudian,
Slap, slap.
"Bangun, Dong-sik, meong!"
Begitu Sejun pergi, Theo mulai menepuk wajah Kim Dong-sik dengan kaki depannya, mencoba membangunkannya. Uleni lembut yang digunakan Theo saat wajah Sejun 'jelek' kali ini tidak ada.
Tetap saja, Theo menggunakan sihir penyembuhan untuk membantu Kim Dong-sik sadar kembali lebih cepat. Berkat ini, Kim Dong-sik memperoleh sedikit peningkatan pada penampilannya.
Beberapa saat kemudian,
"Umm... Wakil Ketua Theo?"
Kim Dong-sik sadar kembali di bawah perawatan Theo.
"Benar, meong! Ini aku, meong!"
"Di mana Sejun~nim?"
Begitu sadar, Kim Dong-sik yang masih takut dengan energi Sejun, segera memeriksa lokasi Sejun.
"Ketua Park kembali karena Dong-sik terlalu lemah, meong!"
"Oh begitu···."
Menyadari bahwa dia bahkan tidak bisa menahan energi yang dipancarkan Sejun dengan santai, Kim Dong-sik memasang ekspresi pahit setelah mendengar kata-kata Theo.
Lalu, dia segera memeriksa tubuhnya.
"Tidak disangka akan seburuk ini... Ugh!"
Hanya terkena energi, kemampuan tubuhnya turun sekitar 50%. Setiap gerakan menyebabkan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Ketua Park..."
Kepada Kim Dong-sik yang berada dalam kondisi ini, Theo menyampaikan pesan dari Sejun, lalu,
"Iona, tolong sembuhkan Dong-sik, meong!"
Theo meminta Iona yang sedang bertumpu pada ekornya untuk menyembuhkan Kim Dong-sik. Kim Dong-sik harus pulih dengan cepat agar dia bisa melaksanakan perintah Sejun.
"Kyoot, kyoot, kyoot. Oke. Kekuatan sihir, kembalikan tubuh ini ke keadaan semula. Pemulihan."
Iona, menerima permintaan Theo, menyembuhkan tubuh Kim Dong-sik dengan sihir.
Swirl.
Cahaya kuning merembes ke tubuh Kim Dong-sik.
"Oh! Terima kasih..."
Kim Dong-sik, kagum dengan penyembuhan luka seketika yang biasanya membutuhkan tiga bulan penyembuhan, hendak menepuk kepala Iona dengan rasa terima kasih ketika
Swoosh.
"Apa?!"
Theo dan Iona tiba-tiba menghilang, meninggalkan Kim Dong-sik yang melayang di udara.
"Itu sangat lucu... sayang sekali."
Kim Dong-sik, tidak menyadari bahwa dia baru saja menghindari kehilangan pergelangan tangannya, menyesal tidak bisa menepuk kepala Iona.
"Ini bukan waktunya. Aku harus segera menyampaikan pesan Sejun~nim kepada ibunya."
Kim Dong-sik bangkit dan buru-buru menuju titik jalan.
***
Saat Sejun kembali setelah bertemu Kim Dong-sik,
Rattle. Rattle.
[Salib Kematian membangkitkan jiwa-jiwa yang terserap sebagai Tengkorak Hitam.]
[850 Tengkorak Hitam telah berkumpul.]
Salib Kematian terus membangkitkan Tengkorak Hitam dengan menyerap jiwa-jiwa yang berkeliaran di sekitarnya.
"Sedikit lagi dan aku bisa kembali. Toryong."
Sejun memanggil Toryong, yang sedang bermain di bawah tanah bersamanya, karena dia mungkin harus kembali sebelum perkebunan anggur selesai dibangun.
Kooong.
- "Tuan, apakah kamu memanggilku?"
Toryong diam-diam menjulurkan kepalanya sebagai jawaban atas panggilan Sejun.
"Ya. Tolong ratakan tanah untukku."
- "Ya!"
Sejun menyuruh Toryong meratakan tanah dan mulai menanam benih anggur dengan sungguh-sungguh.
Pitter-patter.
Sejun menaburkan biji anggur ke tanah dan
"Pemindahan Tanah."
saat dia menghantam tanah dengan cangkulnya,
[Bumi bergerak menguntungkanmu.]
[Konsumsi kekuatan sihir untuk menggerakkan bumi berkurang setengahnya.]
[Kamu telah menanam 1500 benih Anggur Wangi yang Diresapi Vitalitas di tanah yang dipenuhi dengan kekuatan sihir.]
...
..
.
Lahan dipindahkan, bibit anggur ditanam secara merata.
Pada saat Sejun dengan cepat menanam 10.000 buah anggur, menyelesaikan perkebunan anggur,
[Salib Kematian membangkitkan jiwa-jiwa yang terserap sebagai Tengkorak Hitam.]
[950 Tengkorak Hitam telah berkumpul.]
Sudah hampir waktunya untuk kembali.
Tak lama setelah,
[Salib Kematian membangkitkan jiwa-jiwa yang terserap sebagai Tengkorak Hitam.]
[1.000 Tengkorak Hitam telah berkumpul.]
1.000 Tengkorak Hitam dibangkitkan, dan
[Quest Administrator Tingkat Menengah telah selesai.]
[Anda telah memperoleh 10 juta poin pengalaman sebagai hadiah penyelesaian misi.]
[Anda telah memperoleh 10 juta Tower Coins sebagai hadiah penyelesaian misi.]
[Anda telah menyelesaikan tugas Administrator Tingkat Menengah.]
[Kamu akan kembali ke lantai 55 menara dalam 30 detik.]
Dengan pesan bahwa misi telah selesai, Sejun kembali ke lantai 55 menara tempat dia semula berada.
Kemudian,
Ppyak! Ppyak...
[Paman! Untunglah...]
Kelinci hitam yang sudah cemas menunggu Sejun di kamarnya merasa lega melihat Sejun bersama Theo, Cuengi, dan Iona.
Hari ke 356 terdampar. Pada malam sebelum pernikahan kelinci hitam, Sejun kembali dengan selamat ke Istana Putih.
***
- "Apakah kamu baik-baik saja? Sudah lama."
Apostle Kehancuran, Gagak Kematian, Halphas, berbicara dengan santai, dikelilingi oleh sembilan pemimpin klan naga dan 900 naga.
"Hmph! Bertingkah santai, kan?!"
Crisella Hisron, pemimpin Naga Perak dan penanggung jawab masalah ini, mengejek Halphas.
Meskipun Apostle Kehancuran sangat kuat, jika tiga dari sembilan pemimpin klan naga bergabung, mereka bisa mengalahkannya.
Selain itu, Halphas saat ini berada dalam kondisi yang lebih lemah dibandingkan saat mereka menghadapinya sebelumnya.
- "Apakah ini benar-benar santai?"
"Apa?!"
Crisella merasa ada yang tidak beres melihat Halphas begitu santai.
Kemudian,
Creak.
Dua mata tambahan terbuka di sekitar mata Halphas, dan
Grrrr.
Tiba-tiba, kekuatan Halphas menjadi dua kali lipat.
Namun, itu pun tidak cukup untuk melawan para naga.
"Itukah yang membuatmu begitu percaya diri?"
Crisella, melihat kartu truf tersembunyi Halphas, merasa tenang ketika itu
- "Belum."
Creak.
Sepasang mata lainnya terbuka pada Halphas, dan kekuatannya berlipat ganda lagi. Kekuatannya dua kali lipat, lalu dua kali lagi. Kekuatan Halphas meningkat empat kali lipat dalam sekejap.
Rumble.
Halphas mulai memancarkan kekuatan luar biasa yang membuat naga-naga di sekitarnya kewalahan.
"Gasp!"
"Bagaimana ini bisa terjadi...?"
Saat para naga panik karena kekuatan Halphas yang luar biasa,
"Aku akan menangani ini."
Gulp.
Kaiser berbicara kepada naga lainnya dan menelan empat kacang.