⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️
Happy reading
" Bunda.. hidup kana kacau," lirih kana, sorot matanya terlihat kosong menatap ke arah depan.
Grace yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, rasanya sangat sesak melihat anaknya seperti ini. Kana sudah menderita sedari lahir karena penyakit yang dia bawa. Dan setelah sembuh. Nyawanya kembali di incar oleh orang lain. Lalu setelah itu Penderitaan lain datang menghampiri hidup kana.
Bahkan penderitaan ini lebih besar dampaknya, kana terlihat sangat kesakitan saat menjalani hari-hari nya.
Apa anak nya gak bisa hidup dengan tenang?
Tolong biarkan kana bernafas lega sebentar saja.
" Bunda bisa ngelakuin apapun untuk kebahagiaan anak bunda, bersabar sedikit lagi ya sayang, kita cari jalan keluar bersama." Bisik Grace.
" Kalau kana pergi aja gimana bunda? Kana cerai, kana mau menjauh dari mereka semua. Memulai hidup baru sendirian gak masalah," lirih kana. Terdengar sangat putus asa saat dia mengatakan itu.
" Ini bukan masalah sepele, kalau bunda lihat ke masalalu, kana sudah di libatkan disitu. Itu pasti gak ada yang kebetulan. Dari masalah davikah, dan sekarang masalah ini. Kana di libatkan disini padahal yang bunda lihat harusnya kana tidak di libatkan dalam masalah apapun. Artinya mereka memang mengincar sesuatu dari keluarga kita." Bisik Grace.
" Mereka semua?" Bisik kana.
" Bunda gak tau sayang, tapi feeling bunda bilang iya. Dari kasus masalah davikah, Lalu cia yang kembaran davikah, dan sekarang bright, lalu mew, semuanya datang ke kita secara bergiliran. Kana paham maksud bunda kan? Sejauh apapun kana pergi kalau masalah ini tidak di bereskan, hidup kita gak akan tenang. Jangan takut sayang, bunda dan ayah ada bersama kana. Kita lalui ini bersama-sama ya," bisik Grace.
" Mereka jahat ya bunda, mereka gak kasian sama kana. Salah kana apa?" Lirih kana.
" Untuk sekarang ikuti arus yang dibuat mereka, ikuti saja. Tapi kita harus tetap hati-hati," bisik Grace.
Grace menutup laptop kana lalu memindahkan semua bukti yang ada di handphone kana ke handphone nya.
" Bukti disini bunda bersihkan, semuanya ada di handphone bunda. Dan laptop kana biar bunda yang simpan," bisik Grace.
" Kana harus apa bunda? Berpura-pura seperti mereka?" Tanya kana pelan.
" Untuk sementara kita harus mengikuti permainan mereka, selama itu juga bunda berusaha mencari tau akar permasalahannya ada dimana. Kenapa mereka melibatkan kana. Kenapa mereka membawa kana kedalam situasi yang membingungkan ini. Ini pasti ada alasan yang kuat kenapa mereka melakukan itu. Jangan percaya dengan siapapun. Termasuk bright, bisa saja anak kecil itu hanya di jadikan alat oleh mereka. Kita gak tau mereka berkomplot atau mau menyerang satu sama lain. Ini masih abu-abu, bunda belum menemukan titik terang disini. Jadi kana harus bersabar dulu. Jangan membuat suami kana curiga," bisik Grace.
Kana tersenyum tipis, Bunda nya sangat hebat dalam menilai situasi, bahkan dalam masalah sebesar ini bunda nya terlihat sangat tenang.
" Jadi kana harus pura-pura baik lagi ya bunda? Kana harus balik ke neraka itu? Mamah mamah baik, papah juga, semuanya baik, tapi kenapa sekarang terasa palsu?" Lirih kana.
" Kana takut bunda.. kana takut, mereka pasti jahat ya bunda?"
" Untuk sekarang kana tinggal disini aja sama kita, kalau mew mau ikut tinggal disini gapapa. Bunda bisa awasi kana dengan mudah kalau kana disini," bisik Grace.
" Iyah, kana mau disini aja sama bunda dan ayah, kana gak mau kemana-mana lagi," lirih kana.
" Permainan mereka sangat halus, terutama mew. Dia bahkan bisa mengecoh kita semua, soal mertua kana.. bunda belum bisa menilai apa-apa. Entah mereka juga berpura-pura bunda gak tau. Yang jelas disini kita harus hati-hati tapi jangan sampai menimbulkan kecurigaan, lakukan aktivitas seperti biasanya, jangan sampai mereka peka kalau kita sudah tau masalah ini." Bisik Grace.
" Iyah, kana paham bunda.. semoga ini cepat berakhir. Kana sedih bunda. Rasanya sangat sakit, hati kana sakit sampai rasanya kana gak ngerasa apa-apa lagi," lirih kana.
" Sabar ya sayang, bunda berusaha mencari tau masalah ini. Bunda harus memulai dari awal, dari pertemuan kana dan davikah, dari kana mendapatkan pendonor yang katanya itu dari adiknya davikah, tapi ternyata bukan. Bahkan kematian adik nya davikah di palsukan.. bunda rasanya gak percaya kalau smith itu adalah david. Soal cia kembaran davikah aja bunda masih kaget, sekarang di tambah kehadiran smith." Bisik Grace.
" Kana bingung.. mereka terlihat saling menyerang satu sama lain, apalagi cia. Dia memberatkan hukuman phi dav, lalu mendekati suami kana, tapi faktanya dia memang ada hubungan dengan suami kana. Hubungan terpaksa? Atau apa bunda?" Bingung kana.
" Bunda belum bisa menyimpulkan apapun, tapi fakta yang sekarang kita pegang adalah cia davikah dan smith saudara kandung. Dan mew.. dia ada di lingkaran itu bersama davikah dan saudaranya. Dan bunda yakin kendalinya ada di suami kana," bisik dav.
Kana mengusap kasar wajahnya, kenapa menjadi serumit ini.
" Phi dav, cia dan smith, lalu phi mew. Mereka menyeret kana kedalam lingkaran mereka, Simple nya seperti itu. Dan kemungkinan besar tujuan mereka memang kana atau keluarga kita. Untuk sekarang kita hanya perlu fokus disitu, selebihnya kita akan mengikuti permainan mereka. Ingat sayang, harus tetap hati-hati, mainkan peran kana sebagai seorang istri seperti mew yang memerankan perannya seperti suami. Kita selesaikan ini bersama-sama ya, kalau sudah beres dan kita menemukan titik terang. Kita selesaikan Semua nya, kana berpisah dengan Mew lalu kita pindah ke tempat yang jauh, kita memulai hidup baru disana nanti." Bisik Grace.
Kana mengangguk paham, dia mengikuti semua perkataan bunda nya.
" Sekarang bunda keluar dulu, suami kana tadi pergi beli cemilan. Ingat ya, bersikap dengan tenang sambil mengamati pergerakan dia. Jangan terburu-buru karena ini bukan masalah sepele. Nanti malam bunda bicara sama ayah, biar bunda yang kasih tau ayah masalah ini. Bunda mau bertukar pikiran dengan ayah nanti. Jadi kana tenang aja. Di belakang kana ada bunda dan ayah." Bisik Grace.
Kana mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Bunda nya benar, dia harus tetap tenang dan bersikap normal. Akan lebih mudah mencari tau kebena nya kalau dia mengikuti arus yang dibuat suaminya.
Grace beranjak dari duduknya lalu keluar dari kamar. Sedangkan kana. Dia memesan handphone baru yang sama persis dengan handphone miliknya.
Melakukan apa yang mew lakukan.
Dia menyimpan handphone lamanya yang tersambung dengan handphone lama mew.
Lalu menggunakan handphone lain yang bentuknya sama persis dengan handphone Lama nya agar suaminya gak curiga.
" Jadi disini kita benar-benar bersaing ya? Bersaing menghancurkan satu sama lain tanpa alasan yang jelas," lirih kana.
Kana tersenyum miring, dia berdiri di depan meja riasnya, menatap wajah nya yang terlihat sangat kacau itu dengan seksama.
" Kana bukan iblis, kana hanya anak biasa yang tumbuh dengan rasa sakit, rasa sakit ini harus nya bukan apa-apa, kana bisa mengatasi ini dengan baik," gumam kana sambil mengusap wajahnya.
Kana mengambil sisir lalu memperbaiki rambutnya yang terlihat acak-acakan. Mengusapkan sedikit bedak di wajahnya agar terlihat sedikit lebih segar. Setelah itu kana berjalan keluar kamar dengan perlahan.
Bagian belakangnya belum sembuh total. Dia masih sering merasa nyeri saat berjalan seperti ini.
Kana turun ke lantai bawah, melihat Bunda nya yang tengah duduk santai di ruang tamu bersama bright dan Ayah nya.
" Loh udah pulang sekolah?" Tanya kana.
Bright tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya.
" Bun.. itu mobil phi mew sudah ada. Orangnya mana?" Tanya kana.
" Eh tadi ke dapur, kata nya mau buatkan kana susu hangat," sahut mild.
Kana melirik bunda, wanita cantik itu terlihat menganggukkan sedikit kepalanya. Mengerti kode dari Bunda nya kana bergegas pergi kedapur untuk menyusul mew.
Jauh-jauh dia lihat pria tampan itu tengah sibuk membuatnya susu, di atas meja makan ada paperbag yang terlihat penuh dengan cemilan.
Kana mendekati mew lalu memeluk mew dari belakang.
Mew tersentak kaget, dia langsung menoleh ke belakang.
" Sayang...?"
" Hmm?" Dehem kana.
" Mbul phi ini sudah gak marah?" Tanya mew sambil membalik tubuhnya.
" Kata bunda jangan lama-lama marah nya, kasian suaminya gak di urus," sahut kana pelan.
Mew tersenyum hangat kemudian menarik kana kedalam pelukannya.
" Iya, suaminya ini gak di urus, lihat nih suaminya jelek banget, gak ada istri yang rawat. Sedih tau dirumah gak ada mbul. Bangun tidur gak liat mbul, mau tidur pun sedih gak bisa peluk mbul. Jangan marah lagi ya sayang, phi benar-benar minta maaf." Bisik mew.
" Kana juga minta maaf karena terlalu kekanak-kanakan, maaf sudah buat phi sedih." Bisik kana.
Mew melepaskan pelukannya kemudian menangkup pipi tembam kana.
" Kangen nya, kalau mau ngambek gapapa, ngomel pun gapapa, tapi jangan diamkan suaminya ya, sedih ini. Gak bisa makan gak bisa tidur. Sibuk mikirin istri yang lagi ngambek," eluh mew.
" Iya maaf ya, kana gak gitu lagi. Bunda bilang tadi kalau ada masalah harus di bicarakan, jangan di sembunyikan. Gak baik menyembunyikan sesuatu dari pasangan. Takutnya jadi Boomerang buat diri sendiri," kekeh kana.
" Pulang ya sayang, mamah juga khawatir sama kana, mamah sama papah khawatir dengan anak manisnya ini, tiap hari phi di omelin mamah karena gak berhasil bawa anak kesayangannya pulang," ucap mew.
" Kana kayaknya trauma tinggal di rumah itu, keinget pas itu.. kana jadi takut. Kana lebih nyaman tinggal disini." Sahut kana.
" Ya tuhan, maaf ya sayang. Yasudah kita pindah aja mau gak? Kita beli rumah aja, gak dekat sini gapapa kan?"
" Gak mau kana nya, mau disini aja dulu," sahut kana.
" Lalu suaminya ini gimana? Masa kita pisah rumah?" Rengek mew.
" Tinggal disini apa susahnya? Jarak ke kantor pun sama aja dari rumah mamah, kan rumah kita cuma beda komplek," sahut kana.
" Eh iya juga ya, Yasudah kita tinggal disini aja sementara, nanti phi bicara sama mamah ya, phi kasih tau kalau kana mau tinggal disni."
" Mamah mamah gak marah kan ya kalau kana gak mau bobo disana lagi?" Tanya kana.
" Engga lah, mamah tuh khawatir liat kita berantem aja, masalah mbul mau tinggal dimana, ya senyaman mbul aja, mamah gak maksa kayaknya, paling nanti mamah tiap hari nyasar kesini buat ajak main anak manisnya ini." Kekeh mew.
" Hmm yasudah, eh iya. Nanti malam kita bahas masalah cia sama phi dav ya, bukti yang kemarin gimana? Bright berhasil gak jadi pancingan?" Tanya kana.
" Phi dapat beberapa bukti baru, itu cukup kuat untuk membebaskan davikah, sabar sedikit lagi ya sayang. Phi berusaha bereskan masalah ini agar hidup kita tenang," jelas mew.
Kana tersenyum miring lalu menganggukkan kepalanya.
" Masalah ini memang harus segera beres, supaya kana bisa hidup tenang." Sahut kana pelan.
Tbc.
Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow, jangan jadi pembaca hantu ya❤️
NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"