Kagum

Von Pluto_nius

12.9K 1.2K 89

"Dia baik, apa aku bisa memiliki nya" Mehr

Prolog
Bab 1 (Awal Pertemuan)
Bab 2 (Ingin Bertemu)
Bab 3 (Sekarang Aku Tahu)
Bab 6 (Teman Baru Levi)
Bab 7 (Fakta)
Bab 8 (Pendekatan)
Bab 5 (Berkumpul Kembali)
Bab 9 (Ketua Osis Keren)
Bab 10 (Sibuk)
Bab 11 (Sibuk 2)
Bab 12 (Perhatian)
Bab 13 (Hari Perayaan Sekolah)
Bab 14 (Rencana Liburan)
Bab 15 (Reuni)
Bab 16 (Study Date? Maybe)
Bab 17 ( Lily )
Bab 18 ( Mengingat )
Bab 19 (Awal Mula)
Bab 20 (Bendera Perang)
Bab 21 (Pupus?)
Bab 22 (Licik)
Bab 23 (Kecewa)
(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
Bab 24 (Keluarga)
Bab 25 (Asing)
Bab 26 (Hilang)
Bab 27 (Titik Terang)
Bab 28 (Akhir?)
Bab 29 (Kembali Ke Awal)
Bab 30 (Kambali Dekat)
Bab 31 (Jalan)
Bab 32 (Study tour)
Bab 33 (Ber Dua)
Bab 34 (LiLynn)
Bab 35 (Perwakilan Sekolah)
Bab 36 (Jealous)
Bab 37 (Penjelasan)
Bab 38 (Kumpul)
Bab 39 (Persiapan Ujian)
Bab 40 (Hari Ujian)
Bab 41 (Hari Libur)
Bab 42 (Main)
Bab 43 (Kelas XII)

Bab 4 (Ingin Mengenal Lebih)

289 30 0
Von Pluto_nius

"Aghh! Aku harus pilih apa?" Gerutu Nayla, ia masih bingung barus masuk ke ekstra mana.

Sudah hampir 1 Minggu ia memikirkan nya tetapi ia masih juga bimbang, padahal Rabu besok surat pendaftaran itu harus ia serahkan ke Osis. Jika sampai hari Rabu Nayla belum bisa menemukan ekstra apa yang akan ia ikuti, Osis yang akan memilihkan nya. Jelas itu malah membuat Nayla semakin frustasi. Handphone Nayla tiba-tiba berbunyi, dengan sigap ia lalu mengambil nya, detik berikut nya senyuman terukir di wajah nya saat melihat siapa yang menelfon nya.

Papi~ 💸  (calling)

"PAPI! Aaa, Nayla bingung!"

"Ada apa? Apa yang membuat Nayla bingung?"

"Aku harus mengikuti ekstra tapi, sampai sekarang aku masih belum menemukan esktra mana yang harus aku ikuti. Dan pengumpulan nya terakir hari Rabu besok"

"Hahahaha"

"Papi! Kenapa malah tertawa?! Aku benar-benar bingung"

"Hahaha, Nayla"

"Huh!, sudah lah aku menyesal mengangkat telfon Papi, aku kira dengan mengangkat telfon Papi aku bisa mendapat pencerahan ternyata salah!" Kesal Nayla lalu hendak mematikan telfon.

"Ehh! Tunggu-tunggu, maaf Papi tidak bermaksud, ok ok akan Papi bantu" panik Papi Nayla, ia takut jika Nayla ngambek lalu melaporkan nya ke Mami nya.

"Apa?!"

"Ee~ bagaimana dengan Cheerleader?, bukan kah Nayla mengagumi nya sejak dulu?"

"Cheerleader ya sebentar" Nayla kembali menatap kertas berisi berbagai informasi mengenai ekstra-ekstra yang ada disekolah nya.

"Bagaimana?"

"Ada Papi!, tetapi aku ragu"

"Kenapa ragu?"

"Aku belum pernah mengikuti ini"

"Haha, tidak apa, apa salah nya mencoba? Lebih baik mencoba terlebih dahulu dari pada tidak pernah sama sekali"

"Baiklah! Terimakasih Papi! Aku sayang Papi!"

"Sama-sama Nayla, Papi juga sayang Nayla"

...

Panggilan di matikan oleh Nayla, ia lalu mulai mengisi surat pendaftaran ekstra itu. Saat sedang asik mengisi surat itu, entah mengapa Nayla tiba-tiba teringat oleh Shasa.

"Shasa, apa dia juga sudah menyerahkan surat ini? Jika iya dia ikut apa?" Batin Nayla.

"Sebaik nya aku coba mencari terlebih dahulu ia ikut apa?, mungkin aku bisa satu ekstra dengan nya" monolog Nayla, ia mengurungkan niat nya untuk langsung menyerahkan surat pendaftaran itu ke Osis.

~~//~~

"Halo! Selamat pagi" ucap Nayla kepada ke 2 teman nya yang sudah duduk di bangku mereka.

"Pagi juga Nayla" sapa balik Delynn.

"Selamat pagi juga" ucap Oline.

"Lu udah ngisi surat pendaftaran ekstra nya kan Nay?" Tanya Oline lalu mengubah duduk nya menghadap ke Nayla. Nayla pun mengangguk dan mengangkat jempol nya.

"Wihh, akir nya ikut apa lu?" Kini Delynn yang bertanya.

"Hemm~ aku ikut Cheerleader"

"Wih keren, nanti kalok mau nyerahin ke Osis gua temenin" ucap Oline.

"Ah, aku belum mau ngumpulin surat nya"

"Loh kenapa?"

"Aku mau ikut 1 ekstra lagi"

"Ohh ikut mading aja ayok" ajak Oline.

"Gak jangan musik aja!" Ucap Delynn.

"Mading!"

"Musik!"

"Mading aja Nay, sama gua" ucap Oline, lalu memicingkan mata nya melihat Delynn.

"Kalok di musik sama gua Nay!" Ucap Delynn tak mau kalah.

"Eh itu, sebener nya aku mau tanya, kalian tau gak Shasa ikut ekstra apa?" Tanya Nayla dengan ragu. Mendengar itu Oline dan Delynn saling bertukar pandang, lalu mengangkat bahu nya ke atas, menandakan mereka tidak tahu.

"Emang kenapa Nay?" Tanya ke 2 nya secara bersamaan.

"Eh engak, aku cuma pengen kenal sama dia aja". Mendengar itu Oline dan Delynn pun hanya mengangguk paham.

~~//~~

Kringggg...

"Baiklah, cukup sekian dari Bapak kalian boleh pulang" ucap guru itu lalu meninggalkan kelas.

"Yuk balik," ajak seorang gadis berambut panjang.

"Duluan aja Rin, gua ada ekstra mading dulu sama Lana" ucap Shasa.

"Ok kalok gitu gua duluan ya Sha, Lan, semangat!" Ucap gadis berambut panjang itu lalu pergi meninggalkan Shasa.

"Yoi, yuk Lan" ajak Shasa lalu mengangkat tas nya ke pundak.

Shasa pun beranjak pergi ke ruang club mading bersama Lana.

~~//~~

Sementara itu di sisi lain.

"Kita duluan ya Lin" ucap Delynn.

"Iya, ya udah dada" ucap Oline lalu melambaikan tangan nya.

Setelah berpisah dengan teman-teman nya Oline pun bergegas pergi ke arah gedung khusus ekstra, kaki nya berhenti tepat di depan club Mading. Ia lalu mengetuk pintu itu terlebih dahulu, baru masuk. Tak lama ketua club mading pun datang, ia lalu memperkenalkan diri terlebih dahulu baru memberi arahan kepada anggota nya apa-apa saja yang harus mereka kerjakan.

"Baik apa ada yang perlu di tanyakan?" Tanya ketua club mading memastikan.

"Saya Kak, selain melalui majalah sekolah, dan papan pengumuman sekolah, apakah kita juga memberi informasi melalui media digital, seperti x dan ig Kak?" Tanya seorang gadis.

"Pertanyaan bagus, kek nya sekalian aja gak sih Sha, mereka di kasih tau akun x sama ig club mading?" Ucap seorang gadis yang berdiri di samping ketua club mading.

"Iya juga, kalok gitu..., dah ini, ini akun x dan ig club mading" ucap Shasa setelah menuliskan akun x dan ig club mading di papan tulis.

"Ok apa ada pertanyaan lain?" Tanya Shasa sekali lagi.

"Karena tidak ada, kalian boleh mulai mengumpulkan informasi lalu kalian olah agar bisa masuk ke majalah sekolah" setelah memberi arahan Shasa lalu berjalan menuju salah satu meja di ruangan club itu yang bertuliskan ketua.

Oline Keren 😎

Nayla! Lu tadi nanya kan Shasa ikut ekstra apa?

Iya kenapa Lin?

Send picture 🖼️

Apa kah itu sudah menjawab pertanyaan mu tadi pagi <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Shasa ikut mading?

Bukan ikut lagi, tapi lebih tepat nya ketua ekstra mading (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Wah makasih info nya Oline (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

...

Setelah membaca pesan Oline, Nayla pun kembali mengambil suran pendaftaran ekstra.

"Ok selesai besok bisa aku kumpulin, hehe" monolog Nayla.

"Aku harap dengan ini, aku bisa kenal kamu lebih" batin Nayla.

Tanpa ia sadari sekarang muka nya menjadi berwarna merah bagai tomat. Ia mulai menyusun kata-kata apa saja yang harus ia ucapkan ketika bertemu lagi dengan Shasa.

~~//~~

"Oline!, nanti anterin aku ke ruang Osis" ucap Nayla.

"Ngapain?" Tanya Lily bingung.

"Mau mukul wakil Osis, soal nya kalok ketua nya nanti repot" ucap Delynn, yang di hadiah i injakan kaki oleh Lily plus toyoran dari Oline.

"Aduh aduh! Engak engak bercanda!, galak amat dah lu ber 2!" Rintih Delynn.

"Ya lu ngapain mulai?!" Ketus Lily, sementara Delynn hanya cengengesan.

"Ini aku mau nyerahin surat pendaftaran ekstra" jelas Nayla.

"Oh, jadi nya lu ikut apa Nay?" Tanya Lily.

"Aku ikut Cheerleader, sama mading" Yang dijawab anggukan kepala oleh Lily.

Mereka pun lanjut berbincang-bincang ringan, tak lupa dengan canda tawa saling mengiringi, hingga bel masuk sekolah pun berbunyi.

~~//~~

Waktu berjalan begitu cepat tak terasa, bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sekarang Nayla dan Oline sedang berjalan menuju ruang Osis.

Tok tok tok...

"Ya silahkan masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan Osis.

"Permisi Kak, ini saya mau menyerahkan surat pendaftaran ekstra" jelas Nayla lalu menyerahkan selembaran kertas pendaftaran ke ketua Osis.

"Ok, terimakasih ya" ucap ketua Osis sambil tersenyum ramah.

"Iya sama-sama kalau begitu kami pergi dulu permisi" ucap Nayla lalu berjalan meninggalkan ruang Osis.

"Kamu kenapa?" Heran Nayla, pasal nya sejak masuk ke ruangan Osis Oline menatap dalam ketua Osis itu.

"Ah engak, gak papa" jawab Oline.

"Gilak Erin makin hari makin cakep, aaa bisa gila gua" batin Oline, sambil berusaha menahan salting.

Walaupun mendapat jawaban yang kurang memuaskan, tetapi Nayla memilih untuk diam. Pasal nya saat ini Oline terlihat senyum-senyum sendiri entah karena apa.

~~//~~

TBC~




Weiterlesen

Das wird dir gefallen

198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
19.4K 3.3K 28
Bagaimana ceritanya ketika kalian yang sedang menikmati hidup dengan senang, tenang dan tanpa gangguan. Namun tiba tiba datang entah virus darimana...
1.9K 313 12
dikisahkan oleh Trisha dan teman kelas nya yang ingin mengetahui keseharian guru baru nya yang aneh. Miss Ciara, ia adalah guru baru yang sangat aneh...
69.2K 6.2K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...