gracewell fams

By nayakaaveera

4.3K 503 72

daily life bungsu gracewell nvr, 2O23 062023 More

O1 ; first
O2 ; a day with abang
O3 ; mas daviel
04 ; jorel one year
O5 ; bobo
meet w the cast
O6 ; keluarga papi
O7 ; about dirga
O8 ; kolam ikan
O9 ; adek ikut papii
1O ; b'day adekk
11 ; renang
12 ; hello, jogja

13 ; hello, jogja (2)

129 33 5
By nayakaaveera

akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih sembilan jam, mereka tiba di villa yang mereka pesan.

tok tok

bian mengetuk kaca mobil menantunya, lalu membuka pintu belakang. "ay– eh" ucapan bian berhenti saat melihat para cucunya yang tertidur pulas.

"pa, tolong bangunin anak-anak." kata tiffany dari bangku belakang.

dengan segera bian menepuk-nepuk paha marv dan daviel. "hey, bangun."

daviel yang merasa terusik membuka matanya. "opa?"

"tolong bangunin adeknya, mas. opa bantuin papi dulu." bian segera berlalu untuk membantu menantunya membawa barang mereka.

"marv, marv,"

"marpi!" marv langsung terbangun saat suara daviel tepat di sebelah telinganya.

"mas, bang, kak! bantuin sini." teriak davian.

marv, jeo, dan daviel turun diikuti tiffany dengan jorel di gendongannya.

"pules?"

"bangett."

davian membukakan pintu untuk tiffany masuk karena melihat istrinya itu kerepotan. "makasi, papi." tiffany mengecup pipi suaminya kemudian berjalan masuk.

"papi kok mukanya merah?!"

✧✧

"ini ada lima kamar, yang pertama opa sama oma, sisanya terserah kalian. dahh ya, mau mandi dulu gue." jelas bian kemudian berjalan menuju kamarnya.

"bersih-bersih aja dulu semuanya, beres-beres besok lagi. oma ke kamar dulu." ucap vera.

"sana pada mandi, malah diem aja." usir davian.

"abang dulu deh, trus aku, terakhir mas," 

"ngga! lo duluan, trus gue, terakhir mas."

"lho kok gue? anak pertama yang pertama kali."

"malah debatt, mandi cepet heh!"

mereka bertiga saling bertatapan, lalu berjalan bersama menuju salah satu kamar.

"aduh, iya deh gue dulu, tapi kalian tungguin ya?!" pinta marv.

daviel dan jeo mengangguk dengan malas. "iya, udah dari tadi iya iya ngomong mulu."

"yeee, kalian kan php. awas ya kalo ninggalin gue bocorin rahasia kalian." ancam marv lalu masuk ke kamar mandi.

"mas,"

"hm,"

"dingin ga si?"

daviel beralih menatap jeo. "kirain gue doang yang ngerasa."

keduanya menghembuskan nafas, mencoba menenangkan diri agar tidak berpikir yang tidak-tidak. dalam hatinya melafalkan do'a terus menerus.

"dek, cepetan."

"iyaa, ini dikit lagi."

"mas?"

"..."

klekk

daviel dan marv berpandangan. lalu ...

"AAAAAAAAAAAAAAA ALLAHUAKBAR GUSTI."

"MAMI YA ALLAH MAMI PAPI WOIIIII ASTAGHFIRULLAH!"

"HAH? OHH WOIIIII TUNGGUIN YA ALLAH AMPUN." 

marv dan daviel berlari kocar-kacir keluar kamar, diikuti jeo di belakangnya.

daviel dan bian berlari menghampiri anak dan cucunya saat mendengar mereka berteriak.

"kenapa heh?!??!!"

"tadi hahh .... kita hahh ... ngeliat yang .... " marv menjelaskan dengan nafas tersendat-sendat karena berlari.

davian beralih pada sulungnya, "gimana mas?"

daviel mengangguk menyetujui ucapan marv. "... kita liat yang putih," daviel melanjutkan ucapan marv dengan bisikan di akhir kata.

"masa? dimana?"

"kamar yang deket dapur,"

"lho, itu kan emang tempatnya. kalian kenapa kesitu?" tanya bian.

ketiga bujang itu melotot. "opa ga bilang!"

bian terkekeh, "kirain kalian tau,"

"soalnya waktu bocil pernah kesini."

"yang bener aje, bangggg,"

"rugi dongg!"

✧✧

"mas, bagi selimutnya dong,"

"ambil lagi napa si,"

"yaudah ambilin,"

"ogahh!"

jeo berdecih, "yaudah bagi!"

"tinggal tarik, apa susahnya?"

"orang lo tiduran selimutnya, ya susahlah!"

"ih berisik, gue mau tidur."

"lo pikir kita mau bangun candi disini." sahut jeo.

"tidur heh, ngomong mulu." tegur davian.

iya, mereka bertiga memutuskan tidur satu kamar dengan mami papi dan jorel karena kejadian tadi yang masi terbayang-bayang. mereka tidur dengan kasur yang dipindahkan dari kamar lain.

"mereka tu, pi." balas marv dengan mata tertutup.

"sama aja kalian, udah ah merem." titah davian yang segera dilaksanakan oleh mereka bertiga.

✧✧

"adek belum bangun?" tanya daviel.

"belum, sama papi di kamar," balas tiffany.

"padahal tidurnya udah dari sore." kata daviel.

tiffany mengangguk menyetujui. "adek suka gitu kalo cape bangett."

daviel mengangguk-angguk mengerti.

"mas, mau ikut ga?" tanya marv.

daviel menoleh, "kemana?"

"beli sarapan,"

"yukk." daviel bangkit dari duduknya.

marv beralih menatap tiffany. "mami mau sarapan apa?"

"lontong kari aja, papi juga. udah tanyain opa oma belum?"

marv mengangguk. "udah."

"yaudah hati-hati, kalo ga tau jalan tanyain. hp nya on terus, oke?"

"okee, mamii."

✧✧

"mamii!" davian berlari menuju ruang makan dengan jorel di gendongannya.

"kenapa? eh? kok nangis, sini sayang." tiffany mengambil alih jorel yang menangis.

tiffany mengusap-usap punggung sempit jorel sampai anak itu tenang, "tolong bikinin susu, pi."

davian mengangguk lalu segera mengerjakan apa yang tiffany minta.

tiffany mengusap rambut jorel yang penuh keringat. "adek kenapa?"

davian datang sambil membawa botol dot jorel. "mau minum? sama papi atau mami?" tanya davian. jorel merentangkan tangannya kepada davian. "oke, yuk, yuk." davian mengangkat jorel ke gendongannya lalu berjalan menuju teras.

mobil pajero sport exceed milik bian masik ke pekarangan villa yang davian sewa. lalu turun daviel diikuti marv. "selamat pagi, ad– eh nangis?" tanya daviel melihat wajah merah jorel dan jejak air mata di pipinya.

davian mengangguk, lalu mengode kedua bujangnya untuk masuk ke dalam agar tidak mengganggu mood jorel. mengerti, kedua putra tiffany segera masuk.

"mii, adek kenapaa?" tanya marv begitu sampai di ruang makan membawa sarapan yang mereka pesan.

tiffany mengambil alih kresek yang dibawa marv. "kayaknya mimpi buruk, soalnya dari bangun tidur kata papi."

marv mengangguk paham. "ini ketoprak punya siapa, kak?"

"bang jeo. bubur ayam punya opa sama oma, trus itu lontong kari, trus nasi kuning punya mas daviel, nasi uduk punya aku." jelas marv.

"eh, adek sarapan apa, mi?"

"nanti berdua sama mami, kalo dibeliin ga kemakan, kak, mubazir."

"tolong panggil yang lain ya, kak."

"oke, mami."

kini mereka semua sudah berkumpul di meja makan, terkecuali davian dan jorel.

"ian sama cimol belum bangun?" tanya bian.

"udah, pa. lagi di teras, soalnya tadi adek bangun nangis."

"kenapa, fan? demam?"

tiffany menggeleng, "engga, mimpi buruk aja kayaknya, ma."

tak lama yang dibicarakan pun datang. "adek, mau sama mami? biar papi makan dulu, yukk." tiffany mendudukkan jorel di pahanya. mengusap rambut jorel yang lepek karena keringat.

"mau makan?"

jorel menatap makanan mereka satu persatu, perhatiannya tertuju kepada semangkuk bubur ayam milik bian. terlihat sedap dimatanya. jari mungilnya menunjuk mangkuk milik bian. "cimol mau? nihh, opa kasi, gratiss." bian mendorong mangkuk bubur miliknya yang belum sempat ia santap.

"itu bubur ayam, adek mau?"

"yam?"

tiffany mengangguk. "iyaa, yang waktu itu adek makan bersama papi."

pikiran jorel melayang saat dirinya mencoba bubur ayam milik papinya saat itu. "adek tidak suka, kan?"

jorel mengangguk. lalu mendorong pelan mangkuk berisi bubur ayam itu. "yehh nda mawwu, pppa."

"lah gasuka? yaudah, opa makan yaa."

"ini, adek makan ini sama mami." tiffany menunjuk mangkuk berisi lontong kari miliknya.

"otteyy, nda pidas yah mami."

"ngga, sayang. adek mau makan sendiri atau mami suap?"

telunjuk jorel menunjuk davian gencar, "pi, mi, adek mam ccama papii!" tubuhnya bergerak-gerak ingin menggapai sang papi.

"iya-iyaa, tenang dulu adeknya. nanti habis papi makan, oke?"

bibir gembil itu melengkung, "nda otte,"

"lho? kenapa?"

"yeh mawwu kalang, mami."

"kalo mau sekarang, sama mami. mau tidak?"

"sama mas yuk, mas udah selesai nih."

"abisin, mas daviel, itu tiga sendok lagi, mubazir." titah tiffany.

daviel menggeleng, "kenyang, mamiiii."

tiffany mendengus, "abisin, pi."

"oke." bapak bapak pemakan segalanya

"sama papi atau sama mas?"

"papii!"

"tumben." kata jeo.

marv mengangguk setuju. "biasanya kemusuhan sama papi, dekk."

"huhh?"

✧✧

long time no see, guys. i lost my enthusiasm for writing, again.
terima kasih sudah membaca cerita adek dan selalu setia sama adek jorel🤍🤍

anw, wattpad kalian nge-lag ga? wattpad ku dari kemaren suka ada angka di notif, tapi pas dibuka ga ada. ada yang tau ga itu kenapa??

oh, sorry untuk kesalahan penulisan jenis mobil, jujur karena aku ga terlalu paham tentang kayak gitu. dengan senang hati menerima kritik dan saran.

see u next chap 🤍

Continue Reading

You'll Also Like

35.5K 2.8K 14
given a chance to fight back your bullies, you take the opportunity to do it and expect to spend the rest of school life in peace. instead, the godda...
71.9K 2.1K 31
Dara is a 33 year old corporate officer of the top TV Station in the country. She have everything any career woman dreamed to have. Except a lovelife...
100K 3.9K 8
2 tom dylogii ,,Agony"
172K 3.9K 63
imagines as taylor swift as your mom and travis kelce as your dad