Ruh yang malang.
Anak-anak JMT berangkat sekolah dari apart mereka namun saat Mobil yang di kendarai Olla itu melewati halte Bus mereka melihat sosok wanita paruh baya tengah duduk di sana dengan tatap kosong.
"Eh eh bentar deh, itu orang apa bukan?" Lulu yang duduk di belakang menepuk pundak Olla yang tengah menyetir, Olla pun menghentikan laju kendaraan nya.
"Emang kenapa sih?" Tanya Olla.
"Iya kenapa sih Lu?" Tanya Adel.
Mereka semua menoleh ke belakang dan melihat mulai banyak yang duduk di sampingnya namun mereka seakan tidak menyadari keberadaan wanita itu.
"Dia beneran setan kayanya" Celetuk Oniel setelah melihat orang-orang di sana mengabaikan nya.
Bus datang dan mereka mulai masuk namun wanita itu masih di sana sampai Bus pergi.
"Sumpah ya gue ga bisa bedain mana orang sama mana roh gentayangan, karena ga ada bedanya buat gue" Celetuk Olla melihat dari kaca sepion.
"Iya bener weh" Tambah Mira.
"Karena mereka tampang nya ga kaya dj film film yang kaga pocong atau kuntilanak mereka kaya kita pake baju normal" Tambah Oniel.
"Iya makanya susah di bedain" Timpal Olla.
"Kita turun aja ga sih biar ga penasaran kasian liat nya, kalo iya pun dia orang beneran liat kondisi dia kaya gitu gimana kalo dia berfikir bunuh diri" Usul Flora.
"Bener kata Flora, kalo dia bukan orang berarti dia roh gentayangan" Lulu menyetujui ide Flora.
"Yaudah gue cari tempat parkir dulu yang enak, takut di tilang polisi gue kalo kelamaan di sini"
Olla mencari lahan parkir yang tepat yaitu di depan mini market.
Mereka turun dari mobil lalu menyebrang menuju halte.
"Tante kenapa bengong aja?" Tanya Lulu to the point.
"To the point banget Lu, ga malu apa?" Olla hanya menggeleng malu dengan tingkah Lulu.
"Kamu bisa liat saya?" Tanya nya.
"Oh berarti bener roh gentayangan" Ucap Olla.
"Tante ikut kita aja yuk, ke mobil, kita takut di sangka aneh kalo ngobrol di sini" Ajak Lulu.
"Tante?" Celetuk seseorang yang baru saja gabung di halte dengan mereka.
"Eh eh ini tante saya, masih muda udah jadi tante dia hehe" Ucap Lulu kemudian pada orang itu setengah panik begitu pun yang lain, Mira yang jadi korban pun hanya meng iya kan ucapan Lulu.
"Ayo guys keburu siang, entar kita telat masuk kelas lagi" Ajak Lulu memberi kode pada mereka.
Orang itu hanya memandang aneh gadis-gadis berseragam SMA itu.
"Bener-bener lu jadiin gue korban!" Mira menepuk kepala Lulu.
"Aww sakit, ya maaf, ya kalo gue bilang lu Opung kan lebih parah"
"Waaah kurang ajar lu!" Mira mengunci leher Lulu yang duduk di sampingnya.
Adel dan Flora di bangku belakang, Oniel di depan samping Olla, di samping dekat jendela adalah wanita paruh baya itu yang kini menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong.
Lulu berusaha melepaskan kuncian nya dan memberi kode agar melihat wanita itu.
Mira pun melepas kan kuncian nya dan dia juga penasaran dengan wanita paruh baya itu.
"Ehm.. Tante kenapa keliatan sedih? Apa yang bikin Tante ga tenang kaya gini?" Tanya Lulu pelan-pelan.
"Aku baru saja meninggal, hidup ku begitu menyedihkan karena suamiku berselingkuh dengan Sahabat ku sendiri" Ucap nya.
"Dan aku keburu mati sebelum mengungkap kebusukan nya!" Kini wanita itu berubah kesal.
"Hem kita bisa bantuin Tante ko, tapi kasih tau kita suami Tante itu siapa dan dia dimana kira-kira, kita juga harus cari bukti dulu kalo dia beneran selingkuh sama sahabat Tante itu"
Wanita itu menoleh ke arah Lulu dan menatap nya membuat Lulu seketika bergedik ngeri.
"Jangan pandang saya kaya gitu dong Tante hehe"
"Aku sudah punya bukti, bukti nya aku simpan di kamar, di laci paling bawah di dalam amplop coklat, dan kunci dari laci itu ada di laci paling atas" Jelas nya.
"Gimana kita bisa ngambil bukti nya kalo ada di rumah Tante, masa kita jadi maling?" Tanya Adel.
"Bikin alasan buat bisa masuk ke rumah Tante juga kayanya ga mungkin dapet izin" Tambah Flora.
"Iya lagian apa alasan nya kalo kita mau ke rumah Tante" Tambah Oniel.
"Gue punya ide" Celetuk Mira.
"Bilang aja kita anak yatim, yang selalu di datangi Tante ini, nama Tante siapa? Ga enak banget manggil nya Tante ini" Jelas Mira.
"Aku Ayu" Balas nya.
"Nah Tante Ayu, terus kita ke rumah Tante Ayu dengan niat pengen ketemu Tante Ayu karena udah lama Tante Ayu ga main ke panti asuhan, nah terus mereka pasti cerita tuh kalo Tante Ayu udah meninggal terus kita pura-pura sedih karena baru tau berita nya, dan kita mau ke kamar nya sebagai perpisahan dengan Tante Ayu, itu kesempatan bagus kita bisa masuk ke kamar nya Tante" Lanjut Mira.
Mereka mendengar baik-baik ide dari Mira itu dan setuju dengan ide nya karena itu satu-satu ide yang masuk akal.
"Kita udah nyampe nih di sekolah, Tante Ayu mau nungguin di sini apa mau main? Kalo kita nyari Tante Ayu gimana caranya?" Tanya Olla yang sudah memarkirkan Mobil nya di parkiran sekolah namun belum ada yang turun dari Mobil itu.
"Aku di sini saja, kalian belajar yang rajin ya, terima kasih juga mau membantu ku"
"Sama-sama Tante, kalo gitu kita belajar dulu ya Tante" Balas Olla.
Mereka turun dari Mobil dan menuju kelas masing-masing.
"Kalo setan nya inget sesuatu tuh lebih gampang daripada setan nya udah lupa" Celetuk Olla memasuki kelas nya.
"Iya, tapi mungkin karena dia baru meninggal kali ya, kalo udah lama jadi agak lupa" Ucap Lulu.
"Emang bisa gitu?" Tanya Oniel.
"Bisa aja kali Nil, kita ga ada yang tau" Balas Adel.
Guru memasuki kelas mereka dan mereka pun belajar seperti biasa.
Begitu pun di kelas Flora dan Mira.
Sedang wanita itu benar-benar hanya di dalam mobil sambil menatap keluar jendela entah apa yang dia fikirkan dan bayangkan.
Dia merasa akan segera balas dendam pada suami nya itu setelah ini.
"Hubungan mu dengan nya akan segera berakhir mas, aku akan sangat puas saat mereka semua tau sebusuk apa kelakuan mu di belakang ku dengan orang yang aku sahabat itu!" Gumam nya.
"Kalian pantas untuk di permalukan!"
"Aaaaarrrggghhh.... " Dia menjerit di dalam mobil namun tak ada yang dapat mendengar nya kecuali anak-anak JMT yang tengah belajar di kelas, mereka sampai terperanjat kaget mendegar teriakan itu.
"Setan kalo teriak emang bisa se kenceng ini ya?" Tanya Adel berbisik.
"Mungkin, mana kita doang lagi yang denger" Balas Oniel.
"Tuh setan frustasi gara-gara di selingkuhin" Bisik Olla.
"Iya kasian amat" Balas Lulu tak kalah berbisik.
Sedangkan Mira dan Flora yang memang duduk satu bangku hanya saling pandang sebentar lalu kembali fokus pada pelajaran.
🧘♀️🧘♀️🧘♀️