Sekretaris Xiao

By Ssunooshine

974 134 10

Xiao Zhan bukan penggoda yang seperti mereka katakan, hanya saja Wang Yibo lah yang suka menggodanya More

OO
O1
O2

O3

220 31 3
By Ssunooshine

"jadi semua itu hanya mimpi saya?"

Yibo hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum miring.

"Saya jadi penasaran sama mimpi kamu, kamu bermimpi apa hingga terlihat panik seperti itu ?"




Si manis menggaruk belakang rambutnya yang tidak gatal, masa iya dirinya mengalami mimpi basah terus diceritakan ke presdirnya. Mau taruh dimana muka Zhan?



Mata Zhan tersirat perasaan lega saat mengetahui bahwa kejadian semalam hanya bunga tidurnya, namun seakan kejadian itu tidak ingin lepas dari otak Zhan karena selalu terputar di ingatannya.


Sentuhan-sentuhan itu tidak bisa Zhan lupakan, jilatan, cubitan, remasan, dan lainnya. Mengapa terasa begitu nyata?



Sebenarnya siapa orang itu?




Yibo terkekeh lucu, ia begitu terhibur dengan ekspresi bingung yang Zhan tampilkan.



"Kalau begitu Presdir, saya pamit kerja kembali"



Yibo hanya tersenyum dan Zhan menyimpulkan bahwa itu tandanya presdirnya mengiyakan. Melihat Zhan yang keluar dari ruangan seketika raut wajah Yibo berubah datar. Pandangan menajam dan mengubah senyumannya menjadi senyuman miring.





"Itu bukan mimpi Zhan..."



Semuanya nyata.




Yibo memang pria mesum, seperti yang Zhan katakan kemarin.  Ia sudah berumur 31 tahun, sudah termasuk kategori tidak muda lagi. Apalagi dia sudah memiliki istri yang cantik dan juga anak yang manis berusia 9 tahun. Lengkap dan sempurna, namun karena itu juga membuatnya tampak sangat bodoh.


Yibo mengambil ponselnya, setidaknya Yibo harus memeriksa pesan. Siapa tahu ada hal penting.




Anaknya mengirim pesan? Astaga ia lupa.





Yihan

Ayah semalam ngga pulang?
Yihan kangen, mama sedang main jauh pakai pesawat. Yihan ngga mau dengan nenek dan kakek, Yihan ingin sama ayah.. ayah kapan jemput Yihan


Hai sayang, maaf ya.

Ayah ngga pulang semalam, Yihan sama nenek dan kakek dulu ya? Ayah lagi banyak pekerjaan di kantor. Ayah janji kalau sudah selesai kita jalan-jalan bareng bertiga dengan Yihan, mama sama ayah.

Bagaimana?


Hari ini harus pulang dan jemput Yihan


Siap sayang



Wang Yihan anak perempuan yang cerdas serta menggemaskan, kau beruntung memiliki malaikat kecil seperti Yihan diantara kehidupan monoton mu Yibo.







Sedangkan disisi lain, Zhan berusaha melupakan mimpi itu. Jemarinya memang sedang fokus mengetik namun otaknya berkata lain, bahkan memori itu seakan menayangkan film biru  terpanas di ingatannya.




Bagaimana sentuhan dari tangan berurat dan kekar itu menyentuh kebanggaannya dengan lembut. Mulut hangatnya yang menghisap dada serta remasan-remasan perangsang yang membuat Zhan candu ingin disentuh kembali dengan tangan itu.




Astaga.



Fokus Xiao Zhan.




Lucu bukan, hidup Zhan sangatlah lucu karena bagi dirinya mimpi semalam sebagian dari masalah terbesar ketidak warasan. Seandainya Zhan tahu kalau dirinya anggap mimpi itu omong kosong belaka, semua itu terjadi kepada dirinya.



Bahkan pelakunya sang presdirnya sendiri, Yibo memang pintar menggunakan dasi hitam yang kemarin ia kenakan untuk menutup mata Zhan lalu gesper panjangnya yang ia lilitkan ke tangan si manis, dan menelanjangi tubuh itu dengan sangat mudah.




Bagaimana jika Zhan tahu kebenarannya, bahwa mimpi itu nyata? Entah apa yang akan Zhan lakukan mendapat pelecehan seperti ini untuk kesekian kalinya.



Telepon kantor berdering membuat si manis kembali ke dunianya setelah sekian lama terjebak di dimensi halunya.



"Selamat pagi, saya sekretaris Xiao ada yang bisa saya bantu?"


"Keruangan ku! 2 menit dari sekarang!"


Tuuttt

Sambungan terpustus, lagi-lagi si presdirnya. Kapan hidup Zhan bisa tenang?


Karena tidak mau mengulur waktu, Zhan segera keruangan Yibo yang berada di depan matanya. Zhan sekretaris Yibo tentu saja ruangan mereka tidak berjauhan.




Tok

Tok

Tok






"Masuk!"

Zhan membuka pintu itu lalu menutupnya dengan rapat, ia melangkah maju menghadap sang presdir yang tengah duduk angkuh didepannya.


"Presdir, anda perlu sesuatu?"


Yibo tidak menjawab ia hanya menatap datar Zhan yang menunduk takut serta tangan saling bertaut sebab gugup.


"Kemari Zhan" Yibo menepuk pahanya.


"H-hah?" Otak Zhan masih memproses perintah Yibo barusan.

"Duduk, dipangkuan ku. Aku tidak suka mengulangi kalimat ku Xiao Zhan"


"Ta-tapi presdir..."


"Zhan"



Satu kata itu membuat Zhan langsung bergegas menghampiri sang presdir ia bahkan menduduki pantat sintalnya di paha Yibo. Sesuai dengan perintah sang presdir.



Yibo suka seperti ini, melihat muka manis Zhan dari jarak dekat. Dan poin plus nya adalah Yibo merasakan pantat empuk milik Zhan yang bergesekan dengan pahanya.



Sial.



"Sisirkan rambutku" Yibo menyodorkan sisir kecil itu langsung diterima Zhan segera


Zhan berbalik badan hingga tatapan tajam yibo bertemu dengan manik bulatnya. Sebisa mungkin Zhan merapihkan poni sang presdir, ia harus berusaha mengabaikan Yibo yang hanya diam menatap dirinya.


Tubuh Zhan bergetar saat lututnya tak sengaja menyentuh kejantanan Yibo, namun anehnya bukan mendapatkan Omelan atau semacamnya Zhan malah melihat sang presdir yang memejamkan matanya dan menggeram pelan.


Presdirnya memang tampan dari dekat seperti ini, bila Yibo tak punya istri mungkin Zhan mau memiliki pacar sepertinya. Tapi yibo kan sudah beristri dan ia tidak mau menyakiti hati nyonya Wang.


Kau harus ingat nyonya Wang, Zhan! Jangan kepancing!


Ada sedikit kupu-kupu diperut Yibo hanya karena melihat sekertaris nya berkeringat sebab gugup.


Sexy


Yibo melingkari lengan kekarnya pada pinggang ramping milik Zhan, ia memberi remasan kecil ditubuh ramping itu. Terlalu dekat, Zhan meletakkan tangannya di dada yibo. Ia ingin mendorong tubuh sang presdir agar menjauh, tapi sayangnya Yibo malah menarik dirinya semakin berdekatan. Menyebabkan dada Zhan menabrak muka sang presdir.


"Diam Zhan. Jangan melawan!" Perintah Yibo tegas.


Yibo mengangkat paha Zhan untuk duduk diantara kebanggaannya, mata Yibo kembali terpejam. Ia merasa nikmat saat pantat bulat Zhan menjepit kejantanannya yang mulai menegang.


"Ahhh.. sial ini nikmat!"



"Presdir.."




Yibo dan Zhan terperanjat kaget melihat ketua devisi pemasaran Zhao Lusi berdiri diambanh pintu, refleks Zhan menjauh dari Yibo. Ia menundukkan kepalanya gugup.



"Oh wow" gumam Lusi saat mendapat sambutan dari kedatangannya. Ekspresi Lusi seketika menjadi datar, Yibo bersama mainannya, sungguh tak punya rasa malu melakukan hal mesum dikantor.


Sedangkan yibo mengendus kesal, lagi-lagi ia diganggu saat adiknya berdiri tegak.



"Ketuk pintu, kau punya attitude bukan nona Lusi terhormat? Sekarang apa keperluan mu disini?" Tanya Yibo datar



"Santai Presdir, saya tidak akan mengadu pada nyonya Liying kok jadi tidak perlu panik. Kedatangan saya kesini, saya mau ingatin kalau 30 menit lagi ada rapat, tapi sepertinya ada jauh yang sangat mendesak daripada rapat. Bukan begitu Mr. Wang?"


"Itu urusanku, pergi kau dari ruanganku!"


"Hahaha oke silahkan dilanjut, oh ya. Hati-hati sekretaris Xiao hukum karma berlaku untuk semua orang" ucap Lusi sinis.




Zhan hanya dapat menunduk takut, dirinya bukan lagi anak kecil yang tidak tahu maksud dari ucapan Lusi, dan Zhan paham ia hampir terlena dengan perlakuan Yibo.



"Cukup Lusi, pergi dari ruanganku sekarang!"


"Cih" Lusi berjalan keluar ruangan ia bahkan membanting pintu itu cukup keras.


Sepeninggalan Lusi suasana menjadi sangat canggung, dua orang itu sibuk masing-masing seperti Zhan yang masih bergelut dengan pikirannya lalu Yibo yang masih kesal masalah kebanggaannya



Merasa janggal Zhan pun akhirnya memutuskan keluar ruangan sang presdir, tanpa berpamitan langsung dengan Yibo. Yibo menyandarkan kepalanya pada kursi setelah sang sekretaris tak terlihat. Nafasnya tidak beraturan, tangannya memegang sesuatu yang keras dibawah sana dengan mata terpejam.



"Shit" desisnya



Yibo berusaha mengatur nafasnya, ia kembali mendesis saat merasa kejantanannya telah menegang sempurna membuat gundukan pada celana yang ia kenakan.


"Sial. Masa bodo lah"


Detik itu pula Yibo melepaskan celana yang ia kenakan lalu disambut oleh adiknya yang mengacung dengan gagahnya, dengan terpaksa Yibo menggunakan tangan kiri ya untuk bermain.



"Zhan... Shh.. ku pastikan lubang mu akan diisi oleh milikku ahh sial"



Inginnya Yibo berlari mengejar sang sekertaris, lalu ia tarik paksa si manis ke toilet kantor dan memperkosa nya disana. Memperkosa lubang ketat milik Zhan.


"Shhh sial"



Yibo terus membayangkan dirinya tengah bercinta dengan Zhan, tentu saja tangannya asik bekerja dibawah sana.


Damn, rasanya saat ini juga adiknya ingin meledak sekarang
















----------------------------------------
See you next chapter

Jangan lupa vote ya

Continue Reading

You'll Also Like

108K 1.9K 13
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Tentu alasan ia...
145K 13K 99
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
279K 13.9K 37
"GW TRANSMIGRASI? YANG BENER AJA?" ... "Klo gw transmigrasi,minimal jangan di peran antagonis lah asw,orang mah di figuran gitu,masa iya gw harus mat...
1.3M 100K 111
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...