DICINTAI PUTRA KYAI [ END-REV...

By prynstory_

491K 19.1K 864

Typo bertebaran, harap tandai ❗ Cinta pada pandangan pertama memang sebuah anugrah yang Tuhan berikan bada su... More

Chapter. 00
Chapter. 01
Chapter. 02
Chapter. 03
Chapter. 04
Chapter. 05
Chapter. 06
Chapter. 07
Chapter. 09
Chapter. 10
Chapter. 11
Chapter. 12
Chapter. 13
Chapter. 14
Chapter. 15
Chapter. 16
Chapter. 17
Chapter. 18
Chapter. 19
Chapter. 20
Chapter. 21
Chapter. 22
Chapter. 23
Chapter. 24
Chapter. 25
Chapter. 26
Chapter. 27
Chapter. 28
Chapter. 29
Chapter. 30
Chapter. 31
Chapter. 32
Chapter. 33
Chapter. 34
Chapter. 35
Chapter. 36
Chapter. 37
Chapter. 38
Chapter. 39
Chapter. 40
Chapter. 41
Chapter. 42
Chapter. 43
Chapter End. 44
Ekstra Chapter I

Chapter. 08

14.2K 665 17
By prynstory_

A/N: Baca elit vote komen sulit😒
Sebelum baca jangan lupa vote komen nya guys biar semangat aku buat ceritanya!

•••

Matahari masih terlalu pagi untuk terbit di jam 03:15 pagi, semua santri yang ada di pesantren Nurul Huda. Mereka masih terlelap dalam tidur mereka hingga suara alarm pesantren membangunkan mereka.

Pada jam 03:30 mereka bangun dan bergegas membereskan tempat tidur mereka dan setelah itu membawa peralatan shalat. Semua santri baik putra maupun putri berjalan berbondong-bondong menuju masjid untuk memaksakan shalat tahajud berjama'ah.

Setelah shalat tahajud berjamaah kegiatan berlajut yaitu mereka berwirid bersama sampai pukul 04:30 dan setelah itu apa pukul 04:30-05:00 di lanjutkan dengan shalat subuh berjamaah dan tadarus quran.

Dan kegiatan pesantren terus berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.

Kini Zahra dan kedua temanya sedang menjemur pakaian di halaman belakang asrama putri. Setelah kegiatan

"Eh Za, gue pengen tau kenapa kemarin lo bisa setoran hafalan sama Gus Zayyan?" tanya Lily penasaran karena kemarin ia belum mendengar penjelasan dari Zahra

Zahra yang tadinya sedang memeras baju sontak menghentikan kegiatannya. Dan melirik ke arah ketiga temanya yang meminta penjelasan tentang kenapa ia bisa setoran hafalan dengan Gus Zayyan.

"Kalian inget nggak waktu kemarin malem aku izin buat ke koprasi pesantren" tanya Zahra yang di angguki ketiganya

"Nah waktu aku beli buku, aku lupa bawa uang. Dan kebetulan tiba-tiba Gus Zayyan juga datang ke koprasi pesantren buat beli sepidol sama tintanya, nah pas dia mau bayar di bilang kalo buku yang aku beli dia yang bayar." jelas Zahra

"Jangan bilang sebagai gantinya uang Gus Zayyan lo di suruh setoran hafalan sama dia" tebak Alia

Yang di angguki kaki oleh Zahra, membuat ketiganya melebarkan mata.

"Huee, ko lo beruntung banget sih Zaa" ucap dramatis ketiga

"Beruntung gimana?" tanya Zahra sambil melanjutkan kegiatannya

"Iya beruntung tau, lo jadi bisa dekat sama Gus ganteng tapi galak" jawab Syifa

"Tapi aku nggak ngerasa kayak gitu, justru aku ngerasa tertekan tau" dengus kesal Zahra

Selalu dibuat salah tingkah gimana nggk tertekan

Saat keempatnya sibuk menjemur pakaian tiba-tiba pengurus asrama menghampiri mereka berempat.

"Assalamu'alaikum," ucap Mbak pengurus pondok. Nama pengurus pondok itu adalah Mbak Sri

"Wa'alaikumsalam," ucap keempatnya serempak

"Zahra" panggil Mbak Sri

"Ah iya mbak, ada apa?" tanya Zahra

"Kamu disuruh bu nyai buat ke ndalem, katanya orang tua kamu datang berkunjung" jawab Mbak Sri

"Oh iya Mbak nanti saya kesana"

"Iya sudah, kalau gitu Mbak pamit dulu. Assalamu'alaikum" ucap Sri beranjak pergi dari hadapan Zahra dan ketiga temanya

"Yaudah Za sana lo ke ndalem, pasti orang tua lo udah unggu. Jemurnya biar kita yang lanjutin" ucap Alia

"Yudah makasih ya. Kalau gitu aku ke ndalem dulu. Assalamu'alaikum" ucap Zahra sambil beranjak dari tempatnya menuju ndalem.

***

Saat sampai di depan ndalem Zahra dapat melihat di halaman ndalem terparkir mobil milik kedua orang tuanya, senyuman Zahra merekah ia tidak sabar bertemu dengan kedua orang tuanya. Karena jujur saja ia sangat merindukan kedua orang tuanya.

Saat Zahra hendak masuk, tapi ia urungkan niatnya yang hendak mengetuk pintu ndalem yang tertutup ketika mendengar ucapan dari arah ndalem. Zahra memilih untuk menguping di luar pintu ndalem

Zahra dapat mendengar suara kedua orang tuanya yang sedang berbincang-bincang, semakin mendekatkan telinganya ke arah pintu ndalem. Karena ia penasaran apa yang sedang kedua orang tuanya bicarakan.

Sedangkan di dalam ndalem ayah Zahra sedang berbicara kepada Zayyan.

"Kamu kapan nak beri tau Zahra bahwa kamu itu suaminya?" tanya Faizz serius pada Zayyan

"Nugu waktu yang tepat dulu Abi" sahut Zayyan

Sedangkan diluar Zahra terkejut bukan main karena mendengarkan ucapan ayahnya dan Zayyan.

"J-jadi selama ini a-aku udah menikah. Dan suamiku itu..." gumam Zahra lirih. Perasaanya bercampur aduk antara marah, kaget dan sedih. Zahra menghapus air matanya yang tiba-tiba menetes.

Cklek

Pintu ndalem tiba-tiba terbuka sontak Zahra menarik telinga menjauh dan saat pintu ndalem itu terbuka terlihat Aqila yang hendak keluar, Aqila yang hendak keluar terkejut kala melihat Zahra berada di depan pintu ndalem sambil menghapus air matanya yang menetes.

"Mbak Zahra" ucap Aqila

Semua orang yang ada di dalam ndalem terkejut ketika Aqila menyebut nama Zahra yang berada di ambang pintu ndalem. Mereka takut kalau Zahra sampai mendengar ucapan ayahnya.

"Za!" ucap berbarengan Faizz, Salma dan juga Zayyan berdiri dari duduk mereka begitu juga Kyai Azhar dan Sinta.

Zahra masih tidak bergerak di depan pintu ndalem, tubuhnya seakan kaku untuk di gerakan dan air matanya tanpa diminta menetes begitu saja.

Zahra mulai sadar dari keterkejutan nya dan perlahan berjalan mundur menjauh dari ndalem. Zahra tidak kuasa menahan air matanya ia berbalik badan dan berlari menjauh ndalem, sontak mereka yang ada di dalam ndalem terkejut sekaligus takut saat tiba-tiba Zahra berlari dengan kencang menuju luar pesantren.

"Biar Zayyan kejar Zahra Abah, Ummi, Abi, Umma dan menjelaskan semuanya." keempatnya mengangguk.

"Jelaskan sejelas-jelasnya." ucap Azhar dengan serius yang di angguki oleh Zayyan.

***

Zahra berlari keluar dari pesantren tidak tentu arah sambil menghapus air matanya, kebetulan keadaan pesantren kala itu sedang sepi karena para santri dan ustazah sedang berada di madrasah melaksanakan pembelajaran.

Zahra melambatkan langkahnya lelah berlari dan ia merasa sudah jauh dari pesantren, Zahra berjalan dengan pandangan kosong menuju ke arah sebuah jembatan sebuah danau yang ada di dekatnya.

"Kamu kapan nak beri tau Zahra bahwa kamu itu suaminya?"

"Nugu waktu yang tepat dulu Abi"

Ucapan Abinya dan Zayyan terus berdengung di telinganya, perasaannya dapur aduk. Zahra menghentikan langkahnya dan duduk di pinggiran jembatan danau dengan menahan isak tangisnya.

"Hiks Abii kenapa menyembunyikan ini semua dari Zahra." gumam Zahra menundukkan kepalanya.

"Zahra!" panggil seseorang dari arah belakang membuat Zahra menegang ia tahu persis suara orang yang memanggilnya

"Gus Zayyan ngapain ke sini?" ucap Zahra sambil menghapus air matanya kasar hingga pipinya memerah.

"Saya mau jelasin tentang apa yang sempat kamu dengar di ndalem tadi" sahut Zayyan sambil mendekat ke arah Zahra dan memiringkan badan Zahra agar menghadap dirinya

"Semua yang kamu dengar sewaktu di ndalem itu bener, kamu istri saya Zhafira Az-Zahra. Dan saya Ariz Zayyan Malik suami kamu" ucap Zayyan sambil meraih tangan Zahra

"Tapi sejak kapan?" tanya Zahra dengan perasaan yang masih syok

"Satu bulan sebelum kamu wisuda dan masuk pesantren." jawab Zayyan membuat Zahra lagi-lagi tak kuasa menahan air matanya

"Kenapa nangis lagi hm?"

"Kenapa kalian sembunyikan ini dari aku?" tanya lirih Zahra dengan menunduk hingga air matanya menetes di tangan Zayyan yang sedang memegang erat tangan Zahra .

"Maafkan saya Zahra karena tidak memberi tahumu, tapi jujur saya sudah berniat memberi tahu kamu saat waktu yang tepat" jelas Zayyan

"Kenapa Gus bisa menikahi saya." tanya Zahra sambil mendongakkan wajahnya melihat Zayyan hingga mata coklatnya bertubrukan langsung dengan iris hitam milik Zayyan

"Karena cinta, yang di dasari karena allah. Sejak pertemuan pertama kita waktu di majelis beberapa bulan lalu, kamu mampu membuat saya jatuh cinta sejtuh jatuhnya pada pandangan pertama Zahfira Az-Zahara" ucap Zayyan panjang lebar sambil menangkup wajah istrinya

"Dan saat itu saya meminta izin kepada Abah saya untuk meminang kamu dan Abah mengatakan boleh saja asal saya datang menghadap kedua orang tua kamu. Namun sebelum saya akan meminang kamu, saya di jodohkan oleh Abah dengan anak sahabatnya, dan kamu tau. Saat itu hati saya hancur karena keinginan saya dalam meminang kamu itu harus pups. Tapi atas kuasa allah dan keyakinan saya bahwa saya mencintai kamu karena allah, atas berkat karunianya ternyata Abah menjodohkan saya dengan anak sabatnya yaitu kamu." ucap Zayyan lagi

Zahra mendengarkan ucapan dengan Zayyan dengan seksama, ia mengigit bibirnya menahan tangis.

Zayyan yang mengetahui istrinya sedang menahan tangis pun langsung mendekap nya erat, dan menyembunyikan wajah istrinya di dada bidangnya. Ia mengusap lembut kepala istrinya dan mengecupnya.

Zahra yang tak kuasa menahan tangisnya langsung menumpahkan semua tangisnya di dekapan Zayyan.

'Ya allah Terima kasih engkau telah menjawab doa ku kemarin' ucap syukur Zahra di dalam hatinya

"Kamu mau menerima pernikahan ini?" tanya Zayyan

Zahra hanya menangguk membuat Zayyan lega, Zahra kemahiran menelusup kan wajahnya ke ada dalam bidang suaminya, Nyaman.

"Kenapa baru kasih tau sekarang?" tanya Zahra yang masih berada dalam dekapan Zayyan

"Bukanya saya sudah sering kasih kamu kode?" jawab Zayyan membuat Zahra teringat perlakuan manis Zayyan.

Cup!

"Sudah sekarang kita balik ke pesantren ya? Pasti Abi, Umma, Abah sama Ummi khawatir sama kamu." ucap Zayyan lagi sambil mengecup puncak kepala Zahra

Zahra melepaskan pelukan Zayyan kemudian menangguk, Zayyan menghapus jejak air mata di pipi dan mata istrinya dengan lembut. Dan Zahra haya bisa memejamkan matanya menikmati setiap usapan lembut tangan Zayyan.

Cup.

"Ya Udah yuk kita ke pesantren lagi." ucap Zayyan sambil mengecup singkat bibir istrinya membuat Zahra terkejut

Pipi Zahra bersemu saat mendapatkan kecupan singkat di bibirnya, katakanlah bahwa itu first kiss nya yang di curi secara terang-terangan oleh suaminya.

Zayyan mengandeng erat tangan istrinya, di wajahnya tersirat kebahagiaan, Ia beribu-ribu mengucapkan syukur kepada allah karena sudah memperlancar segala urusannya.

Zahra dengan mata sebabnya melihat wajah Zayyan dari samping, sungguh ia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini menumbuhkan rasa cinta di dalam hatinya adalah suaminya.

'Zay dunia ini penuh dengan kebetulan ya, dan kebetulan yang paling aku syukuri adalah bertemu dengan mu' batin Zahra berucap dan di wajahnya tercetak jelas senyuman bahagia

TBC.
Yuhuuu aku update lagi nihhh!
Typo mohon tandai!
Jangan lupa vote & komen gus!!
See you next part papay👋

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 74.2K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.9K 99 11
Terlihat di salah satu perumahan,di sana orang"sangat sibuk memper siapkan pernikahan yang akan di langsung kan hari ini. Terlihat juga seorang gadis...
1.7M 25.3K 43
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
11.7K 230 48
[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kehilangan orang dicintai sangat lah rumit, perasaan itu sekarang sudah tercampur aduk antara suami atau cowok yang c...