"Kayaknya kita masuk ke dimensi lain yang di ceritain warga deh"
Ucapan Arkan itu sangat mampu membuat agam,Juna,nayra dan kiva kicep seketika. Semuanya sibuk mencerna baik baik setiap kata yang di ucapkan Arkan tadi.
"ANJRIT!! BERARTI INI DUNIA SETAN COK" heboh juna dan...
Dugh!!
"Mulut Lo onyet,Jan Ngadi Ngadi"sewot agam sambil melayangkan sebuah toyoran maut ke dahi agam
Tentu lah juna berdecak"ya kan ini dimensi lain gam.berarti tu mahluk mahluk dimensi sini juga kalo bukan setan ya siluman"
"Iya tapi jangan di teriakin juga bego,kalo mereka nya gak terima terus ngamuk bisa tamat riwayat kita"sahut Arkan
"Tapi seru anjay kejar kejaran sama demit,, ntar kalo ketangkap paling paling tatap muka tuh sama Malaika maut"timpal nayra
"Pahala aje masih kalah gede sama kelereng sok sokan ngomongin maut lo"balas juna
"Diem gua gak ngomong ke babi"sinis nayra
Semuanya sontak tertawa karna hal itu. keadaan yang awalnya tegang pun sedikit mencair pada menit tersebut.hingga ucapan seseorang dari belakang mereka meredup kan tawa itu.
"Apa benar kalian para remaja yang mendaki pagi ini?"
Dengan refleks pun kelimanya menoleh.dan mengkaget lah mereka saat melihat si orang sumber suara.dia pak bona!!guru kimia mereka yang sudah meninggal beberapa bulan lalu.
"ASTAGHFIRULLAH!!"sentak kelimanya
"WEH SETAN ANJRIT"heboh Agam sambil bergeser mundur.
"astaghfirullah ya Allah mata batin arkan kebuka ya allah!!Allahuakbar!!"hal yang sama pun terjadi pada arkan
"Ya Allah pak jangan makan kita pak,,daging kita asem pak!!"sahut kiva sambil menarik mundur teman²nya
"ya Allah pak Ampe metong masih botak aja pak??salah si Juna ini pak,,makan si Juna aja pak Anjrit!!"sahut nayra yang tak kalah heboh.
Sesaat si bapak sempat tersawan sawan karna reaksi heboh bocah bocah itu.untung lah ia sadar kembali setelah nya.
"Apa apaan kalian??saya bukan setan"lerai si bapak sambil maju mendekat
"b-b-bapak kan udah mati pak,,kita kenal sama bapak.bapak tuh pak bona yeng metong lima bulan lalu"sahut kiva
"Enak saja!!nih kaki saya masih Napak loh.dan lagi,,saya ini Ujang!!bukan Bona"
Semuanya sontak terdiam berpikir.masa sih??ini dia mirip banget loh sama guru kesayangan mereka alias pak bona.
Itu loh...pak bona yang suatu bulan lalu di buat botak seharian karna wig rambut nya di curi si juna.dia sudah meninggal sejak beberapa bulan llu karna serangan jantung.
•TAMPANG PAK BONA•
Juna pun bercetus pelan"tapi itu Ampe pala botak bersinar bapak persis banget sama botaknya pak bona.botaknya bersih bener Ampe kek cilok tanpa bumbu "
BWAHAHAHA....
Arkan dan kawan kawan tak mampu menahan tawa kala dengan polosnya kata kata laknat itu terlontarkan dgn ringannya.
"Gak cilok tanpa bumbu juga Juna..."ucap Arkan di tengah kegiatan ngakak nya.
"Tengil banget buset hahahaha"hal serupa pun terjadi pada Agam.
"Hik..hik...hik...hik..."nayra dan kiva sudah tak mampu berucap.mereka sudah bengek setengah mati gara gara si Juna.
"HEY KALIAN,,TOLONG DI PERCEPAT. TUAN RAJA SUDAH MENUNGGU"
Teriakan tersebut berasal dari puncak menara dekat gerbang masuk ke istana. Tampak nya orang itu satu komplotan dengan pak Ujang.
"BAIK!!"jawab pak Ujang lalu dengan sigap mencekal lengan Juna.
"Sembuh dulu jadi orang gila nya,,sekarang ikut saya"ucapnya tegas"kalian juga"tunjuk pak ujang pada arkan dan kawan kawan
Sedetik berikutnya pak Ujang langsung melengos pergi dengan tangan yang masih menarik Juna bersamanya.
"Ngikut apa enggak nih??"tanya Arkan meminta pendapat yang lain
"Ngikut aja udah,mumpung lagi di sini" jawab nayra sambil langsung melenggang pergi menyusul Juna dan pak Ujang.
Kiva menggeleng geleng heran"bocah koplok emang.di culik dedemit malah happy sumbringah kek abis menang lotre"
"Gak heran si, orang si demit nya lebih cakep dari opa opa Korea Lo"gumam agam
Kiva mendelik ganas"apa Lo bilang??"
"Hah??"agam menoleh getir"gak ada" lanjutnya lalu melengos pergi berjalan duluan.ngeri aja tetiba di cakar sama si kiva
Akhirnya mereka pun mau tak mau ikut menyusul Juna dan pak Ujang yang sudah lebih dulu memasuki istana.melewati suatu gerbang besar dan tinggi yang begitu cantik dan kokoh.
•••
Ternyata kelimanya di bawa menghadap sang raja.kelimanya diminta berjajar di depan kursi tahta kebesaran raja tersebut.
Ruangannya amat teramat terang dan luas. amat indah dan mewah juga.namun ya sayangnya sangat teramat sepi.hanya ada sang raja dn beberapa penjaga bersamanya.
•ILUSTRASI TEMPAT PERTEMUAN•
Tanpa ba bi bu pak Ujang melangkah dan berdiri di depan kelima bocah itu.dia memberi hormat ala kerajaan dan mulai berucap.
"Tugas telah terlaksana tuan,mereka sudah saya bawa kemari"lapor pak Ujang.
Dan sang raja hanya mengangguk.pak Ujang pun berbalik lalu pergi begitu saja.Dia melangkah dan melewati kelima remaja itu tanpa sepatah kata pun.
"Kampret si botak,,minimal bilang dulu lah ini kita kudu gimana.maen cabut aja Anjrit" gumam agam
"Santai aja kali.paling paling nih kita bakal tanya jawab sama tu orang"jawab arkan
"Duh pasti pertanyaan nya di luar prediksi nasa dah,,yakin sejuta persen gue mah" timpal kiva
"Selama gk ditanya rumus kimia atau mtk sih gw mah rapopo wae"cetus juna
"Yakali juga tu raja interogasi kita segala nanya lambang neutron atau rumus mimit limit.orang gila nyasar kali tu Raja"sahut nayra
"Ya sapa tau nay"
Keadaan hening pun melanda mereka.sang raja terus sibuk mengobrol dengan salah seorang bawahannya,,Dan kelima remaja itu hanya diam menontoni.
Satu menit...
Tiga menit...
Lima menit...
"WOY ANJENG LO DISKUSI APA NGERUMPI??CEPETAN INI KEBURU KRETEK KRETEK ENCOK TULANG DENGKUL GUA"
SREK...
Seketika satu sampai dua pasang pedang tajam bertengger di dekat leher kelima remaja itu tepat setelah ucapan songong bocah emosian alias Agam melayang memenuhi ruangan.
"Eh buset apa apaan nih"heboh juna
"Jaga sikap kepada raja,jangan pernah meninggikan nada bicara kalian"cetus salah seorang prajurit.
Agam jelas tak terima"Lah tu raja ngeselin banget sumpah.sok sibuk banget Anjrit.dia yang manggil kita malah kita yang di buat nunggu"
"ya Allah diem gam ini Lo ngebacot lagi pala kita melayang gam"ucap nayra
"Gam gua belum kawin gam plis lah,,gua belum punya anak empat"sahut kiva
Mau tak mau agam pun diam.meski masih dongkol stengah mati,dia mencoba tetap tenang demi keselamatan lehernya dan teman temannya.
Hingga tiba tiba sang raja menyudahi obrolan nya dan berucap tegas"panggil mereka masuk.ritualnya kita laksanakan sekarang"
"HEH RITUAL APAAN?!"
"DIEM AGAM!!"tegur keempatnya dan Agam pun kicep seketika.memang hanya ini cara membungkam mulut jahanam lelaki itu
Masuklah empat perempuan cantik dengan pakaian anggun nya.disusul pula oleh dua orang bapak bapak tua dengan beberapa bawaannya di atas nampan.
Empat perempuan itu berjajar membagi dua kubu.dua orang di sisi kanan dan dua orang di sisi kiri.sedang dua bapak bapak tadi berdiri sejajar di belakang kelima remaja itu.
Arkan melirik sekilas dan menghala nafas"Tuan raja,,tolong jelaskan maksud dari semua ini.ritual apa yang anda maksud?"
Sang raja tersebut tipis"saya ingin menjadikan kalian sebagai bangsa saya di sini.Dengan ritual,,kalian akan hidup tenang selama di dunia kami sampai saya mengembalikan kalian ke dunia asal kalian"
Alis nayra menukik samar"kenapa gitu? kenapa harus kita?apa yang anda mau dari kita?"
"Kalian akan tau nanti"
Dan dua bapak bapak tua tadi pun maju ke depan.Mereka berdiri di hadapan kelima remaja itu dgn masing masing membawa satu nampan.
Ada sebuah mangkuk emas di atas nampan itu.mangkuk tersebut di isi penuh oleh semacam serbuk berwarna hitam pekat.
"Guys hitungan ke 3 kita kabur"bisik arkan. Rasa rasanya keadaan mulai gak bener.
"Siap"jawab yang lain
Dua bapak itu tampak sibuk merapalkan doa doa.Dan saat itulah arkan mulai menghitung "satu...dua...tiga!!"
"Duduk"cetus salah seorang bapak tua dan...
Bruk!!
Kelimanya melotot kaget.saat mereka hendak berbalik dan lari tubuh mereka menolak dan justru jatuh terduduk.
Kelimanya saling tatap dan terdiam sambil mencerna apa yang baru saja terjadi. Namun langkah mendekat dua bapak bapak itu menginterupsi pemikiran mereka.
Dua orang tersebut tampak tenang dan santai.Seakan tengah melihat kejadian biasa.mereka terus mendekat sambil mencolek si serbuk hitam.
Di oleskan lah secuil serbuk hitam itu di kening kelimanya.dan setelah selesai,,dua bapak bapak itu mundur lalu kembali ke tempat awal.
Sang raja menatap lekat kelima remaja itu.bibirnya menampilkan senyuman samar "selamat datang di kraton pasir keris"
ucapan sang raja bak menjadi sihir tersendiri bagi kelima remaja itu. mendengar sihir tersebut membuat mata mereka memburam dengan perlahan.Di luar kendali,,kelimanya pun tumbang tak sadarkan diri.
•••
TO BE CONTINUE...