My CEO is My Ex (On Going)

By WahyuniTyas3

4.8K 170 0

Bagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatim... More

Prolog
Hilangnya Arunika
Kemarahan Raditya
Promnight
Kepergian Arunika
Penyesalan Devian
Bertemu Kembali
Perjodohan
Kau masih Kekasihku
Bertemu Kiara
Kedatangan Miranda
Ancaman Bondan
Medusa dan Ratu Drama
Sahabat?
Perjanjian
Oma Renata
Aku Menyesal Arun
Kulkas dua pintu
Lebih Dekat?
Cemburu
Makan Malam 1
Makan Malam 2
Selena si Ratu Drama
Rencana Marissa
Pertemuan Oma Renata dan Arunika
Makan Siang
Di permalukan atau Mempermalukan
Sumpah Miranda
Penangkapan Bondan
Have Fun
Perjanjian Selena dan Erick
Deal
Are You Okay?
Jogjakarta punya cerita
Alasan Devian
Pengganggu
Senja yg Romantis
Amnesia disosiatif
Fakta Baru
Selena Berubah
Kaburnya Miranda
Rahasia Marina
Misi Rahasia
Permintaan Arunika
Kembaran Arunika
Devian cemburu?
Kejutan untuk Erick
Aksi Clarissa
Arunika ngambek?
Surprised Birthday
Surat penangkapan Miranda
Bukti baru tentang Marissa
Selena pamit
Raditya kembaran Arunika?
Tentang Arunika
Surat gugatan cerai
Marissa dan selingkuhannya
Kepergian Selena
Marissa Kritis
Rencana tuan David
Marissa sadar
Resmi bercerai
Aksi absurb Arunika
Karma tabur tuai
Curahan hati Clarissa
Bertemu calon mertua
Pemilik Hatiku
Marissa di tangkap
Identitas Kiara?

Misi Raka dan Arunika

93 2 0
By WahyuniTyas3

Jam istirahat tiba, Arunika yg sudah merasa lapar bergegas pergi ke kantin, saat sudah di lantai satu Arunika bertemu dengan Ayu sang resepsionis yg juga akan pergi ke kantin, Ayu yg tau jika tujuan mereka sama mengajak Arunika untuk bergabung dengan Ayu dan para sahabatnya, kebetulan saat ini Ayu sedang istirahat dan pekerjaannya di gantikan oleh anak magang, Awal mula Ayu berkenalan dengan Arunika dia langsung suka dan klop dengan sifat Arunika yg apa adanya, Ayu ingin menjadikan Arunika teman dekatnya seperti dua sahabatnya yg juga bekerja di perusahaan ini tapi beda Divisi.
Setelah sampai pintu masuk kantin Ayu celingukan mencari keberadaan dua sahabatnya, hingga ada suara keras yg memanggil namanya dan sambil melambaikan tangan menyuruh Ayu untuk segera kesana. Ayu pun mengajak Arunika bergabung dengan kedua sahabatnya.
Ayu dan Arunika memesan menu yg sama yaitu soto dan es jeruk, kebetulan di kantin perusahaan ini menu makanannya lengkap dan juga rasanya pas di lidah karyawan apalagi harganya juga terjangkau, sengaja perusahaan MW Group membuat kantin yg lengkap menunya sebagai fasilitas agar para karyawan tidak usah jauh - jauh pergi keluar kantor untuk membeli makanan.
Tidak lupa Ayu juga mengenalkan Arunika pada kedua sahabatnya yg bernama Tika dan Johan.

"Guys kenalin ini Arunika Leticia sekretaris baru pak Boss yg gue ceritain kemaren." Arunika berjabar tangan dengan Tika dan Johan, saling memperkenalkan diri. Arunika juga meminta teman barunya untuk memanggilnya dengan sebutan Arunika, karena tidak mungkin jika dia menyuruh orang lain memanggil dengan sebutan Leticia sedangkan bossnya dan sang asisten memanggil dengan nama panggilannya yg dulu yaitu Arunika, Arunika juga sebisa mungkin bersikap profesional agar tidak menimbulkan isu dan menjadi bahan gunjingan para rekan kerjanya, Arunika hanya ingin bekerja dengan tenang dan nyaman sampai dia bisa meraih mimpinya.

"Ternyata cantik banget sekretaris pak Boss, bolehlah kalo gue deketin lo mau gak jadi pacar gue?." tanya Johan yg langsung mendapat geplakan keras di lengannya.

"Sembarangan kalo ngomong, awas ya kalo berani macem - macem sama sahabat baru gue, gue gibeng lu." ucap Ayu mengangkat tangannya bersiap memukul Johan.

"Yaelah bercanda kali Yu, tapi kalo Arun-nya mau sama gue juga gak nolak, lagian siapa sih yg nolak gadis secantik Arun, Miranda aja kalah jauh." kata Johan. Mendengar Johan menyebut nama Miranda dahi Arunika mengernyit, dalam pikirannya kayaknya tiga orang di depannya ini juga tidak suka dengan sikap menyebalkan Miranda.

"Arunika lo bandingin sama Miranda beda jauh kali bagai berlian dan batu kerikil, heran gue pak Boss napa gak risih ya di tempelin mulu sama Miranda." sahut Tika.

"Lo gak tau aja Tik sebenarnya pak Boss tuh juga udah gak tahan sama sikap Miranda yg gak tau malu, udah di tolak masih aja mepet, apalagi gayanya yg angkuh dan suka merintah orang seenaknya bikin gue kesel pengen gue cakar - cakar tuh muka yg tebalnya udah kek dakocan." cerocos Ayu yg kesal dengan Miranda.

"Bukan cuma lo aja Yu, gue dan karyawan lainnya juga kesel banget sama Miranda yg suka merendahkan orang lain apalagi kalo sudah menyangkut soal pak Devian apapun dia lakuin buat jaihin wanita - wanita yg ada di sekitarnya, heran gue mau - maunya pak Boss di jodohin sama wanita kek dia." gerutu Tika yg jengkel karena pernah kena labrak Miranda saat dia di tugaskan keluar kota menemani Devian.

"Yang kalian bicarain Miranda calon tunangan pak Devian ya, yg tadi kesini sambil membawa goodie bag?." tanya Arunika.

"Ya bener yg itu, tapi bentar deh lo bilang apa tadi Calon tunangan?." Ayu tertawa ngakak, "Setau gue pak Devian tuh gak pernah mau nerima perjodohan itu, katanya sih pak Devian masih belum move on sama kekasihnya waktu SMA." perkataan Ayu membuat Arunika tersedak jus jeruk.

Uhukk Uhukk

"Lo gapapa kan Run?." tanya Ayu sambil menepuk punggung Arunika.

"Gue gapapa kok, emang Lo tau gosip itu dari mana Yu?." tanya Arunika penasaran.

"Gue denger sendiri dari pak Erick yg keceplosan saat gue tanya tentang hubungan pak Devian dan Miranda, gue jadi lega seenggaknya pak Devian gak terjerat perempuan medusa kek dia."

"Serius berarti bener dong gosip yg selama ini beredar jika pak Devian menutup hatinya untuk cewek lain karena masih menunggu kekasihnya yg berada di luar negeri." mendengar celetukan Tika, Arunika menjadi ketar - ketir takut statusnya sebagai mantan kekasih dari bossnya di ketahui sahabat barunya dan karyawan lainnya, "Wah gue jadi penasaran secantik apasih dia sampek pak Boss bucin gitu?." lanjut Tika dengan raut penasaran.

"Yang pasti sebelas dua belaslah sama Arunika, ya kan Run." perkataan Johan membuat tubuh Arunika menegang di tempat, Arunika takut Johan tau jika dia adalah wanita yg mereka bicarakan, Arunika tidak sanggup jika harus di jauhi sahabat barunya karena dia adalah mantan kekasih Bossnya.

"Ko-kok gue." ucap Arunika gelagapan.

"Hahaha.. bercanda kali Run gak usah tegang gitu kali, gue tau kok kalo lo baru kenal sama pak Boss." ucap Johan yg menurut Arunika entah itu merupakan ledekan, apalagi saat Arunika melihat kearah Johan dia malah menaik turunkan alisnya menggoda Arunika.
Ingatkan Arunika setelah ini untuk menanyakan langsung pada Johan apa maksud dari perkataannya barusan.

"Udah - udah mending kita selesaiin makanan kita, keburu jam istirahatna habis." kata Tika lalu menoleh kearah Arunika, "Oh ya Run lo harus hati - hati sama Miranda, gue gamau lo jadi korban labrakan dia selanjutnya, sebisa mungkin lo jauhi perkara yg buat dia kesal sama lo, gue gamau jika lo harus resign akibat ulah Miranda." nasihat Tika.
Sebelum Arunika menjawab, celetukan Johan berhasil membuat dugaan Arunika bertambah kuat, jika Johan tau sesuatu tentang dirinya dan Devian.

"Arunika pasti hati - hatilah gak kayak elo yg gak berani lawan Miranda, lagian gak mungkin juga pak Boss diam saja liat sekretarisnya di labrak sama Miranda." celetuk Johan lalu menoleh kearah Arunika, "Iya kan Run?." tanya Johan dengan senyum menyeringai membuat Arunika menjadi gugup.

"Lo kayak gak tau gimana sifat pak Devian yg cuek kalo sama perempuan, sama lo juga gitu kan Run?." mendengar pertanyaan Ayu, Arunika mengangguk ragu, ekor matanya tidak sengaja melihat Johan yg tersenyum mengejek.
Arunika berusaha tetap tenang dan tidak terlihat gugup, dia berdehem untuk membuat atensi temannya fokus padanya.

"Hmm.. thanks ya guys udah mau ajak makan siang bareng, thanks juga sarannya Tik gue bakal hati - hati kok, gue keatas dulu ya mau nyiapin berkas buat rapat." ucap Arunika yg membuat ketiga sahabat barunya kelabakan, mereka lupa jika sehabis jam makan siang ada rapat tahunan.
Akhirnya mereka berempat bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruangan masing - masing untuk menyiapkan keperluan meeting.







                          ***




Jam menunjukkan pukul 14 : 30 wib, ponsel Arunika diatas meja berdering.

"Hallo."

"... ."

"Baik tolong jaga dia, sepulang dari kantor gue kesana dan suruh bi Asih membereskan barang - barangnya."

"... ."

Panggilan di putus sepihak oleh Arunika setelah mendengar jawaban dari seberang, Arunika menghela nafas panjang, dia tidak menyangka ternyata dugaannya benar, Bondan mendatangi Kiara dan berniat mencelakainya untungnya rencana Bondan dapat di gagalkan oleh Raka dan kawan - kawannya yg Arunika utus untuk menjaga Kiara dari jauh.
Ya, Raka dan kawan - kawannya yg menolong Kiara adalah orang suruhan Arunika, lebih tepatnya Raka adalah lelaki yg dulu pernah di yolong oleh Arunika saat dirinya putus asa akan kehidupannya, waktu itu Arunika tidak sengaja lewat di tempat yg saat itu di gunakan Raka untuk mengakhiri hidupnya, disana ada jembatan yg arus sungainya deras dan posisi Raka sudah diatas jembatan bersiap melompat jika saja tidak ada Arunika yg berteriak menghentikan aksinya, Dengan bujuk rayu akhirnya Raka luluh dan turun dari atas jembatan, Arunika dengan setia mendengarkan cerita Raka mengapa dia sampai nekat bunuh diri, dengan lembut Arunika memberi pengertian ada Raka dan mencoba membuka pikirannya yg dangkal. Setelah berhari - hari merenung Raka menjadi sadar dan berubah menjadi pria yg punya semangat hidup, dia juga memimpin sekelompok intel rahasia, makanya penampilannya tak ubahnya seperti preman pasar padahal aslinya dia sedang menyamar. Saat mendengar cerita dari Arunika kemarin, Raka langsung bergerak bersama kawan - kawannya melakukan penyelidikan terhadap Bondan, dan ternyata orang yg selama ini Raka cari adalah orang yg sama dengan orang yg Arunika ceritakan. Raka mendapat misi untuk menangkap orang yg sudah menggelapkan dana di perusahaan xxx, bukan hanya itu Bondan juga terlibat dalam penyelundupan barang ilegal dan baru Raka ketahui ternyata Bondan lah yg menjadi ketuanya, bisnis yg selama ini dia dirikan itu hanya untuk menutupi kejahatannya agar tidak terendus oleh pihak berwajib.

                 

                              ***





Saat jam pulang kantor tiba Arunika bergegas keluar dari ruangannya dengan cepat, dia tidak mau kalo sampai Devian maupun Erick tau rencananya yg akan menyembunyikan Kiara untuk beberapa waktu ke depan. Ini semua Arunika lakukan demi kesehatan Kiara supaya cepat pulih dan Arunika berniat membawa Kiara berobat ke luar negeri supaya terhindar dari Bondan dan rencana yg dia susun dengan Raka bisa berjalan lancar.
Dua puluh menit kemudian Arunika tiba di kos - kosan Kiara, dapat di lihat Raka dan kawan - kawannya sudah mempersiapkan apa yg dia sampaikan lewat chat. Arunika masuk ke dalam kos setelah mendengar laporan dari Raka jika Kiara sudah bangun. Agar mempersingkat waktu Arunika menemui Kiara dan mengajaknya bergegas meninggalkan tempat ini. Kiara yg melihat Arunika dia menjadi lega dan pertanyaan yg tadi berputar di kepalanya terjawab sudah meski rasa penasarannya kian membuncah dia masih bisa menahannya dan tanpa protes Kiara menurutu semua yg di ucapkan Arunika, dia yakin Arunika melakukan semua ini demi kebaikannya.
Sepuluh menit berlalu, mobil Raka melesat meninggalkan kos - kosan Kiara, di pertigaan jalan raya mereka bersimpangan dengan mobil Erick yg hendak masuk ke dalam gang kontrakan Kiara. untungnya mereka bisa cepat pergi dari sana, tidak lupa Kiara juga pamit pada ibu kos sekalian menyerahkan kunci kamarnya dan memberi pesan pada ibu kos jika ada yg mencarinya sang ibu kos harus mengatakan jujur alasan Kiara menghilang yaitu tentang kejadian Kiara tadi saat di seret anak buah Bondan yg sempat di lihatnya.

Raka melajukan mobilnya menuju bandara Soekarno - Hatta, disana jet pribadi milik keluarga Arunika sudah menunggu, tidak sampai memakan waktu lama mobil Raka tiba di bandara, mereka dengan cepat membawa Kiara masuk ke dalam jet pribadi yg di dalamnya sudah ada dokter yg tak lain adalah sahabat Arunika sendiri yaitu Mikayla, dua perawat dan dua orang kepercayaan Arunika yg akan ikut menemani Kiara berobat, sementara Arunika akan memantau Kiara dari sini sekalian dia menjalankan misinya dan Raka untuk menangkap Bondan. Arunika sangat berharap ini akan berhasil mengingat sudah banyak  bukti yg dia dan Raka dapatkan. Semoga saja misi kali ini berjalan lancar dan bisa menegakkan keadilan.

Continue Reading

You'll Also Like

847K 17.9K 28
Semua yang terjadi adalah kesalahan terbesarku. Dimana aku dengan tidak tahu malunya memberikan segalanya untuknya. Tapi aku tidak pernah menyesal. A...
1.8M 132K 50
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.8M 145K 66
Sebelum baca budayakan Follow Authornya dulu 💞💞💞 Masih ingat Kirana kembaran Kinara? Itu loh anak Yusuf sama Aluna mereka sudah besar dan memiliki...
122K 471 5
Adira Carissa, perempuan kuat menghadapi masalah yang terus terjadi pada kehidupannya. Adira adalah seorang mahasiswa, hidupnya serba mewah. Tetapi...