My Dream (Kim Sohyun, Kim Seo...

By OktavianiMahdalena

1.4K 243 88

"kamu adalah mimpi terindah ku selamanya" -Seokjin- "kau adalah sebuah impian bagi ku" -Sohyun- "kau selalu h... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15 (extra part)

13

83 16 9
By OktavianiMahdalena

"Jung, kau melihatnya? Lihatlah disana.. sohyun dan hyunjin.. mereka tertawa bahagia tapi kau tidak bisa mendapatkan tawa bahagia tersebut. Karena apa? Karena kau telah melanggar janji mu! Kau bersumpah akan menjaga sohyun dihadapan ku!, kau bersumpah akan menemani sohyun dalam suka duka!, kau bersumpah tidak akan meninggalkan nya! Tapi semua itu hilang karena keegoisan mu jeon jungkook!

"Hyung.."

"Dia.. sohyun ku.. yang seharusnya adalah istri ku harus rela melahirkan putra ku sendirian.. kau berjanji akan menemani nya namun kau memilih pergi!"

"Hyung mianhee.."

"Kau sosok yang paling aku banggakan jung, aku menaruh harapan padamu tapi kau tidak bisa dipercaya! Asal kau tau jungkook, walaupun aku sudah tiada tapi aku akan selalu menjaga sohyun dan putra ku dari jauh. Dan untukmu, aku akan selalu hadir di mimpi mu jeon jungkook!"

"Hyung... mianhee.. ku mohon"

"Seokjin hyung... mianhee.. tolong jangan hukum aku hyung... andwee... hyung..."

Jungkook terbangun dari tidur nya, mimpi itu lagi yang selalu hadir selama 5 tahun ini. Jungkook selalu meminum obat tidur jika ingin tidur karena dia mengidap gangguan tidur akibat trauma, jungkook sudah ke dokter dan dia diagnosis mengidap penyakit Post Traumatic Stress Disorder. Penyakit diakibatkan karena trauma masa lalu nya yang belum membaik. Terkadang jika sulit tidur, jungkook akan menulis lagu atau melukis.

Disinilah jungkook sedang memandang wanita nya yang sangat dirindukan, wanita yang memakai dress putih dengan perut buncit karena kehamilan nya tersenyum ke arah jungkook.

"Aku merindukan mu, apa kau tidak merindukan ku?" Ucap jungkook masih memandang

Tidak ada jawaban karena itu hanyalah lukisan sohyun yang sedang hamil hyunjin saat jungkook lukis. Lukisan yang lumayan besar berada di ruang kerja jungkook di rumah seokjin dan sohyun yang berada di jeju. Hari ini ia berniat menginap di rumah itu karena merindukan suasana rumah ketika ada sohyun yang kini rumah itu sepi tidak ada orang, terkadang ahjumma datang seminggu sekali atas perintah jungkook untuk membersihkan rumah itu.

***
"Hyun, teman ku akan datang minggu depan ingin melihat design mu. Katanya dia tertarik dengan baju design mu saat fashion week minggu lalu"

"Oya? Siapa?"

"Ada, dia seorang idol"

"Siapa? Wanita? Atau pria?"

"Wanita"

"Oh"

"Kau cemburu?"

"Aniyo.."

"Kau tidak pernah cemburu melihat ku dekat-dekat dengan wanita lain"

"Sudahlah tae, sebaiknya kau bantu aku mengangkat manekin ini ke depan" sohyun sudah memiliki butik sendiri dan memiliki beberapa karyawan untuk membantu nya

Taehyung menghela nafas "kau suka sekali lagu ini" ucap taehyung mendengar lagu yang diputar di butik sohyun

"Kenapa?"

"Tidak, bukankah lagu nya menyedihkan?"

"Selera musik kita berbeda tae" sohyun berlalu meninggalkan taehyung yang sedang mengangkat manekin

"Yaakk,, bisa ganti lagu nya. Setel lagu lain jangan lagu ini, aku membenci nya sudah 2 minggu disetel mana judulnya 'hate you' tapi disukai sohyun" ucap taehyung pada karyawan sohyun.

***
"Hyung, kosongkan jadwal ku minggu depan. Aku akan menemui nya di luar negeri" Ucap jungkook

"Minggu depan ada meeting dengan klien"

"Alihkan ke lain hari atau cancel saja. Ini lebih penting" ucap jungkook

"Kau ingin menemui siapa jung?" Namjoon penasaran

"Seseorang yang sudah lama ingin aku temui"

"Baiklah"

Di rumah keluarga jeon, dong hwan dan jihyun sedang duduk di ruang tamu menghadap ke arah taman sambil meminum teh hangat

"Yeobo, saat tadi aku berkumpul dengan teman-teman ku. Mereka membicarakan tentang cucu nya, mereka membawa menantu dan cucu nya, cucu-cucu nya sangat lucu. Aku penasaran dengan wajahnya, aku dengar dari hye kyo dia sangat tampan mirip dengan seokjin" ucap jihyun menatap suami nya namun tidak ada tanggapan.

"Aku sudah berbicara dengan jungkook, hingga saat ini dia belum bisa melupakan sohyun walau sudah aku jodohkan atau aku suruh menikah dengan wanita pilihan nya. Jawaban tetap tidak"
Kembali jihyun membuka suara

"Itu urusan nya, kita tidak usah ikut campur urusan nya. Jika dia tidak ingin menikah terserah, lagi pula dia bukan putra ku" ucap dong hwan

"Yeobo..."

"Sejak dia menceraikan sohyun, aku sudah memutuskan ikatan ku dengan jungkook. Aku tidak mengerti mengapa bisa darah daging ku bersikap seperti itu" tegas dong hwan tanpa diketahui mereka, jungkook mendengar semua nya di balik pintu masuk

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu, bagaimana pun jungkook darah daging mu. Butuh proses yang sulit untuk kita mendapatkan nya, berbeda dengan seokjin yang..."

"Hentikan jihyun!! Aku sudah pusing" dong hwan melangkah pergi meninggalkan jihyun sendiri.

Perlahan jungkook menghampiri ibunya dan memeluknya "mianhee omma,, aku putra yang tidak berguna" ucap jungkook

"Tidak nak, kami yang salah"

"Omma, maaf aku belum bisa membuka hati ku untuk wanita lain"

"Sudah 5 tahun jung"

"Dan 5 tahun juga aku masih mencintai nya. Aku terlambat menyadari nya, maafkan aku telah mengecewakan kalian"

"Jung..." jihyun menatap putra kesayangan nya itu

"Kau... masih meminum obat tidur?" Tanya jihyun membuat jungkook melotot

"Bagaimana.. omma?

"Omma tau dari ahjumma saat dia membersihkan rumah di jeju. Ia menemukan botol obat tidur di kamar sohyun. Tidak ada yang menepati kamar itu selain dirimu kook"

"Maafkan aku omma"

"Berhenti meminta maaf, ceritakan apa yang terjadi"

"A..ku di diagnosis menderita gangguan tidur karena trauma masalalu. Aku sulit untuk tidur, setiap aku memejamkan mata.. dia selalu datang di mimpi ku, aku selalu dihantui dengan kata-kata nya"

"Siapa dia kook?"

"Seokjin hyung"

Jihyun hanya diam tidak bisa berkata-kata, apa ini hukuman untuk mereka.

"Tapi kadang aku bermimpi sohyun dengan hyunjin, mereka tersenyum padaku omma, senyum yang jarang aku temui, senyum tulus dari wanita ku omma. Namun kata-kata seokjin hyung selalu datang dan mereka hilang"

"Kata-kata apa nak?"

"Seokjin hyung berkata bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan tawa dari sohyun dan hyunjin"

"Omma aku harus bagaimana?" Jungkook memeluk erat ibu nya

"Kau harus tenang kook, semua pasti akan ada jalan nya. Kau harus optimis, jalani perawatan mu dan mulai lupakan sohyun" usap jihyun dipunggung anaknya.

"Tidak bisa omma, setiap aku melakukan apapun selalu yang terlintas wajah sohyun bahkan saat omma menjodohkan ku dengan anak teman omma, ketika dia ingin mencium ku yang terlintas wajah sohyun makanya aku mendorong nya dengan kuat. Aku tidak bisa melupakan nya omma, sohyun cinta terakhir ku.." jungkook tidak bisa menahan tangis nya

"Omma akan berusaha mencari mereka"

"Tidak usah omma, mungkin mereka sudah bahagia. Aku akan menjalani ini sebagai hukuman ku" jungkook melepas pelukannya dan menghapus air matanya

"Aku pergi dulu omma, jaga kesehatan mu dan appa"

***
Paris

"Hay Mr. Jeon how are you?"

"Good, Where is he?"

"he will join you soon. Mr. Jeon"

"Oh thank you"

Jungkook sedang menunggu seseorang yang ingin dia temui sejak dulu, kini ia sedang berada di restoran private hanya orang-orang yang penting yang datang kemari.

"Oh kau sudah datang?"

"Nee... lama tidak bertemu dengan mu Mr. Agust" jungkook menyambut jabatan tangan di depannya.

"Jangan terlalu formal jung, kau seperti adik ku jadi panggilah aku hyung"

"Nee hyung"

"Kau ada apa ingin menemui ku?" Tanya suga

"Kau produser musik ternama hyung, lagu mu ada dimana-mana"

"Lalu? Kau ingin berkolaborasi?"

"Kalau kau menyetujui nya hyung" ucap jungkook

"Gaya musik kita berbeda jung, aku suka kebebasan dan kau selalu patah hati saja" suga menggoda jungkook

"Aku ingin berbeda hyung, aku ingin gaya musik seperti mu namun lirik seperti ku. Apa bisa?"

"Tentu saja"

"Oya jung, sudah lama aku tidak ke korea, bagaimana kabar orang tua mu? Aku dengar seokjin sudah tiada" ucap suga memulai obrolan ringan

"Mereka baik-baik saja, nee seokjin sudah tiada itu membuat keluarga jeon sangat terpukul tak terkecuali aku"

"Apa kau tau tentang sohyun?" Tanya suga

"Kau mengenalnya?"

"Tentu saja kenal, aku dan seokjin 1 sekolah. Dan bagaimana seokjin mengejar sohyun agar mendapatkan sohyun, aku tau itu semua"

"Lalu mengapa kau menanyai nya padaku?"

"Karena setau ku mereka sudah tunangan dan akan menikah. Aku sempat kaget bahwa seokjin meninggal dan memikirkan kabar sohyun. Aku kira kau tau karena kau adik seokjin" jawab suga

"Hyung, bisa kau ceritakan kisah mereka?" Tanya jungkook

"Kenapa kau ingin tau?"

"Hanya ingin tau saja"

"Saat itu, aku dan seokjin satu kelas kami berbeda 3 tahun dengan sohyun. Waktu itu aku sedang latihan basket, seokjin datang menemui ku. Tanpa disadari, seokjin melihat seorang gadis di kursi penonton. Mulai saat itu dia jatuh cinta namun sayang nya sohyun belum mengenal seokjin, sohyun datang dengan pacarku saat itu untuk menonton aku berlatih basket. Bertahun-tahun seokjin mengejar sohyun tapi belum juga dibalas rasanya apalagi ketika sohyun tau kalau seokjin adalah putra dari keluarga jeon, dia tambah minder dan menjauh. Namun usaha seokjin tidak menyerah begitu saja, ia meyakinkan sohyun bahwa dia tulus mencintai nya bukan karena sohyun yang cantik dan pintar. Sohyun pun luluh, tapi ia menyuruh seokjin menunggu lebih lama untuk sekedar jawaban IYA, sekitar 1 tahun sohyun baru membalasnya. Hubungan mereka sangat harmonis jauh dari kata bertengkar, sohyun yang dewasa dan seokjin yang pengertian. Aku mengetahui semua nya karena aku lah jembatan cinta mereka. Setelah mereka berpacaran, aku pindah ke amerika untuk kuliah hingga saat ini aku merasa bersalah karena tidak ada di masa terburuk mereka" suga bercerita sangat emosional membuat jungkook tertegun.

Jungkook hanya terdiam, rasa cemburu tiba-tiba muncul kala suga menceritakan kisah seokjin dan sohyun namun langsung ditepis oleh pikiran nya.

"Kau tau faktanya ternyata, seokjin mengenal sohyun jauh daripada saat itu. Seokjin mengenalnya di panti asuhan dimana sohyun tinggal disana, waktu itu dia berkunjung bersama keluarga nya sepertinya kau ikut jung namun kau lupa mungkin soalnya seokjin cerita saat ia usia 15 tahun" lanjut cerita suga

"Aku ingat hyung, itu pertama kali aku ikut mengunjungi panti asuhan tapi aku tidak melihat sohyun"

"Sohyun anak yang pendiam jung, seokjin saja menemukan nya jauh di belakang panti asuhan. Menurut seokjin, ia menemukan sohyun sedang menangis saat seokjin tegur, sohyun berlari pergi masuk ke panti. Sohyun anak yang sensitif, dia mudah menangis namun selalu ditutupi dengan wajah ceria nya. Hah... rasanya aku ingin menemui nya, dia seperti adik ku sendiri"

"Hyung..."

"Nee.. kenapa jung?"

"Sebenarnya.. a..ku.. yang membuat sohyun pergi.." ucap jungkook pelan dan terbata

"Maksud mu apa jung? Aku tidak mengerti"

Suga sangat bingung apa yang diucapkan jungkook. Dan akhirnya jungkook menceritakan semua nya pada suga tak terasa air mata jungkook mengalir.

"A..ku.. bodoh kan hyung" ucap jungkook diakhir cerita

"Tidak jung, jangan salahkan dirimu. Mulai sekarang belajarlah melupakan nya dan usahakan temui mereka dan minta maaf lah dengan tulus. Sohyun pasti akan memaafkan mu"

"Terima kasih hyung atas saran mu"

"Kau seperti adik ku jung, anggap aku kakak mu juga"

***
Australia

"Sudah menunggu lama?"

"Hmm.. sudah 10 menit"

"Sorry, aku habis menjemput nya"

"Siapa dia tae?"

"Perkenalkan nama mu sayang. Tidak apa, aunty nya baik kok" taehyung berbicara pada hyunjin yang masih dalam gendongan nya

"Hallo good boy.. what your name?"

"Hyunjin. Kim hyunjin" jawab hyunjin

"Good names, i'm rose"

"Ini putra mu tae?" Tanya rose

"Ya, dia putra ku. Tampan kan seperti aku" ucap taehyung

"Lebih tampan hyunjin dibanding dirimu"

"Kau bisa saja, sebentar lagi dia akan datang"

Tidak berselang lama, sohyun datang ke studio foto menemui taehyung dan teman nya

"Omma..." teriak hyunjin

"Hyunjin-ah.. kau dijemput siapa?" Tanya sohyun

Rose melihat sosok yang dipanggil ibu oleh hyunjin. Sohyun. Apa dia sohyun yang membuat jungkook tidak bisa move on, rose mengingat kembali foto yang ada di meja kerja jungkook. Ya benar dia kim sohyun nya jungkook.

"Aku dijemput daddy tae" ucap hyunjin di gendongan sohyun

"Kalian sudah menikah?" Tanya rose kaget ketika hyunjin menyebut nama taehyung dengan sebutan daddy.

"Sudah" jawab taehyung

"Tae.." sohyun melotot

"Hehehe.. belum rose, tapi segera" jawab kembali taehyung

"Oh, aku sohyun. Kim sohyun. Senang bertemu dengan mu" sohyun mengulurkan tangan nya

"Ah, aku rose. Akhirnya aku bisa bertemu dengan mu kim sohyun-ssi" rose tersadar dari pikiran nya dan mengambil uluran tangan sohyun

Dalam pikiran rose masih sangat bingung, mengapa harus dia yang bertemu sohyun bukan jungkook yang bertahun-tahun mencari. Apa dia harus memberi tahu jungkook tentang keberadaan sohyun saat ini

"Nona rose, silahkan anda lihat koleksi design ku. Maaf karena tidak terlalu bagus" ucap sohyun

"Ah tidak,, jangan terlalu formal. Panggil aku dengan nama saja"

"Ah nee"

"Kau sudah lama disini hyun?"

"Sekitar 5 tahun" jawab sohyun. Tepat jungkook juga mencari nya selama 5 tahun

"Kau tidak ingin kembali ke korea?"

"Ah, aku tidak tau.. tidak ada alasan aku kembali ke korea" jawab sohyun

"Kau tidak merindukan keluarga mu?" Tanya rose

"A..ku.. keluarga ku disini" jawab sohyun pelan

"Bagaimana dengan ayah nya hyunjin?" Pertanyaan yang sedari tadi disimpan rose akhirnya keluar

"D..i..a.. sudah tiada" jawab sohyun terbata

"Rose cobalah gaun ini, sepertinya cocok" ucap taehyung di belakang sohyun

"Oh, baiklah" rose mengambil gaun yang diberikan taehyung

Setelah mengobrol lebih dari 2 jam, akhirnya rose mengambil semua design sohyun untuk acara fashion week nya nanti atau untuk pribadi bukan karena dia sohyun tapi karena memang pakaian yang di design sohyun bagus bagus.

"Omma, lagu kesukaan omma" ucap hyunjin di pangkuan sohyun. Lagu yang di putar berjudul 'hate you'

"Kau menyukai nya hyun?" Tanya rose

"Ah, iya. Lirik dan musik nya bagus. Aku menyukai nya

"Aku mengenal penyanyi nya. Apa kau ingin bertemu dengan nya?"

"Kau kenal dengan soobin-ssi?"

"Nee, dan aku mengenal penulis lagu nya"

"Kau hebat rose, pasti penulis lagu nya sangat hebat" ucap sohyun

"Kau ingin menemui nya?"

"Kalau bisa, aku ingin bertemu soobin-ssi dan produser musik Ian" ucap sohyun semangat

"Kau mengenal Ian?" Tanya rose

"Tentu saja aku tau, di album nya tertulis nama-nama penulis lagu nya. Dan lagu-lagu yang ditulis Ian sangat aku sukai"

"Dia juga masih menyukai mu hyun" ucap rose tanpa sadar

"Hah?"

"Ah, aniya. Maksud ku mungkin dia akan senang jika ada fans nya yang tau" ucap rose

"Baiklah, aku pergi.. senang bertemu dengan mu kim sohyun, ternyata kau wanita yang sangat baik. Kembali lah ke korea mungkin ada seseorang yang menanti dirimu" ucap rose dan sohyun tidak bisa menjawab apa-apa.

***
"Unnie kau tidak ingin ke korea?" Tanya eun bi

"Tidak"

"Tadi hye kyo imoo menelpon, ia mengatakan bahwa kondisi halmoeni sangat drop bahkan imoo meminta unnie untuk pulang" ucap eun bi

"Kenapa kau baru mengatakan nya, unnie telpon kyo imo dulu"

Sohyun mulai menelpon hye kyo

"Hallo imoo, bagaimana keadaan halmoeni" tanya sohyun

"Halmoeni sedang drop, kau ingin berbicara dengan nya?" Tanya hye kyo

"Nee.."

"Hallo nak, bagaimana kabarmu dengan hyunjin? Baik-baik saja?"

"Nee halmoeni"

"Hyunie, bisakah kau pulang kemari. Halmoeni sangat merindukan kalian, waktu halmoeni tidak akan lama lagi.. uhuk... uhuk..."

"Halmoeni jangan berbicara seperti itu, halmoeni harus sehat" sohyun mulai meneteskan air mata

"Itu tidak mungkin nak, kembali lah ke korea. Banyak orang membutuhkan mu hyunie. Uhukk..uhukkk.. aku akan sangat bahagia jika kau berada disamping ku nak, aku ingin pergi tanpa ada sesal nantinya" suara halmoeni sangat pelan dan terbata

"Aku akan kesana halmoeni, besok aku dan hyunjin akan ke korea" ucap sohyun.

***
Setelah 5 tahun lamanya akhirnya sohyun memginjakan kakinya di tanah kelahiran nya. Negara yang juga ingin ia lupakan dan juga negara dengan banyak kenangan.

"Omma... apa kita akan bertemu halmoeni?" Tanya hyunjin

"Nee sayang"

"Asik, aku akan bertemu halmoeni, halaboeji, dan juga appa" ucap hyunjin semangat

"Hyunjin, kita hanya akan menemui halmoeni dan hye kyo imo" jawab sohyun

"Bukan jihyun halmoeni dan dong hwan halaboeji?"

"Bukan sayang, lusa juga kita akan kembali ke Australia" hyunjin cemberut

Sesampainya di panti asuhan, sohyun disambut hangat oleh anak-anak panti. Disinilah sohyun bersama hyunjin menemui halmoeni di kamar nya.

"Hyunie kenapa kau kurus sekali?" Halmoeni menyetuh wajah sohyun

"Perasaan halmoeni saja, aku tetap seperti ini. Tidak ada yang berubah"

"Kau sudah berubah nak, kau sudah menjadi seorang ibu. Ibu dari hyunjin. Iya kan hyunjin?" Hyunjin hanya menganggukkan kepala

"Kau sangat tampan seperti ayah mu hyunjin, sangat mirip tidak ada yang dibuang dari wajah ayah mu hanya mata mu saja mirip dengan ibu mu" ucap halmoeni menyentuh wajah hyunjin

Sohyun hanya tersenyum getir mendengar ucapan halmoeni

"Hyunie, kelak jika kau bertemu dengan keluarga jeon, maafkan lah mereka. Dan yakinkan hati mu, tentukan pilihan mu. Kebahagian mu ada di tangan mu sayang. Tidak ada yang terlambat, waktu akan menjawab semua nya" ucap halmoeni

"Aku sudah memaafkan mereka halmoeni"

"Kau masih mencintai nya?"

Sohyun tau arah pembicaraan halmoeni, dia tidak bisa menjawab apa-apa

"Kau akan mengetahui isi hati mu jika bertemu dengan nya. Kalian adalah anak cucu ku yang tercinta. Maafkan halmoeni yang tidak mengerti perasaan mu"

"Tidak halmoeni, aku sangat menyanyangi mu"

"Terima kasih kim sohyun" halmoeni menutup mata bukan tertidur tapi untuk selamanya.

***
Halmoeni sudah meninggal dan akan di makamkan, banyak pelayat yang datang ke panti asuhan. Karena sosok halmoeni yang sangat ramah dan baik. Lee minho dan lee ji eun juga datang. Tak terkecuali keluarga jeon yang diberi kabar oleh hye kyo. Para pelayat menggunakan pakaian serba hitam

Keluarga jeon memasuki ruang pemakaman terakhir halmoeni disambut oleh hye kyo sebagai penerima tamu pelayat.

"Aduhh... solli.. ah mianhee" ucap anak yang menabrak belakang jungkook

Jungkook berbalik dan mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu. "Kau tidak apa-apa nak?" Diperhatikan nya wajah anak itu, wajah yang dapat ia kenali, wajah yang sangat familiar, mata yang mirip dengan seorang yang dirindukan.

"Oh.. kau.. omma...." hyunjin berlari ke arah depan menuju sohyun yang berdiri seperti patung menatap ke arah keluarga jeon

Hyunjin memeluk tubuh sohyun dan menengadahkan kepala nya menatap ibunya yang masih diam "omma.. apa itu halmoeni dan halaboeji?" Tanya hyunjin menunjuk kearah keluarga jeon

Sohyun hanya diam dengan mata memerah menahan tangis, akhirnya dia bertemu kembali dengan keluarga jeon

"Omma..." hyunjin memanggil sohyun tapi belum ada jawaban

"Kau hyunjin?" Tanya jihyun penuh sesak di dada nya

Hyunjin hanya mengangguk dan tubuh nya langsung didekap erat oleh jihyun "ini halmoeni nak, kau sudah besar. Kami sangat merindukan mu.. kau tau kami kan?" Tanya jihyun melepas pelukan nya

"Nee.. ini jihyun halmoeni dan itu dong hwan halaboeji" tunjuk hyunjin ke arah dong hwan

"Siapa yang memberi tahu mu nak?" Jihyun masih menangis

"Omma"

"Oh.. dan dia" hyunjin menunjuk ke arah jungkook. Jungkook pun melangkah ingin memeluk jihyun namun terhenti ketika hyunjin berkata
"kau jungkook samchon"
Bagaikan tersambar petir disiang bolong, hati jungkook sangat sakit ketika dipanggil paman oleh hyunjin.

"Kim hyunjin.." panggil sohyun "pergilah bermain bersama yang lain. Jangan lari-lari nee??" Ucap sohyun

"Nee omma" hyunjin pergi berlalu

Keluarga jeon hanya menatap sohyun didepan nya dengan tatapan sendu, rasa bersalah seakan menghampiri mereka

"Sohyun.." panggil dong hwan

"Silahkan masuk untuk memberi penghormatan terakhir halmoeni. Jika sudah, kalian bisa menikmati makanan yang tersaji disana. Saya permisi" setelah mengatakan itu sohyun pergi meninggalkan keluarga jeon.

Keluarga jeon hanya diam, bertanya-tanya apakah ini benar sohyun yang mereka kenal. Sohyun sekarang sangat dingin bahkan seakan tidak mengenal mereka.

Setelah selesai, dong hwan dan jihyun menemui hye kyo. Dan jungkook masih menatap dari jauh sohyun dan juga hyunjin, ia tidak percaya akhirnya bisa bertemu mereka lagi.

Saat jungkook melangkah mendekati mereka, langkah nya terhenti karena kedatangan pria yang dipanggil daddy oleh hyunjin. Akhirnya jungkook hanya mendengar dari jauh

"Daddy kapan kesini?"

"Tadi pagi, daddy kangen sama jin-ah" taehyung menggendong hyunjin lalu berbicara dengan sohyun.

Dari kejauhan jungkook mendengar nya sangat sakit dimana ia dipanggil samchon dan lihat sekarang sohyun sudah menikah. Rasa sesak menjalari isi hati jungkook, ia pun melangkah pergi.

Setelah jihyun berbicara dengan hye kyo kini dia sedang duduk berhadapan dengan sohyun. Hanya mereka berdua, hyunjin diajak oleh taehyung dan dong hwan sedang berbicara dengan jungkook

"Hyunie maafkan omma... maafkan kami..."

"Tidak nyonya jeon, kalian tidak salah. Biarlah masa lalu menjadi pelajaran buat kita, dan aku sudah memaafkan kalian bahkan sebelum aku meninggalkan korea 5 tahun lalu" ucap sohyun

"Tidak bisakah kau memanggil ku omma?"

"Maafkan aku, tapi sekarang aku bukanlah menantu keluarga jeon lagi"

"Tapi kamu putri kami hyun"

"Maafkan aku"

"Hyun, semua tuduhan itu tidaklah benar. Dan kami sudah memberi pelajaran pada lisa"

"Arra.. aku sudah bertemu dengan lisa 2 tahun lalu, dia menceritakan semua nya dan meminta maaf. Aku sudah memaafkan nya juga" jawab sohyun

Jihyun menghela nafas "Terimakasih sudah mengenalkan kami pada hyunjin"

"Tentu saja, dia berhak tau keluarga yang sangat sayang pada ibu nya"

"Lalu mengapa kau beri marga untuk hyunjin memakai marga mu, pakailah marga jeon"

"Tidak nyonya, aku sudah bilang akan memakai marga ayah nya pada nama anak ku"

"Maksudnya? Kau sudah menikah hyun?"

"Tidak... hyunjin memakai marga seokjin. Dia putra kandung Kim Seokjin bukan Jeon Seokjin" ucap sohyun tegas

"Kau sudah mengetahui nya hyun?" Jihyun kaget dengan ucapan sohyun

"Nee... aku sudah mengetahui bahwa seokjin bukanlah putra dari keluarga jeon sejak kami berpacaran. Aku menerima cinta seokjin dengan sangat tulus tanpa memandang dari mana asal usul nya. Dan aku sudah mengetahui mengapa keluarga jeon sering mendonasikan ke panti asuhan karena kim seokjin berasal dari panti ini, ia bayi yang terbuang dengan hanya meninggalkan sepucuk surat dengan tulisan namanya yaitu Kim Seokjin, lalu karena kalian belum dianugerahi anak, kalian mengambil seokjin dan merawatnya. Aku sangat berterima kasih pada keluarga jeon karena sudah menganggap seokjin putra kalian. Jangan salah paham, aku mengetahui semua dari seokjin sendiri saat kamu bersama. Dan untuk hyunjin, dia bukanlah dari keluarga jeon. Dia lahir dari kedua orang tua yang berasal dari panti ini dengan marga Kim. Aku mohon kalian bisa mengerti, aku permisi nyonya jeon" sohyun menunduk lalu pergi

Jihyun terdiam yang dikatakan sohyun itu semua benar. Dan ternyata jungkook mendengar semua nya bersama dong hwan lalu menghampiri jihyun.

"Apa.. itu benar omma?" Tanya jungkook

"Mianhee jungkook.. tidak memberi tahu mu dari dulu" jihyun menangis tersedu

Pada akhirnya semua rahasia terbuka di tempat mereka semua bertemu. Rahasia yang sangat menyakitkan. Dan pertemuan yang sangat menyakitkan.
Jungkook yang mengira bahwa dia lah yang bukan anak kandung keluarga jeon ternyata seokjin yang ia benci karena orang tua nya lebih menyayangi seokjin ternyata bukanlah anak keluarga jeon yang harus bekerja keras membuktikan bahwa seokjin pantas berada di keluarga jeon bukan hanya menumpang nama saja.
Dan sohyun sudah seperti orang asing ketika bertemu dan memberi nama marga Kim pada hyunjin, bukan tanpa alasan hanya saja jungkook merasa sakit apalagi ketika hyunjin memanggil nya dengan sebutan samchon. Hatinya sangat sakit, seharusnya ia dipanggil dengan sebutan ayah. Tapi kini karena kesalahan nya dulu yang menyuruh sohyun agar tidak memanggil namanya dengan sebutan ayah pada anaknya kelak dan menyuruh sohyun jika bertemu kembali bersikaplah seperti tidak mengenal satu sama lain. Seakan termakan ucapan nya sendiri, jungkook sangat menyesal pernah mengatakan itu semua.

Jungkook melangkah keluar namun langkah nya terhenti.

"Kau.. mau susu pisang? Kata omma, samchon sama sepelti ku suka susu pisang" ucap hyunjin kecil menatap jungkook dengan mata besarnya

"Jin-ah.. mau berteman dengan ku?"

"Yaa.."

Jungkook mensejajarkan posisi badan nya agar sama dengan hyunjin

"Baiklah, sekarang kita teman.. kau mau ikut samchon? Kita akan beli susu pisang yang banyak"

"Tapi aku bilang omma dulu"

"Tidak usah, omma udah samchon bilang katanya omma akan menyusul kita. Bagaimana kau mau ikut kan?" Jungkook tersenyum

"Nee... samchon"

Jungkook membawa hyunjin pergi menggunakan mobil nya tanpa sohyun tau karena ia sedang sibuk.




****
Karena sohyun update lagi jadi aku harus nepatin janji ku untuk update hari ini. Maaf kalo agak gak jelas karena buru-buru semog masih masuk akal ya.

Spoiler nya tinggal 1 part lagi abis itu end. Mau ending apa nih? Sad ending or happy ending?

Jangan lupa komen dan vote nya. Komen yang seru-seru selalu aku tunggu hahahaha

Salam hangat
O.M

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 73.1K 33
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
2.7M 276K 64
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
278K 26.2K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...