Kiana sudah bersiap untuk menjadi pendukung time Faldo,gadis itu sudah berada di tribun dengan memakai bando kucing,sekarang ini dia seperti sponsor bagi pesepak bola rambut yang sering ia gerai kini ia kuncir dua,ia juga membawa kresek berisi air mineral untuk ia berikan pada Faldo,jangan tanya kenapa ia melakukan itu waktu ia menjadi Anisa,suami nya juga menyukai olahraga tapi olahraga voli sedang kan Faldo pemain basket,meski wajah mereka sama tapi beda selera itu membuat kiana sadar jika mereka adalah orang yang berbeda,hanya saja ia begitu mengagumi Faldo yang berwajah suami nya.
Gadis itu bersorak gembira seperti penonton lain saat melihat time Faldo mulai masuk lapangan,disana bukan hanya Faldo tapi ada juga renza,Khanza,Davin dan Verrel,Rizky kiana sedikit termangu ia sama sekali tidak tau jika orang-orang itu juga termasuk time basket....
Tapi meski begitu kiana tidak ambil pusing yang pasti ia menjadi pendukung buat Faldo...
Renza semangat ya
Kak ketos idola gue yang semangat.
Verrel cakep banget sih
Kak Khanza i love you
Semangat ayang Rizki..
FALDO YOU MARRY ME
kiana sedikit meringis mendengar jeritan dari samping nya,suara cewek cempreng yang meneriakkan nama-nama cowok itu sungguh keras,kiana juga besorak tapi tidak sekeras itu ia malah menutup telinganya.
Ia menatap kelapangan lagi yang kebetulan ia bersitatap dengan Davin,meski samar kiana bisa melihat Davin tersenyum tipis kearah nya,tanpa kata kiana mengisyaratkan tangan💪 sebagai penyemangat,tapi tak terduga perlakuan gadis itu mendapatkan senyuman lebar dari Davin.
Aaaaaaaaaa
Jeritan cewek-cewek disana kembali terdengar saat Davin tersenyum lebar,tentu saja kiana terperanjat kaget Davin melihat itu hanya menggeleng,menurut nya ekspresi kiana sangat menarik untuk dia lihat.
Perbuatan Davin dari senyum tipis sampai senyum lebar tak luput dari penglihatan orang-orang,termasuk time nya Khanza menatap heran ketua OSIS terkenal dingin itu kini tersenyum lebar,ia melihat arah mata Davin siapa yang membuat cowok itu tersenyum.
Seketika rahang nya mengeras melihat sosok mungil dan cantik,memberi semangat untuk Davin.
"Sejak kapan mereka dekat?" Gumam Khanza geram.
Waktu pertandingan pun di mulai sorak dari para murid tak henti,begitu juga kiana yang ikut tegang melihat pertandingan hari itu hingga di menangkan oleh tim Faldo,kiana melompat riang atas kemenangan tim sekolah nya.
Semua murid berlari ketengah lapangan gembira menyambut kemenangan mereka,kaum hawa pun berlomba memberikan air minum untuk para most wanted disana,kiana tidak mampu untuk mendekat pada Faldo yang sudah sangat banyak orang-orang mendekatinya,lagi pula ia juga ragu untuk menghampiri Faldo pasti akan ada kesalah pahaman...
Kiana menggenggam botol mineral seraya menatap Faldo yang di kerumunan siswi,ia mengerutkan kening melihat seorang cewek tersenyum manis pada Faldo namun tak di tanggapi oleh nya,kiana pernah melihat cewek itu tapi tidak ingat dimana??
Ia masih memeluk botol mineralnya sembari melihat Faldo dengan cewek itu,seperti nya tidak akrab hanya saja gadis itu berusaha untuk dekat dengan Faldo,jika itu suami nya sudah pasti ia labrak tapi sayang Faldo bukan lah suami nya,namun tetap saja agak nyeri hati apa itu efek wajah suami nya ya??
"Kiana!"
Gadis itu menoleh pada orang yang memanggil nya,ia tersenyum kecil ke orang itu yang ternyata adalah Davin.
"Lo ngapain di sini??" Tanya Davin berjalan mendekatinya "air itu buat siapa?"
Kiana menatap botol mineral lalu kembali melihat Davin, entah kenapa mata cowok itu seakan berharap sesuatu,kiana menggaruk rambut nya yang tak gatal,ia menoleh melihat Faldo yang masih kewalahan menghadapi siswi-siswi disana,sedang kan di sekitar mereka sudah ada menatap Davin dan kiana.
"Ini,,,, buat-
"Kiana!"
"Kiana"
"Kiana"
Kiana jadi bingung harus apa dengan kemunculan mereka,yang dimana Khanza,renza,Verrel dan Davin Sudah berada di depan nya,apa lagi tatapan mereka bukan main...
"Buat siapa minuman itu?" Tanya Khanza datar.
Genggaman kiana pada minuman mengerat tanpa sadar,ia harus jawab apa jika menjawab minuman itu buat Faldo ia juga malu,siapa tau di tolak Faldo,,, mau bilang buat yang lain sudah pasti Khanza marah,ia juga tidak mau berbohong.
Kiana menatap mereka secara bergantian,tatapan mereka seolah menunggu entah kenapa mereka malah menghampiri nya padahal siswi lain sangat banyak ingin memberikan minuman,murid lain menatap mereka penasaran...
Khanza menatap kiana dalam,ia sengaja tak menerima minuman orang lain karna berharap kiana akan memberikan nya,tapi melihat wajah bingung kiana ia jadi yakin gadis itu tak berniat memberi kan,lalu buat siapa air minum itu??
Renza menatap kiana penasaran mungkin dulu ia yakin jika minuman itu akan ia dapatkan,tapi sekarang gadis itu tak memperdulikan nya perasaan khawatir mulai timbul,jika-jika minuman itu buat orang lain.
Davin juga ikut menatap kiana ia tak berharap banyak dengan gadis itu, tapi tak ia pungkiri kalo ia juga penasaran perhatian gadis itu buat siapa...
Termasuk juga Verrel ia berharap minuman itu untuk nya,secara gadis itu hanya dekat dengan nya saja...
"Kiana?" Panggil Verrel tersenyum agar kiana menjadi rileks,ia lihat gadis itu bingung dan tegang.
"Minuman ini untuk ku sendiri" jawab kiana langsung membuka botol itu lalu menegakan nya,tanpa memperdulikan mereka.
Davin tersenyum kecil melihat gadis itu bingung sekaligus tegang,kenapa ekspresi gadis ini sangat menarik untuk terus ia lihat.
Kiana mengelap bibir nya yang terkena air,ini adalah jalan satu-satunya agar tak terjadi kesalah pahaman,apa lagi mereka sudah menarik perhatian murid lain ia tidak mau jika diri nya di gosip kan punya hubungan pada Harem Lily.
Sraak
Botol minuman di tangan kiana di rebut seseorang,keterkejutan kiana semakin jadi melihat orang itu meminum langsung di bekas bibir kiana, murid-murid disana menatap kaget dengan tindakan orang itu,ada juga menatap dengan pipi memerah.
"Gue haus,,, makasih air nya" ucap orang itu lalu pergi setelah tersenyum tipis.
Kiana menunduk melihat tutup botol yang masih ia pegang,sedangkan botol nya sudah di bawah orang itu pergi meninggalkan kiana yang senang.
Dia minum air dari aku?? ☺️
Sedangkan 3 dari ke 4 cowok di situ menatap horor pada objek di depan sana, yang masih meminum air dari merampas punya kiana.
"Dia lagi!!" Batin ketiga nya geram.
💞💞💞💞💞💞💞💞
Selesai pertandingan tadi semua murid satu persatu mulai pulang kerumah masing-masing,begitu juga sekolahan lain sekolahan mulai sepi guru-guru juga sudah pulang,kiana sendiri kini sudah di koridor menuju parkiran,karna hari sudah mulai sore dengan jam yang menunjukan pukul setengah 3,kiana mulai merinding karna lorong sekolahnya nampak sunyi dan seram,kiana tidak takut hantu hanya saja aura nya bikin ia merinding.
Saat kiana ingin berbelok ia melihat pasangan yang sedang berpelukan di depan kelas,ia langsung kembali mundur untuk bersembunyi jantung nya berdetak cepat karna panik,takut ia di lihat pasangan itu takut...
Kiana mengelus dada nya yang masih panik,tapi ia penasaran juga siapa pasangan di sana,lalu kenapa ia selalu berada dalam situasi dimana ia sembunyi di balik tembok,lalu menyaksikan argumen orang lain??
"???" Dahi nya mengerut melihat pasangan disana,kenapa ia nampak familiar sama pasangan itu.
"Lepasin" ucap cowok itu penuh tekanan,tak lama gadis disana terdorong kedepan.
Kiana semakin familiar melihat tampang gadis itu.
"Dimana ya aku melihat gadis itu?" Gumam kiana berpikir.
"Nama nya Nadia Ervina" jawab seseorang di belakang kiana.
"Oh,tapi Nadia siap-" ucapan kiana terhenti secara mendadak ia kaget melihat wajah cowok yang di peluk Nadia.
"Faldo?"
"Iya,, itu Faldo diktajasa" sekali lagi suara dingin yang sedikit emosi terdengar di telinga kiana.
"Fal gue minta maaf" ucap cewek itu,kiana merasa Dejavu dengan ucapan nya...
"Gue sama dia udah gak ada hubungan lagi, dia mutusin gue" sambung nya menahan tangis.
Kiana terdiam mendengar nya,apa Faldo punya hubungan dengan gadis itu? Tanya kiana dalam hati.
"Itu bukan urusan gue,dari awal kita gak punya hubungan apa pun,, masalah Lo putus sama dia itu kesalahan Lo sendiri" ucap Faldo datar.
"Tapi do gue bener-bener suka sama lo" ungkap gadis itu.
"Sialan" desis Faldo geram. "Dari awal gue bilang, gue gak suka sama lo" bentak faldo keras.
"Lo ngerti gak sih,,, Lo rela ngancurin hubungan Lo sama Davin dengan cara ngaku berselingkuh sama gue, bisa gak sih Lo gak usah melibatkan gue dalam kerakusan lo? Gue muak" hardik Faldo sekali lagi.
Baik kiana atau pun orang itu terjengkit kaget mendengar pernyataan Faldo,terutama kiana ia tidak mengerti tapi 1 kesimpulan yang ia dapat,kalo Davin dan Faldo bersahabat lalu gadis di sana adalah gadis yang udah buat Davin ingin mengakhiri hidup nya.
Tidak lama Faldo pergi meninggalkan gadis itu yang terus mengikuti nya.
"Jadi cewek yang davin maksud adalah dia,terus sahabat selingkuhan nya itu,,, Faldo??" Gumam kiana syok.
"Iya,,, karna mereka gue mau mati!!"
Keterkejutan kiana tak sampai di situ ia cepat menoleh mendengar bisikan tajam,mata mereka bertemu tapi mata elang orang itu terlihat kecewa juga terkejut.
"Davin?"
"Nadia mantan pacar gue yang selingkuh dengan sahabat gue,yaitu Faldo" jelas Davin
"T-tapi kamu juga denger kan kalo Faldo gak mau sama Nadia!" Bela kiana sedikit tak terima.
Davin melirik kiana dalam diam "iya,,, tapi sayang nya hubungan kami udah lebih dulu memburuk"
"Itu bukan bearti salah Faldo kan,,, dia juga udah bilang kalo nolak Nadia" sahut kiana sedikit sewot.
"Lo bela dia?"
"E-enggak,,,, cu-cuma gak adil aja buat Faldo kalo kamu nuduh dia merebut pacar kamu" elak kiana mengusap lehernya.
Davin menunduk dalam ia memasukan tangan kedalam saku celana,sembari melihat kiana tentu saja gadis itu sedikit salah tingkah.
"Makasih ya"
"Buat apa?" Tanya kiana heran.
"Berkat Lo gue gak jadi mati cuma karna cewek kayak Nadia,kejadian hari ini gue jadi yakin kalo dia bukan cewek baik-baik" ucap Davin tersenyum tulus,kiana tersipu malu ia mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Ngomong-ngomong lu suka sama Faldo?" Tanya Davin mendadak.
Kiana terkejut mendengar pertanyaan Davin yang mendadak,kenapa jadi bertanya hal seperti itu.
"Waktu itu gue pernah liat Lo pelukan sama dia,,, di lorong dan di parkiran,,, gue juga pernah ngeliat Lo berdua di UKS,bahkan Faldo sempat izin latihan waktu Lo sakit habis nolongin gue" jelas Davin menatap kiana menyelidik.
"Salah siapa gue sakit gitu!!" Gumam kiana yang masih di dengar Davin.
"Itu kan salah Lo sendiri, siapa suruh Lo nolong gue"
"Kalo gak aku tolong mungkin sekarang kamu udah jadi setan" jawab kiana sedikit ngegas.
"Berani ya Lo bilang gue setan??"
Kiana menyengir mendengar peringatan Davin di sertai mata tajam nya.
"Habis nya kamu kayak gak bersyukur gitu,bisa hidup sampai sekarang tuh udah bersyukur banget tau,,, di kasih waktu sama tuhan juga" gerutu kiana sebal.
"Dari pada itu Lo belum jawab pertanyaan gue,,, Lo suka sama Faldo?" Ulang Davin.
Kiana menatap arah jalan yang di tempuh Faldo tadi, disana sudah sangat sunyi hanya terdengar angin menerpa dedaunan.
"Di sebut suka sih enggak, aku cuma mengagumi wajah nya aja,,, wajah yang manis tapi tegas" ucap kiana tersenyum tipis.
"Dia mirip seseorang" sambung nya.
"Siapa??"
Gadis itu menatap Davin dengan senyum lembut "orang yang berharga buat aku"