Stuck in an Otome Game(Genshi...

By nlyxvy

72 8 0

Menceritakan tentang lika liku seorang gadis bernama Hikaru (name) yang terlah masuk kedalam dunia Game Otome... More

Prologue

72 8 0
By nlyxvy

Normal Pov

Dimalam yang sepi dan tentram, yang dimana seharusnya para manusia yang ada dibumi harusnya beristirahat dari semua kegiatan yang telah dilalui, ada seorang gadis bernama Hikaru (name) yang tengah asik bermain game otome

Dia mendapatkan game otome ini dari iklan di suatu media sosial, yang dimana dia tertarik dengan co—maksudnya alur dari game otome tersebut

Jujur saja, game nya menarik untuk dimainkan, sampai sampai (name) memainkannya hingga larut malam

"fwahh!! gilaa!! Childe ganteng bangett!!" ucap (name) dengan muka memerah

"tapi sayangnya dia obsessed banget sama mc nya jir"

"eh bentar...KOK NPC NYA BISA GANTENG GINI COK!?" kaget (name) melihat npc yang lebih tampan dari karakter karakter lain

"fiks lah, klo gwa masuk ni game, gwa kejer tu npc awokawokawok!!"

TOK

TOK

TOK

"DEKK!! BERISIK!! KAKAK MAU TIDUR TAU!!" ucap kakak (name)

"e–eh iya kakk!! maaff!!"

DRAP

DRAP

DRAP

Setelah mendengar langmah kaki kakaknya mulai menjauh, (name) bernafas lega, dikira ga panik apa di ketok ketok begitu??

"jir, kaget gwa syukur kakak ga masuk hehee" cengir (name)

"tau ah, mau ngambil headphone dlu, lupa gwa pake" (name) mengambil headphone nya, saat dia mengambil headphone miliknya, dia kaget melihat screen ponsel miliknya menjadi putih, seketika membuat (name) panik

"ANJIR!! HAPE GWA COK!!! NGAPA JADI PUTIH GINI!? RUSAK KAH!!??" saat (name) memikirkan hal yang terjadi pada ponselnya, layar putih di ponselnya seketika membuat mata (name) perih, sehingga (name) pun menutup matanya menggunakan tangannya

"aduh, terang banget perih mataku" tanpa diketahui oleh (name), saat (name) membuka matanya, ternyata dirinya sudah tidak berada di kamarnya lagi, tetapi dia sedang berada di suatu ruangan yang sangat putih, bahkan baju yang dikenakan oleh (name) berubah menjadi dress putih panjang

"lah, kok gwa pake dress anjir, terus gwa ada di–"

Dia terpana dengan sosok lelaki berambut putih panjang yang berada didepannya, ada apa yang terjadi disini?? pikirnya

"oh, halo nona Hikaru (name), senang bertemu denganmu" salam pria tersebut dengan senyum yang ramah

"oh–halo, kau siapa?? bagaimana kau bisa tau namaku??" tanya (name)

"ah–maaf, aku lupa memperkenalkan diriku"


(sr: pinterest)

"namaku Axel, senang bertemu denganmu nona" ucapnya dengan senyum tipis

"u–um, senang bertemu denganmu juga tuan Axel" (name) lumayan tersipu, yah masa ga kan?? wong ganteng kok

"kalau boleh tau, apa yang sedang terjadi disini?? mengapa aku bisa berada disini??" tanya (name)

"ah, aku akan menjelaskannya nona"

"jadi, kau telah masuk sebuah portal antardimensi, yang dimana kau masuk kesini, sebenarnya ini bukan dimensi yang kau masuki, namun ada suatu dimensi yang harus kau masuki, hanya saja, kau perlu bimbingan dariku, maka dari itu, kau berada disini" jelas Axel, aslinya (name) setengah paham setengah kagak, ya tapi di paham pahamin aja lah

"um, kalau begitu...dimensi apa yang akan kumasuki??" tanya (name)

"oh, itu kau akan memasuki dunia Game Otome Genshin Impact" jawab Axel santai

"oh, Genshin Impact ya—HAH!? GENSHIN IMPACT!!??" suara melengking (name) membuat Axel menutup telinganya, ya ampun bikin malu aja

"huh, betul nona (name), tenang saja aku akan membimbingmu" ucapnya

"..."

"nona??"

(name) sebenarnya girang banget, soalnya permintaannya untuk memasuki sebuat game otome ini, apalagi dia akan mencari lelaki npc yang tampan menurutnya

'ASIKKK BISA KETEMU NPC TAMPAN!!! ASKSKSKSKSKS' batinnya

"nona (name)???" panggil Axel sambil melambai lambaikan tangannya didepan muka (name)

"e–eh!! iya??"

"apakah kau siap untuk memasuki dimensi yang aku maksud??"

"tentu!! aku siap!!" ucap (name) spontan

"baiklah kalau begitu, tolong tutup matamu"

"eh??? baik..."














***

"sekarang buka matamu nona (name)" bisik Axel

(name) pun membuka matanya, kaget karena dirinya tidak berada di ruangan putih itu lagi, melainkan berada di salah satu ruangan di toilet sekolah

'tunggu dimana Axel???'

'aku disini nona (name), aku tidak bisa menampakkan diriku disini, namun aku bisa bertelepati denganmu seperti ini' ucap Axel


'eh?? jadi jika kita berkomunikasi kita harus seperti ini saja??' tanya (name)

'kurang lebih seperti itu, sekarang kau harus keluar!! kau harus membantu mc yang sedang dibully di toilet ini' ucap Axel

(name) pun membuka pintu toiletnya, sontak para pembully kaget, ternyata ada seseorang di toilet ini

(name) melihat sang mc sedang menangis karena dibully oleh orang orang itu, sang mc melihat ke arah (name) seolah olah meminta tolong kepada (name)

'kalau gasalah ini mc namanya Lumine kan?? kasian, bantu dah'

"hoi, kenapa kalian membullynya hah?" tanya (name)

"tch, memangnya kenapa hah?? mau tau sekali" ucap salah satu pembully itu

"hei hei, kau juga mau kami bully hah?? lihat saja, tampangmu saja lugu seperti dia hahaha!!"

"mana si sialan ini merebut Childe dariku!! dasar brengsek" ucap ketua pembully

'hah?? Childe??'

"...a-aku t-tidak m-merebut Childe d-darimu.." lirih Lumine

"haahh!? masih bisa mengelak saja kau ya!? ughh dasar–"

PLAK

"huh??KENAPA KAU MENAMPARKU HAH!?"

"kau ini memang tidak tau diri ya?? dasar gila" ucap (name) meremehkan

"MEMANGNYA KAU SIAPA HAH!?  SEENAK JIDAT MENAMPARKU SEPERTI ITU!?"

"bukan siapa siapa, melainkan aku adalah orang yang masih memiliki hati dan ingin menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan dariku" ucap (name), dia mendekat ke arah Lumine dan mengulurkan tangannya, uluran tangan (name) diterima oleh Lumine, sehingga dia bisa bangkit berdiri

DRAP

DRAP

DRAP

"LUMINE!! KAU TIDAK APA AP–"

"..."

seluruh pembully kaget akan kedatangan Childe, mereka sangat takut, gimana ga?? Childe dikenal dengan orang yang sangat obsessed dengan Lumine

"Apa yang sedang terjadi hah?"

"u–um, k-kami—"

BUAKHHH!!!

tidak main main, Childe langsung memukul ketua pembully itu tanpa rasa bersalah sekalipun, dia mulai memukuli ketua pembully itu hingga bonyok

para pembully lain mulai kabur meninggalkan ketuanya dengan terbirit birit, takut mereka yang menjadi korban selanjutnya

setelah puas memukuli ketua pembully hingga bonyok, dia menoleh ke arah (name) yang berada di dekat Lumine, dia mengira bahwa (name) juga adalah salah satu pembully, dia melayangkan pukulannya, namun bisa dihindari dengan mudah oleh (name)

"C-Childe!! jangan pukuli dia!! dia yang sudah membantuku tadi.." ucap Lumine

seketika Childe menurut, dan dia mendekat ke arah Lumine

"kamu tidak apa-apa?? ada yang terluka??"

"ya, aku tidak apa apa"

'asu jadi nyamuk'

Childe menoleh kearah (name), dan bertanya "siapa namamu??" hal itu diluar dugaan (name), dia mengira dia akan diusir oleh Childe, ternyata dia menyanyakan namanya

"Hikaru (name)"

"terimakasih Hikaru-San, sudah melindungi Lumine, aku sangat berterimakasih, maaf hampir melukaimu"

"o–oh, tidak apa apa..."

"omong omong, namaku Childe, jika butuh bantuan, cari saja aku"

"baik"

"namaku Lumine!! salam kenal Hikaru-San!! terimakasih sudah menyelamatkanku" ucap Lumine

"tentu, kalau begitu...aku permisi"

"baik!!"

















TBC!!!

halo semua, ini adalah book baru kami, sebenarnya, ini ditulis oleh author Kyosannn, karena memang author yang mau

kalian bisa manggil author dengan sebutan Author Kyo, karena memang di akun author dipanggil gitu ehee

semoga kita bisa berteman dengan baik yaa

see youu~

Continue Reading

You'll Also Like

820K 82.3K 46
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
901K 62.4K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
1.6M 59K 39
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
133K 12.1K 95
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...